Anda di halaman 1dari 13

PLANKTONOLOGI

MATERI ZOOPLANKTON

Disusun Oleh :

Muhamad Ifan Wahyudi (2020154243009)


Muhamad Zaini (2020154243010)
Lukmanul Hakim (2020154243011)
Muhlas Adiputra (2020154243012)
Seruni (2020154243013)
Widya Kartika Sari (2020154243014)
Wira Febriawan (2020154243015)
Ahmad Fauzan (2020154243016)

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS 45 MATARAM

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ZOOPLANKTON” sesuai dengan waktu yang telah ditetukan.

Terimakasih kami sampaikan khususnya kepada Bapak “Azhari Tarmizi, S.Pi.,M.Si“


selaku dosen mata kuliah “PLANKTONOLOGI” yang telah memberikan kami tugas
untuk membuat makalah ini. Kami yakin makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mataram 30 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...............................................................................................1


KATA PENGANTAR .................................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................4
1.2 Tujuan ....................................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN .........................................................................................................5
2.1 Zooplankton ..........................................................................................................5
2.2 Peranan Zooplankton .............................................................................................5
2.3 Distribusi Zooplankton ..........................................................................................5
2.4 Kelimpahan Zooplankton ......................................................................................6
2.5 Jenis Jenis Zooplankton ........................................................................................6
2.6 Hubungan Zooplankton Dengan Kualitas Air .......................................................11

BAB III
PENUTUP ...................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................12
3.2 Saran ......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zooplankton merupakan konsumen pertama dalam tingkatan trofik di ekosistem


perairan. Keberadaan plankton menjadi sangat penting dalam ekosistem perairan karena
plankton menjadi rantai utama jaring – jaring makanan yang selanjutnya akan diteruskan
oleh nekton dan bentos. Ekosistem perairan yang dapat dijumpai disekitar kita antara lain
waduk, kolam, sungai, danau dan laut.

Berdasarkan kemampuan memmbuat makanan, plankton digolongkan menjadi 2


golongan utama, yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton disebut juga plankton
nabati adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung/melayang dilaut. Ukurannya sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Zooplankton ada yang hidup
dipermukaan dan ada pula yang hidup diperairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan
migrasi vertikal harian dari lapisan dalam kepermukaan. Hampir semua hewan yang
mampu berenang bebas (netton) atau yang hidup (bentos).

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari zooplankton


2. Untuk memahami apa saja jenis jenis dari zooplankton
3. Untuk mempelajari materi planktonologi dengan materi zooplankton

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Zooplankton

Zooplankton adalah plankton yang bersifat hewani dengan bentuk yang sangat beraneka
ragam. Zooplankton terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang mewakili
hampir seluruh filum hewan, Zooplankton memiliki ukuran yang lebih besar dari
fitoplankton.
Berdasarkan daur hidupnya, golongan zooplankton terbagi menjadi dua yaitu
holoplankton dan meroplankton, Holoplankton adalah zooplankton yang menghabiskan
semasa hidupnya sebagai plankton, sedangkan meroplankton adalah zooplankton yang
hanya sebagian daur hidupnya saja yang bersifat sebagai plankton

2.2 Peranan Zooplankton

Zooplankton merupakan salah satu komponen dalam rantai makanan yang diukur dalam
kaitan dengan nilai produksi suatu ekosistem. Hal ini dikarenakan zooplankton berperan
ganda baik sebagai konsumen pertama maupun konsumen kedua. Zooplankton adalah
rantai penghubung di antara plankton dan nekton.
Menurut Nybakken (1988), zooplankton hidup sangat beraneka ragam, yang terdiri atas
berbagai bentuk larva dan bentuk dewasa yang dimiliki hampir seluruh filum hewan.
Organisme ini menempati posisi penting dalam rantai makanan dan jaring – jaring
kehidupan di perairan. Kelimpahan zooplankton akan menentukan kesuburan suatu
perairan. Oleh karena itu, dengan mengetahui keadaan plankton (zooplankton termasuk
didalamnya) di suatu perairan, maka akan di ketahui kualitas perairan tersebut.
Hal ini dapat diketahui dengan melihat kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan
dominansi jenis zooplankton di perairan tersebut. Patterson (1998) menyatakan bahwa
komunitas plankton sangat sensitif pada perubahan lingkungan. Perubahan pada struktur
komunitas zooplankton (kelimpahan, keragaman, keanekaragaman, dan dominansi)
mengindikasikan bahwa perairan tersebut telah terjadi gangguan atau terjadi perubahan –
perubahan.

2.3 Distribusi Zooplankton

Penyebaran fitoplankton lebih merata dibandingkan dengan penyebaran zooplankton.


