KOPERASI WANITA
Disusun oleh :
Kelompok 7
Kelas Akuntansi D Malam
Abstrak
Pemeriksaan yang dipimpin pada Koperasi Wanita Jombang ini bertujuan untuk
mengetahui peredaran koperasi di Jombang yang mengatur pencatatan pertukaran secara
otomatis (Electronic Data Processing), untuk mengetahui penggunaan komponen
Electronic Data Processing dan Faktor Pendukung untuk Keberhasilan Implementasi
Electronic Data Processing pada Koperasi Wanita Kabupaten Jombang untuk melihat
apakah variabel EDP dan Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Electronic Data
Processing berpengaruh terhadap pilihan administrasi yang membantu. Eksplorasi
semacam ini merupakan pemeriksaan subjektif, termasuk 19 responden sebagai tes
eksplorasi. Dari hasil kajian diketahui bahwa dari 306 Koperasi Wanita yang tersebar di
utara dari 21 kelurahan di wilayah Jombang, tidak semuanya dalam kondisi berfungsi.
Untuk tahun 2017, lebih dari 70 Koperasi Wanita atau 23% per Juni belum
menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan, Ada 19 Koperasi Wanita (kopwan) atau 6%
yang menggunakan PC untuk membantu pertukaran pencatatan. Pelaksanaan Electronic
Data Processing dan unsur-unsur pendukung pencapaian pelaksanaan Electronic Data
Processing di Koperasi Wanita Kabupaten Jombang sudah berjalan dengan baik. Variabel
Electronic Data Processing dan Faktor Pendukung Keberhasilan Pelaksanaan Electronic
Data Processing mempengaruhi pilihan administrasi Koperasi.
Kata kunci: Implementasi, EDP, Koperasi, Wanita.
A. PENDAHULUAN
Di tengah persaingan yang ekstrim dalam dunia bisnis, daerah berlomba-lomba untuk
mengolah sifat aset dengan menjadi lebih dinamis dan inovatif. Pemerintah Jombang
terus memberikan arahan kepada yayasan-yayasan yang bertumpu pada ekonomi
perseorangan seperti koperasi, dengan memberikan persiapan pembukuan dan membantu
administrasi (Zakaria, 2016).
UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (I) menyatakan bahwa kemajuan daerah bukanlah
kemakmuran rakyat dan berdirinya suatu organisasi sebagaimana mestinya. Klarifikasi
Pasal 33 menempatkan koperasi dalam situasi sebagai andalan perekonomian rakyat dan
sebagai bagian fundamental dari pengaturan moneter publik koperasi (Partomo, 2009:15).
Peran koperasi dipandang sangat cocok dan penting untuk membantu mendukung
perekonomian individu, terutama untuk aset-aset yang saat ini dibutuhkan oleh otoritas
publik untuk membina usaha-usaha kecil, kecil dan menengah (Partomo, 2009:71). Jika
perjanjian tersebut diawasi dengan baik, ia akan benar-benar ingin mengembangkan
individunya dan memiliki pilihan untuk melakukan RAT (Yusuf, 2015). Penguatan
koperasi akan menjunjung tinggi perluasan kebermanfaatan, pemberian bukaan usaha
yang lebih luas, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin (Tartini dan Zulkifli,
2016).
Peningkatan koperasi di Jawa Timur yang pada tahun 2014 mencapai 30.866
koperasi, 34% di antaranya dikuasai oleh koperasi wanita/Koperasi Wanita (kopwan)
(Suara Mandiri, 2015). Insan yang membantu terdiri dari Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang menurut informasi statistik UMKM dapat menggunakan
54,48% dari PDRB Jawa Timur.
