Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“ Pengembangan dan Sumber Pemberdayaan Sumber Belajar”

(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Psikologi

Pesndidikan)

Dengan dosen Pengampu :

Deliati, S. Ag., S.Pd., M. Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

Alif Syahputra : 2002090201


Fahrizal Syahri : 2002090211
Fatimatuz Zahro : 2002090250
Nur Aisya Fatma : 2102090282

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

TAHUN 2021
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr,wb.

Segala puji atas kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas rahmat
dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami tentang
“Pengembangan dan Sumber Pemberdayaan Sumber Belajar ”. Shalawat serta salam
tak lupa pula kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dalam
naungan iman dan islam.

Penyusunan makalah mengenai “Pengembangan dan Sumber Pemberdayaan


Sumber Belajar”ini merupakan tugas kelompok kami dalam mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/i yang masih dalam proses


pembelajaran, penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karna
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat positif, guna
penyusunan makalah yang lebih baik untuk kedepannya.

Dan tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut
serta dalam penyusunan makalah kita ini. Sehingga kami dapat menyelesaikannya
tepat waktu.

Medan, 6 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

A.Latar Belakang .......................................................................................................... 4

B.Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

C,Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................. 6

A.Pengertian Sumber Belajar ..................................................................................... 6

B.Fungsi Sumber Belajar ............................................................................................. 8

C. Pengembangan Pusat Sumber Belajar Sebagai Sarana Peningkatan

Pembelajaran.......................................................................................................... 10

D. Tujuan pengembangan pusat sumber belajar................................................... 12

E.Pemberdayaan Sumber Belajar ............................................................................. 14

F. Peranan Pemberdayaan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran .......... 15

BAB III : PENUTUP ................................................................................................... 17

A.Kesimpulan ............................................................................................................. 17

B.Saran ......................................................................................................................... 18

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Belajar merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Belajar juga merupakan kegiatan
yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan
guru sebagai fasilitator. Konsep teknologi pendidikan menekankan kepada
individu yang belajar melalui pemanfaatan dan penggunaan berbagai jenis
sumber belajar.

Dengan semakin cepatnya arus globalisasi, dunia pendidikan sekarang ini


menghadapi berbagai tantangan. Dunia pendidikan dituntut agar dapat
mendorong dan mengupayakan peningkatan kemampuan dasar untuk menjadi
individu yang unggul dan memiliki daya saing kuat secara cepat. Sementara
pandangan masyarakat pada umumnya mengenai pendidikan bersifat
konvensional yaitu mengkaitkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
yang terjadi hanya berlangsung di dalam kelas, di mana sejumlah murid atau
peserta belajar secara bersama-sama memperoleh pelajaran dari seorang guru atau
instruktur.

Adanya isu sentral rendahnya mutu atau kualitas dan relevansi pendidikan
membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan
Sumber Daya Manusia yang kompeten. Di tambah lagi adanya otonomi daerah
juga membawa perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan demokratis,
yang sangat memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan pembelajar itu
sendiri.

Timbulnya berbagai tuntutan tersebut membawa konsekuensi pada


perubahan paradigma dalam belajar mengajar menjadi pembelajaran. Strategi dan
pendekatan pembelajaran tidak lagi bertumpu pada guru tetapi berorientasi pada
siswa sebagai subyek (student centered). Guru bukan lagi satu-satunya sumber
belajar bagi siswa. Tanpa guru, pembelajaran tetap dapat dilaksanakan karena
adanya sumber belajar yang lain. Sehubungan hal tersebut para pendidik atau
guru di sekolah diharapkan untuk dapat menggunakan sumber belajar secara
tepat.

B. Rumusan Masalah
• Apa defenisi Sumber Belajar
• Apa fungsi pusat sumber belajar
• Bagaimana Pengembangan Sumber Belajar sebagai sarana peningkatan
pembelajaran
• Apa tujuan Pengembangan Sumber Belajar sebagai Sarana peningkatan
pembelajaran

C. Tujuan Penulisan
• Mengetahui pengertian sumber belajar
• Mengetahui fungsi pusat sumber belajar
• Mengetahui cara yang dilakukan dalam pengembangan sumber belajar sebagai
sarana peningkatan pembelajaran
• Mengetahui tujuan pengembangan pusat sumber belajar sebagai sarana
peningkatan pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar

Menurut Asosiasi Teknologi Tomunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar


adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat
digunakan untuk memberi fasilitas belajar bagi peserta didik.

