Anda di halaman 1dari 8

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2013, hlm. 101-110 Vol. 10 No.

2
ISSN : 1693-5683

PENETAPAN KANDUNGAN FENOLAT TOTAL DAN UJI AKTIVITAS


ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL DPPH FRAKSI ETIL ASETAT
SARI BUAH APEL BELUDRU (Diospyros blancoi A. DC.)
JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN, YOHANES DWIATMAKA
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Abstract: Antioxidant plays a role in inhibiting oxidation by binding to free radicals. As a result,
the cell damage that leads to degenerative diseases can be inhibited. This research was
conducted to determine the antioxidant activity and total phenolic content of ethyl acetate
fraction of velvet aple (Diospyros blancoi A.DC.) juice. Previously known that other plants from
genus Diospyros contain phenolic compounds such as quercetin. Antioxidant activity test
performed qualitatively and quantitatively using radical of 1,1-diphenyl-2 pikrilhidrazil
(DPPH) and expressed as the value Inhibition Concentration 50 (IC50). Determination of total
phenolic using Folin-Ciocalteu method expressed as equivalent mass of gallic acid. Phenolic
compounds will be oxidized by the Folin-Ciocalteu under alkaline conditions, forming a blue
solution. The results showed that the ethyl acetate fraction of velvet apple juice has very strong
antioxidant activity with IC50 of (30.0 ± 0.09) mg / mL. Total phenolic content of (393.5 ± 0.35) mg
gallic acid equivalents per gram of ethyl acetate fraction.

Keywords: antioxidant, velvet apple (Diospyros blancoi A. DC), ethyl acetate fraction, DPPH,
total phenolic content.

1. Pendahuluan (Prakash, 2001). Antioksidan dapat berasal


Radikal bebas berupa atom atau molekul dari bahan alam maupun sintetis. Senyawa
yang reaktif karena elektron pada orbital antioksidan sintetissering memiliki efek
terluarnya tidak berpasangan (Clarkson and samping tidak baik, sehingga banyak dicari
Thompson, 2000). Radikal bebas tidak stabil alternatif antioksidan dari bahan alami
sehingga mencari pasangan elektron dari (Sunarni, 2005).
molekul disekitarnya untuk mencapai Senyawa-senyawa polifenol mampu
kestabilan (Prakash, 2001). menghambat autooksidasi melalui
Reaktivitas radikal bebas dapat mekanisme radikal scavenging dengan
menyebabkan gangguan fungsi menyumbangkan satu elektron yang tidak
sel,kerusakan struktur sel, modifikasi berpasangan pada radikal bebas (Pokorny,
molekul sehingga tidak dikenali sistem imun, Yanishlieva, and Gordon, 2001).Penelitian
dan bahkan menyebabkan mutasi. Target yang dilakukan oleh Lee, Jiang, Juan, Lin,
utama radikal bebas di dalam sel tubuh and Hou (2006) menunjukkanbahwa
adalah protein, asam lemak tak jenuh, Diospyros blancoi A. DC. mengandung
lipoprotein, dan unsur DNA (Winarsi, 2007). senyawa golongan fenolat lebih dari 30
Reaktivitas radikal bebas dapat mgekivalen asam galat per gram ekstrak
dinetralkan oleh antioksidan, karena tanaman. Menurut Duke (2001) kuersetin
kemampuannya menyumbangkan elektron yang merupakan suatu senyawa golongan
102 JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN, YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

