Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Alya Sofia Aryanti

KELAS : 3B Keperawatan
Nim :10119090

LAPORAN PENDAHULUAN

ANAK ANEMIA

1. PENGERTIAN
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit (sel darah merah) serta jumlah
hemoglobin dalam 1 mm3darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan dalam
100 ml darah. Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah disertai dengan
anemia yang ditandai warna kepucatan pada tubuh, terutama ekstremitas

2. RIWAYAT KEPERAWATAN, KEMUNGKINAN DATA FOKUS


a. Riwayat kehamilan dan persalinan
- Prenatal : ibu Selama hamil pernah menderita penyakit berat,  pemeriksaan
kehamilan barapa kali, kebiasaan pemakaian obat  –  obatan dalam jangka
waktu lama.
- Intranasal : usia kehamilan cukup, proses persalinan dan berapa  panjang dan
berat badan waktu lahir.
- Postnatal : keadaan bayi setelah masa, neonatorium, ada trauma post  partun
akibat tindakan misalnya forcep, vakum dan pemberian ASI.
b. Riwayat kesehatan dahulu
- Adaya menderita penyakit anemia sebelumnya, riwayat imunisasi.
- Adanya riwayat trauma, perdarahan
- Adanya riwayat demma tinggi.
- Adanya riwayat penyakit ISPA.
c. Keadaan kesehatan saat ini
Klien pucat, kelemahan, sesak nafas, sampai adanya gejala gelisah, diaphoresis,
takikardi dan penurunan kesadaran.
d. Riwayat keluarga
- Riwayat anemia dalam keluarga.
- Riwayat penyakit  –   penyakit seperti : kanker, jantung, hepatitis, DM,
asthma, penyakit –  penyakit insfeksi saluran pernafasan.

3. KEMUNGKINANDATA FOKUS HASIL PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : keadaan tampak lemah sampai sakit berat.
2) Kesadaran : Composmentis kooperatif sampai terjadi penurunan tingkat
kesadaran apatis, somnolen, spoor, coma.
3) Tanda –  tanda vital
TD : tekanan darah menurun ( N : 90 –  110 / 60 –  70 mmHg)  
N : frekuensi nadi meningkat , kuat samapai lemah ( N : 60 –  100 x/i)
S : biasa meningkat atau menurun ( 36, 5 –  37, 20C )
RR : meningkat ( anak N : 20 –  30 x/i ).
4) TB dan BB : menurut rumus dari Behermen, 1992 pertambahan BB anak
adalah sebagai berikut :
a) Lahir -3,25 kg  
b) 3 –  12 bulan = umur (bulan ) –  9 : 2 =
c) 1 –  6 tahun = umur (tahun ) x 2 –  8
d) 6 –  12 tahun = umur (tahun ) x 7 -5 : 2 =
Tinggi badan rata  –   rata waktu lahir adalah 50 cm. secara garis
besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sbb :
1 tahun : 1,5 x TB lahir
4 tahun : 2 x TB lahir
6 tahun : 1,5 x TB setahun
13 tahun : 3 x TB lahir
Dewasa : 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun ).
5) Kulit Kulit teraba dingin, keringat yang berlebihan, pucat, terdapat
perdarahan dibawah kulit.
6) Kepala Biasanya bentuk dalam batas normal
7) Mata
Kelainan bentuk tidak ada, konjungtiva anemis, skelra tidak ikterik, terdapat
perdarahan sub conjugtiva, keadaan pupil, palpebra, reflex cahaya biasanya
tidak ada kelainan.
8) Hidung
Keadaan / bentuk, mukosa hidung, cairan yang keluar dari hidung, fungsi
penciuman biasanya tidak ada kelainan.
9) Telinga
Bentuk, fungsi pendengaran tidak ada kelainan.
10) Mulut
Bentuk, mukosa kering, perdarahan gusi, lidah kering, bibi pecah  –   pecah
atau perdarahan.
11) Leher
Terdapat pembedaran kelenjar getah bening, thyroid lebih membesar, tidak
ada distensi vena jugularis.
12) Thoraks
Pergerakan dada, biasanya pernafasan cepat irama tidak teratur. Fremitus yang
meninggi, perkusi sonor, suara nafas bias veskuler atau ronchi, wheezing,.
Frekuensi nafas neonates 40  –  60 x/I, anak 20 –  30 x/i irama jantung tidak
teratur, frekuensi pada anak 60  –  100 x/i.
13) Abdomen
Cekung, pembesaran hati, nyeri, bissing usus normal dan juga bias dibawah
normal bias juga meningkat.
14) Genetalia
Laki –  laki, testis sudah turun kedalam skrotum
Perempuan : labia minora tertutup labia mayora.
15) Ekstremitas
Terjadi kelemahan umum, nyeri ekstremitas, tonus otot kurang, akral dingin.
16) Anus
Keadaana anus, posisinya, anus +
17) Neurologis
Refleksi fasiologis + sperti reflex patella, reflex patologis  –  seperti  babinski
tanda kerniq –  dan brunzinski 1 –  11 = -

