DISUSUN OLEH:
FATHINA TAUFIQOH
NIM. P17312205016
Mahasiswa
Fathina Taufiqoh
NIM. P17312205016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Kehamilan
pada Ny.”Y” GII P1001 Ab000 UK 39-40 minggu, Letak Kepala, Pungung
Kanan, T/H/I, dengan Keadaan Ibu dan Janin Baik di PMB Latifatus Zahroh, SST.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Budi Susatia, S.Kp.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Malang.
2. Herawati Mansur, SST.,M.Pd.,M.Psi, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Ika Yudianti, SST.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
4. Wahyu Setyaningsih, SST., M.Kes, selaku Pembimbing Institusi
5. Latifatus Zahroh, SST, selaku Pembimbing Klinik
6. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga
laporan ini dapat terselesaikan
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih ada kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
menyempurnakan pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini berguna
bagi semua pihak yang memanfaatkannya.
Fathina Taufiqoh
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan gambaran pengelolaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan anamnesa untuk mendapatkan data subejktif dengan
menggunakan komunikasi yang baik dan benar pada ibu hamil
b. Dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk
mendapatkan data objektif secara lengkap dan tepat pada ibu hamil
c. Dapat menganalisa masalah berdasarkan data yang telah diperoleh baik
data subyektif maupun data obyektif
d. Dapat merencanakan dan melakukan asuhan kebidanan yang tepat
pada ibu hamil.
2) Keluhan utama
Pada ibu hamil trimester III, salah satu keluhan utama yang
biasa dirasakan adalah sering buang air kecil, yang biasanya
dalam sehari BAK sebanyak 4-5x menjadi lebih dari 8x.
Keluhan dirasakan klien sejak usia kehamilan memasuki 6
bulan.
3) Riwayat kesehatan
Dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai
penanda (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya
perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang
melibatkan seluruh system dalam tubuh akan memengaruhi
organ tubuh yang mengalami gangguan. Beberapa data
penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu
diketahui adalah apakah pasien pernah atau sedang menderita
penyakit seperti jantung, diabetes mellitus, ginjal,
hipertensi/hipotensi, dan hepatitis (Romauli,2011:166-167).
5) Riwayat haid
a) Menarche
Usia wanita pertama haid berfariasi , antara 12-16 tahun.
Hal ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi,
bangsa, lingkungan, iklim dan keadaan umum
(Manuaba,2011:160)
b) Pola menstruasi
Siklus menstruasi berlangsung 28 hari, sehingga disebut
yang teratur jika mundur 2 hari setiap bulannya.
Menstruasi teratur sangat penting bagi perhitungan masa
subur. Siklus menstruasi yang teratur dapat menunjukan
bahwa faal ovarium cukup baik (Manuaba,2010:160).
Siklus yang normal biasanya 21-35 hari sekali. Haid
yang tidak teratur merupakan sebuah penyimpangan bagi
perempuan.
c) Lama dan banyaknya menstruasi
Lama menstruasi idealnya terjadi selama 4-7 hari.
Perdarahan kurang jika perdarahan sekitar 2-3 hari
dengan pemakaian pembalutn <1-2 buah sehari.
Perdarahan banyak jika menstruasi diatas 7 hari, apalagi
disertai gumpalan darah dengan pemakaian pembalut
lebih dari 3 buah/hari sampai penuh
(Manuaba,2007:160).
d) Keluhan
Rasa nyeri saat haid (disminorea) sehingga dapat
mengganggu pekerjaan sehari-hari. Disminorea dapat
disebabkan oleh kelainan anatomis uterus yaitu terlalu
ante/retrofleksi, terdapat mioma urteri, kanalis servikalis
yang sempit, polip endometrium atau serviks.
e) HPHT
Penting di ingat karena keterlambatan menstruasi bagi
usia subur berarti terdapat kemungkinan untu hamil.
Umur kehamilan dan perkiraan tanggal persalinan dapat
dihitung berdasarkan durasi kehamilan 250-258 hari
(Manuaba, 2010:209)
f) TP (taksiran persalinan)/perkiraan kelahiran/ EDD
(estimated date of delivery) ditentukan dengan
perhitungan internasional menurut hokum Neagele.
Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 9 bulan dan
7 hari pada hari pertama haid terakhir (HPHT) atau
dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian
menambahkan 7 hari dan 1 tahun (Medfort, 2012:11).
6) Riwayat obstetric yang lalu
Riwayat obstetric yang penting mencakup hal-hal berikut :
kehamilan (graviditas), kelahiran diatas usia viabilitas
(sekitar kehamilan 22 minggu), persalinan dan kelahiran
preterm, abortus spontan, dan abortus elektif, serta jumlah
anak hidup (paritas). Masalah obstetric yang lalu yang perlu
diperhatikan ialah : perdarahan pervaginam, hipertensi akibat
kehamilan, anemia, diabetes kehamilan, infeksi (bakteri atau
penyakit menular seksual) dan imunodefisiensi
(Kusmiyati,2011:302).
