PNEUMONIA
Oleh:
(NIM:19019)
TAHUN 2020/2021
A. PENGERTIAN
yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidakdapat
B. ETIOLOGI
peruginosa dan enterobacter, dan masa kini terjadi karena perubahan keadaan
pasien seperti kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan dan
terjadi pneumonia.
1. Bakteri
2. Virus
Respiratory Syncytial virus, Adeno virus, V.Sitomegalitik, V.
Influenza.
3. Mycoplasma Pneumonia
4. Jamur
Albicans.
5. Aspirasi
Asing.
6. Pneumonia Hipostatik.
7. Sindrom Loeffer.
C. PATOFISIOLOGI
lain.
terkontaminasi.
Pada individu yang sehat, pathogen yang mencapai paru dikeluarkan atau
tertahan dalam pipi melalui mekanisme pertahanan diri seperti reflek batuk,
klirens mukosiliaris, dan fagositosis oleh makrofag alveolar. Pada individu yang
toksin yang bersifat merusak danmenstimulasi respon inflamasi dan respon imun,
menyebabkan sel-sel acini dan brokhioventilasi perfusi (Asih & Effendy, 2014).
D.PATHWAY
E.MANIFESTASI KLINIS
Menurut Amin dan Hardhi (2015), tanda dan gejala pneumonia adalah
sebagai berikut:
1. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling sering
bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau
terkadang euforia dan lebih aktif dari normal, beberapa anak bicara dengan
Terjadi dengan awaitan demam tiba- tiba dengan disertai sakit kepala, nyeri
dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda kernig danbrudzinski,
3. Anoreksia merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit masa
kanak- kanak. Sering kali merupakan bukti awal dari penyakit. Menetap
sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui tahap demam dari
sedikit lendir kental dan purulen, bergantung pada tipe dan tahap infeksi.
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak yang
lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan makan
peroral.
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum, atau
pernapasan berat.
F .PEMERIKSAAN PENUNJANG
pneumonia adalah:
organisme khusus
G.PENATALAKSANAAN
antibiotik per oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang lebih tua dan
penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap
H.KOMPLIKASI
lansia dan balita. Sejumlah komplikasi pneumonia yang dapat terjadi adalah:
organ lain.
nanahnya.
3. Efusi Pleura.
c. Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif, memahami waktu lebih
mereka patuh kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan karena
memahami hal benar atau salah.
erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki- laki cenderung suka pada
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki- laki. Anak juga akan
aktivitasnya, dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah maka
akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak (Aziz Alimul, 2005).
b. Menurut Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif vs
rasa bersalah. Pada masa ini, anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan
inisiatif anak, makahal tersebut akan membuat anak merasa bersalah. Anak
orang tua sering menganggap bahwa anak berdusta, padahal anak tidak
J..KONSEP HOSPITALISASI
Menurut WHO hospitalisasi merupaka pengalaman yang mengancam
ketika anak menjalani suatu proses diaman karna suatu alasan atau keadaan darurat
pengalaman yang menyakitkan bagi anak dan orang tua, pada saat hospitalisasi
idividu akan merasakan stres selama dirawat di ruamah sakit karna perasaan yang
tidak aman. Stres yang dialami oleh anak selama hospitalisasi dapat menimbulkan
dampak yang negatif yang mengganggu perkembangan anak. Respon anak ketika
menjalani hospitalisasi dapat di anggap suatu pengalaman yang buruk serta dapat
menimbulkan krisis bagi anak dan keluarga hal ini mungkin karna anak tidak
2010)
Hospitalisasi pada anak dapat berdampak pada orang tua, dampak tersebut
meliputi dampak biologis, psikologis dan social. Dampak biologis terjadi karna
orang tua berada di lingkungan rumah sakit dimana rumah sakit terdapat banyak
jenis kuman penyakit sehingga memiliki resiko tertular penyakit dari lingkungan
sekitar. Dampak psikologis akibat hospitalisasi juga akan dirasakan oleh orang tua
diaman kondisi psikologis yang di alami orang tua biasanya berbeda-beda misalnya
perasaan takut dan gelisah. Masalah psikologis yang di alami orang tua biasanya
sangat di rasakan oleh ibuibu hal ini di kaarnakan tingkat kecemasan perempuan
dan laki-laki tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dampak sosial yang di
akibatkan oleh anak saat sakit dan menjalani hospitalisasi hal tersebut akan
menyebabkan orang tua berbeda jauh dari lingkungan tempat tinggalnya sehingga
(NCS) 2016)
K. KONSEP ASKEP
1. Idintitas Pasien
2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat penyakit dulu
d. Riwayat penyakit keluaraga
3. Pengkajian saat ini/ Pola fungsi Kesehatan
a. Persepsi
b. Pola nutrisi/metabolic
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas
e. Pola istirahat tidur
f. Pola perceptual
g. Pola persepsi diri
h. Pola seksualitas
i. Pola peran hubungan
j. Pola management
k. System nilai dan kepercayaan
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Thorax
c. Pemeriksaan penunjang
d. Program terapi
5. Data focus
6. Analis data
7. Diagnose keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
b. Hipertermia b.d proses penyakit
8. Intervensi Keperawatan