Anda di halaman 1dari 19

IMPLEMENTASI ELECTRONIC DATA PROCESSING PADA

KOPERASI WANITA

Disusun oleh :
Kelompok 7
Kelas Akuntansi D Malam

1. Ni Made Evayanti (1902622010258 / 01)


2. Ni Kadek Dwi Kurnia Utami (1902622010266 / 09)
3. Ni Putu Arsita Utami (1902622010274 / 17)
4. Ni Wayan Dela Cira Putri (1902622010277 / 20)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2021
Implementasi Electronic Data Processing Pada Koperasi Wanita
Rita Mutiarni1*, Ratna Dwi Jayanti2
STIE PGRI Dewantara Jombang1,2
*Korespondensi: rita.dewantara@gmail.com

Diserahkan: 28 Mei 2017, Direvisis: 14 Juli 2017 Diterima: 31 Agustus 2017

Abstrak

Pemeriksaan yang dipimpin pada Koperasi Wanita Jombang ini bertujuan untuk
mengetahui peredaran koperasi di Jombang yang mengatur pencatatan pertukaran secara
otomatis (Electronic Data Processing), untuk mengetahui penggunaan komponen
Electronic Data Processing dan Faktor Pendukung untuk Keberhasilan Implementasi
Electronic Data Processing pada Koperasi Wanita Kabupaten Jombang untuk melihat
apakah variabel EDP dan Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Electronic Data
Processing berpengaruh terhadap pilihan administrasi yang membantu. Eksplorasi
semacam ini merupakan pemeriksaan subjektif, termasuk 19 responden sebagai tes
eksplorasi. Dari hasil kajian diketahui bahwa dari 306 Koperasi Wanita yang tersebar di
utara dari 21 kelurahan di wilayah Jombang, tidak semuanya dalam kondisi berfungsi.
Untuk tahun 2017, lebih dari 70 Koperasi Wanita atau 23% per Juni belum
menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan, Ada 19 Koperasi Wanita (kopwan) atau 6%
yang menggunakan PC untuk membantu pertukaran pencatatan. Pelaksanaan Electronic
Data Processing dan unsur-unsur pendukung pencapaian pelaksanaan Electronic Data
Processing di Koperasi Wanita Kabupaten Jombang sudah berjalan dengan baik. Variabel
Electronic Data Processing dan Faktor Pendukung Keberhasilan Pelaksanaan Electronic
Data Processing mempengaruhi pilihan administrasi Koperasi.
Kata kunci: Implementasi, EDP, Koperasi, Wanita.
A. PENDAHULUAN
Di tengah persaingan yang ekstrim dalam dunia bisnis, daerah berlomba-lomba untuk
mengolah sifat aset dengan menjadi lebih dinamis dan inovatif. Pemerintah Jombang
terus memberikan arahan kepada yayasan-yayasan yang bertumpu pada ekonomi
perseorangan seperti koperasi, dengan memberikan persiapan pembukuan dan membantu
administrasi (Zakaria, 2016).
UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (I) menyatakan bahwa kemajuan daerah bukanlah
kemakmuran rakyat dan berdirinya suatu organisasi sebagaimana mestinya. Klarifikasi
Pasal 33 menempatkan koperasi dalam situasi sebagai andalan perekonomian rakyat dan
sebagai bagian fundamental dari pengaturan moneter publik koperasi (Partomo, 2009:15).
Peran koperasi dipandang sangat cocok dan penting untuk membantu mendukung
perekonomian individu, terutama untuk aset-aset yang saat ini dibutuhkan oleh otoritas
publik untuk membina usaha-usaha kecil, kecil dan menengah (Partomo, 2009:71). Jika
perjanjian tersebut diawasi dengan baik, ia akan benar-benar ingin mengembangkan
individunya dan memiliki pilihan untuk melakukan RAT (Yusuf, 2015). Penguatan
koperasi akan menjunjung tinggi perluasan kebermanfaatan, pemberian bukaan usaha
yang lebih luas, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin (Tartini dan Zulkifli,
2016).
Peningkatan koperasi di Jawa Timur yang pada tahun 2014 mencapai 30.866
koperasi, 34% di antaranya dikuasai oleh koperasi wanita/Koperasi Wanita (kopwan)
(Suara Mandiri, 2015). Insan yang membantu terdiri dari Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang menurut informasi statistik UMKM dapat menggunakan
54,48% dari PDRB Jawa Timur.
Di Kota Jombang, per tahun 2015 terdapat 325 koperasi sehat, 766 koperasi aktif, dan
55 koperasi tidak aktif. Untuk Koperasi Wanita (kopwan) telah tersebar di 21 kelurahan
di 301 kota dan 5 kelurahan. Sementara informasi tahun 2015 menunjukkan bahwa
93,36% wanita di Jawa Timur beragama Islam (Suara Madiri, 2015), maka pada saat itu
penguatan melalui Koperasi Wanita (kopwan) sangat tepat. Melalui kopwan-kopwan ini,
mereka akan benar-benar ingin mengakui kopwan syariah. Hal ini sesuai dengan
perkembangan ekonomi syariah yang pesat selama dua tahun terakhir, terutama dengan
keputusan Jawa Timur sebagai ilustrasi pelaksanaan urusan keuangan syariah. Hal ini
sesuai dengan tujuan otoritas publik untuk memberdayakan perempuan (Budhiretnowati
dan Siahaa, 2015). Dengan tujuan akhir menggarap bantuan pemerintah daerah setempat