7) Riwayat kehamilan sekarang
Pertanyaan tentang kehamilan sekarang ini (Manuaba,
2010:159), yaitu :
a) Tanggal menstruasi terakhir : menentukan perkiraan
persalinan menurut Naegle
b) Pertama kali merasakan gerakan janin : kehamilan sudah
melampaui 16 minggu/quickening
c) Kehamilan trimester III ada tidaknya pembengkakan kaki
atau muka (gejala preeklamsia mulai usia kehamilan 20
minggu keatas atau trimester II)
d) Ada tidaknya : sakit kepala, nyeri epigastrium, mata kabut
(gejala impending eklamsia)
e) Ada atau tidaknya perdarahan pada hamil muda
(kemungkinan abortus), pada hamil tua (kemungkinan
perdarahan antepartum)
f) Ada atau tidaknya nyeri pinggang : mungkin kepala janin
mulai masuk PAP
g) Nyeri/kontraksi pada perut : kontrkasi Braxton Hicks
menandakan janin intrauteri
h) Interval kontraksi perut : gejala inpartu/ gejala persalinan
palsu sebaiknya dipastikan dengan periksa dalama
i) Kehamilannya saat ini termasuk : primigravida atau
multigravida
j) Keluhan-keluhan fisiolos yang lazim pada kehamilan atau
ketidaknyamanan pada trimester III seperti : nyeri
punggung bawah, sesak nafas, edema ependen,
peningkatan frekuensi berkemih, nyeri ulu hati, konstipasi,
kram tungkai, insomnia (Varney, 2007:536-534).
8) Riwayat pernikahan
a) Lama menikah
Seorang perempuan dikatakan sebagai primigravida
primer jika baru mendapatkan kehamilannya setelah 5
tahun menikah tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan
tanpa hambatan dalam melakukan hubungan seksual.
Batas ideal untuk kehamilan setelah menikah yakni 2
tahun.
b) Jumlah anak
Jumlah anak ideal hanya sampai kehamilan ketiga,
kehamilan kelima sudah termasuk grandemultipara, dan
harus diwaspadai terhadap perdarahan postpartum, umur
anak diatas 5 tahun tergolong primigravida tua sekunder
(Maunaba,2010:159).
9) Riwayat KB
Metode kontrasepsi yang biasa digunakan wanita dan
kapan metode kontrasepsi ini dihentikan (Medforth,
2012:19).
b. Data obyektif
Data-data yang perlu untuk dikaji adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum.
Kesadaran penderita sangat penting dinilai, dengan melakukan
anamnesis. Kesadaran dinilai bik apabila dapat menjawab
semua pertanyaan (penderita sadar menunjukan tidak ada
kelainan psikologis)(Bobak, 2005:161).
b) Kesadaran
Mengetahui bagaimana kesadaran umum pasien apakah
composmentis / apatis / koma
c) Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, tergolong
resiko tinggi (Romauli, 2011:173).
d) Berat badan
Berdasarkan Body Mass Index (BMI) dasar perhitungan adalah
BB kg/TB² (dalam meter).
BMI sebelum Hamil Total Bertambah Berat Badan (Kg)
e) LILA
>23,5 cm. jika <23,5 merupakan indicator status gizi kurang,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR (Prawirohardjo
dalam Romauli, 2011:173).
2) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Romauli (2011:172) , yaitu :
a) Tekanan darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg.
Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau
lebih, atau diastolic 15 mmHg atau lebih, kelainan ini dapat
berlanjut menjadi pre eklamsia dan eklamsi kalau tidak
ditangani dengan tepat.
b) Denyut nadi
Pada keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80x/menit. Jika
denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami
salah satu atau lebih keluhan seperti tegang, ketakutan, atau
cemas akibat masalah tertentu, perdarahan berat, anemia
sakit/demam, gangguan tyroid, gangguan jantung.
c) Pernapasan
Pada dasarnya pernapasan yang normal 16-24x/menit.
d) Suhu
Suhu tubuh yang normal 36,5-37,5̊C. suhu tubuh lebih dari 37̊C
perlu diwaspadai adanya infeksi.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
(1) Muka
Edema muka menunjukan adanya penyakit jantung,
penyakit ginjal, preeklamsia berat, kekurangan gizi, bentuk
anemia. Kloasma gravidarum serta hiperpigmentasi kulit,
dahi, dan pip diakibatkan peningkatan melanocyte
stimulating hormone dari hipofisis anterior
(2) Mata
Edema kelopak mata kemungkinan menderita
hipoalbunemia, tanda preeklamsia berat dan anemia.
Konjungtiva pucat atau cukup merah sebagai gambaran
tentang anemianya (kadar Hb) secara kasar (Manuaba,
2010:162-215).
(3) Mulut dan gigi
Periksa adanya karies, tonsillitis, atau faringitis, hal tersebut
merupakan sumber infeksi
(4) Leher
Ibu hamil dengan pembesaran kelenjar tiroid berhubungan
dengan gangguan fungsi kelenjar tersebut (Prwirohardjo,
2009:289).
(5) Payudara
Hiperpigmentasi areola payudara akibat pengaruh
melanocyte stimulating hormone dari hipofisis anterior,
putting susu menonjol, kelenjar Montgomery tampak.
(6) Perut
Ada tidaknya bekas luka operasi atau operasi yang dapat
menjadi lokus minoris resistensi. Makin membesar sesuai
usia kehamilan, hiperpigmentasi kulit seperti linea alba dan
striae gravidarum akibat pengaruh melanocyte stimulating
hormone. Terdapat bekas luka insisi atau tidak
(7) Genetalia
Pengeluaran fluor karena infeksi dengan diagnosis handing
trikhomonas vaginalis atau candida albikans serta infeksi
vaginosis bakterialis, adanya kondiloma akuminata terjadi
karena infeksi virus, jika ukurannya besar sebaiknya
persalinan melalui SC
(8) Ekstremitas
Adanya varises sering terjadi karena kehamilan berulang
dan bersifat herediter. Edema tungkai sebagai tanda
kemungkinan terjadinya preeklamsia, bendungan akibat
kepala sudah masuk PAP dan tekanan pada vena cava
inferior
b) Palpasi
(1) Leher
Bendungan vena diakibatkan akibat penyakit jantung.