flavonoid ditemukan pada tanaman ekivalen asam galat dan nilai


American persimmon (Diospyros virginiana aktivitasantioksidan fraksi etil asetat sari
L.) yang masih satu genus dengan apel buah apel beludru yang dinyatakan dengan
beludru (Diospyros blancoi). IC50.
Dari informasi tersebut dapat
diperkirakan apel beludru juga memiliki 2. Metode Penelitian
kandungan flavonoid. Golongan flavonoid Penelitian ini merupakan jenis penelitian
juga memiliki kerangka struktur fenolat, eksperimental murni dengan rancangan acak
maka tujuan penelitian ini adalah untuk lengkap pola searah.Beberapa bahan utama
mengetahui aktivitas antioksidan dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
kandunganfenolat total dari buah apel buah apel beludru, methanol (Merck),
beludru. Buah apel beludrudapat dikonsumsi kuersetin (Sigma), DPPH (Sigma), reagen
dan sering dijumpai di pedagang buah. Folin-Ciocalteu (Sigma), asam galat
Penentuan aktivitas antioksidan dalam (Sigma).Peralatan yang digunakan antara
penelitian ini menggunakan metode DPPH. lain: spektrofotometer UV-VIS (Shimadzu),
Radikal DPPH (1,1- difenil-2- mikropipet 10-1000 μL; 1-10 mL (Acura
pikrilhidrazil)dapat direduksi atau 825, Socorex), neraca analitik (Scaltec SBC
distabilisasi oleh antioksidan. Larutan DPPH 22, BP 160P), vacuum rotary evaporator
memiliki panjang gelombang serapan (Junke & Kunkel).
maksimum pada 517 nm. Penurunan
absorbansi DPPH dalam larutan campuran 2.1. Determinasi tanaman
dengan antioksidan menjadi dasar pengujian Determinasi tanaman apel beludru
antioksidan pada metode DPPH ini (Duh, Tu, dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-
and Yen, 1999). Besarnya aktivitas Fitokimia, Fakultas farmasi Universitas
antioksidan dinyatakan dalam nilai IC50, Sanata Dharma menurut Morton (1987)
yaitu konsentrasi senyawa antioksidan yang danUnited States of Department Agriculture
menyebabkan penurunan 50% dari NRCS.
konsentrasi DPPH awal (Sunarni, 2005).
Sedangkan penetapan kadar fenolat total 2.2. Pengumpulan bahan
dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteau Buah apel beludru diperoleh dari kawasan
menurut Aqil, Ahmad, dan Mehmood(2006). Kampus III Universitas SanataDharma
Kadar fenolat total dinyatakan dalam Paingan, Sleman, Yogakarta. Pemanenan
kesetaraan dengan massa ekivalen asam buah masak yang tidak berbiji, pada pagi hari
galat. dilakukan akhirbulan januari.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penelitian ini ingin mengetahui kandungan 2.3. Preparasi buah apel beludru
fenolat total yangdinyatakan dengan massa Buah apel beludru masak yang segar
JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN DAN YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 103

dikupas dan dibersihkan denganair mengalir 2.4.3. Uji pendahuluan keberadaan senyawa
kemudian dipotong sekecil dan setipis fenolat
mungkin. Diambil 350 gramdaging buah Sejumlah 0,5 mL larutan uji 300,0
segar yang telah dipotong kemudian μg/mL dan larutan pembanding asamgalat
ditambahkan akuades hinggaterendam 150,0 μg/mL masing-masing dimasukkan
selanjutnyadihaluskan dengan blender. Sari dalam tabung reaksi dan ditambah 2,5 mL
buah merupakan filtrat yangdiperoleh pereaksi fenol Folin-Ciocalteu yang
melalui penyaringan berulang dengan telahdiencerkan dengan akuades (1:10 v/v).
bantuan pompa vakum. Sari buah yang Larutan didiamkan selama 10menit, lalu
didapat diekstraksi cair-cair menggunakan ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat
wash benzinedengan perbandingan (1:1 v/v), 1 M, kemudian dihomogenkan dengan
kemudian didiamkan sampai terpisah vortex selama 30detik. Perubahan warna
sempurna.Langkah ini dilakukan sebanyak 3 larutan menjadi biru menunjukkan
kali.Fraksi wash benzinedisingkirkan, keberadaan golongan senyawa fenolat.
selanjutnya sari buah diekstraksi cair-cair 2.4.4. Penetapan kandungan fenolat total
menggunakan etil asetat 1) Pembuatan kurva baku asam galat
denganperbandingan 1:1 (v/v) sehingga Sebanyak 0,5 mL larutan asam galat 50,
didapatkan sari buah dan fraksietil asetat. 75, 100, 125, dan 150 μg/mL ditambah
Fraksi etil asetat dipekatkan dengan vacuum dengan 5 mL reagen Folin-Ciocalteu yang
rotaryevaporator hingga pelarut etil asetat telah diencerkan dengan air (1:10 v/v).
tidak mengalir, lalu dikeringkan dalam oven Larutan selanjutnya ditambah dengan 4,0 mL
o
pada 50 C sampai bobot tetap, selanjutnya natrium karbonat 1M. Setelah OT,
disebut fraksi etil asetat buah apel beludru. absorbansinya dibaca pada λmaksyaitu 751 nm
terhadap blanko yang terdiri atas akuades :
2.4. Uji kandungan fenolat metanol p.a (1:1), reagen Folin-Ciocalteu
2.4.1. Pembuatan larutan baku asam galat dan larutan natrium karbonat 1M. Pengerjaan
Asam galat dilarutkan dalam campuran dilakukan 3 kali.
akuades:metanol (1:1) dan dibuat seri 2) Estimasi kandungan fenolat total larutan
pengenceran sehingga diperoleh konsentrasi uji
larutan baku asam galat sebesar 50; 75; 100; Diambil 0,5 mL larutan uji 300 μg/mL,
125;dan 150 μg/mL. lalu dimasukan ke dalam labu takar 10,0 mL
2.4.2. Pembuatan larutan uji untuk dan dilanjutkan sebagaimana perlakuan pada
penentuan kandungan fenolat total pembuatan kurva baku asam galat.
Dibuat larutan uji fraksi etil asetat sari Kandungan fenolat total dinyatakan sebagai
buah apel beludrudalam metanol, dengan miligram ekivalen asam galat per gram fraksi
konsentrasi 300 μg/mL. etil asetat, dilakukan 3 kali replikasi.
104 JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN, YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