(Yuni Nurmawati, Y, 2015). Ini akan ampuh dengan asumsi pemerintah terdekat langsung
terlibat dalam pembinaan (Ratnasari, 2013), sehingga presentasi Koperasi Wanita
(kopwan) meningkat.
Saat ini, perbaikan inovatif mempengaruhi kehidupan sehari-hari, Triyaningsih,
(2012). Perbaikan inovatif yang cepat saat ini membutuhkan pemanfaatan kerangka kerja
manual untuk dibentuk menjadi kerangka kerja otomatis (Komara, 2010) untuk
memberikan data yang cepat dan tepat. Banyak organisasi atau asosiasi yang mulai
memupuk kerangka data (Widarno, B, 2012). Dalam penanganan informasi, penimbunan
informasi, atau pencatatan setiap pertukaran, persoalannya adalah waktu, untuk itu
instrumen tersebut harus dimanfaatkan untuk mempercepat siklus informasi (Kandouw,
2013). Pemanfaatan kerangka kerja mekanis yang ditentukan untuk mempercepat proses
penanganan informasi harus dipikirkan dan dipertimbangkan seberapa besar pekerjaan,
dampak, dan keuntungan kerangka pembukuan elektronik dalam suatu organisasi. Untuk
memenuhi hal tersebut, pemanfaatan PC sebagai mesin pembantu menjadi suatu
kebutuhan, mengingat koperasi (Marsono, 2012).
Di dalam membantu, ada juga latihan penanganan informasi seperti organisasi pada
umumnya, mulai dari pertukaran rekaman hingga perincian. Organisasi membutuhkan
semua bagian dalam asosiasi untuk memiliki pilihan untuk bekerja secara memadai dan
produktif (Mutiarni, 2016). Latihan-latihan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
Untuk itu kami sangat menginginkan suatu metode untuk mempercepat
pengadministrasian informasi tersebut. Di era komputerisasi saat ini, latihan penanganan
informasi seharusnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan PC (Indah, 2013).
Komputerisasi dapat bekerja dengan pekerjaan manusia (Karmawan et al, 2010) sehingga
penanganan informasi mengingat koperasi menjadi lebih cepat dan tepat. Itu hanya
membutuhkan beberapa investasi untuk belajar dan berlatih (Karsidi, 2007) dan
keuntungan akan lebih menonjol daripada penebusan dosa untuk menjadi akrab dengan
kerangka penanganan informasi yang memanfaatkan informasi secara teratur dikenal
sebagai Pengolahan Data Elektronik (EDP) (Alannita, et al, 2014). ).
Pemerintah Daerah Jombang melalui instansi-instansi penting, khususnya Dinas
Koperasi dan UMKM Jombang beserta wilayah Jawa Timur, sangat fokus pada
peningkatan koperasi wanita, antara lain dengan memberikan pembinaan biasa kepada
para manajer pembantu wanita di tingkat kota ( Suara Mandiri, 2015).
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan misi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah di Kabupaten Jombang, untuk secara khusus menggarap sifat pendirian
dan organisasi Koperasi. Namun demikian, upaya Dinas Koperasi dan UMKM Jombang
mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah hasil RAT yang tidak dilaporkan dan
laporan keuangan tahunan oleh Koperasi (Dinas Koperasi dan UMKM Jombang, 2017)
Salah satu penyebabnya adalah kesiapan dan tampilan laporan keuangan bulan ke
bulan yang sangat sederhana dan tidak memenuhi pedoman ringkasan fiskal yang baik
dan tidak nyaman. Sedangkan syarat tercapainya suatu bantuan adalah pelaksanaannya
sesuai dengan administrasi dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
yang telah dibuat (Yusuf, 2015). Di Jawa Timur, terdapat 27 ribu koperasi dinamis dan
3.000 koperasi yang menganggur, dan sekitar 22 ribu di antaranya telah
menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan/RAT (Yusuf, 2015).
Dengan asumsi hasil ini, itu akan mengganggu kinerja koperasi yang secara langsung
mempengaruhi individu. Oleh karena itu, pemerintah yang membantu dan pemerintah
lingkungan, untuk situasi ini Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(Dinkop dan UMKM) harus segera menyelesaikan masalah normal yang terlihat oleh
Koperasi Wanita (kopwan) di kota.
Berdasarkan uraian di atas, maka bukti pembeda dari permasalahan yang diangkat
dalam tinjauan ini adalah: 1) Mengetahui Sebaran Koperasi Wanita (kopwan) di wilayah
Kabupaten Jombang yang menerapkan kerangka otomatis dalam penanganan pertukaran
informasi (Electronic Data Processing - EDP), 2) Menentukan penggunaan komponen
Elemen Pengolahan Data Elektronik – EDP (X1) dan Faktor Pendukung Keberhasilan
Pelaksanaan Pengolahan Data Elektronik – EDP (X2) di Koperasi Wanita (kopwan)
Kabupaten Jombang dan 3 ) Untuk melihat apakah variabel EDP (X1) dan Faktor
Pendukung Keberhasilan Implementasi Pengolahan Data Elektronik – EDP (X2)
mempengaruhi pilihan administrasi yang sesuai.