Perhatikan keadaan lain seperti kelenjar tiroid dan
pembengkakan pada kelenjar limfa.
(2) Payudara
Payudara teraba atau tidak benjolan abnormal, setelah bulan
pertama suatu cairan berwarna kekuningan (kolostrum)
diproduksi oleh kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan air susu belum
dapat diproduksi karena prolactin ditekan oleh PIH
(Saifuddin, 2009:179). Pada kehamilan trimester akhir,
lobules dan alveolus telah terbentuk dan dipenuhi hasil
sekresinya (Manuaba,2010:163).
(3) Perut
(a) Leopod I untuk menentukan tinggi fundus uteri dan
menentukan bagian apa yang terletak di fundus uteri
apakah kepala atau bokong pada letak membujur atau
teraba kosong jika letaknya melintang (Manuaba,
2010:169).
Table Aturan Spiegelberg
UMUR
TINGGI FUNDUS UTERI
KEHAMILAN
c. Assesment
Diagnosa : G_P_ _ _ _Ab_ _ _Uk . . . minggu, janin T/H/I, Letak
kepala, punggung kanan atau punggung kiri dengan
keadaan ibu dan janin baik
Subjektif : Ibu mengatakan ini hamil ke . . . usia kehamilan . . . bulan
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir . . .
Obyektif : Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compesmentis
TD : 90/60 – 120/80 mmHg
Nadi : 60-80 kali/menit
Suhu : 36,5C – 37,5C
RR : 16-24 kali/menit
TB : . . . cm
BB hamil : . . . kg
TP :...
LILA : . . . cm
Pemeriksaan Abdomen
Leopold I : TFU sesuai dengan usia kehamilan,
teraba lunak, kurang bundar, kurang
melenting (bokong).
Leopold II : Teraba datar, keras, dan memanjang
kanan/kiri (punggung), dan bagian
kecil pada bagian kanan/kiri.
Leopold III : Teraba keras, bundar, melenting
(kepala) bagian terendah sudah masuk
PAP atau belum.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh
kepala masuk PAP.
(konvergen/sejajar/divergen).
Auskultasi : DJJ 120-160 x/menit
Masalah :
a. Peningkatan frekuensi berkemih
Subjektif : ibu merasa sering buang air kecil dan keinginan untuk
kembali buang air kecil kembal terasa
Objektif : kandung kemih teraba penuh
b. Sakit punggung atas dan bawah
Subjektif : ibu merasa punggung atas bawah terasa nyeri
Objektif : ketika berdiri terlihat postur tubuh ibu condong
kebelakang (lordosis)
c. Sesak nafas
Subjektif : ibu merasa sesak terutama pada saat tidur
Objektif : pernafasan meningkat, nafas ibu tampak cepat, pendek dan
dalam
d. Konstipasi
Subjektif : ibu merasa sulit BAB
Objektif : pada saat palpasi teraba masa tinja (skibala)
e. Hemoroid
Subjektif : ibu mengatakan memiliki ambeien
Objektif : tampak/tidak tampak adanya benjolan pada anus
f. Keputihan
Subjektif : ibu merasa mengeluarkan keputihan
Objektif : tampak/tidak tampak keputihan dari jalan lahir
g. Kram
Subjektif : ibu merasa sering mengalami kram pada kaki
Objektif : tampak/tidak tampak ibukesakitan karena kram
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Pada langkah ini dilakukan identifikasi berdasarkan rangkaian masalah
dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisiapasi,
dan bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil terus mengamati kondisi
klien. Bidan diharapkan bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial
benar-benar terjadi (Sulistyawati, 2014).
Identifikasi Kebutuhan Segera
Dalam pelaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa situasi
memerlukan penanganan segera dimana bidan harus segera melakukan
tindakan untuk menyelamatkan pasien, namun kadang juga berada pada situasi
pasien yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi
dokter, bahkan mungkin situasi pasien yang memerlukan konsultasi dengan tim
kesehatan lain. Di sini bidan sangat dituntut kemampuannya untuk dapat selalu
melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan aman
(Sulistyawati, 2014).
D. Penatalsanaan
Diagnosa : G_P_ _ _ _Ab_ _ _Uk . . . minggu, janin T/H/I, Letak
kepala, punggung kanan atau punggung kiri dengan
keadaan ibu dan janin baik
Tujuan : Ibu dan janin dalam keadaan baik, kehamilan, dan
persalinan berjalan normal tanpa komplikasi
Kriteria Hasil : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 60-100 x/menit
Suhu : 36,5oC – 37,5 oC
TD : 90/60 – 120/80 mmHg
RR : 16-24 x/menit
DJJ : Normal (120 – 160 x/menit), reguler
TFU : Sesuai dengan usia keamilan
BB : Pertambahan tidak melebihi standar
Penatalaksanaan :
a. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepada ibu
Rasional : Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan kepada pasien
merupakan langkah awal bagi bidan dalam membina hubungan
komunikasi yang efektif sehingga dalam proses KIE akan
tercapai pemahaman materi KIE yang optimal (Sulistyawati,
2014).
b. Berikan informasi kepada ibu tentang perubahan fisiologis dan
ketidaknyamanan umum yang terjadi pada masa kehamilan trimester III.
Rasional : Adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dapat mengurangi kecemasan dan
dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi. Sehingga jika sewaktu-waktu ibu mengalami, ibu
sudah tahu bagaimana cara mengatasinya (Sulistyawati,
2014).
c. Diskusikan dengan ibu tentang kebutuhan nutrisi selama hamil trimester III.