2.5. Uji aktivitas antioksidan Pada labu ukur 10 mL, dimasukan


2.5.1. Pembuatan larutan pembanding sebanyak 2 mL larutan DPPH.Ditambahkan
kuersetin larutan tersebut dengan metanol hingga tanda
Kuersetin dilarutkan dalam metanol batas. Kemudianlarutan dibaca
dan dibuat seri pengenceran sehingga absorbansinya pada saat OT (35 menit) dan
diperoleh konsentrasi larutan kuersetin panjang gelombangserapan maksimum yaitu
sebesar 5; 7,5; 10; 12,5; dan 15 μg/mL. 516 nm. Pengerjaan dilakukan sebanyak 3
2.5.2. Larutan uji untuk aktivitas antioksidan kali.
Dibuat seri larutan uji fraksi etil asetat 2) Pengukuran absorbansi larutan
dalam metanol, dengan konsentrasi 15, 20, pembanding dan larutan uji
25, 30, dan 35 μg/mL. Sebanyak 2 mL larutan DPPH
2.5.3. Pembuatan larutan DPPH dimasukkan ke dalam labu ukur 10
DPPH sebanyak 15,7 mg dilarutkan mLkemudian ditambah dengan 2 mL larutan
menggunakan metanol dalam labu ukur pembanding dan uji pada berbagai
100,0 mL sehingga diperoleh larutan DPPH serikonsentrasi yang telah dibuat.
dengan konsentrasi 0,4 mM. Larutan ditutup Selanjutnya larutan tersebut ditambah
dengan alumunium foil dan harus selalu dengan metanol hingga tanda batas. Larutan
dibuat baru. tersebut kemudian dihomogenkan dengan
2.5.4. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan vortex selama 30 detik dandiamkan selama
Ke dalam tiga buah tabung reaksi masing- OT (30 menit). Larutan dibaca absorbansinya
masing dimasukkan sebanyak 1 mL larutan dengan spektrofotometervisibel pada
DPPH.Selanjutnya masing-masing ditambah panjang gelombang serapan maksimum hasil
dengan 1 mL metanol, larutanpembanding optimasi, yaitu 516 nm. Pengujian
kuersetin 37,5 μg/mL, dan larutan uji 200 dilakukandengan 3 kali replikasi.
μg/mL. Selanjutnyalarutan ditambah dengan 3) Estimasi aktivitas antioksidan
3 mL metanol. Kemudian larutan Data hasil pengukuran absorbansi
dihomogenkan dengan vortex selama 30 larutan uji (fraksi etil asetat sari buah apel
detik. Perubahan warna larutan menjadi beludrudan senyawa pembanding larutan
kekuningan menunjukkan adanya aktivitas rutin)digunakan untuk menghitung nilai %IC
antioksidan. dan IC50.
2.5.5. Uji aktivitas antioksidan Aktivitas penangkapan radikal DPPH
(%IC) dihitung dengan rumus :
Uji aktivitas antioksidan ditentukan
d e n g a n m e n g g u n a k a n %IC=
absorbansi larutan kontrol DPPH-absorbansi larutan uji
x100%
absorbansi larutan kontrol DPPH
metodespektrofotometri sesuai dengan
penelitian Nusarini (2007). Nilai aktivitas antioksidan yang
1) Pengukuran absorbansi larutan dinyatakan denganIC50 ditentukan dengan
DPPH (kontrol) persamaan garis regresi linear antara
JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN DAN YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 105

konsentrasi larutan uji (sumbu x) dengan % (Snyder 1997). Kelompok senyawa-senyawa