B. LANDASAN TEORI
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992, Koperasi adalah
unsur-unsur usaha yang terdiri dari orang-orang atau zat-zat bermanfaat yang halal yang
tergantung pada pelaksanaannya yang bergantung pada aturan yang disepakati bersama,
serta perkembangan keuangan kelompok yang bergantung pada pedoman hubungan
keluarga. Koperasi tidak sama dengan unsur-unsur bisnis lainnya, karena kepemilikan
yang bermanfaat diklaim oleh semua individu yang setuju, kemudian memberdayakan
individu-individu yang membantu untuk memberikan lebih banyak kepada kemajuan
koperasi yang akan mempengaruhi bantuan pemerintah dari individu-individu mereka.
Modal utama penolong berasal dari individunya. Sesuai PP 9 Tahun 1995, dana
cadangan akan menjadi cadangan yang dititipkan oleh perorangan, perseorangan,
koperasi yang berbeda dan juga perorangan kepada KSP/USP sebagai dana cadangan dan
simpanan berjangka (Baswir, 2000). Yang dimaksud dengan dana investasi sebagaimana
dimaksud dalam PP adalah dana investasi yang merupakan kewajiban bagi KSP/USP,
untuk sementara ada berbagai macam simpanan dari perorangan yang merupakan sumber
neto bagi KSP/USP, khususnya dana cadangan kepala dan dana cadangan wajib. (untuk
KSP). Orang-orang yang berguna sebagai pemilik modal memenuhi syarat untuk
mendapatkan laporan pameran yang menyenangkan yang tercermin dalam ringkasan
fiskal yang diwakili dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang terdiri dari catatan
keuangan, perkiraan hasil kerja, laporan pendapatan, keuangan individu. laporan
kemajuan, dan catatan atas laporan fiskal. (PSAK No. 27 (Revisi 1998, Reformat 2007)
Tentunya, laporan ini akan diperkenalkan secara akurat, cepat dan tepat dengan asumsi
dibantu oleh kerangka mekanis yang menjunjung tinggi pelaksanaan yang menyenangkan
(Susanti, 2014).
Secara praktis, banyak asosiasi yang menggunakan bantuan PC untuk mengerjakan
kegiatan organisasi. Pemanfaatan PC dalam suatu asosiasi untuk penanganan informasi
dikenal dengan Electronic Data Processing (EDP). Pemrosesan Data Elektronik (EDP)
adalah perangkat keras dan proyek yang dikonsolidasikan ke dalam pembentukan PC
total atau berbagai proyek dan metode terkait untuk melakukan tugas atau tugas tertentu
yang diidentifikasi dengan PC (Hall, 2001:25).
Penggunaan inovasi data dan korespondensi (TIK) memberikan kemungkinan untuk
memperluas efisiensi kerja misalnya dengan membantu pekerja dalam pekerjaan rutin
sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat (Ahuja dan Shankar, 2009; Norton, 1995;
Rodr'ıguez Casal et al., 2005; Sigala, 2003). TIK juga dapat digunakan untuk membunuh
tugas-tugas yang tidak memiliki nilai tambah untuk membuat klien lebih mahir, yang
mendorong peningkatan bantuan pemerintah pekerja (Palvalin et al, 2013) Pemanfaatan
Electronic Data Processing (EDP) telah terbukti berkembang memadainya pelaksanaan
perwakilan dan administrasi yang membantu (Komarasari, 2017) yang akan mendorong
akomodasi administrasi yang baik dalam memutuskan (Kurniati, 2012).
Marshono (2010) dalam penelitiannya tentang koperasi di wilayah Klaten
menunjukkan bahwa 76% responden (perwakilan dan pengurus) koperasi menyatakan
sangat terbantu dengan adanya kerangka kerja otomatis di koperasi (Atikah, 2013). Hal
ini juga ditunjukkan oleh Susanti dalam eksplorasinya di Badan Kemandirian Masyarakat
(BKM) Sarana Makmur (2014) yang mengungkapkan bahwa kerangka data dana
investasi dan kredit berbasis PC dapat membantu Unit Pengelola Keuangan untuk
mengelola dana investasi dan informasi lanjutan. semua lebih efektif, cepat dan definitif.
Komponen yang membantu pelaksanaan Electronic Information Handling (EDP),
selain gadget elektronik, juga harus ada informasi yang harus ditangani. Untuk mengolah
informasi menjadi data, diperlukan metodologi yang disebut program. Alat-alat elektronik
ini sering disebut sebagai peralatan, yang dapat berupa screen screen, printer, mesin CPU,
disket, filter plotter, modem, dll. Metodologi atau proyek yang digunakan untuk
menangani informasi disebut pemrograman, yang terdiri dari: a) Pengoperasian System,
yaitu program yang dibuat untuk memainkan dasar-dasar aktivitas PC, b) Package
Program, yaitu program yang dibuat oleh softwarehouse yang direncanakan untuk bekerja
dengan klien dalam melakukan suatu tugas dan c) Program Aplikasi, yaitu strategi yang
dibuat oleh developer untuk menangani informasi dalam aplikasi yang luar biasa.
Ada beberapa hasil dari menjalankan Electronic Data Processing (EDP) dalam sebuah
asosiasi. Misalnya, organisasi akan mengurangi perwakilannya karena pelaksanaan EDP
memungkinkan penyelesaian berbagai latihan yang biasanya ditangani secara fisik.
Demikian pula dengan pelaksanaan Electronic Data Processing (EDP) juga
mempengaruhi sifat laporan moneter yang disampaikan, dilihat dari: a) Kecepatan Proses,
b) Keandalan Laporan, c) Frekuensi Penerbitan Laporan (Irsian, 2015).
Bersama-sama agar kerangka kerja mekanis dapat berjalan dengan tepat, penting
untuk fokus pada beberapa variabel pendukung, khususnya:
1. Batas peralatan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani semua tingkat
pertukaran dan kebutuhan penanganan
2. Pemrograman yang mencerminkan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus
asosiasi
3. Penanganan informasi yang tepat dan pemeriksaan dugaan.
4. Dokumentasi lengkap klien dan teknik penanganan informasi.
5. Persiapan yang memadai bagi staf yang menggunakan kerangka data dan pejabat
penanganan informasi.
6. Informasi dan pengawasan yang tepat untuk menjamin ketepatan.
7. Pengakuan oleh klien.
8. Pencantuman dukungan dewan (Irsian, 2015)
Dari komponen-komponen yang membantu kehadiran EDP, komponen manusia
(brainware) merupakan komponen yang signifikan, dengan alasan tanpa manusia,
peralatan dan pemrograman yang rumit tidak ada artinya.
Hal ini dikarenakan untuk dapat memanfaatkan inovasi data, dibutuhkan Sumber
Daya Manusia yang dapat memanfaatkannya (brainware). Pekerja/administrator harus
diatur terlebih dahulu, untuk memiliki status inovasi sehingga dapat diterapkan untuk
melayani asosiasi. Dengan perpaduan kerangka data nilai dan SDM yang responsif secara
mekanis, eksekusi otoritatif yang hebat akan dibuat (Kuo, 2012). Dengan tujuan akhir
agar pekerja memiliki pilihan untuk menjalankan proyek berbasis inovasi data
(komputerisasi), persiapan diharapkan dapat lebih mengembangkan kapasitas yang
diharapkan untuk lebih mengembangkan kualitas administrasi, sehingga tujuan hierarkis
tercapai (Hafsah, 2015) dan bekerja dengan dinamis siklus oleh administrasi otoritatif,
yang saat ini berubah dengan cepat. Siklus dinamis yang cepat dan tepat dilakukan agar
roda pergaulan dan organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengarahan
adalah cara yang efisien untuk menangani suatu masalah, mengumpulkan kenyataan dan
informasi, pemeriksaan hati-hati pada pilihan dan kegiatan lain (Subari dan Tata, 2003).
Arah tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui interaksi. Menurut Drucer, siklus
dinamis terdiri dari: 1) Mendefinisikan masalah, 2) Menganalisis masalah, 3)
Mengembangkan pilihan lain, 4) Membuat pilihan yang ideal, 5) Mengambil pilihan
menjadi kegiatan yang sukses (Subari, Tata, 2003)

