Anda di halaman 1dari 49

YAYASAN PENDIDIKAN IGNATIUS SLAMET RIYADI

SMP IGNATIUS SLAMET RIYADI


PPKn AKREDITASI “A”
Jl. Raya Bogor KM, 24 Cijantung 13770 Telpon 8401693 Jakarta Timur

BAB 4
KEBANGKITAN NASIONAL
DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN

12/27/21

ABSALOM FRETS HUNINHATU, S.Pd


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
• Makna Kebangkitan
• Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
Nasional 1908 Kemerdekaan
• Arti Penting Kebangkitan
Dalam Nasional Dalam Perjuangan
Kemerdekaan
Perjuangan • Peran Tokoh Kebangkitan
Nasional Dalam Perjuangan
Kemerdekaan Kemerdekaan Nasional

Materi Pokok
Pembelajaran Pembahasan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


BAB 4
KEBANGKITAN NASIONAL DALAM
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mensyukuri nilai dan semangat Kebangkitan
Nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia secara tulus,
• Bertanggungjawab terhadap makna dan arti
penting Kebangkitan Nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia,
• Memprediksi makna dan arti penting
Kebangkitan Nasional 1908 Kebangkitan
Nasional dalam perjuangan kemerdekaan
• Menyaji hasil penalaran tentang peran
kejuangan tokoh Kebangkitan Nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL DALAM
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
Ayo, Memaknai Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908

Suatu bangsa tidak akan


berubah manakala
bangsa tersebut tidak
mau mengubah dirinya
sendiri. Sumber: belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 4.1 Sekolah Dokter Jawa tempat
berdirinya Boedi Oetomo sekarang dijadikan
Gedung Museum Kebangkitan Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia


dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische
1.

Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC


berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang
menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia
terjadi dalam berbagai segi kehidupan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan


melaksanakan politik devide et impera (adu domba),
yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu
1.

dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di


dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin
melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan
merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels


1.

(1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna


membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-
Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat
rakyat makin menderita.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian


menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan Tanam
1.

Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van


Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan
rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya
dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan
hasilnya diserahkan kepada pemerintah.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan


1.

hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga


mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh
miskin serta adanya penindasan karena tidak
memperhatikan nilai kemanusiaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan

Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih


perlawanan di berbagai daerah. Perjuangan melawan
1. Latar

penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan. Sultan


Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di
Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran
1.

Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin perjuangan rakyat


melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir
penjajah belum berhasil. Hal ini disebabkan perjuangan
masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara
modern.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia
menyadarkan beberapa orang Belanda yang
Nasional
Kebangkitan Nasional

tinggal atau pernah tinggal di Indonesia. Di


Belakang
Latar Belakang

antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes


Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes
Dekker, terkenal dengan nama samaran
Kebangkitan

Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada


tahun 1860. Buku ini menggambarkan
1. Latar

bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten


akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer
1.

mengusulkan agar pemerintah Belanda


menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”.
Politik Balas Budi terdiri dari tiga program,
yaitu ”edukasi, irigasi, dan transmigrasi”.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Politik balas budi
Kebangkitan Nasional

atau politik etis


Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan

Merupakan suatu
1. Latar

pemikiran yang
menyatakan bahwa
pemerintah kolonial
1.

memegang tanggung
jawab moral bagi
kesejahteraan
pribumi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


a. Edukasi,
Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang

Yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi


Latar Belakang

masyarakat pribumi agar mampu


menghasilkan kualitas sumber daya
manusia yang lebihbaik.
Kebangkitan
1. Latar

Pemerintah belanda membangun sekolah-


sekolah untuk mendapatkan tenaga
administrasi yang cakap dan murah.
1.

Pendidikan ini hanya untuk anak-anak


pegawai negeri atau orng yang mampu.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


b. Irigasi,
Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang

Yaitu membangun sarana dan jaringan


Latar Belakang

pengairan. Pembangunan irigasi dilakukan


untuk mengairi sawah-sawah miliki
penduduk sehingga mampu meningkat
Kebangkitan

kesejahteraan penduduk.
1. Latar

Irigasi ternyata hanya ditujukan kepada


tanah-tanah yang subur untuk
1.

perkebunan swasta Belanda.