IC (sumbu Y). tersebut kurang dikenal aktivitas
antioksidannya, sehingga perlu disingkirkan.
3. Hasil dan Pembahasan Fase air yang didapat dari proses ekstraksi
3.1. Penyiapan bahan penelitian dengan washbenzine kemudian diekstraksi
Determinasi menjadi langkah awal menggunakan etil asetat. Ekstraksi dengan
penelitian untuk mendapatkan kepastian etil asetat ditujukan untuk menarik senyawa
mengenai kebenaran tanaman yang hendak aglikon termasuk dari golongan
digunakan. Determinasi tanaman dalam polifenol.Hasil ekstraksi cai-cair ini akan
penelitian inidilakukan di Laboratorium menghasilkan fraksi etilasetat yang banyak
Farmakognosi-Fitokimia, Fakultas Farmasi mengandung golongan fenolat, sehingga
UniversitasSanata Dharma menurut Morton aktivitas antioksidannya diharapkan cukup
(1987) dan United States of Department tinggi. Fraksi etil asetat yang diperoleh
AgricultureNRCS. Berdasarkan hasil kemudian diuapkan pelarutnya dengan
degterminasi tersebut diketahui bahwa vacuumrotary evaporator supaya tidak
tanaman yang digunakan adalah Diospyros merusak kestabilan senyawa fenolat. Setelah
blancoi A. DC yang umum dikenal dengan dikeringkan dalam oven sampai bobot tetap,
nama apel beludru. rendemen fraksi etil asetat yang didapat
Buah dari tanaman apel beludru untuk sebesar 0,046%.
penelitian ini diperoleh dari lingkungan
Kampus III Universitas SanataDharma 3. 2. Uji senyawa fenolat
Paingan, Sleman, Yogakarta. Pemanenan Langkah awal adalah uji kualitatif
buah yang sudah masak dilakukan senyawa fenolat pada fraksi etil asetat.Uji ini
akhirbulan Januari 2013 dengan kriteria menggunakan prinsipreaksi oksidasi-reduksi
warna merahkusam, tidak berbiji, utuh, pada suasana basa. Dalam suasana basa,
segar.Buah sesegera mungkin dikupas dan senyawa fenolat akan berubah menjadi ion
daging buahnya dihaluskan. Menurut Evans fenolat. Menurut Singleton dan Rossi
and Hedger (2001) enzim polifenol oksidase (1965)ion fenolat bersifatlebih reaktif
cepat mendegradasi senyawa-senyawa terhadap adanya pereaksi fenol Folin-
polifenol. Untuk meminimalkan kerusakan, Ciocalteu. Asam fosfomolibdatfosfotungstat
maka sari buah yang didapatkan segera dalam pereaksi fenol Folin- Ciocalteu akan
diekstrasi cair-cair dengan wash benzine tereduksi oleh ion fenolattersebut sehingga
kemudian fraksi air diekstraski dengan etil akan terbentuk larutan dengan warna biru.
asetat. Pengujian (Gambar 1) menunjukkan hasil
Ekstraksi menggunakan washbenzine positif bahwa fraksi etil asetat sari buah apel
digunakan untuk menarik senyawa non polar beludrumengandung senyawa fenolat.
seperti klorofil, vitamin, minyak dan lemak Kandungan fenolat total dinyatakan
106 JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN, YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