Di Kota Jombang, per tahun 2015 terdapat 325 koperasi sehat, 766 koperasi aktif, dan
55 koperasi tidak aktif. Untuk Koperasi Wanita (kopwan) telah tersebar di 21 kelurahan
di 301 kota dan 5 kelurahan. Sementara informasi tahun 2015 menunjukkan bahwa
93,36% wanita di Jawa Timur beragama Islam (Suara Madiri, 2015), maka pada saat itu
penguatan melalui Koperasi Wanita (kopwan) sangat tepat. Melalui kopwan-kopwan ini,
mereka akan benar-benar ingin mengakui kopwan syariah. Hal ini sesuai dengan
perkembangan ekonomi syariah yang pesat selama dua tahun terakhir, terutama dengan
keputusan Jawa Timur sebagai ilustrasi pelaksanaan urusan keuangan syariah. Hal ini
sesuai dengan tujuan otoritas publik untuk memberdayakan perempuan (Budhiretnowati
dan Siahaa, 2015). Dengan tujuan akhir menggarap bantuan pemerintah daerah setempat
(Yuni Nurmawati, Y, 2015). Ini akan ampuh dengan asumsi pemerintah terdekat langsung
terlibat dalam pembinaan (Ratnasari, 2013), sehingga presentasi Koperasi Wanita
(kopwan) meningkat.
Saat ini, perbaikan inovatif mempengaruhi kehidupan sehari-hari, Triyaningsih,
(2012). Perbaikan inovatif yang cepat saat ini membutuhkan pemanfaatan kerangka kerja
manual untuk dibentuk menjadi kerangka kerja otomatis (Komara, 2010) untuk
memberikan data yang cepat dan tepat. Banyak organisasi atau asosiasi yang mulai
memupuk kerangka data (Widarno, B, 2012). Dalam penanganan informasi, penimbunan
informasi, atau pencatatan setiap pertukaran, persoalannya adalah waktu, untuk itu
instrumen tersebut harus dimanfaatkan untuk mempercepat siklus informasi (Kandouw,
2013). Pemanfaatan kerangka kerja mekanis yang ditentukan untuk mempercepat proses
penanganan informasi harus dipikirkan dan dipertimbangkan seberapa besar pekerjaan,
dampak, dan keuntungan kerangka pembukuan elektronik dalam suatu organisasi. Untuk
memenuhi hal tersebut, pemanfaatan PC sebagai mesin pembantu menjadi suatu
kebutuhan, mengingat koperasi (Marsono, 2012).
Di dalam membantu, ada juga latihan penanganan informasi seperti organisasi pada
umumnya, mulai dari pertukaran rekaman hingga perincian. Organisasi membutuhkan
semua bagian dalam asosiasi untuk memiliki pilihan untuk bekerja secara memadai dan
produktif (Mutiarni, 2016). Latihan-latihan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
Untuk itu kami sangat menginginkan suatu metode untuk mempercepat
pengadministrasian informasi tersebut. Di era komputerisasi saat ini, latihan penanganan
informasi seharusnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan PC (Indah, 2013).
Komputerisasi dapat bekerja dengan pekerjaan manusia (Karmawan et al, 2010) sehingga
penanganan informasi mengingat koperasi menjadi lebih cepat dan tepat. Itu hanya
membutuhkan beberapa investasi untuk belajar dan berlatih (Karsidi, 2007) dan
keuntungan akan lebih menonjol daripada penebusan dosa untuk menjadi akrab dengan
kerangka penanganan informasi yang memanfaatkan informasi secara teratur dikenal
sebagai Pengolahan Data Elektronik (EDP) (Alannita, et al, 2014). ).
Pemerintah Daerah Jombang melalui instansi-instansi penting, khususnya Dinas
Koperasi dan UMKM Jombang beserta wilayah Jawa Timur, sangat fokus pada
peningkatan koperasi wanita, antara lain dengan memberikan pembinaan biasa kepada
para manajer pembantu wanita di tingkat kota ( Suara Mandiri, 2015).
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan misi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah di Kabupaten Jombang, untuk secara khusus menggarap sifat pendirian
dan organisasi Koperasi. Namun demikian, upaya Dinas Koperasi dan UMKM Jombang
mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah hasil RAT yang tidak dilaporkan dan
laporan keuangan tahunan oleh Koperasi (Dinas Koperasi dan UMKM Jombang, 2017)
Salah satu penyebabnya adalah kesiapan dan tampilan laporan keuangan bulan ke
bulan yang sangat sederhana dan tidak memenuhi pedoman ringkasan fiskal yang baik
dan tidak nyaman. Sedangkan syarat tercapainya suatu bantuan adalah pelaksanaannya
sesuai dengan administrasi dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
yang telah dibuat (Yusuf, 2015). Di Jawa Timur, terdapat 27 ribu koperasi dinamis dan
3.000 koperasi yang menganggur, dan sekitar 22 ribu di antaranya telah
menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan/RAT (Yusuf, 2015).
Dengan asumsi hasil ini, itu akan mengganggu kinerja koperasi yang secara langsung
mempengaruhi individu. Oleh karena itu, pemerintah yang membantu dan pemerintah
lingkungan, untuk situasi ini Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(Dinkop dan UMKM) harus segera menyelesaikan masalah normal yang terlihat oleh
Koperasi Wanita (kopwan) di kota.
Berdasarkan uraian di atas, maka bukti pembeda dari permasalahan yang diangkat
dalam tinjauan ini adalah: 1) Mengetahui Sebaran Koperasi Wanita (kopwan) di wilayah
Kabupaten Jombang yang menerapkan kerangka otomatis dalam penanganan pertukaran
informasi (Electronic Data Processing - EDP), 2) Menentukan penggunaan komponen
Elemen Pengolahan Data Elektronik – EDP (X1) dan Faktor Pendukung Keberhasilan
Pelaksanaan Pengolahan Data Elektronik – EDP (X2) di Koperasi Wanita (kopwan)
Kabupaten Jombang dan 3 ) Untuk melihat apakah variabel EDP (X1) dan Faktor
Pendukung Keberhasilan Implementasi Pengolahan Data Elektronik – EDP (X2)
mempengaruhi pilihan administrasi yang sesuai.
B. LANDASAN TEORI
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992, Koperasi adalah
unsur-unsur usaha yang terdiri dari orang-orang atau zat-zat bermanfaat yang halal yang
tergantung pada pelaksanaannya yang bergantung pada aturan yang disepakati bersama,
serta perkembangan keuangan kelompok yang bergantung pada pedoman hubungan
keluarga. Koperasi tidak sama dengan unsur-unsur bisnis lainnya, karena kepemilikan
yang bermanfaat diklaim oleh semua individu yang setuju, kemudian memberdayakan
individu-individu yang membantu untuk memberikan lebih banyak kepada kemajuan
koperasi yang akan mempengaruhi bantuan pemerintah dari individu-individu mereka.
Modal utama penolong berasal dari individunya. Sesuai PP 9 Tahun 1995, dana
cadangan akan menjadi cadangan yang dititipkan oleh perorangan, perseorangan,
koperasi yang berbeda dan juga perorangan kepada KSP/USP sebagai dana cadangan dan
simpanan berjangka (Baswir, 2000). Yang dimaksud dengan dana investasi sebagaimana
dimaksud dalam PP adalah dana investasi yang merupakan kewajiban bagi KSP/USP,
untuk sementara ada berbagai macam simpanan dari perorangan yang merupakan sumber
neto bagi KSP/USP, khususnya dana cadangan kepala dan dana cadangan wajib. (untuk
KSP). Orang-orang yang berguna sebagai pemilik modal memenuhi syarat untuk
mendapatkan laporan pameran yang menyenangkan yang tercermin dalam ringkasan
fiskal yang diwakili dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang terdiri dari catatan
keuangan, perkiraan hasil kerja, laporan pendapatan, keuangan individu. laporan
kemajuan, dan catatan atas laporan fiskal. (PSAK No. 27 (Revisi 1998, Reformat 2007)
Tentunya, laporan ini akan diperkenalkan secara akurat, cepat dan tepat dengan asumsi
dibantu oleh kerangka mekanis yang menjunjung tinggi pelaksanaan yang menyenangkan
(Susanti, 2014).
Secara praktis, banyak asosiasi yang menggunakan bantuan PC untuk mengerjakan
kegiatan organisasi. Pemanfaatan PC dalam suatu asosiasi untuk penanganan informasi
dikenal dengan Electronic Data Processing (EDP). Pemrosesan Data Elektronik (EDP)
adalah perangkat keras dan proyek yang dikonsolidasikan ke dalam pembentukan PC
total atau berbagai proyek dan metode terkait untuk melakukan tugas atau tugas tertentu
yang diidentifikasi dengan PC (Hall, 2001:25).
Penggunaan inovasi data dan korespondensi (TIK) memberikan kemungkinan untuk
memperluas efisiensi kerja misalnya dengan membantu pekerja dalam pekerjaan rutin
sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat (Ahuja dan Shankar, 2009; Norton, 1995;
Rodr'ıguez Casal et al., 2005; Sigala, 2003). TIK juga dapat digunakan untuk membunuh
tugas-tugas yang tidak memiliki nilai tambah untuk membuat klien lebih mahir, yang
mendorong peningkatan bantuan pemerintah pekerja (Palvalin et al, 2013) Pemanfaatan
Electronic Data Processing (EDP) telah terbukti berkembang memadainya pelaksanaan
perwakilan dan administrasi yang membantu (Komarasari, 2017) yang akan mendorong
akomodasi administrasi yang baik dalam memutuskan (Kurniati, 2012).
Marshono (2010) dalam penelitiannya tentang koperasi di wilayah Klaten
menunjukkan bahwa 76% responden (perwakilan dan pengurus) koperasi menyatakan
sangat terbantu dengan adanya kerangka kerja otomatis di koperasi (Atikah, 2013). Hal
ini juga ditunjukkan oleh Susanti dalam eksplorasinya di Badan Kemandirian Masyarakat
(BKM) Sarana Makmur (2014) yang mengungkapkan bahwa kerangka data dana
investasi dan kredit berbasis PC dapat membantu Unit Pengelola Keuangan untuk
mengelola dana investasi dan informasi lanjutan. semua lebih efektif, cepat dan definitif.
Komponen yang membantu pelaksanaan Electronic Information Handling (EDP),
selain gadget elektronik, juga harus ada informasi yang harus ditangani. Untuk mengolah
informasi menjadi data, diperlukan metodologi yang disebut program. Alat-alat elektronik
ini sering disebut sebagai peralatan, yang dapat berupa screen screen, printer, mesin CPU,
disket, filter plotter, modem, dll. Metodologi atau proyek yang digunakan untuk
menangani informasi disebut pemrograman, yang terdiri dari: a) Pengoperasian System,
yaitu program yang dibuat untuk memainkan dasar-dasar aktivitas PC, b) Package
Program, yaitu program yang dibuat oleh softwarehouse yang direncanakan untuk bekerja
dengan klien dalam melakukan suatu tugas dan c) Program Aplikasi, yaitu strategi yang
dibuat oleh developer untuk menangani informasi dalam aplikasi yang luar biasa.
Ada beberapa hasil dari menjalankan Electronic Data Processing (EDP) dalam sebuah
asosiasi. Misalnya, organisasi akan mengurangi perwakilannya karena pelaksanaan EDP
memungkinkan penyelesaian berbagai latihan yang biasanya ditangani secara fisik.
Demikian pula dengan pelaksanaan Electronic Data Processing (EDP) juga
mempengaruhi sifat laporan moneter yang disampaikan, dilihat dari: a) Kecepatan Proses,
b) Keandalan Laporan, c) Frekuensi Penerbitan Laporan (Irsian, 2015).
Bersama-sama agar kerangka kerja mekanis dapat berjalan dengan tepat, penting
untuk fokus pada beberapa variabel pendukung, khususnya:
1. Batas peralatan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani semua tingkat
pertukaran dan kebutuhan penanganan
2. Pemrograman yang mencerminkan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus
asosiasi
3. Penanganan informasi yang tepat dan pemeriksaan dugaan.
4. Dokumentasi lengkap klien dan teknik penanganan informasi.
5. Persiapan yang memadai bagi staf yang menggunakan kerangka data dan pejabat
penanganan informasi.
6. Informasi dan pengawasan yang tepat untuk menjamin ketepatan.
7. Pengakuan oleh klien.
8. Pencantuman dukungan dewan (Irsian, 2015)
Dari komponen-komponen yang membantu kehadiran EDP, komponen manusia
(brainware) merupakan komponen yang signifikan, dengan alasan tanpa manusia,
peralatan dan pemrograman yang rumit tidak ada artinya.
Hal ini dikarenakan untuk dapat memanfaatkan inovasi data, dibutuhkan Sumber
Daya Manusia yang dapat memanfaatkannya (brainware). Pekerja/administrator harus
diatur terlebih dahulu, untuk memiliki status inovasi sehingga dapat diterapkan untuk
melayani asosiasi. Dengan perpaduan kerangka data nilai dan SDM yang responsif secara
mekanis, eksekusi otoritatif yang hebat akan dibuat (Kuo, 2012). Dengan tujuan akhir
agar pekerja memiliki pilihan untuk menjalankan proyek berbasis inovasi data
(komputerisasi), persiapan diharapkan dapat lebih mengembangkan kapasitas yang
diharapkan untuk lebih mengembangkan kualitas administrasi, sehingga tujuan hierarkis
tercapai (Hafsah, 2015) dan bekerja dengan dinamis siklus oleh administrasi otoritatif,
yang saat ini berubah dengan cepat. Siklus dinamis yang cepat dan tepat dilakukan agar
roda pergaulan dan organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengarahan
adalah cara yang efisien untuk menangani suatu masalah, mengumpulkan kenyataan dan
informasi, pemeriksaan hati-hati pada pilihan dan kegiatan lain (Subari dan Tata, 2003).
Arah tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui interaksi. Menurut Drucer, siklus
dinamis terdiri dari: 1) Mendefinisikan masalah, 2) Menganalisis masalah, 3)
Mengembangkan pilihan lain, 4) Membuat pilihan yang ideal, 5) Mengambil pilihan
menjadi kegiatan yang sukses (Subari, Tata, 2003)
C. METODE PENELITIAN
Pemeriksaan ini diarahkan pada Koperasi Wanita (kopwan) Jombang yang terdiri dari
21 kelurahan yang tersebar di utara 301 kota dan 5 kelurahan termasuk jenis eksplorasi
subyektif, yaitu jenis pemeriksaan yang penemuannya tidak diperoleh secara faktual.
teknik atau jenis perkiraan yang berbeda yang dimaksudkan untuk memahami artikel
yang sedang dipertimbangkan. diselidiki dari atas ke bawah.
Informasi yang digunakan dalam tinjauan ini adalah: 1) Data Primer: yaitu informasi
yang diperoleh secara langsung dari responden, diperoleh melalui jawaban atas
pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam polling, dan 2) Data Sekunder:
khususnya informasi yang diperoleh dari Puskopwan dan Koperasi dan UMKM Jombang
Melayani. , sama seperti penulisan yang berbeda diidentikkan dengan penelitian.
Untuk meyakinkan informasi yang akan diteliti, digunakan 2 (dua) teknik, yaitu: 1)
Kuesioner (survey) yaitu berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden yang
berisi 4 (empat) pilihan jawaban tertutup sehubungan dengan pertanyaan yang diberikan
mulai dari dengan tegas menyetujui perbedaan pendapat dengan tegas, 2) Wawancara
dengan responden dan perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jombang, dan 3)
Pendokumentasian dengan mengungkap data-data yang tersusun atau tercetak yang dapat
digunakan sebagai bukti data yang diidentifikasi dengan pemeriksaan yang dilakukan,
dilakukan itu catatan atau catatan terkait. dengan Koperasi Wanita (kopwan) di wilayah
Jombang.
Populasi sekaligus dalam ulasan ini adalah kopwan wanita di wilayah Jombang.
Prosedur pemeriksaan menggunakan persamaan Slovin (Sevilla et. al, 2017:182). Jadi
jika dilihat dari jumlah keseluruhan Koperasi Wanita (kopwan) di wilayah Jombang, yaitu
306 Koperasi Wanita (kopwan), contoh yang terlibat dalam tinjauan ini adalah 155
Koperasi Wanita (kopwan) yang merupakan individu. Dari 155 Koperasi Wanita
(kopwan) tersebut juga terisolir menjadi koperasi wanita (kopwan) yang bersifat dinamis
(sudah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan-RAT) dan dorman (belum
mengadakan Rapat Anggota Tahunan-RAT).
Hasilnya adalah 90 Koperasi Wanita (kopwan) yang memenuhi syarat untuk menjadi
responden dalam tinjauan ini. Apalagi dari 90 responden, masih menurun lagi tergantung
pada sistem pencatatan bursa, baik menggunakan strategi manual maupun elektronik.
Berikutnya di lakukan pengamatan atas faktor-faktor yang diperiksa yaitu:
No Nama Jumlah
1 Mojowarno 19
2 Bareng 13
3 Bandar Kedung Mulyo 11
4 Kesamben 14
5 Ngusikan 11
6 Jogoroto 11
7 Kudu 11
8 Kabuh 16
9 Perak 13
10 Diwek 20
11 Mojoagung 18
12 Sumobito 21
13 Plandaan 13
14 Peterongan 14
15 Tembelang 15
16 Jombang 20
17 Ngoro 13
18 Gudo 18
19 Wonosalam 9
20 Megaluh 13
21 Ploso 13
Jumlah 306
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jombang, 2017
Meski demikian, dari 306 Koperasi Wanita (Kopwan) yang ada di Kabupaten
Jombang, tidak semuanya bersifat dinamis dan dapat menyelenggarakan Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Dari informasi yang didapat dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
Jombang, disebutkan per Juni 2017, terdapat 236 atau 77% Koperasi Wanita (Kopwan)
yang bisa memilah RAT, sedangkan lebih dari 70 adalah Koperasi Wanita ( Kopwan)
atau 23% dari total Koperasi. Ibu-ibu (Kopwan) di Jombang, tidak atau belum melakukan
RAT seperti terlihat pada tabel berikut:
Dari tabel diatas, apabila digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran, akan tampak
seperti gambar berikut:
Arifin, S., Mawardi, A. I., & Buchori, I. (2015). Pendampingan Akses Pembiayaan
Koperasi Wanita Dalam Rangka Fasilitasi Perkuatan Permodalan: Kabupaten
Sumenep, Kabupaten Sidorajo, Dan Kota Surabaya.
Atikah, H. R. (2013). Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri
Harapan Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan. EPUB-SISTEM INFORMASI, 1(1).
Husein, Umar, 2008, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Jakarta,
PT Rajagrafindo Persada
Indah, I. N. (2013). Pembuatan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sehat Jaya
Elektronik Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 12(1).
Faidah, S. N., & Dewi, R. M. (2014). Penerapan Sistem Tanggung Renteng Sebagai
Upaya Mewujudkan Partisipasi Aktif Anggota Dan Perkembangan Usaha Di
Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Ekonomi
(JUPE), 2(3).
Irsian, Rudy, 2015, “Penerapan Electronic Data Processing Dalam Sistem Informasi
Akuntansi Pada PT. Mediadata Corp”, e-jurnal.uda.ac.id
Miikka Palvalin, Antti lo¨ nnqvist and Maiju Vuolle, 2013, “Analysing The Impacts
Of Ict On Knowledge Work Productivity”, Journal of Knowledge Management,
Vol. 17 no. 4, pp. 545-557, Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1367-
3270
Mutiarni, R., 2016. perusahaan menghendaki seluruh komponen yang ada dalam
organisasi tersebut, mampu bekerja secara efektif dan efisien.. Eksis: Jurnal riset
Ekonomi dan Bisnis, Oktober.pp. 176-189.
Ratnasari, Deasy, Saleh Choirul, Rozikin, 2012, “Optimalisasi Peran Koperasi Wanita
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota”, Jurnal Administrasi Publik Vol1,
no 3 (2013) page. 51-60, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
Subari, Tata. 2003. SistemInformasiManajemen. Andi.Yogyakarta.
Tartini & Zulkifli, 2016. Pelatihan Dan Pendampingan Koperasi Serba Usaha.
Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Oktober, Volume 11, pp. 151-164.
Yusuf, S. (2015, mei 27). Http://suaramandiri.com. Retrieved mei 18, 2017, from suara
mandiri web site: http://suaramandiri.com/peristiwa/item/3616-34-koperasi-di-jatim-
didominasi-kopwan
Zakaria, M. (2016, pebruari 4). Majalah suara pendidikan. Retrieved mei 21, 2017,
from majalah suara pendidikan web site: http://majalahsuarapendidikan.net/koperasi-
wanita-semakin-berdaya