Rasional : Kebutuhan metabolisme janin dan ibu membutuhkan
perubahaan yang besar terhadap kebutuhan konsumsi
nutrisi selema kehamilan dan memerlukan pemantauan
ketat (Sulistyawati, 2014).
d. Jelaskan tanda-tanda bahaya pada trimester III seperti perdarahan, sakit
kepala yang hebat, oedema, sesak nafas, keluar cairan pervaginam, demam
tinggi, dan gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 24 jam.
Rasional : Memeberikan informasi mengenai tanda bahaya kepada
ibu dan keluarga dalam pemantauan dan deteksi dini
(Sulistyawati, 2014).
e. Diskusikan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes penunjang
lain untuk menginformasikan dan membedakan antara berbagai komplikasi
yang mungkin timbul.
Rasional : Antisipasi masalah potensial terkait. Penentuan kebutuhan
untuk melakukan konsultasi dokter atau perujuk ke tenaga
professional (Sulistyawati, 2014).
f. Berikan informasi tentang persiapan persalinan, antara lain yang
berhubungan dengan hal-hal berikut : tanda persalinan, tempat persalinan,
biaya persalinan, perlengkapan persalinan, surat-surat yang dibutuhkan.
Rasional : Informasi ini sangat perlu disampaikan kepada pasien dan
keluarga untuk mengantisipasi adanya ketidaksiapan
keluarga ketika sudah ada tanda persalinan (Sulistyawati,
2014)
g. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang
Rasional : Langkah ini dimaksudkan untuk menegaskan kepada ibu
bahwa meskipun saat ini tidak ditemukan kelainan, namun
tetap diperlukan pemantauan karena ini sudah trimester III
(Sulistyawati, 2014).
Masalah :
1) Peningkatan frekuensi berkemih
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan adanya peningakatan
frekuensi berkemih.
Kriteria hasil : Ibu dapat beristirahat dan beradaptasi dengan
perubahan yang dialami
Intervensi :
a) Jelaskan pada ibu tentang penyebab sering kencing.
R/ Membantu ibu memahami alas an fisiologis dari penyebab sering
kencing pada trimester III. Bagian presentasi akan menurun masuk
ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung
kemih, sehingga ibu akan mengalami sering kencing.
b) Anjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan di malam hari dan
banyak minum di siang hari.
R/ Mengurangi asupan cairan dapat menurunkan volume kandung
kemih sehingga kebutuhan cairan ibu terpenuhi tanpa mengganggu
istirahat ibu di malam hari.
c) Anjurkan ibu untuk tidak menahan kencing
R/ Menahan kencing dapat memenuhi kandung kemih sehingga
menghambat turunnya bagian terendah janin.
d) Anjrkan ibu untuk tidak sering minum kopi atau teh.
R/ Teh dan kopi memiliki sifat diuretic sehingga merangsang untuk
sering kencing.
2) Nyeri punggung
Tujuan : Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri punggung yang
dialaminya.
Kriteria Hasil : Nyeri punggung berkurang, aktifitas ibu tidak
terganggu.
Intervensi :
a) Berikan penjelasan pada ibu penyebab nyeri.
R/ Nyeri punggung terjadi karena peregangan pusat gravitasi dan
perubahan postur tubuh akibat perubahan titik berat pada tubuh.
b) Anjurkan ibu menghindari pekerjaan berat.
R/ Pekerjaan yang berat dapat meningkatkan kontraksi otot sehingga
suplai darah berkurang dan merangsang reseptor nyeri.
c) Anjurkan ibu untuk tidak memakai sandal atau sepatu berhak tinggi.
R/ Hak tinggi akan menambah sikap ibu menjadi hiperlordosis dan
spinase otot-otot pinggang sehingga nyeri bertambah.
d) Anjurkan ibu mengompres air hangat pada bagian yang terasa nyeri.
R/ Kompres hangat akan meningkatkan vaskularisasi dari daerah
punggung sehingga nyeri berkurang.
e) Anjurkan ibu untuk memijat bagian yang terasa nyeri.
R/ Pijatan dapat meningkatkan relaksasi sehingga nyeri berkurang.
f) Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil secara teratur.
R/ Senam akan menguatkan otot dan memperlancar aliran darah.
3) Sesak nafas
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan adanya sesak napas
Kriteria Hasil : Respiration Rate normal (16 - 24 x/menit)
Intervensi :
a) Jelaskan penyebab terjadinya sesak nafas
R/ Diafragma akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama
kehamilan. Tekanan pada diafragma menimbulkan perasaan atau
kesadaran sulit bernafas.
b) Sarankan ibu untuk menjaga posisi saat duduk dan berdiri.
R/ Posisi duduk dan berdiri yang benar dapat mengurangi tekanan
pada diafragma.
c) Anjurkan ibu untuk tidur dengan bantal yang tinggi.
R/ Karena uterus membesar sehingga diafragma terangkat seitar 4
cm, dengan bantal yang tinggi dapat mengurangi tekanan pada
diafragma.
d) Anjurkan ibu untuk makan sedikit namun sering.
R/ Makan berlebihan menyebabkan lambung teregang sehingga
meningkatkan tekanan diafragma.
e) Anjurkan ibu untuk memakai pakaian yang longgar.
R/ Pakaian yang longgar mengurangi tekanan pada dada dan perut.
4) Konstipasi
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis
pada kehamilan trimester III.
Kriteria hasil : Ibu dapat BAB secara normal (1-2 kali/hari).
Intervensi :
1) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tinggi serat, seperti sayur dan
buah-buahan.