ini berhubungan dengan daya


antioksidannya. Namun demikian tidak
selalu kenaikan kandungan fenolik total
diikuti naiknya aktivitas antioksidan. Jenis
senyawa fenolat yang ada juga sangat
menentukan aktivitasnya. Oleh karena itu
masih diperlukan tahap penelitian lanjutan
yaitu menentukan senyawa yang paling
berperan dalam aktivitas antioksidan dalam
fraksi etil asetat sari buah apel beludru ini.
Gambar 1. Hasil uji pendahuluan keberadaan
senyawa fenolat (A = kontrol negatif [Folin 3.3. Uji aktivitas antioksidan
Ciocalteu danNa2CO3], B = kontrol positif [asam
galat + Folin Ciocalteu dan Na2CO3], C= larutan uji Senyawa DPPH banyak digunakan untuk
[fraksietil asetat sari buah apel beludru + Folin
Ciocalteu dan Na2CO3], D =asam galat, E =fraksi
uji aktivitas antioksidan. Senyawa radikal
etilasetat sari buah apel beludru) DPPH cukup stabil pada suhu ruangan dan
Tabel I. Hasil perhitungan kandungan fenolat total berwarnaviolet dalam metanol. Antioksidan
Fenolik total CV akan mudahmerusak rantai yang
Replikasi Rata-rata ± sd
(mg ekivalen) (%)
I 393,12 bertanggung jawab sebagai warna ungu dan
II 393,75 393,52 ±0,35 0,0877 menjadi warnakuning (Badarinath et al.,
III 393,68
2010).
sebagai ekivalen asam galat. Berdasarkan Senyawa DPPH memiliki elektron yang
persamaan kurva baku asam galat yang tidak berpasangan sehingga bersifat radikal.
-3
diperoleh (y = 5,3782.10 x – 0,0564 dan R= Ketika elektronnya menjadi berpasangan
0,9997) maka kandungan fenolat total dalam karena bereaksi dengan suatu antioksidan
fraksi etil asetat sari buah apel beludru dapat (penangkap radikal bebas), maka
ditentukan (Tabel I). absorbansinya menurun secarastoikiometri
sesuai jumlah elektron yang diambil
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan (Gambar 2). Keberadaan
hasil kandungan fenolat total rata-rata pada senyawaantioksidan dapat mengubah warna
sampel sebesar 393,52 ± 0,35 mg ekivalen larutan DPPH dari ungu menjadi
asam galat per gram fraksi etil asetat sari kuning(Dehpour, Ebrahimzadeh, Nabavi,
buah apel beludru. Kandungan fenolat total and Nabavi, 2009). Sifat inilah yang

Gambar 2. Reaksi radikal DPPH dengan antioksidan (Nisizawa, 2005)


JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN DAN YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 107

apel beludru memiliki daya antioksidan yang


sangat kuat (IC50= 29,920,09 µg/mL),
walaupun tidak sekuatkuersetin (IC50=
10,800,31 µg/mL).Hal ini disebabkan karena
fraksi etil asetat buah apel beludru masih
merupakan campuran berbagai senyawa
fenolat yang tidak semuanya memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat, sementara
kuersetin merupakan senyawa murni.
Gambar3. Hasil uji pendahuluan aktivitas
Berdasarkan nilai IC50 yang cukup rendah
antioksidan (A= kontrol negatif [blanko DPPH], (aktivitas sangat kuat) ini, maka fraksi etil
B=kontrolpositif [kuersetin + DPPH], C= larutan uji
[fraksi etil asetat sari buah + DPPH], asetat cukup potensial digunakan sebagai
D=kuersetin,E=fraksi etil asetat sari buah apel salah satu alternatif sumber senyawa
beludru)
antioksidan.
digunakan sebagai dasar penggunaan radikal
DPPH sebagai bahan uji aktivitas 4. Kesimpulan dan Saran
antioksidan. 4.1. Kesimpulan
1. Kandungan fenolat total fraksi etil asetat
Penelitian ini menunjukkan hasil positif sari buah apel beludru sebesar 393,5 ±
dengan larutan uji berwarna kuningseperti 0,35 mgekivalen asam galat per gram
kontrol positif (larutan kuersetin). Hal ini fraksi.
menunjukkan bahwa fraksi etil asetat sari 2. Fraksi etil asetat sari buah apel beludru
buah apelbeludru memiliki aktivitas memiliki daya antioksidan sangat kuat
antioksidan (Gambar 3). denga nilai IC50 sebesar30,0 ± 0,09 μg/mL.
Parameter aktivitas antioksidan dengan
metodepenangkapan radikal DPPH ini 4.2. Saran
adalah nilaiIC50 yakni konsentrasi senyawa Perlu dilakukan identifikasi senyawa yang
uji yangdibutuhkan untuk mengurangi paling potensial sebagai antioksidan dalam
jumlah radikal DPPH sebesar 50%. Nilai IC50 fraksi etil asetat sari buah apel beludru.
diperoleh daripersamaan regresi linier yang
menyatakan hubungan antara Daftar Pustaka
konsentrasisenyawa uji dengan persen Aqil, F., Ahmad,I., and Mehmood, Z., 2006,
Antioxidant and Free Radical Scavenging
aktivitas antioksidan. Semakin kecil nilai Properties of Twelve Traditionally Used Indian
IC50 senyawauji, maka semakin poten Medical Plants, Turk J Biol, 30,177-183
Badarinath, A.V., Mallikarjuna, K., , Chetty, C.,
senyawa uji tersebut sebagai antioksidan. Sudhana, M., Ramkanth, S., Rajan, T.V.S, and
Dari hasil penelitian ini diperoleh Gnanaprakash, K., 2010, A Review on In-vitro
Antioxidant Methods: Comparisons, Correlations
bahwa bahan uji fraksi etil asetat sari buah
108 JOHANES BAPTISTA YUNIO RAHMAWAN, YOHANES DWIATMAKA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