C. METODE PENELITIAN
Pemeriksaan ini diarahkan pada Koperasi Wanita (kopwan) Jombang yang terdiri dari
21 kelurahan yang tersebar di utara 301 kota dan 5 kelurahan termasuk jenis eksplorasi
subyektif, yaitu jenis pemeriksaan yang penemuannya tidak diperoleh secara faktual.
teknik atau jenis perkiraan yang berbeda yang dimaksudkan untuk memahami artikel
yang sedang dipertimbangkan. diselidiki dari atas ke bawah.
Informasi yang digunakan dalam tinjauan ini adalah: 1) Data Primer: yaitu informasi
yang diperoleh secara langsung dari responden, diperoleh melalui jawaban atas
pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam polling, dan 2) Data Sekunder:
khususnya informasi yang diperoleh dari Puskopwan dan Koperasi dan UMKM Jombang
Melayani. , sama seperti penulisan yang berbeda diidentikkan dengan penelitian.
Untuk meyakinkan informasi yang akan diteliti, digunakan 2 (dua) teknik, yaitu: 1)
Kuesioner (survey) yaitu berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden yang
berisi 4 (empat) pilihan jawaban tertutup sehubungan dengan pertanyaan yang diberikan
mulai dari dengan tegas menyetujui perbedaan pendapat dengan tegas, 2) Wawancara
dengan responden dan perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jombang, dan 3)
Pendokumentasian dengan mengungkap data-data yang tersusun atau tercetak yang dapat
digunakan sebagai bukti data yang diidentifikasi dengan pemeriksaan yang dilakukan,
dilakukan itu catatan atau catatan terkait. dengan Koperasi Wanita (kopwan) di wilayah
Jombang.
Populasi sekaligus dalam ulasan ini adalah kopwan wanita di wilayah Jombang.
Prosedur pemeriksaan menggunakan persamaan Slovin (Sevilla et. al, 2017:182). Jadi
jika dilihat dari jumlah keseluruhan Koperasi Wanita (kopwan) di wilayah Jombang, yaitu
306 Koperasi Wanita (kopwan), contoh yang terlibat dalam tinjauan ini adalah 155
Koperasi Wanita (kopwan) yang merupakan individu. Dari 155 Koperasi Wanita
(kopwan) tersebut juga terisolir menjadi koperasi wanita (kopwan) yang bersifat dinamis
(sudah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan-RAT) dan dorman (belum
mengadakan Rapat Anggota Tahunan-RAT).
Hasilnya adalah 90 Koperasi Wanita (kopwan) yang memenuhi syarat untuk menjadi
responden dalam tinjauan ini. Apalagi dari 90 responden, masih menurun lagi tergantung
pada sistem pencatatan bursa, baik menggunakan strategi manual maupun elektronik.
Berikutnya di lakukan pengamatan atas faktor-faktor yang diperiksa yaitu:

