KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Mengorganisasikan Pesan Bisnis................................................................................3
2.2 Memfomulasikan Pesan Bisnis....................................................................................7
2.3 Mengendalikan Gaya dan Nada...................................................................................8
2.4 Mengembangkan Paragraf yang Logis......................................................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
manapun yang behubungan dengan lembaganya seperti rekan bisnis, pemerintah dan
dinas pajak suatu hal mendasar yang harus dipunyai oleh pelaku bisnis. Sebagai
pesan. Mereka harus tahu bagaimana menempatkan kata yang membentuk suatu arti,
menyampaikan ide-ide dengan tegas dan jelas, membuat sebuah komunikasi yang
baik melalui pesan tertulis seperti surat-surat atau memo, penggunaan kalimat efektif
dan pemilihan kata yang tepat. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam makalah ini
para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-
pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa
yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-
adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu
dan tujuan harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan,
1
ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
pengelompokan, dan urutan butir-butir pesan Pesan yang tidak dihargai sasikan dengan
baik akan sulit dipahami dan dapat berakibat adanya rasa frustasi pada penerima. Setelah
paragraf, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan untuk mendukung ide/gagasan.
panjang hingga beberapa paragraf. Bagian awal yang terlalu panjang akan
menyulitkan penerima dalam memahami ide pokoknya. Terlebih lagi apabila ide
2. Memasukkan hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis, hal-hal yang tidak
relevan dan tidak logis hanya akan memperpanjang pesan bisnis, membuang
4. Pengelompokan dan urutan pesan tidak menunjukkan satu kesatuan yang logis,
butir-butir pesan bisnis yang tidak dikelompokkan dengan baik dan tidak
3
Pesan bisnis berorientasi pada penerima. Tujuan pesan bisnis adalah pemahaman
penyusunan pesan. Menurut Bovee dan Thill, (2003:136), Pesan yang diorganisasikan
secara logis dan runtut, serta memasukkan semua informasi yang relevan
dalam pesan, maka audiens dapat dengan mudah memahami maksud dan
tujuan pesan.
memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi
suatu produk kepada manajer toko karena memperoleh jawaban yang tidak
pesan yang baik adalah untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang
komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat. Hal ini merupakan faktor
4
yang sangat penting dalam dunia bisnis agar penyelesaian pekerjaan berjalan
Mengorganisasikan pesan dengan baik dapat dilakukan melalui tiga langkah berikut:
Semua pesan bisnis memiliki tujuan umum dan tujuan spesifik. Setiap pesan
bisnis memiliki satu ide/gagasan pokok. Ide/gagasan pokok merupakan inti atau
tema sentral pesan. Tiga teknik untuk menentukan ide/ gagasan pokok, yaitu
2. Mengelompokkan ide'gagasan.
Ide pokok biasanya didukung oleh beberapa ide pendukung. Dalam menyiapkan
pesan yang panjang dan kompleks, pembuatan diagram skematis atau kerangka
Setelah menetapkan ide pokok dan mengelompokkan ide, perlu diputus kan pola
ide/gagasan.
Terdapat 2 pola atau pendekatan yang dapat digunakan, Kedua pendekatan ini
(formal) yaitu:
Pendekatan deduktif merupakan pola urutan penyajian ide di mana ide pokok
ditempatkan di bagian awal, baru kemudian diikuti ide ide pendukung atau
pesan diperkirakan akan bereaksi netral atau merasa senang saat menerima
pesan tersebut.
5
b) Pendekatan induktif atau tak langsung (indirect approach).
bisnis, yaitu:
1. Direct request
Pesan rutin adalah pesan atau informasi yang disampaikan secara rutin
yang merupakan bagian dari bisnis tetap. Penerima pesan rutin pada
umumnya bersikap netral. Good news atau good will adalah berita baik
3. Bad news
6
penurunan pangkat dan rasionalisasi pekerja. Pesan seperti itu sebaiknya
4. Pesan Persuasif
dilakukan penyusunan naskah bisnis. Ketika menyusun naskah untuk pertama kali hal-hal
yang harus diperhatikan adalah gaya dan nada, walaupun dapat diperhalus dalam tahap
revisi, gaya dan nada sebaiknya ditentukan sejak awal untuk menghemat waktu penulisan
b) Hubungan yang ingin dinyatakan dalam pesan : Jangan merayu orang lain,
gunakan humor dengan hati-hati, jadilah diri sendiri dan jangan terlalu
akrab/familiar
7
d) Menekankan sifat positif
dipercaya.
berikut :
audience.