R/ Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat/keras
sehingga mempermudah pengeluaran feses.
2) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi.
R/ Minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga
dapat merangsang pengosongan kolon lebih cepat.
3) Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB secara teratur.
R/ Kebiasaan berperan besar dalam menentukan waktu defekasi,
tidak mengulur waktu defekasi dapat menghindari penumpukan
feses/keras.
5) Hemoroid
Tujuan : Nyeri akibat hemoroid berkurang dan tidak
menimbulkan komplikasi
Kriteria Hasil : Hemoroid berkurang dan kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Intervensi :
1) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat.
R/ karsinogen dalam usus diikat oleh serat sehingga feses lebih cepat
bergerak dan mudah dikeluarkan, serat juga dapat mempertahankan
kadar air pada proses pencernaan sehingga saat absorbsi di dalam
usus tidak kekurangan air dan konsistensi tinja akan lunak.
2) Anjurkan ibu untuk banyak minum air.
R/ air merupakan pelarut penting yang dibutuhkan untuk pencernaan,
transportasi nutrien ke sel, dan pembuangan sampah tubuh.
3) Anjurkan ibu untuk berendam air hangat.
R/ Hangatnya air tidak hanya memberi kenyamanan, tetapi juga
memperlancar sirkulasi.
4) Anjurkan ibu untuk menghindari duduk terlalu lama atau memakai
pakaian yang terlalu ketat.
R/ duduk terlalu lama atau menggunakan pakaian terlalu ketat
merupakan faktor predisposisi terjadinya hemoroid.
6) Keputihan
Tujuan : Keputihan dalam keadaan fisiologis tidak berbau
berwarna maun menimbulkan rasa gatal
Kriteria hasil : Ibu dapat membedakan antara keputihan normal dan
tidak
Intervensi :
1) Berikan penjelasan pada ibu penyebab keputihan
R/ keputihan terjadi karena peningkatan pembentukan sel-sel,
peningkatan produksi lender akibat stimulasi hormonal pada leher
Rahim. Karakteristik keputihan normal yaitu, berwarna bening atau
sedikit keruh (mirip susu), encer atau sedikit kental, cairan keputihan
tidakberbau dan tidak gatal.
2) Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang tidak terlalu
ketat dan terbuat dari bahan katun, melakukan cara cebok yang
benar, dan tidak menggunakan sabun pembersih vagina.
R/ dengan mengetahui perawatan yang benar diharapkan terjadi
keputihan yang fisiologis yaiu tanpa ada bau, tidak berwarna kuning
maupun hijau, dan tidak disertai rasa gatal.
7) Kram pada tungkai
Tujuan : ibu dapat memahami penyebab dari kram pada
tungkai
Kriteria hasil : ibu mampu beradaptasi serta memahami penyebab
dari kram
Intervensi :
a) Jelaskan pada ibu tentang penyebab kram tungkai
R/ uterus yang membesar memberi tekanan pada pembuluh darah
panggul, sehingga mengganggu sirkulasi atau saraf, sementara saraf
ini melewati foramen obturator dalam perjalanan menuju ekstremitas
bagian bawah.
b) Anjrkan ibu untuk mengurangi penakanan yang lama pada kaki
R/ penekanan yang lama pada kaki dapat menghambat aliran darah.
c) Anjurkan ibu untuk memberikan pijatan pada daerah yang
mengalami kram.
R/ pijatan dapat meregangkan otot dan memperlancar aliran darah.
d) Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil secara teratur.
R/ senam hamil dapat memperlancar aliran darah dan suplai O2 ke
jaringan terpenuhi
E. Evaluasi
a. Judul
Prevalence of Urinary Incontinence During Pregnancy and Associated
Risk Factors
b. Nama Jurnal
Lower Urinary Tract Symptoms (2018)10, 303-307
c. Nama Penulis
Ayten D˙INC¸ ∗
No Pertanyaan Komentar
Apakah metodenya valid/ dapat dipercaya?
1. Apakah pertanyaan Pernyataan penelitian sudah jelas. Kebutuhan untuk
penelitiannya jelas? penelitian juga disampaikan dengan jelas.
Apakah kebutuhan
untuk penelitian cukup
dibuktikan? Jelaskan!
Apakah desain Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study.
penelitian ini? Penelitian dilakukan di poliklinik kehamilan di Canakkale
Bagaimana data State Hospital mulai bulan April sampai desember 2013.
dikumpulkan satu kali
(cross-sectional) atau
2.
diulang dari waktu ke
waktu (longitudinal)?
Apa keterbatasan
metode pengumpulan
data?
Jelaskan sampel. Sampel dalam penelitian in sebanyak 368 partisipan dengan
Bagaimana sampel 5% standar eror dan konfidence sebesar 95%. Sampel sudah
dipilih (kriteria mewakili populasi karena sampel diambil di rumasakit
3.
kelayakan)? umum daerah tersempat.
Bagaimana sampel
mewakili populasi?
Jelaskan variabel yang Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prevalensi
menarik. Jika studi inkontinensia urin pada wanita hamil di provinsi Canakkale,
perbandingan, pada penentuan faktor-faktor yang berhubungan dengan
variabel apa perkembangan inkontinensia urin dan mendorong mereka
kelompok-kelompok untuk menerima pengobatan konservatif pada periode awal
tersebut dengan meningkatkan kesadaran tentang hal ini.
dibandingkan? Berdasarkan hal ini variabel yang ada dalam penelitian ini
Bagaimana persamaan yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan
4.
kelompok? inkontinensia urin.
Bagaimana perbedaan
kelompok? Jika ini
adalah studi korelasi,
pada variabel apa saja
asosiasi diperiksa?