Sedangkan milik rakyat tidak dialiri air
dan irigasi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


c. Transmigrasi,
Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang

Yaitu perpindahan penduduk dari daerah


Latar Belakang

yang padat penduduk (khusus pulau jawa)


ke daerah lain yang jarang penduduknya
agar libih merata.
Kebangkitan
1. Latar

Di bidang transmigrasi atau imigrasi ke luar daerah


jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang
dikembangkan perkebunan-perkebunan milik
Belanda. Karena adanya permintaan yang besar
1.

akan tenaga kerja di daerah-daerah perkebunan


seperti perkebunan di Sumatra Utara.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Praktik tanam paksa akhirnya diberhentikan


pada tahun 1879 setelah dikeluarkannya
Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang
1.

Gula.
Setelah itu, pengusaha asing diberi hak untuk
menanam modal di Indonesia. Kebijakan ini
disebut kebijakan politik PINTU TERBUKA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Efek lanjut dari kebijakan pintu terbuka adalah
Nasional
Kebangkitan Nasional
meningkatkan kebutuhan atas tenaga kerja
Belakang
Latar Belakang

yang cukup terampil dari penduduk pribumi.

Dampak positif yang dapat dirasakan dari


Kebangkitan

kebijakan pintu terbuka bagi bangsa Indonesia


adalah lapangan kerja yang terbuka lebar.
1. Latar

Perkebangan pendidikan masih tergolong


1.

sangat terbatas, akhirnya tujuan Belanda


mendirikan sekolah di Indonesia untuk
menghasilkan tenaga-tenaga ahli.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Awanya hanya pemerintah Hindia Belanda hanya


1.

mendirikan sekolah tingkat rendah, tetapi karena


dibutuhkan, dibuka sekolah tingkat menengah
dan sekolah tingkat tinggi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

Pada masa pemerintahan Hinda Belanda,


pengajaran dibuat menjadi dua sistem, yaitu
1.

pendidikan umum dan pendidikan kejuruan.


Keduanya menggunakan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Bagian B,
Ilmu Pasti dan
Tingkat Ilmu Alam
Perguruan
Nasional
Kebangkitan Nasional

Tinggi Bagian A,
Belakang
Latar Belakang

Bahasa dan
Ilmu Humaniora
MULO (Meer AMS (Algemene
Uitgebreid Lager Middelbare
Kebangkitan

HIS (Hollandsch
Inlandsche Onderwijs) school )
1. Latar

school ) = SMP = SMA


= SD = 7 th
1.

Pendidikan umum yang


didirikan oleh pemerintah
Hindia Belanda mencakup
jenjang:

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pendidikan kejuruan yang
didirikan oleh pemerintah
Nasional
Kebangkitan Nasional
Hindia Belanda adalah sbb:
Belakang
Latar Belakang

1. Hollandsche Indische Kweekschool (HIK)


Merupakan sekolah guru bantu yang memiliki
masa pendidikan empat tahun.
Kebangkitan

2. Hoogere Kweekschool adalah sekolah guru


1. Latar

atas yang memiliki lama pendidikan enam


tahun dan terdapat di Jakarta, Medan,
Bandung, dan Semarang.
1.

3. OSVIA (Opleiding School Voor Inlandische


Ambtenaren) merupakan sekolah untuk calon
pegawai pemerintah (pangreh) atau pamong
praja) pribumi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Nasional
Kebangkitan Nasional
Belakang
Latar Belakang
Kebangkitan
1. Latar

4. Di Batavia terdapat Sekolah Dokter Jawa yang disebut


1.

STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) dan


Sekolah Hakim Tinggi (Rechtskundige Hoogeschool). Di
Bandung terdapat Sekolah Teknik Tinggi (Technische
Hoogeschool).

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


2.Boedi Utomo dan Organisasi
Pegerakan Lain

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pada
Pada 2020 Mei
Mei 1908,
1908, berdiri
berdiri
a. Budi Utomo sebuah
sebuah organisasi
organisasi pergerakan
pergerakan
nasional
nasional pertama
pertama didi Indonesia
Indonesia
bernama
bernama Budi Budi Utomo
Utomo atas atas
inisiatif
inisiatif Dr.
Dr. Wahidin
Wahidin
Soedirohoesodo
Soedirohoesodo yang yang bertujuan
bertujuan
memajukan
memajukan derajat
derajat bangsa.
bangsa.
Tokoh
Tokoh organisasi
organisasi ini
ini antara
antara lain
lain
Sutomo
Sutomo sebagai
sebagai ketua,
ketua, M. M.
Sulaiman
Sulaiman sbg sbg Sek.
Sek. I,I, Suwarno
Suwarno sbgsbg
Sek.
Sek. II,
II, M.
M. Gunawan
Gunawan sbg sbg
Bendahara,
Bendahara, dan dan R.
R. Angkasa
Angkasa sbg sbg
Komisaris.
Komisaris. Pihak
Pihak lain
lain jugajuga turut
turut
aktif
aktif dalam
dalam kegiatan
kegiatan Boedi
Boedi
Oetomo
Oetomo adalah
adalah M.
M. Suwarno
Suwarno dan dan
Muhammad
Muhammad Slaeh. Slaeh. yang
yang
merupakan
merupakan mahasiswa-
mahasiswa-
mahasiswa
mahasiswa sekolah
sekolah Dokter
Dokter
Pribumi
Pribumi (STOVIA).
(STOVIA).