f) Bersikap santun
- Bias usia
keseluruhan. Gaya dapat diubah-ubah untuk menciptakan nada yang sesuai dengan
peristiwa. Struktur kalimat dan kosakata yang dipergunakan disesuaikan dengan sifat
pesan dan hubungan dengan penerima. Gaya dan nada yang sopan dan bersahabat
8
Kemampuan penggunaan bahasa dapat menunjukkan kualitas pribadi dan ciri khas
seseorang. Gaya yang jelas. ringkas, dan benar yang secara tata bahasa dipadukan dengan
organisasi pada umumnya memiliki gaya tersendiri dan menggunakan kosakata tertentu
yang cenderung sama. Meskipun berbagai situasi memerlukan nada yang berbeda, dewasa
ini komunikator bisnis pada umumnya menggunakan nada percakapan yang terdengar
praktis. tidak terlalu formal dan membosankan. Penggunaan bahasa sederhana yang mirip
bahasa percakapan akan lebih mudah dipahami. Untuk mencapai nada yang hangat dan
praktis. hendaknya tidak terlalu ditunjukkan keakraban atau keintiman, humor digunakan
dengan sangat hati-hati, tidak berkotbah, dan tidak menggunakan bahasa berlebihan agar
tidak terkesan sombong. Agar komunikasi berhasil, komunikator bisnis harus dapat
menjaga kredibilitas agar bisa dipercaya. Kredibilitas bisa ditentukan dari interaksi yang
selama ini telah terjadi. Namun bila belum saling mengenal. informasi biasanya mengenai
kredibilitas komunikator yang bisa diperoleh dari pihak lain. Pemahaman terhadap situasi
dan penggunaan kata-kata yang me.ig- gambarkan rasa percaya diri dapat meningkatkan
kredibilitas komunikator.
Komunikasi yang efektif memegang peranan penting dalam bisnis. Komunikasi bisnis
tertulis dikatakan efektif apabila memenuhi karakteristik sebagai berikut (Quible, et all.
1996:27):
Nada sopan dan santun akan membuat penerima merasa dihargai dan dihormati.
9
2. Correctness (tepat/benar)
Tidak terdapat kesalahan dalam penulisan, format, tanda baca, peng gunaan kata,
ejaan, dan tata bahasa. Penggunaan kata-kata dan istilah (jargon) yang tidak
3. Conciseness (ringkas)
Menggunakan kata, kalimat. dan paragraf yang relevan secara ringkas. Tidak
menggunakan kata-kata yang mubazir dan tidak mengulang kata kata yang tidak
perlu. Penggunaan kalimat aktif diutamakan karena lebih mantap, ringkas, dan
secara umum lebih mudah dipahami. Kalimat pasif hanya dipergunakan untuk
Kata-kata mudah dimengerti hanya dengan sekali baca dan tidak menimbulkan
(coherence).
5. Completeness (lengkap)
potensial).
Paragraf adalah satu kesatuan unit pemikiran. Setiap paragraf merupakan bagian penting
dari keseluruhan pesan. Panjang dan bentuk paragraf amat bervariasi. Komunikasi dapat
10
dilakukan secara efektif hanya dengan satu paragraf pendek atau paragraf panjang hingga
beberapa halaman. Pada umumnya, paragraf pendek lebih mudah dibaca dan dipahami
dibandingkan paragraf panjang. Paragraf umumnya terdiri atas tiga unsur, yaitu kalimat
topik, kalimat pendukung topik, dan unsur peralihan. Kalimat topik mengungkapkan
atau dukungan mengenai kalimat topik. Agar paragraf dapat diatur dalam urutan yang
logis dan terpadu, diperlukan beberapa unsur peralihan, seperti penggunaan kata
sambung, ungkapan, kata ganti, dan kata-kata yang sering dipasangkan (misalnya, kata
maksimum dengan minimum, untung dengan rugi, legal dengan ilegal). Paragraf bisa
dikembangkan dengan banyak cara. Terdapat lima teknik yang paling umum
perbedaan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesan-pesan bisnis harus hidup, ringkas dan mudah dibaca untuk mendapatkan
perhatian yang diinginkan dari pembaca. Sasaran penulisan yang efektif adalah
penulisan pesan bisnis yang efektif adalah mengikuti proses penulisan sistematis. Tujuan
bisnis. Mengorganisasikan pesan dengan baik dapat dilakukan dengan menetapkan ide
bisnis tertulis dikatakan efektif apabila sopan santun, tepat, jelas, ringkas dan lengkap.
untuk tercapainya tujuan komunikasi bisnis yang efektif. Paragraf adalah kumpulan dari
kalimat yang berhubungan dengan satu topik umum. Lima teknik yang paling umum
12
DAFTAR PUSTAKA
https://akuntansi-keuangan-rochmahndo.blogspot.com/2014/12/penyusunan-pesan-
bisnis.html?m=1
https://nurulhandayani30.blogspot.com/2018/06/makalah-komunikasi-bisnis.html?
m=1
13