Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO C BLOK 14

Kelompok A4
Triantami Wijayenti (0411181419019)
Ririn Puspita (0411181419023)
Mandy Putriyudi (0411181419027)
Humairoh Okba V.P (0411181419043)
Riska Mareta (0411181419047)
Yudha Dwi Satrio (0411281419081)
Gresham Arceliusindi (0411281419083)
Illyah (0411281419105)
Dwitissa Novaria (0411281419107)
M. Ma’ruf Agung (0411281419109)
M.Ali Ridho (0411281419111)
Pika Ranita Annisaa (0411281419113)
Azillah Syukria N (0411281419141)

Tutor: dr. Mezfi Unita


PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
laporan tutorial skenario C ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan tutorial
ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam sistem pembelajaran KBK di Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Dalam pembuatan laporan tutorial ini, kami mengucapkan terima kasih


kepada dr. Mezfi Unita selaku tutor kami yang telah mengarahkan kami. Kami
juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu pembuatan
laporan tutorial ini.

Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini masih memiliki banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Terima kasih.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
SKENARIO .................................................................................................... 1
I. KLARIFIKASI ISTILAH ...................................................................... 2
II. IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................. 3
III. ANALISIS MASALAH .......................................................................... 4
IV. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN ..................................... 24
V. LEARNING ISSUE ................................................................................ 24
VI. KERANGKA KONSEP.......................................................................... 60
VII.KESIMPULAN ....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61

ii
SKENARIO
Tuan Yahya 60 tahun tinggal sendiri dirumahnya yang beresebelahan dengan
rumah anaknya. Sejak 15 tahun yang lalu menajalani pengobatan kencing manis
dengan minum obat glibenclamid yang didapatnya dari puskesmas. Sejak 6 bulan
ini Tn. Yahya kembali dari sholat subuh, pukul 05.00. Sekitar pukul 08.00 ketika
akan mengantarkan sarapan pagi, anaknya mendapatkan Tn. Yahya tergeletak
tidak sadarkan diri di ruang tengah dengan baju yang basah, mulut tidak berbusa,
tidak mengorok dan tidak terlihat luka di sekujur tubuhnya. Anaknya meduga
Tn.Yahya sudah makan obat, karena didapatkan bungkus obat glibenklamid di
meja makan. Dalam 1 tahun terakhir setelah kematian isterinya, makanan sarapan
pagi Tn. Yahya selalu disiapka oleh anaknya dan menyiapkan obatt yang akan
dimakannya. Keluarga langsung membawa Tn. Yahya ke UGD RS. Untuk
mendapatkan pertolongan dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
Riwayat darah tinggi atau penyakit jantung : disangkal oleh keluarga
Tuan Yahya memiliki 3 saudara kandung dan 2 orang memiliki penyakit yang
sama.

Pemeriskaan fisik :
Keadaan umum : sakit berat, Sensorium : Sopor, GCS : E2 M4 V4, tekanan
ddarah 90/60 mmHg.
Frekuensi nadi : filiformis, frekuensi naffas 28 x/menit, suhu 36,0oC

Keadaan Spesifik :
Kepala :
Konjungtiva Palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupiil isokor (diameter
3mm), Refkles cahya (+/+)
Leher :
JVP 5-2 mmHg, KGB tidak ada pembesaran
Thorax :
Pulmo :
Inspeksi simetris statis dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan dan kiri

3
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Cor :
Inspeksi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : frekuensi denyyut jantung:120x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+) normal
Ekstermitas : Kulit lembab, dingin

Pemeriksaan laboratorium darah


Glukosa darah (dengan glukometer) : low
Hb : 10 g%. Leukosit 7300/mm3, hitung jenis 0/3/51/37/8, Ureum : 70 mg/dL,
Kreatinin : 2,9 mg/dL

4
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1.1 Glibenclamid
Obat oral anti diabtes golongan sulfonylurea yang berguna untuk menurunkan
gula darah ( Dorland )
1.2 Sopor
Tidur yang terlalu dalam, dalam keadaan yang abnormal ( Dorland )
1.3 GCS ( Glasgow Coma Scale )
Skala yang mengukur tingkat kesadaran pasien apakah pasien tiu dalam
keadaan koma atau tidak, yaitu dengan respon E = eye, M = motoric, V =
verbal ( perbidkes.com )
1.4 Nadi Filiformis
Pembuluh darah yang berbentuk seperti benang atau ramping karena
kurangnya aliran darah ( Dorland )
1.5 JVP ( Jugular Venus Pressure )
Tekanan vena jugularis yang diukur dari jarak vertikal angulus sterni. Nilai
normalnya 5-2 sampai 5+2 ( ncbi.nlm.nih.gov )
1.6 Stem fremitus
Getaran yang terasa saat palpasi yang disebabkan karena adanya udara. (
Dorland )
1.7 Ictus cordis
Sebuah pulsasi yang dapat dilihat atau teraba yang disebabkan karena
ventrikel kiri, mengenai dinding dada pada saat sistole, biasanya terlihat di
ICS 5. ( Farlex Medical Dictionary )
1.8 Murmur
Bunyi auskultasi terutama bunyi periodik undulasi singkat dari jantung atau
pembuluh darah. ( Dorland )
1.9 Gallop
Kelainan irama jantung ( Dorland )