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Beberapa usaha yang dilakukan
Boedi Oetomo berasal dari untuk mencapai tujuan organisasi
istilah boedi yang berarti
Boedi Oetomo adalah :
'perangai atau tabiat', dan
oetomo yang berarti 'baik atau 1. Mengembangkan sistem
luhur'. Jadi, makna Boedi pengajaran dengan hal yang
Oetomo perkumpulan yang akan dicita-citakan oleh Dr.
mencapai suatu tujuan yang Wahidin.
didasarkan pada keluhuran budi 2. Mengembangkan pertanian,
atau kebaikan tabiat. peternakan, dan
perdagangan.
Organisasi Boedi Oetomo
3. Mengembangkan seni dan
bersifat sosisal ekonomi dan
budaya, yang ingin memajukan industri.
pengajaran dan kebudayaan 4. Menghidupkan kembali dan
dalam berbagai bidang. melestarikan kebudayaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Boedi Oetomo melibatkan diri
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908 dalam kegiatan politik, sejak tahun
kongres pertama di Yogyakarta, 1915. Saat itu, ditunjuklah
Boedi Oetomo ingin antara lain Dwijosewoyo sebagai perwakilan
memajukan pendidikan pribumi. Boedi Oetomo unuk di dilegasikan
Keputusan pada kongres pertama: ke Belanda pada bulan Januari 1917.
1. Membatasi jangkauan gerak Kegiatan politik Boedi Oetomo juga
Boedi Oetomo hanya pada terlihat ketika terbentuknya
daerah Jawa dan Madura saja. Volksraad (dewan rakyat).
2. Organisasi Boedi Oetomo tidak
akan melibarkan diri dalam Salah satu bukti bahwa Boedi
kegiatan politik mengingat sifata Oetomo kemudian bergerak dalam
dari organisasi tersebut adalah bidang politik adalah menjadi
sosial, ekonomi dan budaya. organisasi politik moderat.
mengakibatkan Tjipto
Mangoenkoesoemo Organisasi ini bersifat moderat,
yaitu pergerakan yang
mengundurkan diri dari menghindari tindakan kekerasan
keanggotaan organisasi Boedi atau perilaku ekstrim yang
ditandai dengan penerapan taktik
Oetomo. kooperatif (kerja sama) terhadap
penguasa kolonial.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


b. Sarekat Islam
Didirikan oleh Tirtoadisuryo pd
tahun 1909 di Batavia. Yang
dilatarbelakangi olh keprihatinan
Tirtoadisuryo terhadap perdagangan
pribumi yang kurang mampu
bersanging dengan pedagang
Tionghoa dan India.

Keprihatinan tsb, di utarakan kpd H.


Samanhudi. Akhirnya H. Samanhudi
Awalnya, Sarekat mendidirikan SDI di Solo tahun
Islam dibentu k 1911. pembentukannya didasarkan
pada agama, yaitu agama Islam, dan
dengan nama ekonomi yaitu menghimpun dan
Sarekat Dagang memperkuat kemampuan para
Islam (SDI). pedagang Islam agar dpt bersaing
dgn para pedagang Tionghoa dan
India.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Dalam kongres Serikat Dagang Islam
yang pertama di Solo tahun 1912,
atas usul H. O. S. Tjokroamioto nama
SDI diubah menjadi Sarekat Islam
(SI). Perubahan nama tsb untuk
memperluas ruang gerak organisasi
sehingga tidak terbatas dalam
bidang perdagangan saja, tetapi juga Perkembangan yang pesat tsb
dalam bidang lainnya. didorong oleh bbrp faktor antara lain:
Pada tahun 1913, Sarekat Islam 1. Tumbuhnya kesadaran atas sebuah
mengadakan kongres pertama di bangsa.
Surabaya. Hasil konresnya adalah 2. Terdapatnya sifat kerakyatan dan
mengangkat H. O. S. Tjokroamioto dasar agama Islam.
sebagai ketua terpilih. 3. Meningkatnya kemampuan
pedagang Islam untuk bersaing
Sejak SI dipimpin oleh H. O. S. dgn pedagang Tionghoa.
Tjokroamioto, mengalami
4. Keterlibatan dan campur tangan
perkembangan yang pesat.
para ulama dalam sgl kegiatan SI.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pada tgl 20-27 Oktober 1917,
berlangsung kongres kedua di
Jakarta. Pada kongre tsb SI sepakat
untuk melangsungkan niat
politiknya, yaitu membuat merebut
kemerdekaan dgn dibentuk Zelf-
Bestuur atau pemerintahan sendiri.