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Koperasi Wanita (kopwan) di Jombang
Kabupaten Jombang terdiri dari 21 Kecamatan yang terdiri dari 301 desa dan 5 (lima)
kelurahan. Tiap desa memiliki Koperasi Wanita (Kopwan), seperti yang tampak pada
tabel berikut:

Tabel 2. Data sebaran Koperasi Wanita (Kopwan) di Kabupaten Jombang

No Nama Jumlah
1 Mojowarno 19
2 Bareng 13
3 Bandar Kedung Mulyo 11
4 Kesamben 14
5 Ngusikan 11
6 Jogoroto 11
7 Kudu 11
8 Kabuh 16
9 Perak 13
10 Diwek 20
11 Mojoagung 18
12 Sumobito 21
13 Plandaan 13
14 Peterongan 14
15 Tembelang 15
16 Jombang 20
17 Ngoro 13
18 Gudo 18
19 Wonosalam 9
20 Megaluh 13
21 Ploso 13
Jumlah 306
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jombang, 2017
Meski demikian, dari 306 Koperasi Wanita (Kopwan) yang ada di Kabupaten
Jombang, tidak semuanya bersifat dinamis dan dapat menyelenggarakan Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Dari informasi yang didapat dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
Jombang, disebutkan per Juni 2017, terdapat 236 atau 77% Koperasi Wanita (Kopwan)
yang bisa memilah RAT, sedangkan lebih dari 70 adalah Koperasi Wanita ( Kopwan)
atau 23% dari total Koperasi. Ibu-ibu (Kopwan) di Jombang, tidak atau belum melakukan
RAT seperti terlihat pada tabel berikut:
Dari tabel diatas, apabila digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran, akan tampak
seperti gambar berikut:

