Kelas : 3B Keperawatan
Nim : 10119090
LAPORAN PENDAHULUAN
ANAK STUNTING
1. PENGERTIAN
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih
pendek di bandingkan tinggi badan lain pada umumnya(yang seusia). Kondisi ini
diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu
saat hamil.
Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kondisi sosial ekonomi,gizi ibu hamil, kesakitan pada bayi. Balita stunting
dimsa yang akan datang mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik
dan kognitif yan optimal.
dan tinnitus.
5 5
5 5
Tingkat kemandirian 1 2 3 4
Menerimapetugas
Menerimapelayanankesehatansesuairencanakeperawatan
Tahudandapatmengungkapkanmasalahkesehatansecarabenar
Memanfaatkanfasilitaskesehatanmasyarakat
Melakukantindakankeperawatansederhanansesuaianjuran
Melakukantindakanpencegahansesuaiasertif
Melakukantindakanpeningkatan / promotifsecaraasertif
Keadaansejahtera 1
2. Kemungkinanmasalahdapatdiubah
Mudah 3
Sebagian 2 2
Tidakdapat 1
3. Potensimasalahuntukdicegah
Tinggi 3
Sedang 2 1
Rendah 1
4. Menonjolnyamasalah
Masalahberat, 2
harussegeraditangani 1
Ada masalah, 1
tetapitidakperlusegeraditang
ani 0
Masalahtidakdirasakan
Proses Evaluasi
1) Kognitif (pengetahuan)
a. Interview
2) Afektif
a. Observasi langsung
3) Psikomotor
a. Proses (formatif)
Fokus tipe evaluasi ini adalah aktifitas dari proses keperawatan dan hasil
kualitas pelayanan
tindakan keperawatan.
a. Hasil (sumatif)
Fokus evaluasi ini adalah perubahan perilaku klien atau status
kesehatan klien pada akhir tindakan perawatan klien.
Metode dan sumber data evaluasi
a. Observasi
b. Melakukan laporan atau dokumenatsi keperawatan
c. Wawancara dan angket d. Latihan/simulasi/demosntrasi Penilaian
dilaskanakan dengan menggunakan pendekatan SOAP :
S: hal yang dikemukanan keluarga, misalnya anak A nafsu makannya
lebih baik
O: hal yang ditemukan perawat yang dapat diukur, misalnya BB anak
A naik 0,5 kg
A: analiasa yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnose
P: perencanaan yang akan datang setelah melihat respon keluarga.
Penialain terhadap asuhan keperwatan keluarga juga dilakukan
dengan melakukan penilaian tingkat kemandirian keluarga. pada saat
melakukan pengkajian, kemandirian keluarga dikaji untuk
mengetahui tingkat kemandirian keluarga sebelum diberikan
pembinaan/tindakan keperawatan, sedangkan apda saat evaluasi
dilakukan untuk mengetahui tingkat kemandirian keluarga setelah
pembinaan/tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Dalam
keputusan Menteri Kesehatan RI No: 267/2006, penilaian
kemandirian keluarga ini dijadikan sebagai outcome pelaksanaan
perawatan keehatan masyarakat (perkesmas) di puskesmas.
Kemandirian keluarag dibagi ke dalam empat tingkatan mulai dari
tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi.
Tabel Penilaian Tingkat Kemandirian keluarga
Tingkat kemandirian 1 2 3 4
Menerimapetugas
Menerimapelayanankesehatansesuairencanakeperawatan
Tahudandapatmengungkapkanmasalahkesehatansecarabenar
Memanfaatkanfasilitaskesehatanmasyarakat
Melakukantindakankeperawatansederhanansesuaianjuran
Melakukantindakanpencegahansesuaiasertif
Melakukantindakanpeningkatan / promotifsecaraasertif