Pada tgl 29 September-6 Oktober


1918, terlaksana kongres nasional
Pada tgl 17-24 Juni 1916 diadakan ketiga di Surabaya. Seluruh anggota
kingres SI nasional pertama di SI sepakat untuk menolak segala
Bandung. Kongres pertama ini di bentuk kebijakan yang berpihak
hadiri olh 80 org yang merupakan pada kaum kapitalis.
perwakilan dari 80 cabang SI. H. O. S.
Tjokroamioto yang memimpin Pada tgl 26 Oktober-2 November
kongres nasional pertama. 1919, terlaksana kongres nasional
Menetapkan cita-cita SI yaitu keempat di Surabaya. Diraih
membentuk suatu bangsa bagi kesepakan bahwa fokus SI lebih
penduduk Indonesia, artinya perlu mengarah pada pergerakan
dibentuknya pemerintahan sendiri perlawanan untuk menentang kelas-
bagi rakyat Indonesia. kelas sosial yang ada dalam
masyarakat.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


c. Indische Partij
Indische Partij (IP) didirikan di
Bandung pd tgl 25 Desember 1912,
oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes
Dekker, (Setyabudi Danudirjo), dr.
Tjipto Mangunkusumo, dan
Soewardi Soeryaningrat (Ki Hajar
Dewantara).
Tujuan utama dari IP adalah
meningkatkan jiwa nasionalisme
untuk memajukan tanah air
berlandaskan jiwa nasional dan
memprsiapkan kehidupan rakyat
yang bebas merdeka.

IP kemudian mendapat dukungan


dari rayat Indonesia. Misalnya IP
mendapat dukungan dari Abdul
Muis, pemimpin SI cabang Bandung.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


IP merupakan organisasi yang ingin
adanya kerjasama antar orang indo
dan Bumiputera. Untuk mencapai
tujuan dari IP, terdapat beberapa
upaya yang dilakukan oleh Tiga
Serangkai antara lain:
a. Menyerapkan cita-cita nasional
(Hindia),
b. Memberantas kesombangan
sosial dalam pergaulan, baik di
bidang pemerintahan maupun
masyarakat,
c. Memberantas berbagai usaha
yang membangkitkan kebecian
antaragama.
d. Memperbesar pengaruh pro-
IP memperkenalkan paham
Hindia di pemerintahan,
kebangsaan yang disebut Indische
Nationalism ‘Nasionalisme Hindia’ e. Berusaha mendapatkan hak bagi
yang tidak membedakan keturunan, semua orang Hindia,
suku bangsa, agama, kebudayaan, f. Dalam pengajaran, harus
bahasa, dan adat istiadat. bertujuan bagi kepentingan
ekonomi Hndia dan memperkuat
mereka yang ekonomi lemah.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Krik keras IP thp pemerintah Belanda
Melihat adanya diskriminasi antara membuat ketiga pemimpin IP
keturunan Belanda murni dan dan ditangkap dan dibuang ke negeri
kaum indo, Douwes Dekker Belanda pada th 1913. IP dinyatakan
beranggapan bahwa nasib kaum indo sbg partai terlarang dimulai sejak tgl
tidak ditentukan oleh pemerintah 4 Maret 1913.
kolonial, tetapi ditentukan oleh
adanya kerjasama antarrakyat
Indonesia lainnya,

Pergerakan yang masif dari IP


dengan semangat nasionalismenya,
membuat Belanda berencana
menangkap tiga serangkat, terlebih
ketika Ki Hajar Dewantara menulis di
surat kabar de Express, berjudul “Als
ik een Nederlander was” yang
berarti ‘Seandainya saya seorang
Belanda’. Dalam tulisan tsb, Ki Hajar
Dewantara mengkritik ketidakadilan
di daerah jajahan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. ARTI PENTING KEBANGKITAN NASIONAL DALAM
PERJUANGAN KEMERDEKAAN