5
II. IDENTIFIKASI MASALAH
PERNYATAAN KESESU
NO KONSEN
AIAN
Tn. Yahya tergeletak tidak sadarkan diri di ruang
tengah dengan baju yang basah, mulut tidak
2.1 TS VVV
berbusa, tidak mengorok dan tidak terlihat luka di
sekujur tubuhnya.
Sejak 6 bullan ini Tn. Yahya sering mengeluh
2.2 TS
mual – mual dan napsu makan berkurang.
Sejak 15 tahun yang lalu menjalani pengobatan
kencing manis dengan minum obat glibenclamid.
Anaknya menduga Tn. Yahya sudah makan obat,
2.3 TS
karena didapatkan bungkus obat glibenclamid di
meja makan ketika akan mengantarkan sarapan
pagi.
Riwayat darah tinggi atau penyakit jantung :
2.4 TS
disangkal oleh keluarga.
Tn. Yahya memiliki 3 saudara kandung dan 2
2.5 TS
orang memiiliki penyakit yang sama.
Pemeriksaan fisik umum & spesifik :

Keadaan umum : sakit berat, Sensorium : Sopor,


GCS : E2 M4 V4, tekanan ddarah 90/60 mmHg.
Frekuensi nadi : filiformis, frekuensi naffas 28
x/menit, suhu 36,0oC
2.6 TS
Keadaan Spesifik :
Kepala : Konjungtiva Palpebra pucat (-/-), sklera
ikterik (-/-), pupiil isokor (diameter 3mm), Refkles
cahya (+/+)
Leher : JVP 5-2 mmHg, KGB tidak ada
pembesaran

6
Thorax :
Pulmo : Inspeksi simetris statis dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan dan kiri
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, Wheezing (-
/-), Ronkhi (-/-)
Cor : Inspeksi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : frekuensi denyut jantung:120x/menit,
reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak
teraba, bising usus (+) normal
Ekstermitas : Kulit lembab, dingin
Pemeriksaan penunjang ( Laboratorium )
Glukosa darah (dengan glukometer) : low
2.7 Hb : 10 g%. Leukosit 7300/mm3, hitung jenis TS
0/3/51/37/8, Ureum : 70 mg/dL, Kreatinin : 2,9
mg/dL

7
III. ANALISIS MASALAH
1. Tn. Yahya tergeletak tidak sadarkan diri di ruang tengah dengan baju
yang basah, mulut tidak berbusa, tidak mengorok dan tidak terlihat luka
di sekujur tubuhnya.
a. Bagaimana struktur dan fungsi organ yang terlibat sesuai dengan kasus? 1
5
b. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan utama? 1 2
c. Bagaimana mekanisme dari masing – masing keluhan? 2 3
d. Apa hubungan tidak sadarkan diri dengan baju basah, mulut tidak
berbusa, tidak mengorok dan tidak terlihat luka disekujur tubuh Tn.
Yahya? 3 5
2. Sejak 6 bulan ini Tn. Yahya sering mengeluh mual – mual dan napsu
makan berkurang.
a. Bagaimana struktur dan fungsi orang yang terlibat sesuai dengan kasus? 1
5
b. Apa penyebab keluhan tambahan yang dialami Tn. Yahya? 5 6
c. Bagaimana mekanisme keluhan tambahan pada Tn. Yahya? 6 7
d. Mengapa keluhan yang dialami Tn. Yahya muncul sejak 6 bulan terkahir?
7 10
e. Apa dampak keluhan tambahan yang dialami Tn. Yahya? 10 11
3. Sejak 15 tahun yang lalu menjalani pengobatan kencing manis dengan
minum obat glibenclamid. Anaknya menduga Tn. Yahya sudah makan
obat, karena didapatkan bungkus obat glibenclamid di meja makan
ketika akan mengantarkan sarapan pagi.
a. Bagaimana farmakodinamik dari obat glibenclamid? 3 7 11
b. Bagaimana farmakokinetik dari obat glibenclamid? 3 7 11
c. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari obat glibenlamid? 3 7 11

8
d. Apa saja efek samping dari obat glibenclamid dalam penggunaan jangka
panjang? 3 7 11
e. Bagaimana bentuk sediaan, dosis, dan aturan pakai dari obat
glibenclamid? 3 7 11
f. Adakah hubungan Tn. Yahya mengonsumsi obat glibenclamid dengan
keluhan utama? Jelaskan! 3 7 11
g. Bagaimana patofisiologi dari kencing manis pada kasus? 2 6 10 13
h. Bagaimana penatalaksanaan dari kencing manis? 2 6 10 13
4. Tn. Yahya memiliki 3 saudara kandung dan 2 orang memiiliki penyakit
yang sama.
a. Apa saja yang dapat menyebabkan penyakit pada kasus? 2 6 10 13
b. Bagaimana peran genetik untuk penyakit pada kasus? 2 6 10 13
c. Bagaimana peran lifestyle keluarga untuk penyakit pada kasus? 2 6 10 13
d. Bagaimana gambaran pedigree pada kasus? 2 6 10 13
e. Apa kesimpulan sementara dari data anamnesis? 2 6 10 13
5. Pemeriksaan fisik umum dan spesifik
Keadaan umum : sakit berat, Sensorium : Sopor, GCS : E2 M4 V4,
tekanan darah 90/60 mmHg.
Frekuensi nadi : filiformis, frekuensi naffas 28 x/menit, suhu 36,0oC
Keadaan Spesifik :
Kepala : Konjungtiva Palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (diameter 3mm), Refkles cahya (+/+)
Leher : JVP 5-2 mmHg, KGB tidak ada pembesaran
Thorax :
Pulmo : Inspeksi simetris statis dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan dan kiri
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Cor : Inspeksi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal

9
Auskultasi : frekuensi denyut jantung: 120x/menit, reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+)
normal
Ekstermitas : Kulit lembab, dingin
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik umum? 11 1
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan fisik umum? 1 2
c. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik spesifik? 2 3
d. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan spesifik? 3 5
e. Apa kesimpulan sementara dari data pemeriksaan fisik? 5 6
6. Pemeriksaan penunjang ( Laboratorium )
Glukosa darah (dengan glukometer) : low
Hb : 10 g%. Leukosit 7300/mm3, hitung jenis 0/3/51/37/8, Ureum : 70
mg/dL, Kreatinin : 2,9 mg/dL
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium? 6 7
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan laboratorium? 7 10
c. Apa kesimpulan sementara dari data pemeriksaan laboratorium? 10 11
d. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus? 11 1
e. Apa saja DD pada kasus? 1 5
f. Apa saja informasi tambahan yang diperlukan pada kasus? ( diluar
skenario untuk menguatkan WD ) 4 8 12 9
g. Apa WD pada kasus? 4 8 12 9
h. Apa definisi dari WD pada kasus? 4 8 12 9
i. Apa epidemiologi dari WD pada kasus? 4 8 12 9
j. Apa etiologi dari WD pada kasus? 4 8 12 9
k. Apa faktor resiko dari WD pada kasus? 4 8 12 9
l. Apa patofisiologi dari WD pada kasus? 4 8 12 9
m. Apa patogenesis dari WD pada kasus? 4 8 12 9
n. Apa manifestasi klinis dari WD pada kasus? 4 8 12 9
o. Bagaimana tata laksana dari WD pada kasus? 4 8 12 9
p. Bagaimana KIE dari WD pada kasus? 4 8 12 9
q. Apa komplikasi dari WD pada kasus? 4 8 12 9

10
r. Bagaimana prognosis dari WD pada kasus? 4 8 12 9
s. Bagaimana KDU dari WD pada kasus? 4 8 12 9

IV. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN


What i dont What i have How i
Pokok bahasan What i know
know to prove learn
Pengertian
Pengertian Jurnal
Pengertian Internet,
buku,
Pengertian
kamus

V. LEARNING ISSUE
1. Anatomi fisiologi pankreas 1 5
2. DM Tipe 2 6 10 13
3. Glibenclamid 3 7 11
4. Hipoglikemia pada pengobatan DM 4 8 12 9
VI. KERANGKA KONSEP
VII. KESIMPULAN

11
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Alsagaff, Saleh. 1989. Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press.

Snell, Richard. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta: EGC

Arimbi, dkk., 2013. Buku Ajar Patologi Umum Veteriner. Surabaya : Airlangga Press

Imunu, Naim Ismail. 2012. TBC. [Online]. Tersedia di:


http://naim.blog.unissula.ac.id/2012/12/14/tbc/ Diakses pada tanggal 18 November
2015

Muchid, Abdul. 2005. Pharmaceutical Care untuk pennyakit Tuberkulosis. [Online].


Tersedia di: http://binfar.kemkes.go.id/v2/wp-content/uploads/2014/02/PC_TB.pdf
Diakses pada tanggal 18 November 2015

Delyuzar. 2009. Korelasi Antara Massa Eosinofilik Dengan Partikel Coklat Gelap Dan
Keberadaan M. Tuberkulosa Dalam Jaringan. [Online]. Tersedia di:
https://drdelyuzar.wordpress.com/penelitian-tb-kelenjar/ Diakses pada tanggal 18
November 2015

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2002. Tuberculosis. [Online]. Tersedia di:


http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb-old.html. Diakses pada tanggal 18
November 2015.

Iseman. 2015. Tuberculosis (TB) : Risk Factors. [Online]. Tersedia di:


http://www.nationaljewish.org/healthinfo/conditions/tb/risk-factors Diakses pada
tanggal 18 November 2015.

Prasetyo, Agustinus. 2011. Laju Endap Darah ( LED ) Tinggi = Darah Kental ?.
[Online]. Tersedia di:
https://infosehat09hartonoprasetyo.wordpress.com/2011/12/09/laju-endap-darah-
led-darah-kental/ Diakses pada tanggal 18 November 2015.

12

Anda mungkin juga menyukai