Apakah ada variabel
perancu?
Apakah ukuran Iya, sampel yang digunakan sebanyak 368 ibu dengan
sampel cukup besar kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
untuk mendeteksi
hubungan atau
5. perbedaan yang
signifikan secara
statistik? Apakah
analisis kekuatan
dilakukan?
Apakah ada sumber Dalam penelitian ini tidak dijelaskan sumber bias dalam
bias potensial? penelitiannya.
(perbedaan antara
kelompok-kelompok
6. yang tidak
diperhitungkan dalam
analisis drop-out, hasil
diskon, agen
pendanaan, dll)
Jelaskan keadaan dan Dalam penelitian tersebut, kuesioner dengan 31 pertanyaan,
validitas tindakan. yang disusun oleh peneliti sesuai dengan literatur dan
Apakah langkah- meliputi karakteristik sosio-demografi, riwayat kebidanan
7. langkah yang sesuai dan ginekologi serta keluhan inkontinensia urin ibu hamil
untuk populasi atau digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini
variabel sedang data diperoleh melalui interviu tatap muka.
dipelajari? Jelaskan!
8. Apakah rencana Analisis data menggunakan SPSS 2.0
analisis (metode Analisis data yang digunakan oleh peneliti antara lain:
statistik) dijelaskan a. Data deskriptif disajikan dalam mean, range dan
secara rinci? persentase.
Bagaimana data b. Variabel yang terkait dalam analisis univariat
didistribusikan (mis. dimasukkan dalam analisis regresi logistik ganda
Normal versus untuk menentukan faktor yang berhubungan dengan
condong)? inkontinensia urin.
Apakah tes korelatif
dan komparatif sesuai
untuk jenis data yang
dianalisis dan
pertanyaan yang
diajukan? Jelaskan!
Apa hasil/temuannya?
1. Apa saja temuannya? a. terdapat keluhan, frekuensi, jumlah, dan jenis UI
pada wanita hamil sebelum dan selama kehamilan.
Ditemukan bahwa 8,3% wanita juga mengalami
keluhan UI sebelum kehamilan. Prevalensi UI dalam
kelompok penelitian adalah 40%. Di antara
perempuan pelapor UI, 29,3% mengalami kebocoran
beberapa kali sehari, 25,3%, 23,3% dua hingga tiga
kali seminggu, dan 15,3% sebulan sekali. Jumlah
kebocoran umumnya (59,7%) sedang. Sebagian besar
perempuan melaporkan SUI (80,3%), diikuti oleh
MUI (15,7%), UUI (4%). Beberapa peserta (22,3%)
melaporkan menggunakan pembalut.
Apakah ada Ya, semua variabel terdapat signifikasi statistik
2. signifikansi klinis?
Signifikasi statistik?
Apakah penulis Ya, penulis menempatkan literatur pada konteks yang luas,
menempatkan temuan yaitu dengan banyaknya variabel yang digunakan dalam
mereka dalam konteks peneliti dan jumlah responden yang mencukupi (mewakili
3.
literatur yang lebih populasi).
luas tentang topik ini?
Jelaskan!
BAB III
TINJAUAN KASUS
1.1 Dokumentasi varney
Tanggal Pengkajian : 1 Desember 2020
Pukul : 16.00 WIB
A. Data subjektif
1. Identifikasi klien
Istri Suami
Nama Ny “Y” Tn “E”
Umur 24 tahun 31 tahun
Agama Islam Islam
Suku bangsa Jawa/Indonesia Jawa/indonesia
Pekerjaan Ibu rumah tangga Sopir
Pendidikan SMK SMP
Alamat Betak RT 004 RW 005,
Kalidawir-Tulungagung
Sosial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan:
Ibu dan keluarga sangat senang terhadap kehamilan ini karena
ini adalah kehamilan yang diharapkan.
C. Assessment
Dx : G2 P1001 Ab000 UK 39-40 minggu T/H/I Letkep puka
dengan keadaan ibu dan janin baik
Masalah kebidanan :
Ibu mengalami ketidaknyamanan yaitu sering buang air kecil
D. Penatalaksanaan
Tanggal : 1 Desember 2020
Pukul : 16.15 WIB
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu
baik dengan TTV dalam batas normal dan keadaan serta posisi
janin baik yaitu kepala sudah masuk PAP dan DJJ dalam batas
normal 143x/menit.
E : ibu sudah memngetahui hasil pemeriksaan
2) Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan tua, yaitu
penglihatan kabur, sakit kepala hebat, bengkak pada muka tangan
dan wajah, perdarahan dari jalan lahir dan gerakan janin tidak
terasa.
E : ibu dapat menyebukan kembali tentang beberapa tanda bahaya
kehamilan tua
3) Menjelaskan kepada ibu tentang perubahan fisiologis dan
ketidaknyamanan yang terjadi serta cara mengatasinya pada masa
kehamilan trimester III, khususnya sering buang air kecil yang
disebabkan adanya penekanan kandung kemih ibu oleh kepala
bayi yang sudah mulai masuk ke PAP. Sehingga untuk
menghindari ibu terbangun pada malam hari karena sering BAK
yaitu, lebih baik untuk ibu banyak minum pada siang atau sore
hari dan mengurangi minum pada malam hari.
E/ ibu mengerti akan perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan
yang dialaminya merupakan hal yang normal terjadi pada ibu
dengan kehamilan tua.
4) Memberikan konseling mengenai tanda-tanda persalinan yaitu
adanya kontraksi yang teratur semakin lama semakin sering,
keluar darah dan lendir dari jalan lahir.