Sedangkan pusat sumber belajar merupakan bentuk bangunan mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit dan lengkap, yang dirancang dan diatur secara khusus
dengan tujuan menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memenfaatkan koleksi
sumber belajar dalam berbagai bentuknya baik secara indibvidual maupun
kelompok. PSB di pandang sebagai suatu kegiatan yang terorganisasi, terdiri dari
direktur PSB, staf, peralatan dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam
suatu lokasi yang mempunyai fasilitas khusus untuk perencanaan, pemmbuatan,
penyajian, pengembangan dan pelayanan. Jadi, PSB merupakan wahanayang
memberikan fasilitas pada proses pembelajaran, di mana berbagai jenis sumber
belajar dikembangkan, di kelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran.

B. Fungsi Sumber Belajar

1) Fungsi sumber belajar dalam pembelajaran yang ada pada saat ini, antara lain
Meningkatkan produktivitas pembelajaran.
2) Memberikan kemungkinan pembelajran yang sifatnya lebih individual, sebab
penggunaan sumber belajar dalam pembeajaran dapat memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemapuanya.
3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah dalam pembelajran. Hal ini dapat
dilakukan dengan merancang pembelajran yang sistematis.
4) Memantapkan pembelajaran.
5) Penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran dapat menembus batas
geografis.

Sedangkan fungsi pusat sumber belajar itu sendiri antara lain sebagai berikut :

6
1) Fungsi pengembangan sistem intruksional
Fungsi ini menolong jursan atau deartemen dan staf tenaga pengajar secara
individual didalam membuat desain dan pemilihan pilihan untuk
meningkatkan efektivitasdan efisiensi proses pembelajaran.
2) Fungsi informasi
Ada beberapa sumbeer informasi yang dapat digolongkan menjadi usat
sumber belajarseperti pusat komuter, bahan bacaan, radio, televisi, erorangan,
lembaga dan sebagainya.
3) Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan
pelayanan pendukung yang dibutuhkan yang dibutuhkan oleh staf pengajar
dan pelajar.
4) Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan intruksional
yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial.
5) Fungsi administrasi
Fungsi ini berhubungan dengn cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas
program dapat tercapai.

D. Pengembangan Pusat Sumber Belajar Sebagai Sarana Peningkatan


Pembelajaran

Menurut Briggs pengembangan pembelajaran itu harus memperhatikan


pada prinsip keselarasan antara lain :

1. Tujuan yang akan dicapai,


2. Strategi untuk mencapainya,
3. Evaluasi keberhasilan.[3]

Dalam mendasain dan mengembangkan suatu pusat sumber belajar,


diperlukan suatu proses yang sistematis dan sistemis .terdiri dari empat tahapan
pengembangan pusat sumber belajar, yaitu :

1) Tahapan anlisis kebutuhan

7
Tahap ini merupakan tahapan awal dalam proses pengembangan sumber
belajar . Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai adanya perbedeaan antara
keadaan yang diharapkan dengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis itu
adalah gambaran nyata mengenai pengelolaan dan pemberdayaan sunber –
sumber belajar yang telah ada terhadap pencapaian tujuan dan kompetensi
pembelajaran.
2) Tahap pengembangan sarana kebutuhan
Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan progam pusat
sumber belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar.
Dalam pengembangan progam, dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dan
profesional. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan progam bisa memenuhi
kebutuhan yang diharapkan. Sebagai contoh pengembangan progam adalah
penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar yang berbentuk
cetak ataupun no cetak.
3) Tahap implementasi
Tahap implementasi pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau
pendayagunaan pusat sumber belajar. Dalam pelaksanaanya, pusat sumber
belajar yang akan digunakan hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidik atau lembaga yang akan mengembangkanya.
Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tempat terbatas,
maka dapat mendirikan dan mengembangkan pusat sumber belajarsecara
bertahap, sesuaio dengan tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah
kemampuan lembaga tersebut bertambah, maka pengembangan pusat sumber
belajardapat terus diulakukan.
4) Tahap pengelolaan
Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan
pengadaan, pengembangan produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta
upaya untuk terus dab memperbaiki dan meningkatkan sarana dan progam –
progamnya.