Perjuangan bangsa
Indonesia sebelum
dan sesudah tahun
1908 memiliki
perbedaan. Perbedaan
tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Perbedaan Perjuangan Indonesia
Sebelum Dan Sesudah Tahun 1908

No Sebelum Tahun 1908 Sesudah Tahun 1908

1 Dipimpin raja atau tokoh Dipimpin dan dipergerakan oleh


bangsawan dan tokoh agama kaum pelajar
2 Bersifat kedaerahan Bersifat nasional dan telah ada
kerja sama antardaerah
3 Bersifat fisik atau perjuangan Diplomasi dengan menggunakan
dilakukan dengan mengangkat cara-cara modern, seperti media,
senjata perundingan, lobi, mogok dan sbg.
4 Terfokus pada pemimpin Memiliki organisasi yang
kharismatik memungkinkan adanya kaderisasi
5 Bersifat reaktif dan spontan Memiliki visi yang jelas, yaitu
Indonesia yang merdeka

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Arti Penting Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei, memiliki makna, arti,


dan sejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam meraih
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Arti penting kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia, khususnya


bagi para pelajar antara lain sebgai berikut :
1. Kebangkitan nasional dpt berarti bangkit dari keterpurukan dgn
menyongsong masa depan.
2. Kebangkitan nasional dpt berarti menguasai keterampilan yg
diperlukan bg masa depan, termasuk keterampilan teknologi.
3. Kebangkitan nasional dpt berarti bangkitnya kesadaran bahwa kita
harus berani berusaha dan tidk pasrah menerima segala sesuatu
sbg takdir yang tidak terelakan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

1. Wahidin
Soedirohoesodo
Wahidin Soedirohoesodo merupakan
dokter pribumi yang juga salah satu
tokoh pergerakan nasional. Ia memiliki
cita-cita untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat Jawa dengan cara
memperluas pengetahuan mereka, baik
pengetahuan Barat maupun
pengetahuan kebudayaan Jawa itu
sendiri. Gagasan penting Wahidin dalam
perjuangan pergerakan nasional
adalah organisasi yang memiliki
tujuan memajukan pendidikan
dan meningkatkan martabat
bangsa.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

Dr. Wahidin Soedirohoesodo


lahir pada tanggal 7 Januari
1852 di Sleman, Yogyakarta
dan wafat pada tanggal 26
Mei 1917. dimakamkan di
Sleman, Yogyakarta.

1. Wahidin
Soedirohoesodo

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

2. Soetomo
Soetomo adalah tokoh pergerakan
nasional yang pernah menjadi dokter
pemerintah untuk berbagai daerah di
Jawa dan Sumatra. Soetomo
melanjutkan studi kedokteran di Belanda
Tahun 1919-1923.

Bersama para pelajar STOVIA, Soetomo dan


rekan-rekan mendirikan Boedi Oetomo pada
tanggal 20 Mei 1908, sebuah organisasi modern
pertama di Indonesia. Soetomo diangkat
menjadi ketuanya. Organisasi Boedi Oetomo
dibentuk deng tujuan memajukan pengajaran
dan kebudayaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

2. Soetomo
Pada tahun 1924 Sutomo mendirikan
Indonesis Studie Club (ISB) yang
merupakan wadah bagi kaum pelajar
Indonesia. Berhasil , mendirikan sekolah
tenun, bank kredit, dan koperasi. Pada
tahun 1931, ISB berganti nama menjadi
Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)

Pada bulan Desember 1935, karena tekana Belanda, Boedi


Oetomo dan PBI digabungkan menjadi Partai Indonesia
Raya (Perindra). Selain Boedi Oetomo, bebrapa kumpulan
lain yang juga di gabungkan ke dalam Perindra adalah
Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Dan Serikat Ambon.
Adapun Soetomo diangakat sebagai ketua Partai Indonesia
Raya (Perindra)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

Soetomo meninggal dunia di


Surabaya pada tanggal 30 Mei 1938.
Selanjutnya, bersarkan keputusan
Presiden Republik Indonesia No.
657 Tahun 1961, Soetomo diangkat
menjadi Pahlawan Kemerdekaan
Nasional.

