Lainnya:
Selang ETT Jumlah dalam cc : tidak ada
Kebocoran : Ya / Tidak
Terlipat : Ya /Tidak
Ventilator : Ya /Tidak Terapi oksigen
Kebutuhannutrisiaktual:
Pengkajian Psiko-Sosial- Terapi Obat yang
Spiritual Diberikan
- infusNaCl 20 tpm iv
- ceftriaxone 1gr/12jam iv
- ranitidine 50mg/12jam iv
- ketorolac 30mg/8jam iv
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kesadaran apatis dan gelisah.
2. Nyeri akut berhubungan dengan post KLL.
3. Peningkatan Tekanan Intrakranial berhubungan dengan trauma kepala.
4. Resiko Kekurangan cairan berhubungan dengan perdarahan di kepala.
5.Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan trauma kepala.
Diagnosa TujuandanKriteria
Keperawatan Hasil Intervensi Implementasi Evaluasi
Anestesi
Ketidak efektifan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV Tanggal/Jam : 20 oktober 2021/ Tanggal : 20 oktober 2021
pola napas tindakan keperawatan 2. Pasang alat bantu pernapasan 10.00 - 11.00 WIB
kritis selama 1 x 24 jam oksigen guna mengatasi Jam : 10.01 – 01.05 WIB
diharapkan masalah hipoksia Pukul 10.00 WIB S:
teratasi sebagian/ 3. Monitor respirasi dan status 1. Memonitor TTV - Pasien mengatakan sesak dan
teratasi.Dengan kriteria O2 pusing
hasil: O:
a. Sianosis tidak ada - SpO2 96:%,
atau tanda-tanda - RR : 28x/menit,
hipoksia tidak ada. - TD: 110/70 mmHg,
b. Pola - Nadi : 84x/menit
nafas teratur tidak - Pasien terlihat kesulitan
terjadi takipneu bernafas
c. Tanda A : ketidakefektifan pola napas
Tanda vital dalam belum teratasi
rentang normal. P:
- pasang alat bantu oksigen
- Monitor respirasi dan status O2
(Salsa Rahmawati)
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri dengan PQRST Tanggal/Jam : 20 oktober 2021/ Tanggal : 20 oktober 2021
tindakan keperawatan 2. Monitor tanda-tanda vital 11.00 - 11.30 WIB
kritis selama 1 x 24 jam 3. kolaborasi dengan dokter Jam: 11.02-11.08 WIB
diharapkan masalah untuk pemberian obat pereda Pukul 11.01 WIB S:
teratasi sebagian/ nyeri. 1. Mengkaji nyeri dengan PQRST - Pasien mengatakan nyeri
teratasi.Dengan kriteria 2. Memonitor tanda-tanda vital dibagian kepala,
hasil: - Pasien mengatakan nyeri pada
1. Nyeri berkurang skala 7.
skala 4-5 - Pasien mengatakan sesak dan
2. Ekspresi wajah pusing
tenang dan nyaman. O:
3. Tanda tanda - Skala nyeri 7 dengan PQRST :
vital dalam P : post KLL
rentan normal Q : seperti ditekan dan ditusuk-
tusuk
R : Dikepala bagian atas
S : skala 7
T: terus menerus
- RR: 28x/menit,
- TD: 110/70 mmHg,
- Nadi : 84x/menit,
- Pasien terlihat gelisah.
A : Nyeri akut belum teratasi
©Prodi KeperawatanAnestesiologi Program SarjanaTerapanUniversitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2021
P : kolaborasi dengan dokter berikan
obat antinyeri keterolac 30mg/8jam
(Angger Yomanovanka)
Peningkatan Setelah dilakukan 1. Kaji perubahan TTV Tanggal/Jam : 20 oktober 2021/ Tanggal : 20 oktober 2021
Tekanan tindakan keperawatan 2. Pantau adanya tanda dan 11.30 - 12.30 WIB
Intrakranial kritis selama gejala TIK Jam : 11.31 – 11.35 WIB
1x24 jam diharapkan 3. Lakukan tindakan elevasi Pukul 11.30 WIB S : Pasien mengatakan pusing dan
masalah teratasi kepala 1. Mengkaji perubahan TTV nyeri dibagian kepala
sebagian/ 4. Berikan posisi nyaman 2. Memantau adanya tanda dan O :
teratasi.Dengan 5. Kolaborasi dengan dokter gejala TIK - SpO2 88:%,
criteria hasil: untuk pemberian obat - RR: 28x/menit,
©Prodi KeperawatanAnestesiologi Program SarjanaTerapanUniversitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2021
a. Me antibiotik - TD: 150/70 mmHg,
nunjukkan fungsi - Nadi : 84x/menit,
sensori motori cranial - Terdapat benjolan di
yang utuh : tingkat tempoparental dextra,
kesadaran mambaik, - Riwayat pasien pingsan,
tidak ada gerakan - perdarahan di kepala
gerakan involunter A : Peningkatan Tekanan
b. TT Intrakranial belum teratasi
V dalam rentan P:
normal - lakukan elevasi kepala
c. Tek - Berikan obat antibiotik
anan systole dan ceftriaxone 1gr/12 jam
diastole dalam Jam : 11.37 – 12.30 WIB
rentang yang S:-
diharapkan Pukul 11.36 WIB O:
3. Melakukan tindakan elevasi - Elevasi kepala 30°
kepala - Diberikan obat antibiotik
4. Memberikan posisi nyaman ceftriaxone 1gr/12 jam
5. Melakukan kolaborasi dengan - SpO2 96:%,
dokter untuk pemberian obat - RR: 22x/menit,
antibiotik - TD: 110/70 mmHg,
- Nadi : 84x/menit,
A : Peningkatan Tekanan
Intrakranial teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
(Tati Meiyana)
Resiko ketidak Setelah dilakukan 1. Monitor TTV Tanggal/Jam : 20 oktober 2021/ Tanggal : 20 oktober 2021
efektifan perfusi tindakan keperawatan 2. Pantau adanya tanda tanda 13.30 - 14.00 WIB
jaringan cerebral kritis selama peningkatan TIK Jam : 13.31 - 13.40 WIB
1x24 jam diharapkan 3. Lakukan tindakan elevasi Pukul 13.30 WIB S : pasien mengatakan nyeri
©Prodi KeperawatanAnestesiologi Program SarjanaTerapanUniversitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2021
masalah teratasi kepala 1. Memonitor TTV dibagian kepala dan pusing
sebagian/ 2. Memantau adanya tanda tanda O :
teratasi.Dengan peningkatan TIK - Pasien terlihat gelisah,
criteria hasil: - Riwayat pasien pingsan,
1. Tanda-tanda vital - TD: 150/70 mmHg,
stabil - Nadi : 84x/menit,
2. Peningkatan - RR : 28x/menit
intrakranial tidak A : Resiko ketidak efektifan perfusi
ditemukan (tidak jaringan cerebral belum teratasi
lebih dari 15 mmHg) P : lakukan elevasi kepala 30°
(Muhammad Ramadan)
*) danseterusnya, diisisesuaidengankebutuhanmasing-masingindividu/kelompok.