Zooplankton bermigrasi ke arah horizontal dan vertikal mengikuti kelompok fitoplankton.
Jika sudah mencapai tingkat kepadatan tertentu perkembangan zooplankton akan
berkurang dan memberi kesempatan pada fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang
biak sehingga menghasilkan konsetrasi yang tinggi.

5
Rangsangan utama yang mengakibatkan zooplankton melakukan migrasi harian vertikal
adalah cahaya. Pola yang umum tampak adalah zooplankton terdapat di dekat permukaan
laut pada makan hari, sedangkan menjelang dini hari dan datangnya cahaya mereka
bergerak lebih ke perairan yang dalam Saat tengah hari atau ketika intensitas cahaya
matahari maksimal, zooplankton berada pada kedalam paling jauh. Beberapa alasan
zooplankton melakukan migrasi vertikal adalah untuk menghindari pemangsaan oleh para
predator yang mendeteksi mangsa secara visual, mengubah posisi dalam kolom air, dan
sebagai mekanisme untuk meningkatkan produksi dan menghemat energy.

2.4 Kelimpahan Zooplankton


Bagian terbesar dari organisme zooplankton adalah anggota filum Arthropoda dan
hampir semuanya termasuk ke dalam kelas Crustacea. Holoplankton yang paling umum
ditemukan dilaut adalah cepopoda. Copepoda merupakan zooplankton yang mendominasi
di semua laut dan samudera, serta merupakan herbivora utama dalam perairan bahari dan
memiliki kemampuan menentukan bentuk kurva populasi fitoplankton. Copepoda
berperan sebagai mata rantai yang sangat penting antara produksi primer fitoplankton
dengan karnivora besar dan kecil.
Kepadatan zooplankton sangat tergantung pada kepadatan fitoplankton, karena
fitoplankton adalah makanan bagi zooplankton, dengan demikian kuantitas atau
kelimpahan zooplankton akan tinggi di perairan yang tinggi kandungan fitoplanktonnya.

2.5 Jenis-Jenis Zooplankton

1. Cladocera

Cladocera berasal dari kata klados = cabang dan keras = tanduk. Ordo Cladocera
dinamakan juga water flea. Ordo cladocera dinamakan juga Kutu air merupakan
bagian dari branchiopoda yang membentuk suatu grup monophyletic yang saat ini
mempunyai 11 keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies. Artinya kaki yang juga
berfungsi seperti insang jumlahnya sedikit, hanya 5 sampai 6 pasang. Kelompok
cladocera adalah bagian dari kelas arthropod yang crustacean, digolongkan dalam
grup phyllopoda. Yang umum dikenal adalah genus dari Daphnia sebagai penguji
adanya indikasi pencemaran air.

a) Ciri-ciri Umum
 Cangkang yang berupa kitin, berwarna putih semu transparan,
 Cosmopolitan hidup di air tawar.
 Biasanya pada siang hari hidup di perairan yang agak dalam dan pada malam
hari biasa hidup di permukaan air.
 Ruas tubuh tidak tampak jelas.
 Karapaks merupakan sebuah tutup bagian tubuh
 Punya 4-6 pasang lengan renang

6
 Antena bercabang dua, sebagai alat gerak dan makan
 Bentuk tubuhnya gepeng
 Bagian kepala tidak tertutup dan ada sepasang mata pada tiap sisi
 Kepala membengkok kebawah, terdapat rostrum
 Di kepala ada 2 pasang appendiges (antena), 1 antena kecil & urinamous
deket rostrum, 2 antena besar & biramous (untuk berenang)
 Plankton feeder/ detritius  Nilai gizi tinggi: 90,78 %, protein 60,12 %,
lemak 8,10 %, serat kasar 2,58 %, dan abu 4,76 %

b) Bentuk Tubuh
 Memiliki 3 bagian: kepala, thorax, perut; kepalanya biasanya berbentuk
membulat seperti kubah dengan mata dan lima pasang kaki dan di antaranya
ada antenna.
 Ada 2 pasang antenna kecil yang berfungsi sebagai indraperaba dan untuk
berenang sedangkan 3 pasang kakinya berfungsi sebagai pengaman makanan
 Mereka makan dengan cara menarik binatang microscopis di sekitarnya.
 Dalam tubuh cladocera ini terdapat furca claws yang berfungsi sebagai
abreptor (pembersih rongga badan), antena yang dimiliki oleh cladocera ini
dapat berfungsi sebagai alat utama dari daya tangkap dan makanan serta
reproduksi.
 Sebagian besar spesies memiliki ekor dan ada beberapa juga yang memiliki
rambut proyeksi.
 Memiliki kemampuan untuk ber-partenogenesis, adalah sang betina dapat
menghasilkan turunannya tanpa membutuhkan sang jantan untuk membuahi
telur

c) Habitat
Cladocera adalah krustasea kecil yang biasa ditemukan di sebagian besar
habitat air tawar, termasuk danau, kolam, dan sungai. Perairan air tawar yang
kurang kelimpahan ikan yang bertindak sebagai predator merupakan habitat
yang paling sesuai. Banyak spesies cladocera dapat ditemukan berada di
perairan terbuka danau. Beberapa spesies lainnya hidup baik di dekat bagian
bawah danau.