Pemeriksaan Penunjang
Kadar Hb turun, pemeriksaan darah : eritrosit dan berdasarkan penyebab.
a. Riwayat Social
Siapa yang mengasuh klien dirumah. Kebersihan didaerah tempat tinggal,
orang yang terdekat dengan klien. Keadaan lingkungan,  pekarangan,
pembuangan sampah.  
b. Kebutuhan Dasar
Meliputi kebutuhan nutrisi klien sehubungan dengan anoreksia, diet yang
harus dijalani, pasang NGT, cairan IVFD yang dugunakan jika ada. Pola
tidur bias terganggu. Mandi dan aktivitas : dapat terganggu  berhubungan
dengan kelemahan fisik. Eliminasi : biasanya terjadi  perubahan frekuensi,
konsistensi bisa diare atau konstipasi.
c. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Bergantung pada usia. Terdiri dari motorik kasar, halus, kognitif, dan
bahasa.
d. Data Psikologis
Akibat dampak hospitalisasi, anak menjadi cengeng, menangis, dan
terlihat cemas dan takut. Orang tua terhadap penyakit anaknya sangat
bervariasi. Psikologis orang tua yang harus diperhatikan :
1) Keseriusan ancaman penyakit terhadap anaknya
2) Pengalaman sebelumnya terhadap penyakit dan hospitalisasi
3) Prosedur medic yang akan dilakukan
4) Adanya support system
5) Kemampuan koping orangtua
6) Agama, kepercayaan, adat.
7) Pola komunikasi dalam keluarga.

4. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MENGGUNAKAN


TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA.
Pengkajian
- Identitas klien dan keluarga  
Nama, umur, TTL, nama ayah / ibu. Pekerjaan ayah / ibu, agama,  pendidikan,
alamat.
- Keluhan utama
Biasanya klien datang ke rumah sakit dengan keluhan pucat, kelelahan,
kelemahan, pusing.

1) Keluarga mandiri tingkat 1, kriterianya :


a. menerima petugas kesehatan,
b. menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga

2) Keluarga mandiri tingkat 2, kriterianya :


a. menerima petugas kesehatan,
b. menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga ,
c. keluarga tahu dan dapat mengungkapan masalah kesehatannya dengan
benar,
d. kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai anjuran

3) Keluarga mandiri tingkat 3, kriterianya :


a. menerima petugas kesehatan,
b. menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga ,
c. keluarga tahu dan dapat mengungkapan masalah kesehatannya dengan
benar,
d. kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai anjuran ,
e. melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran ,
f. melakukan tindakan pencegahan secara aktif

4) Keluarga mandiri tingkat 4, kriterianya :


a. menerima petugas kesehatan,
b. menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga ,
c. keluarga tahu dan dapat mengungkapan masalah kesehatannya dengan
benar,
d. kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai anjuran ,
e. melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran ,
f. melakukan tindakan pencegahan secara aktif
g. keluarga mampu melakukan tindakan promotif secara aktif.

5. KEMUNGKINAN DATA FOKUS HASIL PEMERIKSAAN KLINIS


Karena system organ dapat terkena, maka pada anemia dapat menimbulkan
manifestasi klinis yang luas tergantung pada kecepatan timbulnya anemia, usia,
mekanisme kompensasi, tingakat aktivitasnya, keadaan penyakit yang mendasarinya
dan beratnya anemia. Secara umum gejala anemia adalah :
a. Hb menurun (< 10 g/dL), thrombosis / trombositopenia, pansitopenia  
b. Penurunan BB, kelemahan
c. Takikardi, TD menurun, penurunan kapiler lambat, ekstremitas dingin,  palpitasi,
kulit pucat.
d. Mudah lelah, sering istirahat, nafas pendek, proses menghisap yang  buruk (bayi).
e. Sakit kepala, pusing, kunang –  kunang, peka rangsang.

