Oleh : Dra.

Masitah Rifaiah

DINAMIKA
PERWUJUDAN
PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA DAN
PANDANGAN HIDUP BANGSA
 Menjelaskan hakikat Pancasila sebagai
ideologi terbuka

Menjelaskan penerapan Pancasila pada

masa orde lama, orde baru, dan
ReFormasi.

Menyebutkan contoh – contoh

penerapan Pancasila dalam
bidang IPOLEKSOSBUD.

Menyebutkan contoh – contoh

penerapan Pancasila dalam kehidupan
sehari - hari
 FUNGSI POKOK PANCASILA
PENJELASAN
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa telah disepakati oleh seluruh Pedoman dalam
bangsa Indonesia tanggal 18/8 ’45. Namun dalam DASAR NEGARA
pengalamannya banyak mengalami penympangan
penyelenggaraan
sehingga ada upaya mengganti Pancasila sebagai Negara.
Dasar Negara dan Pandangan hidup bangssa dengan
ideologi lain.

DASAR HUKUM
• Pembukaan UUD 45 /
Pedoman dalam •
Aleia IV.
TAP MPR No. III / MPR
bersikap, bertutur PANDANGAN HIDUP 2000.
• Dekrit Presiden 5 Juli
kata, bertingkah laku BANGSA 1959.
dalam kehidupan • Intruksi Presiden No. 12
Tahun 1968.
sehari-hari.
MASA AWAL KEMERDEKAAN

PENJELASAN
Pada masa ini terdapat upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain dan ada juga
pemberontakan yang bertujuan untuk melepaskan diri dari NKRI.

Pemberontakan yang bertujuan Pemberontakan yang bertujuan

menggantikan Pancasila dengan Ideologi
lain.
• Pemberontakan RMS ( 25 / 4 1950 ) di
pimpin oleh Christian Robert Steven
Soumokil.
• Pemberontakan Pemerintah
Revolusioner Rebuplik Indonesia ( PRRI )
di pimpin oleh Syafruddin
Prawiranegaradan Vertitje Samuel pada
tahun 1957 – 1958.
• Pemberontakan Angkatan Perang Ratu
Adil 15 Januari 1940. Dipimpin oleh
Raymond Westerling ->
bereontakpadatanggal 23 Januari.
menggantikan Pancasila dengan Ideologi
lain.
• Pemberontakan PKI Madiun ( 18 / 9
1948 di pimpin oleh MUSO.
• Pemberontakan Darul Islam / Tentara
Islam Indonesia ( 7 Agustus 1949 ) di
pimpin oleh Sekarmadji Muridjan
Kartosuwiryo.
IR. SOEKARNO
ORDE LAMA

PENJELASAN
Pada masa ini demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi Terpimpin ( suatu system
pemerintahan yang dipegang oleh satu orang / yang berpusat pada Presiden).

Penyimpangan yang terjadi pada masa ini.

• Ditetapkannya Soekarno sebagai
Presiden seumur hdup ( TAP MPRS No.
XX / MPRS 1963.
• Membubarkan DPR hasil pemilu tahun
1955 ( Penetapan Presiden No. 3 /
1960pada tanggal 5 Maret 1960 ) dan
membentuk DPR Gotong Royong.
• Membentuk MPRS
• Presiden menerapkan ajaran NASAKOM
( Nasional, Agama, dan Komunis ).
IR. SOEKARNO
 ORDE BARU

PENJELASAN
Pada masa orde baru dimulai dari tanggal 11 Maret 1966 – 21 Mei 1998 dibawah
pipimnan presiden Soeharto. Tekad dari orede baru adalah melaksanakan Pancasila
secara murni dan konsekuen.

Penyimpangan yang terjadi pada masa ini.

• Presiden Soeharto melaksanakan
pemerintahan secara otoriter.
• Adanya penanfsiran sepihak terhadap
Pancasila oleh rezim ORBA melalui
program P4.
• Adanya penindasan ideologis sehingga
orang tidak bebas untuk memukakan
pendapat.
• Perlakuan diskriminatif terhadap
masyarakat pribumi dan golongan
SOEHARTO minoritas.
 REFORMASI

PENJELASAN
Revormasi lahir sebagai koreksi total terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh ORLA
dan ORBA. Pada masa ini Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
dihadapkan atas beberapa tantangan.

Penyimpangan yang terjadi pada masa ini.

• Adanya kebebasan yang secara
berlebihan yang diinginkan oleh
masyarakat.
• Munculnya arus globalisasi .
• Menurunnya rasa Nasionalisme atau
Persatuan dan Kesaatuan.

BJ. HABIBIE
PENTING !!!
UUD YANG PERNAH
BERLAKU
UUD 1945 ( 18 / 8 1945 – 27/12
1949 )
Konstitusi RIS 1049 ( 27 / 12
1949 – 17 / 8 1950 )
UUD sementara Tahun 1950 ( 17 / 8 1950 – 5 / 7 ’59 )
UUD 1945 ( 5 Juli 1959 – sekarang )
Masa Orde Lama ( 5 / 7 ‘59 – 11 / 8 1966 )
Masa Orde Baru ( 11 / 3 1966 – 21 / 5 1998 ) pergantian kabinet ) sehingga
Masa Revormasi ( 21 / 5 1998 –
sekarang ) dibagi 2 masa
Bentuk negara berubah
RIS
NKRI ( FEDERASI )
Bentuk Negara RIS => NKRI
Pada masa ini banyak terjadi
pergantian kabinet ( 7 kali
menimbulkan ketidak stabilan
politik yang menyebabkan
negara Indonesia diambang
kehancuran dan untuk
menyelamatkannya Presiden
Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.