Gambar 1. Perbandingan Koperasi Wanita


(Kopwan) Yang Menyelenggarakan RAT
Tahun 2017

Gambar 2. Bulan Penyelenggaraan RAT


Dari gambar di atas, sangat terlihat bahwa dari 206 Koperasi Wanita
(Kopwan) di Jombang yang memimpin RAT, tidak semuanya memiliki pilihan untuk
mengkoordinirnya sesuai jadwal atau dalam 2 (dua) bulan awal menuju awal tahun.
Sebanyak 66% memiliki opsi untuk menahannya pada bulan Januari dan Februari,
sedangkan sisanya dinilai antara bulan Maret dan Juni 2017.
Rencana isu utama dalam tinjauan ini adalah memutuskan sosialisasi Koperasi
Wanita (kopwan) di Jombang yang menggunakan kerangka pencatatan pertukaran
elektronik. Dari hasil jajak pendapat yang disampaikan melalui survei kepada
responden yang menjadi contoh dalam ulasan ini, diperoleh hasil sebagai berikut:
Dari tabel di atas, ternyata sebagian besar Koperasi Wanita (Kopwan) di Jombang
belum memanfaatkan pencatatan otomatis. Sebagian besar Koperasi Wanita (Kopwan)
justru menggunakan pencatatan manual.
Dari konsekuensi tambahan persepsi tersebut, disadari bahwa dari 19 Koperasi Wanita
(Kopwan) yang menjamin akan melibatkan sistem otomatis dalam pencatatan transaksi
harian, masih disusun menjadi 2 (dua) perkumpulan, yaitu:
1. Melibatkan Program Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam dalam setiap
pencatatan bursa. Hanya ada 1 (satu) Koperasi Wanita (Kopwan) khususnya Koperasi
Wanita (Kopwan) Bunga Harapan di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek.
2. Memanfaatkan Ms. Dominate dalam mencatat pertukaran harian untuk merencanakan
laporan keuangan. Ada 18 Koperasi Wanita (Kopwan) yang dikenang dalam
pertemuan ini.
Untuk gathering kali ini juga dipisah menjadi 2 (dua) gathering, yaitu: 1) Penggunaan
Ms. Dominate mulai dari pencatatan bursa, penyajian pada keseluruhan record dan
auxiliary record, hingga perencanaan laporan keuangan; dan 2) Menggunakan Ms.
Dominate untuk kesiapan laporan keuangan tahunan sebagai alasan diadakannya Rapat
Anggota Tahunan (RAT).
Sebaran Koperasi Wanita (Kopwan) Di Jombang Yang Menggunakan Electronic
Data Processing Dalam Pencatatan Transaksinya
Dari penjajakan, diketahui bahwa dari 306 Koperasi Wanita (kopwan) di Jombang,
baru 19 Koperasi Wanita (kopwan) atau sekitar 6% yang menggunakan sistem pencatatan
pertukaran secara mekanis. Hal ini tentu lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah
Koperasi Wanita (kopwan) yang ada. Realitas ini juga merupakan tugas sekolah bagi
organisasi-organisasi yang berlaku di Jombang, khususnya Puskopwan dan Dinas
Koperasi dan UMKM sebagaimana tertuang dalam visi, misi dan prinsip usaha serta
unsur-unsur Dinas Koperasi dan UMKM Jombang, secara spesifik: pengakuan
menghargai koperasi dan UMKM yang ekstrim dan berdaya. intensitas (Dinkop dan
UMKM Jombang, 2017)
Hal ini tentu menjadi penghalang yang harus diselesaikan dengan alasan bahwa di era
globalisasi dan komputerisasi saat ini, diperlukan kehandalan dalam penyelenggaraan
koperasi agar dapat menjadi primadona (Dinkop dan UMKM Jombang, 2017).
Penerapan Unsur-Unsur Electronic Data Processing (EDP) Di Koperasi Wanita
(Kopwan) Kabupaten Jombang
Dari hasil peninjauan, disadari bahwa pelaksanaan pemanfaatan Pengolahan Data
Elektronik (EDP) di Koperasi Wanita (kopwan) Kabupaten Jombang sangat baik. Semua
responden menyatakan bahwa secara bersama-sama agar pelaksanaan Electronic Data
Processing – EDP dapat berjalan efektif, diperlukan bantuan dari sisi peralatan,
pemrograman yang memadai. Hal ini sesuai penelitian yang diarahkan oleh Chrystanti
(2011), Alannita dan Suaryana, I (2014). Selain itu, informasi yang tepat dan terperinci
juga diperlukan agar siklus penyampaian informasi dan tampilan laporan dapat tepat. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dipimpin oleh Atikah (2013).
Penerapan Fakor Pendukung Kesuksesan Pelaksanaan Electronic Data Processing
(EDP) Di Koperasi Wanita (Kopwan) Kabupaten Jombang
Dari hasil eksplorasi diketahui bahwa Implementasi Faktor Pendukung Keberhasilan
Implementasi Pengolahan Data Elektronik - EDP di Koperasi Wanita (kopwan)
Kabupaten Jombang juga telah selesai dengan baik. Seluruh responden menyatakan
bahwa pelaksanaan Electronic Data Processing – EDP tidak akan berhasil tanpa bantuan
berbagai variabel, seperti catatan khusus, kesiapan, dukungan, ketepatan input. Hal ini
sesuai dengan pemeriksaan Asnur (2015). Persiapan di koperasi Pelatihan merupakan hal
yang sangat dinanti dan diharapkan oleh para pengurus Koperasi Wanita (kopwan) karena
memang ingin bekerja pada kapasitas pengawas untuk memanfaatkan gadget Pengolah
Data Elektronik (Dinas Koperasi dan UMKM Jombang, 2017) . Hal ini sesuai eksplorasi
Faidah dan Dewi (2014).
Dari hasil tinjauan, disadari bahwa Koperasi Wanita (kopwan) yang mencatat
pertukaran dengan kerangka modern dapat memeriksa, melaporkan, dan menyelesaikan
pilihan administrasi secara efektif (Kurniawan, 2015). Hal ini terlihat dari laporan
keuangan yang dapat disusun secara apik dan terperinci hingga pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan yang ideal (Arifin et al, 2015).
E. PENUTUP
Dari konsekuensi pemeriksaan dan percakapan yang telah diperkenalkan, beberapa
hal dapat diselesaikan. Awalnya, dari 306 Koperasi Wanita (kopwan) yang tersebar di 21
kecamatan di wilayah Jombang, tidak semuanya dalam kondisi berfungsi. Dari hasil
penelaahan tersebut, disadari bahwa untuk tahun 2017, lebih dari 70 Koperasi Wanita
(kopwan) atau 23%, hingga Juni, belum menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan
(RAT). Dari 236 Koperasi Wanita (kopwan) yang terdaftar dinamis di Dinas Koperasi
dan UKM Kabupaten Jombang, tidak semuanya menggunakan sistem pencatatan
pertukaran yang modern. Disadari bahwa 19 Koperasi Wanita (kopwan) menggunakan
PC untuk membantu pertukaran rekaman. Dari 19 Koperasi Wanita (kopwan) yang
menggunakan sistem modern dalam pencatatan transaksi harian, masih dikelompokkan
menjadi 2 (dua) perkumpulan, yaitu: 1) Menggunakan Program Sistem Informasi
Koperasi Simpan Pinjam dalam mencatat setiap transaksi. Hanya ada 1 (satu) Koperasi
Wanita (Kopwan) khususnya Koperasi Wanita (Kopwan) Bunga Harapan di Desa
Ceweng, Kecamatan Diwek, 2) Menggunakan Ms. Dominate dalam mencatat pertukaran
setiap hari hingga menyiapkan laporan keuangan.
Kedua, Pelaksanaan Pengolahan Data Elektronik (EDP) dan Implementasi Faktor
Pendukung Keberhasilan Implementasi Pengolahan Data Elektronik - EDP di Koperasi
Wanita (kopwan) Kabupaten Jombang sudah bagus.
Ketiga, variabel Pengolahan Data Elektronik dan Faktor Pendukung Keberhasilan
Pelaksanaan Pengolahan Data Elektronik mempengaruhi pemilihan administrasi yang
sesuai. Dari hasil eksplorasi, diketahui bahwa Koperasi Wanita (kopwan) yang
mendokumentasikan pertukaran dengan kerangka mekanis dapat memeriksa, melaporkan,
dan menyelesaikan pilihan administrasi tanpa masalah. Terlebih lagi, dengan
pemanfaatan Electronic Data Processing dalam pencatatan pertukaran harian, laporan
keuangan dapat disiapkan dengan sempurna dan terperinci sehingga jadwal Rapat
Anggota Tahunan dapat tepat waktu.
Maka menarik dari tujuan di atas, disarankan kepada Puskopwan dan Dinas Koperasi
dan UMKM Jombang agar menyaring dan bertindak proaktif terhadap Koperasi Wanita
(kopwan) di Jombang, khususnya bagi Koperasi Wanita (kopwan) yang belum
teridentifikasi untuk mengadakan Rapat Anggota Tahunan sampai dengan bulan yang
ditentukan oleh Puskopwan atau Dinas Koperasi dan UKM Jombang.
Puskopwan atau Dinas Koperasi dan UMKM Jombang harus mengadakan persiapan
pencatatan bursa otomatis atau Electronic Data Processing (EDP) untuk bursa setiap hari,
mengingat jumlah Koperasi Wanita (kopwan) di Jombang yang melakukan Electronic
Data Processing (EDP) untuk pertukaran hari demi hari hanya 6%. Jumlah ini harus
diperluas untuk bekerja dengan administrasi Koperasi Wanita (kopwan) dalam
menentukan pilihan administrasi yang membantu.
DAFTAR PUSTAKA