6. KEMUNGKINAN DATA FOKUS HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


a. Jumlah darah lengkap Hb dan Ht menurun.
1) Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (Aplastik), MCV dan MCH
menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokromik (DB), peningkatan (AP),
pansitopenia (aplastik).
2) Jumlah retikulosit bervariasi : menurun (AP), meningkat (hemolisis).
3) Penurunan SDM : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengidentifikasikan tipe khusus anemia).
4) LED : peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi.
5) Massa hidup SDM : untuk membedakan diagnose anemia.
6) Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
7) SDP : jumlah sel total sama dengan SDM (diferensial) mungkin meningkat
(hemolitik) atau menurun (aplastik).  
b. Jumlah trombosit : menurun (aplastik), meningkat (DB), normal / tinggi
(hemolitik).
c. Hb elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur Hb.
d. Bilirubin serum (tidak terkonjugasi) : meningkat (AP, hemolitik)
e. Folat serum dan vit. B12 : membantu mendiagnosa anemia.
f. Besi serum : tidak ada (DB), tinggi (hemolitik).
g. TIBC serum : menurun (DB).
h. Masa perdarahan : memejang (aplastik).
i. LDH serum : mungkin meningkat (AP).  
j. Tes Schilling : penurunan eksresi vit B12 urin (AP)
k. Guaiac : mungkin positif untuk darah pada urin, feses, dan isi gaster, menunjukan
perdarahan akut / kronis (DB)
l. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam
hidroklorotik bebas (AP).
m. Aspirasi sumsum tulang / pemeriksaan biopsy : sel mungkin tampak  berubah
dalam jumlah, ukuran, bentuk, membedakan tipe anemia.
n. Pemeriksaan endoskopi dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan,  perdarahan
GI

7. Diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin muncul


a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit  
b. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk pengiriman oksigen / nutrisi ke sel.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna / absorbsi nutrient yang diperlukan untuk  pembuatan
SDM normal.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan pengiriman oksigen ke
jaringan.
e. Ansietas berhubungan dengan prosedur diagnostic / transfuse.
f. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat
misal penurunan hemoglobin, penurunan granulosit.
8. PERENCANAAN TUJUAN DAN KRITERIA TUJUAN
Dx kep Tujuan Intervensi
Perubahan Perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji vital sign
jaringan  berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Tinggikan kepala tempat
dengan penurunan diharapakan perfusi jaringan tidur sesuai toleransi
komponen seluler yang adekuat. Criteria hasil : 3. Catat adanya keluhan rasa
diperlukan untuk Indikator Awl Tuj dingin
pengiriman O2 / nutrisi 1. 4. Berkolaborasi dalam
ke sel Membran pemberian transfuse,
e mukosa pemeriksaa n Hb/Ht.
warna
merah
muda
2. Tidak
ada sesak
3. Tidak
ada
sianosis
4. Akral
hangat
Ket :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tidakan 1. Kaji manajeme n nyeri
nyeri  berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Ukur TTV
dengan proses  penyakit diharapkan nyeri pada anak dapat 3. Atur posisi / berikan  posisi
berkurang / teratasi. Criteria yang nyaman
hasil : 4. Ajarkan tentang teknik non
Indikator Awl Tuj farmakolo gi
1. Tidak ada 5. Berikan obat sesuai
perilaku indikasi
distraksi
2. Klien tampak
rileks
3. Skala nyeri
berkurang 4.
TTV dalam
batas normal
Ket :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
Ansietas  berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Catat  penurunan  perilaku
dengan prosedur keperawatan selama 3x 24 jam 2. Tingatkan  perhatian
diagnostic / transfuse diharapkan cemas pada anak dengan  pasien
dapat teratasi. Criteria hasil : 3. Anjurkan keluarga tetap
Indiator Awl Tuj bersama klien
1. Klien 4. Jelaskan tujuan  pemberian
tidak tindakan  pada klien dan
takut keluarga
2. Klien 5. Berikan lingkungan yang
tampak tenang dan istirahat.
nyaman
3. Klien
tidak
menangis
saat
dilakuka
n
tindakan
saat
diberikan
obat
Ket :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji kemampuan ADL
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam pasien. 2. Kaji kehilangan
ketidakseimbanga n Dapat mempertahankan atau gangguan keseimbang
antara suplai oksigen /meningkatkan ambulasi an, gaya  jalan dan kelemahan
(pengiriman) dan /aktivitas. Dengan kriteria hasil : otot
kebutuhan. Indikator Awl Tuj 3. Observasi tanda-tanda vital
1.melaporkan sebelum dan sesudah
peningkatan aktivitas. 4. Berikan
toleransi lingkungan tenang,  batasi
aktivitas pengunjung , dan kurangi
(termasuk suara  bising,  pertahankan
aktivitas tirah baring  bila di
sehari-hari) indikasikan.
2.menunjukk 5. Gunakan teknik
a n penurunan menghemat energi, anjurkan
tanda pasien istirahat  bila terjadi
intolerasi kelelahan dan kelemahan,
fisiologis, anjurkan  pasien melakukan
misalnya aktivitas semampunya (tanpa
nadi, memaksak n diri).
pernapasan,
dan tekanan
darah masih
dalam rentang
normal.
Ket :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan

Perubahan nutrisi setelah dilakukan asuhan 1. kaji riwayat nutrisi


kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3x24 jam termasuk makanan yang di
tubuh  berhubungan Kebutuhan nutrisi terpenuhi. sukai
dangan kegagalan untuk Dengan kriteria hasil: 2. Observasi dan catat
mencerna atau ketidak Indikator A Tu masukan makanan  pasien
mampuan mencerna wl j 3. Timbang BB setiap hari.
makanan /absorpsi 1. Menunujukka n 4. Berikan makanan sedikit
nutrient yang diperlukan peningkatan dan  frekuensi sering
untuk  pembentukan sel /mempertahan kan 5. Observasi dan catat
darah merah berat  badan dengan kejadian mual atau
nilai laboratorium muntah,flatus dan gejala lain
normal. yang  berhubungan. 6.
2. Tidak mengalami Berikan dan Bantu hygiene
tanda mal nutrisi. mulut yang  baik sebelum dan
3.Menununjukk  an sesudah makan,gunakan sikat
perilaku,  perubahan gigi halus untuk  penyikatan
pola hidup untuk yang lembut.berik an pencuci
meningkatkan dan mulut yang di encerkan  bila
atau mempertahank  mukosa oral luka.
an berat badan yang
sesuai.
Ket :
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan

Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan asuhan 1. Tingkatkan cuci tangan


infeksi berhubungan keperawatan selama 3x24 jam yang baik ; oleh  pemberi
dengan tidak adekuatnya Infeksi tidak terjadi. Dengan perawatan dan pasien
pertahanan sekunder kriteria hasil : 2. mungkin digunakan secara
(penurunan hemoglobin Indikator awl tuj propilaktik untuk
leucopenia, atau 1.mengidentifi menurunkan kolonisasi atau
penurunan granulosit kasi perilaku untuk  pengobatan  proses
(respons inflamasi untuk infeksi local
tertekan). mencegah/m 3. Pertahankan teknik aseptic
enurunkan risiko ketat  pada  prosedur/per 
infeksi. awatan luka
2.meningkatka n 4. Berikan  perawatan kulit,
penyembuha n perianal dan oral dengan
luka, bebas cermat
drainase 5. Motivasi  perubahan
purulen atau posisi/ambulasi yang sering,
eritema, dan latihan  batuk dan napas
demam. dalam 6. Tingkatkan
Ket : masukkan cairan adekuat
1. Ekstrim 7. Pantau/batasi  pengunjung.
2. Berat Berikan isolasi bila
3. Sedang memungkin kan
4. Ringan 8. Pantau suhu tubuh. Catat
5. Tidak ada keluhan adanya menggigil dan
takikardia dengan atau tanpa
demam

9. KEMUNGKINAN PRIORITAS INTERVENSI DENGAN MENGGUNAKAN


SKORING
No. Kriteria Nilai Bobot
Sifat masalah  
–          Tidak / kurang sehat 2
 
–          Ancaman kesehatan 2  
–          Keadaan sejahtera 1 1
1.
Kemungkinan masalah dapat diubah  
–          Mudah 2
 
–          Sebagian 1  
–          Tidak dapat 0 2
2
Potensi masalah untuk dicegah  
–          Tinggi 3
 
–          Cukup 2  
–          Rendah 1 1
3
4 Menonjolnya masalah 2  
–          Masalah berta harus segera    
ditangani
1  
–          Ada masalah tetapi tidak perlu
segera ditangani  
–          Masalah tidak dirasakan 0 1

10. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA BERDASARKAN PRIORITAS


a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit  
b. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk pengiriman oksigen / nutrisi ke sel.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna / absorbsi nutrient yang diperlukan untuk  pembuatan
SDM normal.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan pengiriman oksigen ke
jaringan.
e. Ansietas berhubungan dengan prosedur diagnostic / transfuse.
f. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat
misal penurunan hemoglobin, penurunan granulosit.

11. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MENGGUNAKAN


TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

12. Buku sumber


https://id.scribd.com/doc/261341265/laporan-pendahuluan-dan-askep-anemia

Anda mungkin juga menyukai