E/ ibu dapat menyebutkan kembali tanda-tanda persalinan
5) Memberikan konseling mengenai persiapan persalinan yakni
mengenai barang apa saja yang harus ibu dan keluarga persiapkan
dalam menyambut persalinan seperti keuangan, barang yang perlu
dibawa, rencana akan melakukan persalinan dimana, ingin
ditolong oleh siapa, ingin didampingi oleh siapa, transportasi,
donor darah apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dll.
E/ ibu sudah menyiapkan perlengkapan persalinan dalam 1 tas,
dan telah mengisi birthplan yang diberikan.
CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal : 06 Desember 2020
Jam : 18.30 WIB
Subyektif : Ibu mengatakan merasa cemas karena belum ada
tanda-tanda persalinan
HPHT : 01-03-2020, TP : 08-12-2020
Obyektif : Keadaan umum ibu baik
Kesadaran composmentis
Tekanan Darah = 120/80 mmHg
Pernafasan = 20x/menit
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 36,60C
BB = 70 kg
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU 3 jari dibawah px, bagian
atas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak
melenting yaitu bokong
Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu
teraba bagian kecil-kecil janin yaitu,
ektremitas, sebelah kanan perut ibu teraba
panjang, keras, datar seperti papan yaitu
punggung janin (puka).
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu
teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala.
Kepala sudah masuk pintu atas panggul
(PAP)
Leopold IV : sebagian besar bagian
terbawah janin sudah masul PAP
TFU (Mc.Donald) : 30 Cm
TBJ : (TFU-11) x 155= (30-11) x 155 = 19
x 155 = 2.945 gram
DJJ : 138 x/menit (+), teratur
BAB IV
PEMBAHASAN
Riwayat perkawinan yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status
menikah sah atau tidak, kerna berkaitan dengan psikologis pada kehamilan
dan persalinan dan nifas (Eny dan Diah, 2010:133). Pada kasus Ny. Y
menikah 1x dengan usia pertama kali menikah umur 19 tahun dan lama
pernikahan 5 tahun sehingga tidak berpengaruh dengan psikologisnya.
Pada trimester ketiga merupakan titik kritis pembentukan janin. Panjang
janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan berat bertambah kurang
lebih hingga lima kali berat semula (Almatsier, 2011). Nafsu makan pada
trimester ketiga sudah baik cenderung merasa lapar terus-menerus. Konsumsi
makanan bergizi sangat dianjurkan sebagai persiapan kesehatan ibu menjelang
kelahiran (Irianto, 2014). Kenaikan berat badan yang dianjurkan selama hamil
bila badan sebelum hamil normal atau ideal maka penambahan berat badan
sebaiknya 9-12 kg, bila berat badan sebelum hamil lebih maka pertambahan
berat sebaiknya 6-9 kg sedangkan bila mengandung bayi kembar dua atau
lebih maka kemungkinan berat badan akan bertambah lebih banyak.
Kekurangan gizi pada masa kehamilan dapat menyebabkan meningkatnya
risiko gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum
(Irianto, 2014). Pada kasus ini Ny. Y mengalami kenaikan berat badan selama
hamil 6 kg.
Pemerikasaan objektif ini dilakukan untuk mengetahui keadaan fisik ibu
hamil. Pada kasus ini Ny. S keadaan fisik dalam keadaan baik atau normal
dengan ditunjukkan respon yang baik dalam konseling maupun terhadap
lingkungan.
Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis
yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang,
terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-
faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai respon terhadap
intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis yang adekuat
bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise. Yang diukur dalam vital sign
adalah :
a) Tekanan darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila
tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih, atau
diastolic 15 mmHg atau lebih, kelainan ini dapat berlanjut menjadi pre
eklamsia dan eklamsi kalau tidak ditangani dengan tepat. Pada kasus ini
Ny. S tekanan darah dikatakan normal dengan menunjukkan 120/80
mmHg.
b) Denyut nadi
Pada keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80x/menit. Jika denyut
nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau
lebih keluhan seperti tegang, ketakutan, atau cemas akibat masalah
tertentu, perdarahan berat, anemia sakit/demam, gangguan tyroid,
gangguan jantung. Pada kasus ini Ny. S denyut nadi mengalami
kecemasan dengan menunjukkan 82x/menit.
c) Pernapasan
Pada dasarnya pernapasan yang normal 16-24x/menit. Pada kasus ini
Ny. S pernapasan dikatakan normal dengan menunjukkan 21 x/menit.
d) Suhu
Suhu tubuh yang normal 36,5-37,5̊C. suhu tubuh lebih dari 37̊C perlu
diwaspadai adanya infeksi. Pada kasus ini Ny. S suhu dikatakan normal
dengan menunjukkan 36,6 C.
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, tergolong
resiko tinggi (Romauli, 2011:173). Tinggi bdan jika kurang dari dari 145
cm nantinya akan menjadi salah satu penyulut pada saat persalinan. Ny.
S diketahui memiliki tinggi 156 cm. Lila merupakan suatu indicator
terhadap gizi seseorang memiliki ukuran Lila baik yaitu >23,5 cm. Hasil
pengukuran antropometri ibu, menunjukkan ibu memiliki ukuran adalah
28 cm Lila yang normal.
Palpasi Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu
bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi
abdomen. Palpasileopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
1) Leopold I : Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri
dan bagian lain yang terdapat pada bagian fundus uteri. Mengahasilkan
TFU 2 jari dibawah px, bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak
melenting yaitu bokong
2) Leopold II : Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan
bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal . Menghasilkan Pada
bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin dan lebih kosong,
sebelah kanan perut ibu teraba panjang, keras, datar seperti papan
(puka).