Ahuja, V, Shankar, J. 2009, ‘‘Benefits Of Collaborative Ict Adoption For Building


Project Management’’, Construction Innovation: Information, Process,
Management, VOL. 9 No. 3, PP. 323-340.

Alannita, N. P., & Suaryana, I. G. N. A. (2014). Pengaruh Kecanggihan Teknologi


Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem
Informasi Akuntansi Pada Kinerja Individu. E-Jurnal Akuntansi, 33-45.

Arifin, S., Mawardi, A. I., & Buchori, I. (2015). Pendampingan Akses Pembiayaan
Koperasi Wanita Dalam Rangka Fasilitasi Perkuatan Permodalan: Kabupaten
Sumenep, Kabupaten Sidorajo, Dan Kota Surabaya.

Atikah, H. R. (2013). Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri
Harapan Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan. EPUB-SISTEM INFORMASI, 1(1).

Asnur, D. (2015). Penyusunan Instrumen Dan Pembangunan Sistem Informasi Data


Dasar Koperasi Dan UKM Terpilih. Jurnal Pengkajian KUKM, 5(1)

Baswir, R. (2000). Koperasi Dan Kekuasaan Dalam Era Orde Baru.

Budhiretnowati, G., & Siahaan, R. (2015). Menggerakkan Denyut Nadi Koperasi


Wanita Dalam Menghadapi Era Globalisasi. INFOKOP, 15(1)

Chrystanti, Y. C. (2011). Sistem Pengolahan Data Simpan Pinjam Khusus Perempuan


(SPP) Pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Mitra Usaha Mandiri Program Nasional
Pemberdayan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) Kecamatan Pringkuku
Kabupaten Pacitan Yulanita

Hafsah, M. J. (2015). Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah


(UKM). INFOKOP, 12(25).

Hall, James. 2007. Sistem informasi akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Husein, Umar, 2008, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Jakarta,
PT Rajagrafindo Persada

Indah, I. N. (2013). Pembuatan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sehat Jaya
Elektronik Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 12(1).

Faidah, S. N., & Dewi, R. M. (2014). Penerapan Sistem Tanggung Renteng Sebagai
Upaya Mewujudkan Partisipasi Aktif Anggota Dan Perkembangan Usaha Di
Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Ekonomi
(JUPE), 2(3).