8
Dalam melakukan pengembangan pusat sumber belajar yang diharapkan bisa
menjadi sarana peningkatan pembelajaran seorang pendidik harus juga mampu
memperhatikan 3 hal sebagai berikut:

1) Mutu pendidikan
Sallis memandang mutu sebagai filosofis dan metodologis yang membantu
institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam
menghadapi tekanan – tekanan eksternal yang berlebihan. Sedang menurut
Danimmutu mengandung makna derajat keunggulan suatu kerja atau hasil
produk.
2) Peningkatan mutu pendidikan
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran yang
disajikan oleh pendidik dan ketersediaan sarana dan prasarana
pendukungnya.
3) Upaya Peningkatan Pusat Sumber Belajar sebagai sarana peningkatan
pembelajaran Mutu Pendidikan

Upaya untuk menghdupkan dan mengembangkan pusat sumber belajar


sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus /
anggota dan institusi terkait, melainkan kita semua karena intiya usaha bersama
menjaga atau mengembangkan ilmu pengetahuan, serta merevisi atau mengkaji
ulang tujuan dari pusat sumber belajar, untuk mengintensifisikan hasil akan adanya
proses pendidikan.

D. Tujuan pengembangan pusat sumber belajar

1. Tujuan Umum
PSB bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan proses
pembelajaran melalui melalui pengembangan sistem intruksional.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan dari adanya PSB antara lain sebagai berikut :
• Menyediakan berbagai macam pilihn komunikasi untuk menyokong kelas
tradisional.

9
• Mendorong penggunaan cara-cara belajar yang baru yang pling cocok untuk
mencapai tujuan akademis.
• Memberikan pelayanan dan dalam perencanaan, produksi, operasional dan
tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem intruksional.
• Melakukan latihan keada tenaga pendidik mengenai pengembangan sistem
intruksional dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
• Memajukan penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
• Membantu mengembangkan standar pnggunaan sumber-sumber belajar.
• Menyediakan pelayanan penilaian untuk membantu menentukan efektivitas
berbagai cara pembelajaran.

E. Pemberdayaan Sumber Belajar


a) Perpustakaan

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. Pada pasal 45 (1) disebutkan bahwa
setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik.2 Ini berarti bahwa setiap jalur pendidikan sekolah baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan
sumber belajar.

Salah satu sumber belajar yang amat penting, tetapi bukan satu-satunya
adalah perpustakaan yang harus memungkinkan para tenaga kependidikan dan
para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan
memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung

10
ilmu pengetahuan yang diperlukan. Hal ini mengandung arti bahwa dalam
penyelenggaraan sekolah sebagai satuan pendidikan pada jalur formal
dipersyaratkan untuk menyediakan sarana pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan fisik, kecerdasan, intelektual, sosial , emosional, dan psikis peserta
didik. Namun dalam pelaksanaannya, penyelenggaraan perpustakaan sekolah
banyak mendapat kritik karena berbagai kelemahannya.

Bebarapa alasan penyebab tidak maksimalnya perpustakaan dalam


menjalankan tugas dan fungsinya, antara lain :

• Kurangnya pemahaman/pengertian terhadap essensi dan eksistensi


perpustakaan sebagai infrastruktur dalam menyediakan informasi (baik dari
pihak kepala sekolah, guru dan siswa
• Belum maksimalnya para pengelola perpustakaan sekolah memberikan jasa
layanan, sehingga masyarakat pemakai kurang/tidak mengetahui jasa yang
diberikan dan fasilitas yang tersedia dalam rangka memenuhi kebutuhan
informasi,
• Ketidaklancaran atau belum terpeliharanya komunikasi antara perpustakaan
sekolah dengan masyarakat pemakainya.

Berkaitan dengan hal tersebut perlu ada upaya meningkatkan pemberdayaan


perpustakaan sekolah dengan melakukan berbagai kegiatan yang mengarah pada
upaya mempromosikan perpustakaan sekolah dengan sasaran terwujudnya
optimalisasi sumberdaya perpustakaan.