3) Leopold III : Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian
persentasi dari janin dan sudah masuk dalam pintu panggul .
Menghasilkan Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
melenting yaitu kepala
4) Leopold IV : Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang
ditemukan pada pemeriksaanLeopold III dan untuk mengetahui sejauh
mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul Memberikan
informasi tentang bagian presentasi: bokong atau kepala, sikap/attitude
(fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi).
Menghasilkan sebagian besar bagian terbawah sudah mausk PAP.
Payudara teraba atau tidak benjolan abnormal, setelah bulan
pertama suatu cairan berwarna kekuningan (kolostrum) diproduksi oleh
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat
dikeluarkan air susu belum dapat diproduksi karena prolactin ditekan
oleh PIH (Saifuddin, 2009:179). Pada kehamilan trimester akhir, lobules
dan alveolus telah terbentuk dan dipenuhi hasil sekresinya
(Manuaba,2010:163). Detak jantung janin menunjukan status kesehatan
dan posisi janin terhadap ibu. Detak jantung janin bisa didengan dengan
menggunakan funandoskop. Detak jantung janin normal 120-160
x/menit, apabila kurang dari 120 x/menit disebut bradikardi, sedangkan
lebih dari 160 x/menit disebut takikardi dan harus diwaspadai adanya
gawat janin (Serri Hutaena :84). Pada kasus Ny. S detak jantung
janinnya adalah 141 x/menit.
Assesment merupak pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi dari data subjektif dan objektif (Helen Varney).
Pendokumentasian mencakup hal diagnosis, Tindakan kewenangan,
Tindakan kolaborasi dan Tindakan merujuk klien. Berdasarkan
dokumentasi asuhan kebidanan yaitu ibu hamil mengalami keluhan
dengan merasakan seringnya buang air kecil dengan diagnosis resiko
rendah.
Pada langkah ini dilaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai
dengan rencana yang telah disusun secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dilakukan oeleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
lainnya. Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter dan
keterlibatannya dalam manajemen asuhan pada pasien yang mengalami
komplikasi, bidan juga harus bertanggung jawab terhadap terlaksananya
rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Penatalaksanaan
yang diberikan pada Ny. Y adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
R/ agar ibu menjadi lebih paham mengenai kondisi kehailannya
2) Menjelaskan kepada ibu tentang perubahan fisiologis dan
ketidaknyamanan yang terjadi serta cara mengatasinya pada masa
kehamilan trimester III, khususnya nyeri punggung dan sering
buang air kecil
R/ dapat mengurangi kecemasan pada ibu hamil
3) Menganjurkan ibu untuk merubah intensitas minum air putih pada
waktu siang dan sore hari
R/ agar pada malam hari kandung kemih tidak terlalu penuh
4) Memberikan konseling mengenai tanda-tanda persalinan yaitu
adanya kontraksi yang teratur semakin lama semakin sering,
keluar darah dan lendir dari jalan lahir
R/ agar ibu mengenali tanda-tanda persalinan sehingga persalinan
dapat ditolong dengan aman dan tepat waktu
5) Memberikan konseling mengenai persiapan persalinan yakni
mengenai apa saja yang harus ibu dan keluarga persiapkan dalam
menyambut persalinan esok seperti keuangan, rencana akan
melakukan persalinan dimana, ingin ditolong oleh siapa, ingin
didampingi oleh siapa, transportasi, donor darah apabila sewaktu-
waktu dibutuhkan dll.
R/ agar saat persalinan datang , semua perlengkapan untuk ibu dan
bayi telah siap
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. Y GIIP1001Ab000
UK 38-39 minggu, T/H/I, letak kepala dengan keadaan ibu dan janin baik
pada tanggal 1 Desember 2020 pukul 16.00 di PMB Latifatus Zahroh, maka
dapat disimpulkan bahwa Ny. Y termasuk pada kehamilan fisiologis dengan
KSPR 2. Di dapatkan hasil pengkajian data subjektif ini adalah kehamilan
kedua ibu dengan HPHT 01-03-2020, ibu mengeluh sering buang air kecil.
Data objektif keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV dalam batas
normal, leopold 1 didapatkan bokong dengan TFU 2 jari dibawah px (30cm),
leopold 2 punggung kiri, leopold 3 bagian terbawah janin diduga kepala dan
leopold 4 sebagian besar bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Dari pengkajian data penulis dapat merumuskan diagnosa dan masalah
yang selanjutnya sebagai dasar asuhan kebidanan yang akan diberikan pada
ibu, yaitu diagnosa “GIIP1001Ab000 UK 38-39 minggu, T/H/I, letak kepala
dengan kehamilan resiko rendah” dan masalah ibu sering buang air kecil.
Dari diagnosa dan masalah tersebut penulis melakukan asuhan kebidanan
berupa megatasi masalah yang dihadapi ibu dengan menganjurkan ibu untuk
merubah intensitas minumnya yaitu memperbanyak minum disiang hari dan
mengurangi minum dimalam hari, memosisikan tidur dengan miring ke kiri,
serta menghindari minum minuman yang mengandung kafein.
5.2 Saran
5.2.1. Saran bagi ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
Dheska, Sri. 2018. Hubungan Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan Dengan
Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di Klinik Pratama Asih Waluyo Jati.
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11435
Fitriani Lina. 2018. Efektifitas Senam Hamil dan Yoga Hamil Terhadap
Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas
Pekkabata. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.4, No. 2
Saifudin, Abdul Bari dkk.2011. Buku Ajar Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Lampiran Buku KIA