2. Soetomo

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

H. O. S Tjokroaminoto lahir tanggal 16


Agustus 1883 di Ponorogo, Jawa
Timur. Tahun 1902, H. O. S.
Tjokroaminoto lulus dari OSVIA atau
sekolah bagi calon pegawai
pemerintah. Bertenu dengan
Samanhudi di Surabaya dan
bergabung dengan Sarekat Dagang
Islam. Ia menyarankan agar kata
“dagang” dihilangkan sehingga
berubah nama menjadi Sarekat Islam.
3. H. O. S. H. O. S. Tjokroaminoto kemudian
Tjokroaminoto ditunjuk sebagai ketua. Sarekat Islam
mengalami perkembangan yang pesat
di bawah pimpinannya.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

4. E.F.E Douwes Dekker


(Danoedirja Setiabudi)

E.F.E Douwes Dekker (Danoedirja Setiabudi)


Lahir tanggal 8 Oktober 1879 di Pasuruan.
E.F.E Douwes Dekker (Danoedirja Setiabudi)
adalah seorang tokoh pergerakan Indonesia
yang berdarah campuran (Indo) yang
menentang penjajahan Belanda dan
mendukung perjuangan rakyat Indonesia.
Tahun 1912, Dekker mendirikan Indische
Douwes Dekker adalah Partij bersama dengan Cipto
penggagas “Nusantara” Mangoenkoesoemo dan Soewardi
sebagai nama untuk Hindia Soeryaningrat. Mereka dikenal sebagai Tiga
Belanda yang merdeka. Serangkai.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
5. Tjipto Mangoenkoesoemo

Tjipto Mangoenkoesoemo lahir


pada 4 Maret 1886. Ketika
menempuh pendidikan di STOVIA,
Tjipto dinilai sebagai pribadi yang
jujur, berpikir tajam dan rajin.
Para guru menjuluki Cipto sebagai
“een begaald leerling” atau murid
yang berbakat
Tjipto Mangoenkoesoemo mengktik
pemerintahan Belanda melalui
tulisannya di harian De locomotive
dan Bataviaasch Nieusblad.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

5. Tjipto Mangoenkoesoemo

Setelah diasingkan dari Belanda dan


pulang ke Iindonesia, beberapa
tahun setelahnya, pada tahun 1927,
Belanda menganggap cipto terlibat
dalam upaya sabotase
membuangnya ke Banda Neira

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

6. Soewardi Soerjaningrat
R.M. Soewardi Soerjaningrat lahir pada 2 Mei
1889 di Pangalaman. Setelah menamatkan ELS
(Europeesche Lagere School) ia melanjutkan ke
Sekolah Dokter (STOVIA). Disinilah ia mulai
mengenal dunia politik. Namun, ia tidak
menyelesaikan pendidikannya di STOVIA karena
sakit. Dalam perjalanan selanjutnya ia bertemu
dengan Douwes Dekker, akhirnya bersama Tjipto
Mangoengkoesoemo mereka mendirikan Indische
Partij yang merupakan partai poltik pertama yang
memperjuangkan kemerdekaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

6. Soewardi Soerjaningrat
Pada tahun 1913, ketika Hindia Belanda
sedang merayakan satu abad
kemerdekaannya dari Prancis, Suwardi
menulis sebuah artikel yang sangat
terkenal dengan cara untuk mengktik
pemerintah Belanda. Artikel tersebut
berjudul “Als Ik een Nederlander was”
(Seandainya saya seorang Belanda).
Tulisan ini dimuat dalam surat kabar De
Expres tanggal 13 Juli 1913.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
Setelah diasingkan ke Belanda,
6. Soewardi Soerjaningrat sekembali ke tanah air, tahun 1922 ia
mendirikan sekolah yang diberi nama
National Onderwijs Instituut
Tamansiswa atau Perguruan Nasional
Tamansiswa.
Soewardi memiliki semboyan tersendiri
dalam hal pendidikan. Semboyan
tersebut berbunyi “ing ngarso sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut
wuri handayani” yang memiliki arti ‘di
depan memberi contoh, di tengan
memberi semangat, di belakang
memberi dorongan’

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
6. Soewardi Soerjaningrat
Ia mengubah namanya menjadi Ki
Hajar Dewantara saat berumur 40
tahun. Pada tahun 1934, ia ikut
membentuk PUTERA (Pusat
Tenaga Rakyat). Pada masa
kemerdekaan ia pernah menjabat
Menteri Pendidikan. Ki Hajar
Dewantara wafat di Yogyakarta
pada 26 April 1959.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai