Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS

PENERAPAN SISTEM E-GOVERNMENT DALAM PEMERINTAHAN


DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

DISUSUN

NAMA : Alvianus Yorani Diano Nengkos, S.STP


NIP : 198601262006021001

UJIAN DINAS TINGKAT II


KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


(YME) atas rahmat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan karya
tulis untuk Pelaksanaan Ujian Dinas dalam rangka Kenaikan Pangkat sebagai
salah satu syarat yang harus disusun oleh setiap peserta. Karya tulis ini
mengambil judul : “Efektivitas Penerapan Sistem E-Government Dalam
Pemerintahan Di Kabupaten Manggarai Timur”.

Dalam penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak baik berupa kesempatan, bimbingan moril, dan dukungan
materil. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya tulis
ini

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis ini masih jauh
dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis dan
waktu yang tersedia. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik itu
saran dan kritikan yang membangun guna memperbaiki penulisan karrya tulis
ini agar lebih baik ke depannya. Selain itu, penulis berserah diri dan
memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga Karya Tulis ini
dapat memeberikan manfaat bagi pembaca khususnya bagi instansi.

Borong, 01 April 2022


Penulis

Alvianus Y.D. Nengkos, S.STP


NIP. 198601262006021001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................…………..i
DAFTAR ISI..........................................................................................…………....ii
BAB I      PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................. 5
1.4 Sistematik Pembahasan...................................................................... 5
BAB II    PEMBAHASAN...................................................................................... .4
2.1. Konsep Umum Pemerintah Good Goovernence………………………….7
2.2. Gambaran Umum Terkait Terkait Penerapan E-Government
Di Kabupaten Manggarai Timur.............................................................4
2.3. Penilaian Penerapan Sesuai Indikator E-Government Di
Kabupaten Manggarai
Timur.......................................................................................................11
2.4. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan E-Government
di Kabupaten Manggarai Timur……………..
…………………………………………………………....19
2.5. Upaya peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membayar
Pajak Daerah di Kabupaten Manggarai
Timur…………………………………………………………………………..19
BAB III  PENUTUP................................................................................................21
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………21
3.2 Saran………………………………………………………………………..22

DAFTAR
RUJUKAN………………………………………………………………………………
...........................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kabupaten Manggarai Timur merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Manggarai, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2007. Secara astronomis wilayah

Kabupaten Manggarai Timur terletak antara: 8°14' Lintang Selatan – 9°00' Lintang

Selatan dan 120°20' Bujur Timur – 120°55' Bujur Timur. Secara Administratif

Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari 9 Kecamatan, 159 Desa dan 17 Kelurahan.

Secara topografi Bentang alam wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian

besar berada di atas 100 meter dari permukaan laut (dpl) dan didominasi oleh

lereng-lereng dengan kemiringan di atas 40 ̊ sebesar 81,60 persen dari seluruh

luas wilayah Kabupaten Manggarai Timur. Luas Wilayah Kabupaten Manggarai

Timur sebagaimana tercantum dalam lampiran Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2007 tentang Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi Nusa

Tenggara Timur sebesar 2.642,93 km².

Kondisi wilayah Kabupaten Manggarai Timur diatas menunjukan bahwa akses

pemerintahan kepada wilayah kecamatan, kelurahan dan desa yang ada di

Kabupaten Manggarai Timur tergolong sulit menggunakan akses darat dan laut.

Oleh karena itu untuk mempermudah dalam jangkauan pelayan publik kepada

masyarakat di wilayah kecamatan, kelurahan dan desa maka penerapan e-

Government atau pemerintahan elektronik dipandang layak dan tepat untuk

mempermudah dalam jangkauan pelayanan kemasyarakatan maupaun pelayanan

administrasi pemerintahan.

1
E-Government merupakan bentuk implementasi pelayanan publik yang

berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sebagai media informasi dan sarana

komunikasi interaktif antara Pemerintah dengan pihak-pihak lain baik kelompok

masyarakat, kalangan bisnis maupun antar sesama lembaga pemerintahan.

Implementasi E-Government dalam penerapannya dimulai dari bentuk layanan

yang sederhana yaitu penyediaan informasi dan data-data berbasis komputer

tentang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sebagai

bentuk wujud keterbukaan (transparancy) dalam pelaksanaan pelayanan publik.

Bentuk layanan sederhana lainnya, E-Government dapat dimanfaatkan

sebagai sarana komunikasi baik intern di kalangan Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) maupun komunikasi interaktif dengan masyarakat melalui media e-mail,

chatting atau teleconperence. Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat. Tentunya dalam dunia

yang sudah mengglobal ini, kemajuan teknologi diperlukan dan dimanfaatkan

dalam segala bidang. Salah satu bidang yang terkena sentuhan teknologi informasi

adalah pelayanan pemerintah kepada publik.

Pada tahun 2008, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Republik

Indonesia No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik sebagai salah

satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam memberikan kewajiban

kepada setiap badan publik untuk membuka akses bagi setiap pemohonan

informasi publik untuk mendapatkan informasi publik kecuali beberapa informasi

tertentu.undang-undang ini bertujuan untuk menjamin hak warga Negara untuk

mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik dan mendorong partisipasi

masyarakat dalam proses kebijakan publik, serta mewujudkan penyelenggaraan

2
Negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat

dipertanggungjawabkan.

Sistem manajemen pemerintah selama ini merupakan sistem hirarki

kewenangan dan komando sektoral yang mengerucut dan panjang. Untuk

memuaskan kebutuhan masyarakat yang semakin beraneka ragam di masa

mendatang harus dikembangkan sistem manajemen modern dengan organisasi

berjaringan sehingga dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta

memperluas rentang kendali. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk

mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebut E-

Government.

Pada tahun 2003, pemerintah mengeluarkan INPRES no. 3 tahun 2003

sebagai upaya lanjutan untuk mendukung penerapan E-Government dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya pelayanan

informasi dan menciptakan good governance. Secara ringkas tujuan E-

Government adalah untuk membentuk jaringan komunikasi diantara masyarakat,

swasta, dan pemerintah lainnya yang dapat memperlancar interaksi, transaksi, dan

layanan. Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur telah menindaklanjuti Inpres

nomor 3 tahun Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 dengan

menerbitkan Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE ) lingkup Pemerintah

Kabupaten Manggarai Timur. Belum maksimalnya pelayanan publik yang diberikan

oleh aparatur menjadi perhatian pemerintah di tengah masyarakat. Bagi

masyarakat yang pernah berurusan dengan birokrasi tentu pernah mengeluhkan

dan kecewa terhadap tidak maksimalnya aparatur dalam memberikan pelayanan.

Hal di atas akan memunculkan bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu

3
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Bentuk ketidakpuasan masyarakat

tersebut sering dijumpai pada setiap Kecamatan,kelurahan maupun Desa, salah

satunya adalah keluhan yang ditujukan pada pemerintah mengenai pelayanan

publik, seperti pelayanan perijinan, permasalahan pembangunan, pekayanan kartu

identitas, pelayanan perpajakan dan lainnya masih sering terjadi. Seiring dengan

kondisi tersebut masyarakat juga kesulitan dalam hal penyampaian pengaduan

atau aspirasinya yang berupa kritik dan saran terhadap instansi yang

bersangkutan.

Setiap warga masyarakat dijamin haknya oleh Undang-Undang untuk

mendapatkan informasi dan pelayanan terbaik. Ketersediaan informasi akan

membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada semua

tingkatan mulai dari desa,kelurahan,Kecamatan hingga Kabupaten, sehingga

melahirkan SDM yang berwawasan baik, produktif dan kompetitif. Pelayanan

terbaik bagi publik akan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan yang bersih dan kondusif khususnya dalam pelaksanaan aktivitas

ekonomi warga masyarakat, pembangunan sarana dan prasaran transportasi,

sanitasi dan kesehatan, pendidikan, energi, pariwisata, serta administrasi dan

kependudukan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis terdorong untuk

menyusun sebuah karya tulis yang berjudul “Efektivitas Penerapan Sistem E-

Government Dalam Pemerintahan Di Kabupaten Manggarai Timur ”.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan pokok yang ingin diteliti akan dapat terjawab melalui beberapa

pertanyaan penelitian sebagaimana di bawah ini:

1. Bagaimana penerapan E-Government di Lingkup Pemerintah Kabupaten

Manggarai Timur?

2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam penerapan E- Government di

Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur?

1.3 Tujuan Penulisan Karya Tulis


Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah dan penetapan rumusan

masalah di atas, maka yang menjadi tujuan peneliti dalam karya tulis ini adalah

sebagaimana di bawah ini:

1. Memenuhi salah satu  tugas peserta yang akan mengikuti Ujian Dinas guna

memperoleh Pangkat/Gol. Ruang : Pembina (IV/a)

2. Menjelaskan bagaimana penerapan E-Government di Lingkup Pemerintah

Kabupaten Manggarai Timur.

3. Menjelaskan faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dalam penerapan E-

Government di Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.

1.4 Sistematika Pembahasan


Dalam penyusunan Karya Tulis ini Penulis menggunakan metoda analisis

deskriptif  dengan pendekatan teoristis. Dengan karya tulis ini diharapakan akan

memperoleh gambaran mengenai masalah yang terjadi pada isu aktual yang di

pilih. Penulis membandingkan antara teori yang ada dengan fakta yang terjadi.

5
Proses penyusunan Karya Tulis ini meliputi pengumpulan data, pengolahan data

dan analisis data, yang disusun dengan uraian sebagai berikut :

Bab I   :  Pendahuluan

Bab II  :  Tinjauan Kepustakaan

Bab III :  Pemecahan Masalah

Bab IV :  Penutup.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Umum Pemerintahan Good Governance


Governance adalah cara-cara penyelenggaraan kekuasaan, pengawasan,

pemerintah, dan pengaturan. Governance adalah pertama: tindakan, proses, atau

kekuasaan memerintah; kedua: negara sebagai pihak yang diperintah. Pernyataan

lain juga mengungkapkan governance adalah pihak atau institusi yang menciptakan

institusi pemerintah untuk dan tindakan mengatur; tindakan memerintah dan cara-

cara menjalankan kewenangan. Unsur dari governance terdiri dari pemerintah yang

mewakili authority (state of being governing), rakyat dan pihak swasta yang

mewakili state of being governed. Ketiga unsur tersebut menjadi elemen penting

dalam menjalankan sebuah negara karena menurut dari Habibur Rahman dalam

bukunya “Political Science and Government” sebuah negara harus memiliki rakyat,

pemerintah, wilayah dan kedaulatan jika salah satu dari elemen ini tidak ada maka

tidak bisa dikatakan sebuah negara.

Penyelenggaraan governance ditentukan adanya pelibatan beberapa unsur

stakeholder, tidak terbatas pada pemerintah ( government), akan tetapi juga unsur

non-pemerintah (privaat sector) dan masyarakat ( society) sebagai negara.

Governance dapat tercipta dengan baik apabila unsur-unsur dimaksud yaitu

pemerintah, rakyat dan sektor privaat sebagai kekuatan yang sinergi dan saling

mendukung namun sebaliknya governance menjadi buruk jika salah satu dari

kekuatan tersebut tidak bersinergi satu sama lain yang berakibat pada gagalnya

proses penyelenggaraan governance.

Agar proses governance yang melibatkan pemerintah, rakyat dan pihak

swasta dapat bersinergi satu sama lain maka dalam penyelenggaraannya

menghendaki adanya partisipasi, akuntabilitas, terbuka dan bertanggungjawab.


7
Menurut pendapat dari Ngaire Woods dalam artikel yang berjudul “Good

Governance in international organizations” dan termuat dalam Global Governance

edisi Jan-Mar 1999 150 , ketiga hal tersebut yaitu partisipasi, akuntabilitas, terbuka

dan bertanggung jawab merupakan prinsip utama dalam good governance.

sehingga selanjutnya dapat dikatakan bahwa good governance merupakan suatu

cara dan pelaksanaan governance yang baik, baik dalam arti tindakan atau perilaku

para stakeholder dalam menjalankan governance berlandaskan pada prinsip-

prinsip tersebut.

Penyelenggaraan governance ditentukan adanya pelibatan beberapa unsur

stakeholder, tidak terbatas pada pemerintah (government), akan tetapi juga unsur

non-pemerintah (privat sector) dan masyarakat (society) sebagai negara.

Governance dapat tercipta dengan baik apabila unsur-unsur dimaksud yaitu

pemerintah, rakyat dan sektor privaat sebagai kekuatan yang sinergi dan saling

mendukung namun sebaliknya governance menjadi buruk jika salah satu dari

kekuatan tersebut tidak bersinergi satu sama lain yang berakibat pada gagalnya

proses penyelenggaraan governance.

Agar proses governance yang melibatkan pemerintah, rakyat dan pihak

swasta dapat bersinergi satu sama lain maka dalam penyelenggaraannya

menghendaki adanya partisipasi, akuntabilitas, terbuka dan bertanggungjawab.

Dengan demikian dapat ditarik suatu pemahaman, bahwa pada dasarnya good

governance adalah merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,

teratur, tertib, tanpa cacat dan berwibawa, oleh karena itu tindak lanjut untuk

mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean

governance) dengan mengaktualisasikan secara efektif asas-asas umum

8
pemerintahan yang baik, yang digunakan sebagai hukum tidak tertulis dengan

melalui pelaksanaan hukum dan penerapan hukum serta pembentukan hukum.

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance),

sangat dipengaruhi oleh sikap dan keinginan para pemegang kekuasaan atau

lembaga pemerintahan atau alat perlengkapan negara untuk mewujudkan suatu

konsep pemerintahan yang baik ( good governance) tersebut. Karena tugas dan

wewenang pajabat administrasi tersebut walaupun secara teoritik bersifat netral,

akan tetapi dalam pelaksanaannya sangat potensial untuk disalahgunakan,

digunakan secara sewenang-wenang dan bahkan digunakan bertentangan dengan

hukum.

Karakteristik good governance yang menurut Wibisono diperluas dan

diuraikan menjadi tujuh ciri, antara lain:

1. Pengelolaan sumber-sumber daya alam. Kualitas pemanfaatan sumber-

sumber daya alam oleh negara merupakan faktor essensial untuk

menerangkan apakah pembangunan yang dilakukan tergolong baik atau

buruk. Dengan melihat korelasi antara sumber daya alam yang dimiliki dengan

kesejahteraan warga negaranya, dapat diketahui apakah negara telah atau

belum mempraktekkan good governance

2. Integritas diri para politisi, para penegak hukum, dan elit intelektual. Integritas

dan kredibilitas para politisi, penegak hukum, dan elit intelektual dapat

menjadi ukuran melihat apakah proses pemerintahan secara good, bad atau

ugly. Ketiga kalangan profesi tersebut harus merupakan tolok banding model

integritas.

3. Pluralisme dalam sistem politik dengan adanya pihak oposisi yang efektif.

Plurasisme dalam sistem politik menggambarkan bahwa individu tidak

9
terkooptasi dalam sistem monoloyalitas, yang selain tidak sehat juga

menyalahi kodrat. Hal ini adalah manusiawi mengingat secara fitrah, manusia

dilahirkan dengan berbagai keanekaragaman dalam ide, keinginan,kebutuhan,

kemampuan dan level kebahagiaan, adanya pihak oposisi yang efektif

merupakan cermin adanya keinginan bersama untuk ber-sparing partner,

mengontrol dan bersaing untuk memajukan program-program yang lebih baik

bagi pemanfaatan seluruh bangsa.

4. Media masa yang independen. Adanya media masa yang independen

merupakan cerminan dasar dari kemerdekaan manusia. Independensi harus

diartikan dalam tiga belah pihak; independensi dari pemerintah yang

berkuasa, independensi dari pihak yang beroposisi, pada independensi dari

kepentingan pribadi.

5. Independensi lembaga peradilan. Lembaga peradilan harus memliki

kewenangan penuh yang dapat menjangkau seluruh warga negara tanpa

kecuali dan tanpa diskriminasi.

6. Proses pelayanan publik yang efisien dengan standar profesionalisme yang

tinggi dan menjunjung tinggi integritas. Dengan melihat pelayanan publik

dapat diketahui sebaik dan seburuk apa administrasi sebuah negara

dijalankan.

7. Adanya aturan anti korupsi yang jelas dan tegas. Aturan anti korupsi yang

dimaksud juga menyangkut upaya mengungkap kekayaan pejabat pemegang

kekuasaan dan pengambilan keputusan. Aturan tersebut tidak hanya

diterapkan pada pejabat tinggi eksekutif, melainkan mengyangkut anggota

legislatif dan badan-badan pelayanan.

10
2.2 Gambaran Umum Terkait Penerapan E-Government di Kabupaten
Manggarai Timur
Sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten

Manggarai Timur dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD) tahun 2019-2024 yakni:

Visi : “MEWUJUDKAN MANGGARAI TIMUR YANG SEJAHTERA,


BERDAYA, DAN BERBUDAYA YANG DISINGKAT DENGAN MATIM
SEBER”
Misi : Sebagai upaya pencapaian Visi Tahun 2019 – 2024 dirumuskan Misi:

1. Meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pemerataan dan

peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, serta

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

2. Mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian organik,

pariwisata berbasis komunitas, industri kecil, koperasi, dan usaha

menengah dan kecil masyarakat.

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur daerah yang berbasis

lingkungan hidup untuk memudahkan askes ke pelayanan dasar dan

mendukung prioritas ekonomi unggulan.

4. Mewujudkan pembangunan desa berbasis budaya lokal dan desa

mandiri.

5. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan perempuan dan

mewujudkan Kabupaten Layak Anak.

6. Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan inovatif agar

terbangun pemerintahan yang efektif, efisien dan terpercaya melayani

masyarakat.

7. Menciptakan iklim investasi dan dunia usaha yang berwawasan

lingkungan, adil, dan pro rakyat.


11
Sesuai Visi dan Misi dari Kabupaten Manggarai Timur adalah untuk

menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government). Dalam hal ini

didukung dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomer 3 Tahun 2003

tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government sebagai

suatu landasan dan pedoman dalam pelaksanaan untuk memberikan pelayanan

umum kepada masyarakat berdasarkan pemanfaatan kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi yang ada. Maka pemerintah Kabupaten Manggarai Timur

juga mengeluarkan website resmi yaitu manggaraitimurkab.go.id.

2.3 Penilaian Penerapan Sesuai Indikator E-Government Di Kabupaten

Manggarai Timur

Adapun yang menjadi indikator atau nilai-nilai dasar dalam menentukan

sukses dan tidaknya penerapan yang akan dan harus dicapai dalam

penyelenggaraan E- Government ada 4 (empat) yaitu efektivitas, efisiensi,

transparansi dan akuntabilitas (Hasibuan, 2007). Adapun pencapaian yang sesuai

dengan 3 (tiga) indikator diatas oleh Kabupaten Manggarai Timur dalam

pengimplementasian E-Government untuk mewujudkan pengelolaan pemerintahan

yang baik sesuai dengan visi dan misinya.

1. Efektivitas
Efektivitas adalah kesinambungan atau keseimbangan dari pengeluaran

yang dianggarkan dengan hasil yang merupakan tujuan ataupun sasaran yang

telah disepakati bersama untuk pencapaian akhir target (Aprianty, 2016). Efektivitas

adalah pengukuran untuk mengetahui capaian sejauh mana yang dikeluarkan

untuk mendapatkan sasaran yang telah disepakati yang dimana efektif berarti

berpengaruh atau berakibat dalam pelaksanaan uuntuk pencapaian sasaran

dengan cara yang optimal (Hartono, 2010). Efektivitas merupakan ukuran dari

12
hubungan antara pemasukan yang didapatkan dengan apa yang seharusnya

dikeluarkan untuk menperoleh pendapatan tersebut secara efektif atau

berkeseimbangan (Idrajit, 2002) dan dapat penulis simpulkan bahwa efektivitas

adalah cara, tahap, atau sarana penilaian untuk mengukur seberapa

berkesimbangan antara hasil yang didapat dengan modal yang dikeluarkan untuk

mencapai sasaran pada suatu program-program kerja pemerintahan atau rencana-

rencana yang telah di tetapkan. Dan efektivitas adalah salah satu indikator

penilaian dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan sebuah rencana atau

program yang dilaksanakan (Holle, 2011).

Data Dinamis yang terdapat pada manggaraitimurkab.go.id

1. Beranda Kabupaten Manggarai Timur

2. Profil Kabupaten Manggarai Timur

3. Produk Unggulan Kabupaten Manggarai Timur

4. Video Rekapan Kegiatan pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur

5. Galeri Foto Dokumentasi Kegiatan Pemerintahan Kabupaten Manggarai

Timur

6. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Manggarai

Timur

7. Rencana Strategis pada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur

8. Akun media sosial resmi Kabupaten Manggarai Timur yang meliputi

Facebook dan Instagram.

(Sumber : Data ini diambil dari website resmi manggaraitimurkab.go.id)

13
Adapun pencapaian terhadap nilai indikator efektivitas penerapan E-

Government di Kabupaten Manggarai Timur adalah penyediaan terhadap sarana

dan prasarana operasional yang mendukung untuk terjalannya pengelolaan

pemerintahan yang baik atau Good Government. Berdasarkan data diatas dapat

terlihat telah diadakan pemenuhan untuk prasarana sebagai penunjang proses

penerapan E-Government di Kabupaten Manggarai Timur serta pemerintahan yang

berkapasitas dan berlandas terhadap kemajuan.

Teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten Manggarai Timur sudah

berjalan dengan efisien walaupun secara keseluruhan ada bebrapa daerah

kecamata yang belum maksimal dan optimal dalam penggunakaan teknologi dan

informasi dalam hal kecepatan bandwith internet. Untuk mencapai tujuan yang

telah disepakati dalam Visi dan Misi Kabupaten Manggarai Timur maka

diinstruksikan untuk peningkatan kualitas bagi sumber daya manusia dalam

birokrasi untuk menghasilkan pelayanan yang baik dan efisien dan dengan

demikian bisa mencegah atau memberantas adanya praktik Kolusi, Korupsi dan

Nepotisme ( KKN ) pada lingkup pemerintahan daerah Kabupaten Manggarai

Timur. Diberlakukan atau diterapkan Electronic E-government sudah

mempermudah Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten

Manggarai Timur dalam mengambil keputusan yang mendapatkan hasil keputusan

yang cepat dan akurat karena penerapan E- Government memiliki fungsi untuk

pengolahan data dari birokrasi pemerintahan menjadi informasi yang akurat yang

dapat di pertanggung jawabkan dalam penggunaannya pada kalangan masyarakat

yang membutuhkan.

14
2. Efisiensi
Efisiensi adalah keseimbangan atau kesinambungan antara pengeluaran

( output ) atau hasil kerja dengan penggunaan pembiayaanya yang sehemat-

hemat mungkin dengan kata lain serendah-rendahnya (Sumenge, 2013). Efisiensi

merupakan pengukuran atau perkiraan pembiayaan yang digunakan untuk

pembiayaan pada sektor pembangunan dalam segala sektor pemerintahan yang

penggunaan utamanya adalah untuk memenuhi dan menutupi segala yang

dibutuhkan oleh masyarakat (sudiro, n.d.). Efisiensi mengandung makna yaitu

penerapan Electronic Government adalah bertujuan untuk pengelolaan dan

penyelenggaraan pemerintahan dengan signifikan pada kecepatan, ketepatan dan

kesederhanaan layanan publik (Kurnia, Rauta, & Siswanto, 2017). Dapat

disimpulkan bahwa efisiensi adalah keseimbangan pendapatan dan pengadaan

serta kesinambungan antara pembiayaan yang dikeluarkan sedikit- dikitnya untuk

mecapai sasaran yang telah ditetapkan dengan menumbuhkan kualitas pelayanan

dan pembangunan yang akan diperuntukan bagi seluruh rakyat di

Indonesia(Yoduke Ryfal, 2015).

Layanan bagi OPD Lingkup Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten


Manggarai Timur:

1. Dinas DUKCAPIL Manggarai Timur

2. E-Kinerja ASN Manggarai Timur

3. Obyek Wisata di Kabupaten Manggarai Timur

4. Pembangunan dan Pelayanan Publik yang Lebih baik

5. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Manggarai Timur

6. Dinas Kesehatan Manggarai Timur

7. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

15
8. Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah

9. Sarana Pengaduan dan Aspirasi

10. Dinas KOMINFO Manggarai Timur

11. Kerja Nyata

12. PPID Manggarai Timur

13. LPSE Kabupaten Manggarai Timur

14. BKPSDMD Kabupaten Manggarai Timur

(Sumber : Data diambil dari website resmi manggaraitimurkab.go.id)


Keuntungan-keuntungan dari pelaksanaan dan penerapan E-Government

adalah meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat Kabupaten Manggarai

Timur, tanpa membebani sektor pemerintahan dengan biaya yang besar bagi

sektor pemerintahan karena efisiennya pengelolaan yang didapat sehingga

berdampak pada pertumbuhan rasa percaya mayarakat. Untuk penerapan sistem

teknologi komunikasi dan informasi pada pemerintahan Kabupaten Manggarai

Timur sudah berjalan dengan baik namun masih berkendala pada kurangnya

fasilitas untuk mendukung pelaksanaan secara optimal agar pemerintahan dengan

tata kelola yang baik sesuai harapan pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bisa

tercapai. Dari data diatas dapat terlihat kemudahan-kemudahan pelayanan yang

diterima oleh masyarakat dan pemerintah.

3. Transparansi
Transparansi adalah suatu cara yang bisa mempermudah masyarakat dalam

mendapatkan pengetahuan dan informasi yang akurat, cepat, uptodate dan

terpercaya dalam hal yang mengenai segala sesuatu yang bersangkutan dengan

pemerintahan atau sebagainya melalui media-media yang telah disdiakan oleh

pemerintahan tersebut (Lestari, 2019). Transparansi merupakan cara untuk

menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan keterbukaan pada segala segi

16
kehidupan pemerintahan yang bisa diakses dan diketahui masyarakat secara luas

terkhusus pada bidang yang menyangkut segala hal yang mengenai masalah

pemberian jasa pelayanan bagi masyarakat (Karjuni, 2009). Keterbukaan adalah

merupakan salah satu karakteristik good governance terutama adanya semangat

zaman terbuka dan akibat adanya revolusi informasi. Keterbukaan mencakup

semua aspek aktivitas yang menyangkut semua kepentingan publik.

Adapuan penilaian indikator transparansi pada Kabupaten Manggarai Timur

sudah baik karena sudah memiliki website sendiri yaitu manggaraitimurkab.go.id

dimana semua warga Kabupaten Manggarai Timur dapat mengakases informasi

dan mengetahui bagaimana kinerja dan anggaran yang digunakan pada

pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur, namun masih banyak yang harus

diperbaiki dan perlu ditambah.

Bahwa transparansi pada Pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur tentang

sistem pelaporan yang sudah diterapkan pada pemerintahan Kabupaten Manggarai

Timur dengan cara pelaporan yang berbasis pada internet yang dimana sudah

dinilai sebagai ketaatan terhadap peraturan yang telah ditetapkan dan

diinstruksikan oleh pemerintah pusat namun masih banyak yang harus diperbaiki

karena seyogyanya sistem pelaporan ini masih belum signifikan dalam kriteria

pelaporan yang berbasis kinerja dan transparansi pada sistem pemerintahan dan

untuk mengurangi segala kekurangan yang telah mengakar melanda sistem

pemerintahan di Negara kesatuan Republik Indonesia yaitu Korupsi, Kolusi dan

nepotisme ( KKN ).

17
4. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan keharusan atau pertanggung jawaban dan

menerangkan bagi semua intansi dan organisai pemerintahan dalam segala

program yang telah dijalankan dan dilaksanakannya dengan segala keputusan

serta tindakan yang telah diambil dan disepakati bersama untuk mencapai sasaran

dan tujuan yang dihararpkan dan diinginkan dengan kata lain sukses atau gagal

semua hasil harus dipertanggung jawabkan (Oktavya, 2015). Akuntabilitas

merupakan cara utama untuk membentuk tata kelola pemerintahan yang baik dan

pemerintahan yang transparansi dalam semua aspek pemerintahannya karena

akuntabilitas adalah sarana untuk mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap

pemerintahan di Indonesia (Winarno, 2012). Definisi lain akuntabilitas dalah

kejujuran yang diwajibkan pada pemerintah sebagai pihak yang memegang

kekuasaaan terhadap program- program, arahan dan pengambilan keputusan

untukpemerintahan sebagai pihak yang memegang kekuasaan terhadap program-

program, arahan dan pengambilan keputusan unutk melaporkan hasil kerjanya

kepad atasan mauoun masyarakat melalui media-media yang telah disediakan

dalam pemerintahan yang berbasis Electronic Government dalam hal ini

pertanggung jawaban sangat berpengaruh besar pada kinerja birokrat

pemerintahan (Sutanta, 2012).

Akuntabilitas sangat erat hubungannya terhadap nilai indikator tranparansi

karena jika pemerintahan telah melaksanakan pertanggungjawaban dengan

didukung sistem media yang menyediakan website untuk melampirkan

akuntabilitas tersebut maka Pemerintahan bisa dikatakatan transparan dan terbuka

untuk informasi tata kelolanya. Terlihat nilai akuntabilitas di Kabupaten Manggarai

Timur terhadap informasi terkait kegiatan pemerintahan di Kabupaten Manggarai

Timur sudah baik namun pada dasarnya karena penerapan E-Government masih
18
terbilang baru dan mengalami perubahan secara cepat sehingga birokrat

pemerintah Kabupaten Manggarai Timur masih memerlukan dampingan khusus

pada penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi di setiap tahunnya.

2.4. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan E-Government di


Kabupaten Manggarai Timur
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan E-Government di Kabupaten

Manggarai Timur antara lain sebagai berikut :

1. Kurangnya dan ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana, dan

prasarana yang teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan sistem layanan

teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.

3. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah Kabupaten Manggarai Timur

dalam melengkapi sistem layanan informasi berupa website resmi

Kabupaten Manggarai Timur.

2.5. Upaya peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemerintah


di Kabupaten Manggarai Timur
Upaya peningkatan partisipasi masyarakat dan peran pemerintah dalam

mengimplementasikan pelaksanaan e-Government di Kabupaten Manggarai

Timur antara lain dengan :

1. Melengkapi kekurangan website resmi manggaraitimurkab.go.id yang lebih

lengkap dan dapat diakses oleh berbagai pihak.

Upaya ini dimaksud agar masyarakat lebih efektif dan efisien mendapatkan

informasi yang lengkap serta dengan mudah mengakses website resmi

yang telah dikembangkan.

19
2. Melakukan sosialisasi terkait website resmi yang telah dikembangkan

kepada masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur agar masyarakat

paham tentang website resmi yang telah dikembangkan sehingga dapat

menerima berbagai informasi terkait perkembangan pemerintahan

Kabupaten Manggarai Timur.

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, dapat diambil kesimpiulan

sebagai berikut :

E-Government adalah tata kelola pemerintah dengan menggunakan teknologi

informasi dan khususnya internet sebagai salah satu alat pemerintah untuk

meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warga Negara, lembaga swasta dan

lembaga pemerintahan lain yang saling berinteraksi. Penerapan E- Government ini

bertujuan untuk menyesuaikan diri terhadap zaman dan era modern seta terdapat

banyaknya permasalahan yang ada dipemerintahan di indonesa yaitu Banyaknya

kasus korupsi, Kolusi dan nepotisme., minimnya kepercayaan masyarakat kepada

pemerintahan dan pertanggung jawaban pejabat pemerintahan terlihat pada cara

pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan yang dimana dipercayai dengan

menerapkan teknologi komunikasi dan informasi kedalam bidang pemerintahan

untuk meningkatkan keterbukaan pemerintahan dan partisipasi masyarakat.

Penerapan atau pengimpelemtasian E-Government di Kabupaten Manggarai

Timur sudah berjalan dengan baik, yaitu telah mentaati regulasi atau peraturan

yang diinstruksikan dari pemerintah pusat untuk memanfaatkan kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi kedalam peroses tata kelola pemerintahan daerah di

seluruh Indonesia. Dalam penerapan ini Kabupaten Manggarai Timur telah

menerapkan prinsip penerapan e-government disetiap indikator yang menjadi dasar

penilaian terhadap rencana, proses, dan hasil yang telah dicapai sesuai dengan

sasaran yang telah ditetapkan yaitu efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas.

Namun, masih terdapat banyak hal yang harus di perbaiki dalam penerapan ini,

terlebih lagi untuk sarana dan prasarana yang akan mendukung jalannya

penerapan e- government.
21
3.2. Saran
Untuk dapat mengembangkan e Government, maka ada beberapa unsur yang

harus diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Maanggarai Timur. Unsur-unsur

tersebut adalah:

a. Pemerintah Daerah segera membuat blue print atau kebijakan yang khusus

mengatur pengembangan e-Government. Pemerintah Daerah perlu menyusun

strategi pertahapan dan menentukan prioritas pembangunan di setiap tahapan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan SDM baik dari segi kuantitas dan

kualitasnya.

c. Pmerintah Daerah mengupayakan pemenuhan infrastruktur, yang meliputi

pemenuhan sarana pendukung, pengimplementasian aplikasi berupa e- office,

SIAK, Simkeu, e-procurement.

22
Daftar Rujukan

Aprianty, D. R. (2016). Penerapan Kebijakan E-Government Dalam Peningkatan


Mutu Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Sambutan Kota
Samarinda. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 4(4). https://ejournal.ip.fisip-
unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2016/10/Diah Rachma Aprianty (10-
21- 16-02-17-44).pdf.(Diakses pada tanggal 18 November 2020

Hartono, Dwiarso, and Edy.2010. Elektronik Government Pemberdayaan


Pemerintahan dan D 24 Potensi Desa Berbasis Web.Universitas Dian
Nuswantor.

Hasibuan, Zainal A.2007.Langkah-langkah Strategis dan Taktis Pengembangan


e-government untuk Pemda.Fakultas ilmu komputer: Universitas
Indonesia.

Holle, Erick S. 2011. “Pelayanan Publik Melalui Electronic Government: Upaya


Meminimalisir Praktek Maladministrasi dalam Meningkatan Public
Service”. Jurnal Sasi Vol.17 No.3.

Indrajit, Richardus Eko. (2002). Membangun Aplikasi E-Government. Jakarta: PT


Elek Media Komputindo.

Indrajit, R E, Zainudin, A., & Rudianto, D. (2005). Electronic Government in


action. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Intruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government

Karjuni, D.M. 2009. Transparansi & Akuntabilitas dalam Pelayanan Publik. Jurnal
Demokrasi, 8(1), 43-48.

Lestari, Y. D., Nugraha, J. T., & Fauziah, N. M. (2019). Pengembangan E-


Government Melalui Layanan Aspirasi Masyarakat Di Dinas
Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Magelang. Jurnal Ilmu
Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek Administrasi,
16(2), 163–178.(Diakses pada tanggal 3 Desember 2020).

23
Motik, S. S. 2003. Transparansi dan Akuntabilitas Minat Berinvestasi. Jurnal
Forum Inovasi Capacity Building & Good Governance. Vol. 8:
September-November 2003.

Oktavya, A. A. (2015). Penerapan (Electronic Government) E-Government Pada


Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dalam Pemberian Pelayanan Di Kota
Bontang. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3 (3).
https://ejournal.ip.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/10/
JURNAL AYU fix (10-15-15-02-37-23).pdf. (Diakses pada tanggal 5
Desember 2020)

Sutanta, Edhy., dan Ashari, Ahmad. 2012. “Pemanfaatan Database


Kependudukan Terdistribusi pada Ragam Aplikasi Sistem Informasi di
Pemerintah Kabupaten/Kota”. Universitas Gajah Mada. Vol. 2, No. 1,
Januari 2012.

Winarno, A.W., & Sari, A.D.K. (2012). Implementasi E-Government System


Dalam Upaya Peningkatan Clean And Good Governance Di Indonesia,
Jurnal Ekonomi Akuntasi Dan Manajemen, 11(1), 1-19.

24

Anda mungkin juga menyukai