2. Ostracoda

Ostracoda berasal dari kata ostrakon yang artinya cangkang. Kelas ostracoda
termasuk dalam filum arthropoda. Kelas ini termasuk binatang yang bercangkang,
sehingga cukup susah untuk mengidentifikansinya. Kelas ini mempunyai ciri khusus
ketimbang kelas-kelas lainnya dalam filum yang sama. Ciri khusus tersebut ialah
ostracoda mampu menghasilkan spermatozoa 10 x lebih besar dari tubuhnya.
Ostracod yang berukuran 0,6 mm mempunyai spermatozoa sepanjang 6 mm pada
Propontocypris monstrosa. Ciri lainnya mereka pada genus Myodocopida mampu

7
menghasilkan cahaya biru terang. Kelas ini mempunyai cangkang berbentuk setengah
kelapa. Sebenarnya, ciri utama dari kelas ostracoda ini adalah mempunyai sebuah
kelopak yang berkatup, dapat ditutup oleh urat daging dan bila katup itu ditutup,
hewan tersebut akan kelihatan seperti kerang kecil. Bila kelopak dibuka,
embelanembelan itu akan tersembul dan memutar ostracoda melewati air. Banyak di
antaranya berjenis partenogenik. Kebanyakan berupa hewan laut maupun hewan
perairan tawar.

a) Ciri-ciri Umum
 Ostracoda (seed shrimp) jumlahnya relatif lebih banyak dan distribusinya
lebih luas dibandingkan cladocera atau copepoda
 Perhatian relatif lebih kurang, karena studinya relatif lebih sukar (kadang
bentuknya seperti remis)
 Habitat daerah vegetasi, air mengalir ataupun tergenang, berlumpur,
berpasir, bekas reruntuhan atau puing-puing yang terendam.
 Panjang 3 mm (di Amerika) ada juga di bawah 1 mm. Di Afrika dapat
mencapai 8 mm dan 21 mm yang hidup di laut.
 Warna ada merah, putih kekuningan, abu abu, hijau, dan kehitaman.
 Bagian tubuh terdiri dari kepala (antena sepasang, mandibel dan maxilla)
daerah thorax (3 pasang kaki), abdomen (2 caudal rami).
 Kaki pertama digunakan untuk mastcation (mengunyah), memegang,
respirasi dan copulasi), kaki kedua untuk mencapit (capait panjang), dan kaki
ketiga menjaga tubuh.
 Alat gerak berupa antena dan caudal rami.

b) Anatomi
 Pencernaan terdiri atas esofagus pendek, midgut dan hindgut.
 Pernafasan terjadi melalui permukaan tubuh dan secara konstan mensuplai
air beroksigen melalui gerakan lempengan branchial
 Hemocoel dipenuhi oleh sirkulasi cairan, tetapi tidak pernah ditemukan
jantung pada spesies
 Sistem syaraf terdiri atas ganglion supraesofagel (otak), dua esofagel saling
berhubungan, subesofagel ganglion, dan rantai ventral pada dua dganglia
berpasdangan.
 Dua atau tiga titik mata menonjol, masing-masing memiliki lensa kecil. Pada
beberapa spesies tidak memiliki titik mata.

c) Cara Makan
 Pakan terdiri atas detritus, bacteri, alga, bangkai
 Secara ekologis termasuk omnivorus scavegers
 Mulai dari menguyah makanan pada mandibular. Proses di maxilla,
branchial plate pada kaki pertama membentuk aliran air antara di valve
kemudian partikel makanan dibawa ke mulut.

8
 Partikel yang tidak sesuai akan ditolak oleh alat resipatory plate.
 Makanan ditarik dan dorong ke mulut oleh antena, mandibula dan kaki
depan. Mandibula berguna untuk menyerap dan menghancurkan potongan
yang lebih besar. Gumpalan kecil makanan masuk ke mulut melalui lubang
mandibular

d) Habitat
Hidup di air tawar dan laut, dapat berenang dengan bebas, bergerak dengan
menggunakan antena kedua atau kedua pasang antenanya. Karapas terdiri dari
2 belahan. Embelan tidak menyerupai bulu halus. Ukuran tubuhnya 1 mm
sampai beberapa mm saja. Contoh pada jenis Eucypris virens yang hidup di air
tawar. Ada Ostracoda yang hidup sebagai zooplankton di laut dengan
kedalaman hingga 700 m, sebagai bentos atau melekat di dasar perairan, atau
membuat liang. Ostracoda merupakan herbivor, karnivor, predator, atau
pemakan detritus (sisa tumbuhan/hewan yang sudah mati). Beberapa spesies
ada yang hidup komensalisme dengan Echinodermata atau Crustacea lainnya.
Terdapat sekitar 13.000 spesies Ostracoda yang masih hidup.

