Anda di halaman 1dari 6

PROCESS OF LEARNING

PAPER

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Belajar Gerak
Dalam Pendidikan Jasmani
Dosen : 1. Prof. Dr. Yudha M saputra, M.Pd.
2. Dr. Dewi Susilawati, M.Pd

Oleh :

Susislo Sudarman

NIM :

2013115

Program Studi Pendidikan Jasmani Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Sumedang
2021
Prosess of Learning
Setiap definisi belajar berbeda menurut teori yang dianut. Secara
tradisional, belajar dianggap sebagai pengetahuan. Disini yang diutamakan adalah
aspek intelektual saja. Siswa diminta agar mempelajari berbagai mata pelajaran
yang memberinya berbagai macam pengetahua yang menjadi miliknya dan
kebanyakan dengan cara menghapal. Hilgard and Bower dikutip dari Sanjaya
(2000) mengatakan bahwa, ”Learning is the process, by which an activity
originates or is changed through training procedures (whether in the laboratory or
in the natural environment) as distinguishes from changes by factors not
attributable to training”. Bagi Hilgrad dan Bower, belajar itu adalah proses
perubahan melalui kegiatan dan prosedur latihan baik di dalam laboratorium
maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan
ilmu pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang,
sehingga menyebabakan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu
terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadarinya.

Definisi belajar diatas mungkin masih menekankan pada pelatihan dan


penghapalan, sehingga masih memerlukan penjelasan lebih dalam mengenai
definisi belajar. Cronbach (1954) dikutip dari Baharudin dan Wahyuni (2007)
mengatakan bahwa belajar ditunjukan dengan peubahan tingkah laku melalui
pengalama. Hal ini sesuai dengan pendapat Spears (1955) dikutip juga dari
Baharudin dan Wahyuni (2007)  yang menyatakan bahwa,” Learning is to
observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen to follow
directions”.
Kita tahu bahwa apa yang kami pelajari dan pengetahuan kami adalah
pengalaman yang diperoleh dari berbagai kegiatan dan sub kegiatan. Hal ini
membuat belajar menjadi proses yang komprehensif. Proses belajar berlangsung
sepanjang hayat. Dalam pendidikan ada proses belajar. Beberapa langkah proses
pembelajaran adalah:

A. Motivasi

Motivasi merupakan hal yang paling mendasar bagi proses belajar. Ada
motivasi di balik setiap tugas yang ingin dilakukan seseorang. untuk beberapa
siswa motivasi di balik belajar adalah nilai yang baik. Beberapa mungkin belajar
untuk mendapatkan pengetahuan. Siswa selanjutnya ingin mendapatkan nilai
bagus dalam ujian untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Motivasi membawa
Anda menuju tujuan. Dalam cara apa pun seseorang bertindak, ada satu atau motif
lain di balik tindakan itu. Karena motif tersebut, seseorang menjadi lebih aktif.
Untuk mencapai tujuan, seseorang selalu termotivasi.

B. Sasaran

Kami menetapkan beberapa tujuan untuk diri sendiri ketika kami


berangkat untuk melakukan beberapa tugas. Maksud dan tujuan berbeda dari
orang ke orang tergantung pada kebutuhannya. Umumnya, orang tidak melibatkan
diri dalam tugas-tugas yang tidak berhubungan dengan tujuan yang telah
ditetapkannya. Faktanya, perilaku seseorang tidak boleh tanpa tujuan. Ketika
seseorang memiliki tujuan/sasaran dalam pikirannya, dia bekerja untuk
mencapainya. Kejelasan tujuan memberikan arah yang jelas terhadap perilaku.
Jadi, saat belajar orang memiliki tujuan dalam pikiran. Tujuan-tujuan ini
mengubah perilakunya ke arah yang ditentukan.

C. Rintangan

Hal ini pasti akan menghadapi kendala selama perolehan tujuan. Dengan
adanya hambatan ini, seseorang berperilaku dalam banyak cara yang mungkin.
Baru kemudian dia mencapai beberapa perilaku yang sesuai. Dengan perilaku
yang tepat, hambatan tersebut dapat dikendalikan.

D. Berbagai Tanggapan:

Untuk menghilangkan rintangan dan untuk mencapai tujuannya, seseorang


merespons dalam beberapa cara. Beberapa jawaban ada yang benar dan ada juga
yang tidak benar. Untuk mencapai tujuan, pembelajar harus membuat tanggapan
tertentu tertentu.

E. Bantuan

Penguatan mencakup semua aktivitas dan fakta yang memaksa siswa


untuk melakukan aktivitas tersebut. Instruksi guru, keinginan diri sendiri, rasa
hormat terhadap orang yang lebih tua dan prestise sosial, dll menghasilkan
tindakan yang termasuk dalam penguatan. Setiap tanggapan yang memuaskan
atau menyenangkan diperkuat. Semua tanggapan yang gagal harus dilupakan dan
kegiatan yang berhasil dipilih untuk menghadapi situasi tersebut. Dalam situasi
serupa, perilaku atau respons serupa diulangi oleh seorang individu.

F. Integrasi & Generalisasi

Berbagai bagian kegiatan pembelajaran diatur untuk mengintegrasikan


pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya. Kecuali dan sampai
pengetahuan baru tidak terintegrasi dengan pengetahuan lama, aktivitas tidak
mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, seseorang membangun keseimbangan
antara reaksi sukses yang baru terhadap aktivitas yang dipelajari sebelumnya. Ini
juga dikenal sebagai 'Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
sebelumnya'. Dengan demikian, reaksi baru menjadi bagian dari pengetahuannya
dan seluruh pengetahuannya terintegrasi.
Daftar Pustaka

Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar &


Pembelajaran. Yogyakarta : AR-RUZZ Media

Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Gagne, R. M. 1975. Essentials of  Learning for Instructions. Illinois : The Dryen


Press.

Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.


Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar


Proses Pendidikan. Jakarta : kencana Perdana Media Group.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1987. Pengembangan Kurikulum : Teori dan


Praktek. Bandung : Rosda

Anda mungkin juga menyukai