Irsian, Rudy, 2015, “Penerapan Electronic Data Processing Dalam Sistem Informasi
Akuntansi Pada PT. Mediadata Corp”, e-jurnal.uda.ac.id

Kandouw, V. M. (2013). Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT


Catur Sentosa Adiprana Cabang Manado. Jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis
dan akuntansi, 1(3).
Karmawan, I. G. M., sundjaja, a. M., & luhukay, d. (2010, june). Analisis dan
perancangan e-commerce pd. Garuda jaya. In seminar nasional aplikasi teknologi
informasi (snati).

Karsidi, R. (2007). Pemberdayaan Masyarakat Untuk Usaha Kecil Dan Mikro


(Pengalaman Empiris Di Wilayah Surakarta Jawa Tengah). Jurnal Penyuluhan, 3(2).

Kuo, Yen-Lin, 2012, “Technology Readiness As Moderator For Construction Company


Performance, Industrial Management & Data Systems”, Vol. 113 No. 4, 2013
pp.558-572 Emerald Group Publishing Limited, 0263-5577

Kurniawan, D. (2015). Analisis Kinerja Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri


Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor:
06/Per/M. Kukm/V/2006 (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan PT Gudang Garam,
Tbk “MEKAR” Kediri Periode 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 27(1).

Komara, a. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi Akuntansi. Jurnal manajemen, akuntansi & sistem informasi, 6(2), 143-
160.

Komarasari, W. (2017). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan


Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan
Pelaporan Keuangan Daerah (Pada SKPD Kabupaten Bantul Bagian Akuntansi Dan
Keuangan). Prodi Akuntansi UPY.

Kurniati, I. (2012). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Piutang


Usaha Terkomputerisasi Pada Primer Koperasi Kepolisian Korps Brimob
(Primkoppol Korps Brimob)

Marshono, Shandy, Jumadi (2010), “Implementasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada


Koperasi Di Kabupaten Klaten”, e-journal.stie-aub.ac.id

Miikka Palvalin, Antti lo¨ nnqvist and Maiju Vuolle, 2013, “Analysing The Impacts
Of Ict On Knowledge Work Productivity”, Journal of Knowledge Management,
Vol. 17 no. 4, pp. 545-557, Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1367-
3270

Mutiarni, R., 2016. perusahaan menghendaki seluruh komponen yang ada dalam
organisasi tersebut, mampu bekerja secara efektif dan efisien.. Eksis: Jurnal riset
Ekonomi dan Bisnis, Oktober.pp. 176-189.

Partomo, Sartika Titik, 2009, Ekonomi Koperasi, Edisi 1, Ghalia Indonesia.


PSAK no.27, Revisi 1998, Reformat 2007, Tahun 2009 Paragraf
Kesembilan.

Ratnasari, D. D. (2013). Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan


Kesejahteraan Anggota (Studi Pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten
Sumenep). Jurnal Administrasi Publik, 1(3), 51-60.

Ratnasari, Deasy, Saleh Choirul, Rozikin, 2012, “Optimalisasi Peran Koperasi Wanita
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota”, Jurnal Administrasi Publik Vol1,
no 3 (2013) page. 51-60, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
Subari, Tata. 2003. SistemInformasiManajemen. Andi.Yogyakarta.

Sigala, M, 2003, ‘‘The Information And Communication Technologies Productivity


Impact On The Uk Hotel Sector’’, International Journal Of Operations &
Production Management, Vol. 23 no. 10, pp. 1224-1245.

Sevilla, Consuelo G. et. al (2007). Research Methods. Rex Printing


Company. QuezonCity.

Susanti, Nanik, 2014, “Sistem Informasi Simpan Pinjam Badan Keswadayaan


Masyarakat Studi Kasus BKM Sarana Makmur”, Jurnal Simetris, Vol 5 No 1
A pril 2014, ISSN: 2252-4983

Tartini & Zulkifli, 2016. Pelatihan Dan Pendampingan Koperasi Serba Usaha.
Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Oktober, Volume 11, pp. 151-164.

Triyaningsih, S. L. (2012). Dampak Online Marketing Melalui Facebook Terhadap


Perilaku Konsumtif Masyarakat. Ekonomi dan kewirausahaan, 11(2).

Widarno, B. (2012). Efektivitas Perencanaan Dan Pengembangan Sistem


Informasi. Akuntansi, 6(1).

Yuni Nurmawati, Y. (2015). Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah


Pinjaman Dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Yang Bernaung Di Bawah Dinas Koperasi Dan
UMKM Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014 (Doctoral Dissertation, Fakultas
Ekonomi).

Yusuf, S. (2015, mei 27). Http://suaramandiri.com. Retrieved mei 18, 2017, from suara
mandiri web site: http://suaramandiri.com/peristiwa/item/3616-34-koperasi-di-jatim-
didominasi-kopwan

Zakaria, M. (2016, pebruari 4). Majalah suara pendidikan. Retrieved mei 21, 2017,
from majalah suara pendidikan web site: http://majalahsuarapendidikan.net/koperasi-
wanita-semakin-berdaya

Anda mungkin juga menyukai