Perpustakaan adalah penunjang usaha mempertinggi kemampuan daya serap


siswa terhadap pelajaran. Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu pusat sumber
belajar, salah satu komponen instruksional, sumber utama penunjang kualitas
pendidikan dan pengajaran, sebagai laboratorium belajar siswa. Untuk mewujudkan
perpustakaan yang ideal, ada beberapa aspek yang harus dikelola dengan sungguh-
sungguh yang meliputi :

1. Sumber Daya Manusia

11
Pengelolaan perpustakaan sangat bergantung pengelola yang memahami
fungsi keberadaan perpustakaan. Sehingga setiap perpustakaan haruslah
dikelola oleh pustakawan yang terlatih dan bukan sekedar penunggu
perpustakaan.
2. Sumber Daya Informasi (koleksi)
Isi perpustakaan yang lengkap serta mengikuti trend dan kebutuhan pengguna
merupakan keharusan. Setiap pengguna akan yakin bahwa dia akan
mendapatkan “apa yang dicari”
3. Anggaran
Untuk memenuhi kebutuhan sebuah perpustakaan yang ideal maka biaya
yang di butuhkan harus difahami. Sehingga adanya alokasi anggaran yang
memadai, baik yang bersumber dari sekolah ataupun dari pengguna harus
secara rutin terpenuhi.
4. Sistem Layanan
Kenyamanan pengguna perpustakaan banyak ditentukan oleh adanya sistem
layanan yangcepat sesuai kebutuhan. Sitem ini diupayakan secara manual
maupun menggunakan sistem komputasi yang cepat dan akurat. Demikian
pula keberadaan sistem layanan menjadi hal yang harus akrab bagi pengguna,
dalam hal ini para siswa.
5. Program-program
Pada perkembanga sekarang ini perpustakaan bukan lagi sekedar tempat
menyimpan buku dan membaca, tetapi harus lebih bagai tempat sumber
informasi. Untuk itu penggelola perpustakaan harus mampu
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang rekretif dan edukatif, sepert talk
show, bedah buku, quiz maupun kegiatan lain yang mampumeningkatkan
ketertarikan para pengguna perpustakaan.
6. Fasilitas
Peralatan meliputi meja, kursi, serta keberadaan ruangan yang nyaman,
tenang, bersih, sirkulasi udara yang baik akan menjadikan pengunjung darn
pengguna krasan di perpustakaan. Begitu pula fasilitas yang mendukung hal
tersebut harus senantiasa diupayakan.

12
b) Buku Ajar

Dalam pendidikan, proses pembelajaran perlu kreativitas dengan tetap


memperhatikan aspek kognitifnya. Agar proses pembelajaran berjalan seperti itu,
maka kita perlu dukungan berbagai metode, sarana/media serta ketrampilan dalam
mengolah dan memprosesnya.

Buku ajar dapat didesain secara sistematis oleh guru karena guru di sekolah
tersebutlah yang lebih mengetahui karakter dan kebutuhan siswanya. Sedangkan
bagi guru yang menggunakan buku ajar yang telah diterbitkan, maka harus lebih teliti
dan selektif.

Pembelajaran melalui buku ajar sering disebut dengan pembelajaran


kontekstual, yaitu suatu proses belajar yang bertujuan membantu siswa melihat
makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya
dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh johnson (2006), terdapat enam kunci dasar dari
pembelajaran kontekstual,yaitu:

• Pembelajaran bermakna. Pemahaman, relevansi dan penilaian pribadi sangat


terkait dengan kepentingan siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
• Penerapan Pengetahuan. Prinsip ini pada dasarnya merupakan
ukuranbagaimana siswa memiliki kemampuan memahami dan dan memaknai
apa yang telah dipelajari untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan.
• Berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran kontekstual berusaha untuk membangun
bagaimana para siswa bisa berfikir secara kritis dan kreatif.
• Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar. Maksudnya,
pembelajaran harus dikaitkan dengan standar lokal, provinsi, dan nasional.
• Responsif terhadap budaya. Guru harus mampu memahami dan menghargai
nilai, kepercayaan, dan kebiasaan siswa, teman, pendidik, dan masyarakat
tempat ia didik.

13
• Penilaian autentik,merupakan sistem penilaian yang digunakan oleh guru
untuk menilai keadaan yang sebenarnya sehingga dapat merefleksikan hasil
belajar yang sesungguhnya.