and Considerations, Int. J. Pharm. Tech. Research, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Vol.2, No.2, pp. 1276-1285. Pokorny, J., Yanishlieva, N., and Gordon, M., 2001,
Clarkson, P.M., and Thomson, H.S. 2000. Antioxidant in Food, Practical Aplication, Wood
Antioxidants: What role do they play in physical publishing Limite, Cambridge, England, pp. 22-
activity and health, Am. J. Clin. Nutr. 729 (Suppl): 123.
637. Prakash, A., 2001, “ Antioxidant Activity “ Medallion
Dehpour AA, Ebrahimzadeh MA, Nabavi SF, and Laboratories : Analithycal Progress Vol 19 No : 2. 1
Nabavi SM (2009), Antioxidant activity of – 4.
methanol extract of Ferula assafoetida and its Singleton,V.L. and Rossi, J.A., 1965,Colorimetry of
essential oil composition, Grasas Aceites, 60(4): Total Phenolics withPhosphomolybdic-
405-412. phosphotungstic Acid Reagents, Am. J. Enol.
Duh, P., Tu,Y. and Yen,G., 1999, Antioxidant activity Vitic.16:144-58.
of water extract of Harng Iyur (Chrysanthemum Snyder, L.R., Kirkland, J.J., and Glajch, J.L., 1997,
morifolium Ramat), Lebensm Wiss U Technol 32: Practical HPLC Method Development, 2nd ed.,
269-277. John Wiley & Sons, Inc., New York, pp. 67-68, 6.
Duke, J.A., 2001, Handbook of Phytochemical Sunarni, T., 2005, Aktivitas Antioksidan Penangkap
Constituents of Grass Herbs and Other Economic Radikal Bebas Beberapa kecambah Dari Biji
Plants, CRC Press, Washington D.C., pp.235 Tanaman Familia Papilionaceae, 53-61, Jurnal
Evans, C.S., and Hedger, J.N., 2001, Degradation of Farmasi Indonesia 2 ( 2 ) , Jakarta.
Plant Cell Wall Polymers, in Gadd, G.M., (Ed.), United States of Department Agriculture (USDA)
Fungi in Bioremediation, Cambridge University NRSC, Plant database: Diospyros blancoi A. DC.,
Press, United Kingdom, 18. http://plants.usda.gov/java/nameSearch, diakses
Lee, M.H., Jiang, C.B., Juan, S.h., Lin, R.D. and Hou, tanggal 31 Mei 2013.
W.C. 2006. Screening of medicinal plant extracts Winarsi, H., 2007,Antioksidan Alami Dan Radikal,
for antioxidant activity, Life Science, 73: 167-179. edisi I, Kanisius, Yogyakarta, p.17.
Morton, J., 1987, Fruit of Warm Climate, Mabolo, World Health Organization, 2003, WHO Guidelines
Miami, FL, pp. 418-419. on Good Agricultural and Collection Practices
Nusarini, N.M.R., 2007, Uji Aktivitas Antioksidan (GACP) for Medicinal Plants, Government of the
Fraksi Etil Asetat Ekstrak metanolik Herba Ketul ( Grand Duchy of Luxembourg, pp. 11-15.
Bidens pilosa L.), Skripsi, 15-20, Fakultas Farmasi

Anda mungkin juga menyukai