Buku ajar adalah salah satu sumber belajar yang didesain secara sistematis yang
meliputi :

• Penganalisaan
• Perancangan
• Pengembangan
• Pelaksanaan atau aplikasi
• Penilaian.

Buku ajar di desain sehingga mampu menciptakan ‘operant’ pada


siswa,sehingga berlakulah hukum stimulus-respon. ‘operant’ adalah sejumlah
perilaku atau respon yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan yang
dekat (Reber,1988). Buku ajar diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa
sesuai dengan Standar Kompetensi yang berlaku, serta mampu mengukur
perkembangan siswa dalam menangkap pelajaran.

Pemberdayaan Buku ajar mampu dioptimalkan dengan peran guru sebagai


pengajar, penjelasan materi yang sulit dimengerti akan sangat membantu siswa
dalam penggunaan buku ajar.

F. Peranan Pemberdayaan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran

Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang
dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual

Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh


peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat
pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai
peranan sebagai penunjang atau fasilitator. Dalam pembelajaran individual
terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :

14
• Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan
menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
• Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized
system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber
berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
• Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding
pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam
memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.

2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal

Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah


komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat
tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama.
Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi
belajar didominari interaksinya dengan guru. Pemanfaatan sumber belajar selain
guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di
samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang
relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena
sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber Belajar secara keseluruhan
seperti terlihat dalam pola komunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan
penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama
hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa
perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah (attention spannya)
makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada
awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin
mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.

2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok

Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam


bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan
dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola 15

15
• Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta
didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang
digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
• Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya
antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual,
atau masalah dalam praktek laboratorium
• Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya
adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab
dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
• Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar
anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
• Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
• Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
• Self helf group (kelompok swamandiri).

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
• Pendidikan dimasa depan menuntut adanya perubahan pada proses
pembelajaran yang bertumpu pada kemampuan individu dan berorientasi
pada siswa sebagai subyek (student centered).
• Sumber belajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan
pembelajaran
• Sumber belajar dapat dirancang, diciptakan dan dikembangkan sendiri oleh
guru dan peserta didik dengan memanfaatkan lingkungan yang ada.
• Fungsi pusat sumber belajar antara lain :pengembangan sistem intruksional,
informasi, pelayanan media, prduksi dan administrasi.
• Tahapan dalam PSB (Pusat Sumber Belajar) yang meliputi tahap analisis
kebutuhan, tahap pengmbangan sarana kebutuhan, tahap imlementasi, tahap
implemtasi, dan yang terakhir tahap pengelolaan. Sedang dalam melakukan
PSB harus memperhatikan 3 hal yaitu : mutu pendidikan, peningkatan mutu
pendidikan, dan upaya pengembangan pusat sumber belajar sebagai sarana
peningkatan pembelajaran.

B. SARAN
• Hendaknya makalah ini bisa menjadi salah satu acuan yang bisa digunakan
oleh para pembaca.
• Untuk pemerintah hendaknya lebih memperhatikan pengadaan sumber
belajar didaerah-daerah terpencil
• Untuk para calon pendidik hendaknya mampu memilih serta mampu
mengembangkan pusat sumber belajaragar dapat meningkatkan
pembelajaran.

17
Daftar Rujukan

Komsiyah, indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras

Lika, Umi, “Pengembangan Pusat Sumber Belajar Sebagai Sarana

Peningkatan Kualitas Peningkatan Pembelajaran”, dalam


http/umiilika.wordpress.com/2014/02/18/pengembangan-pusat-sumber-
belajar-sebagai-sarana-peningkatan-kualitas-pembelajaran, diakses 09 Mei
2015

Statment, Jurnal, “Pengembangan Pusat Sumber Belajar dalam Upaya Meningkatkan


Mutu Pendidikan” dalam

http://www.jurnal-statment.com/media/index.php/journal/24-pengembangan-
pusat-sumber-belajar-dalam-upaya-meningkatkan-mutu-pendidikan, diakses
09 Mei 2015

wulandhary, “Pusat Sumber Belajar” dalam

http://wulandhary.blogspot.com/2012/05/pusat-sumber-belajar.html diakses 12
Mei 2015

18

Anda mungkin juga menyukai