3. Copepoda

Copepoda berasal dari bahasa Yunani yaitu kope=dayung dan podos=kaki. Oleh
karena itu Copepod berarti berdayung kaki. Copepoda merupakan kelompok
entomostraca (udang-udangan tingkat rendah) dengan jumlah spesies terbesar, yaitu
sekitar 8.400 spesies. Sebagian besar hidup bebas dan sekitar 25% nya sebagian
ektoparasit.
Kebanyakan Copepoda adalah holoplanktonik berukuran kecil yang mendominasi
zooplankton di semua laut dan samudera. Pada umumnya copepoda yang hidup bebas
berukuran kecil, panjangnya antara satu dan beberapa milimeter. Kedua antenanya
yang paling besar berguna untuk menghambat laju tenggelamnya. Copepoda
memakan fitoplankton dengan cara menyaringnya melalui rambut-rambut (setae)
halus yang tumbuh di appendiks tertentu yang mengelilingi mulut (maxillae), atau
langsung menangkap fitoplankton dengan apendiksnya.
Menurut bougis (1974) menjelaskan bahwa copepoda merupakan biota plankton
yang mendominasi jumlah tangkapan zooplankton yang berukuran besar (2500 µm)
pada suatu perairan dengan kelimpahan mencapai 30% atau lebih sepanjang tahun dan
dapat meningkat sewaktu-waktu selama masa reproduksi.
Copepoda mendominasi populasi zooplankton di perairan laut dengan persentase
berkisar antara 50-80% dari biomassa zooplankton dalam ekosistem laut. 21 Beberapa
di antaranya bersifat herbivor (pemakan fitoplankton) dan membentuk rantai makanan
antara fitoplankton dan ikan. Copepoda merupakan organisme laut yang sangat
beragam dan melimpah, dan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam rantai
makanan dan ekonomi lautan (Wickstead 1976).

a) Ciri-ciri
9
• Planktonik, parasit, bentik.
• Ukuran sekitar 0,5 - 2 mm.
• Tergolong sebagai udang renik yang biasanya ada yang menyerang tubuh
ikan bagian insang dan luar.
• Ada yang bersifat filter feeder dan predator.
• Kebanyakan kelompok Meroplankton
• Warna umum berwarna keabu-abuan dan kecoklatan.
• Hidup di air tawar, payau dan laut.
• Hidup pada salinitas 25 sampai 35 ppt.
• Hidup pada suhu 17-30*C dan PH 8.
• Copepoda jantan umumnya lebih kecil dibandingkan Copepoda betina. 22
• Tubuh bersegmen.
• Memiliki tubuh yang pendek dan silinder.
• Reproduksi menggunakan antena untuk menempel pada betina.
• Tubuh terbagi dua bagian yaitu metasome dan urosome.
• Egg sac (betina).

b) Anatomi
• Tubuhnya berbuku-buku.
• Memiliki ekor yang membulat.
• Memiliki antenna.
• Memiliki cadangan telur di bawah abdomennya.
• Memiliki cephalosome: perisai atas kepala dan beberapa segmen yang
terhubungkan.

c) Kelengkapan Tubuh
Kepala sejati punyai 5 pasang anggota tubuh (antena pertama, antena kedua,
mandible, maxila pertama, maxilla kedua).
• Kepala: antena pertama (25 segmen) berfungsi sebagai alat sensor, gerak
dan proses pembuahan/copulasi (jantan).
• Antena kedua lebih pendek & berfungsi alat sensor.
• Segmen pertama thorax terdapat sepasang maxillipeds dan masing
pasangan mempunyai kaki renang.
• Kaki renang (3 segmen exopod & 3 segmen endopod).

d) Cara makan
 Bagian mulut dari kelompok Harpacticoid melakukan adaptasi pada saat
penangkapan, penggarukan dan pengikisan makanan di dasar.
 Kelompok Calanus melakukan penyaringan plankton.
 Antena pertama berfungsi untuk menangkap makanan dan antena kedua
untuk memposisikan makanan untuk selanjutnya membentuk sebuah aliran.
 Partikel-partikel makanan disaring oleh mulut.
 Calanus mempunyai kebiasaan selektif terhadap ukuran dan jenis algae.

10
 Pada Diaptomus, akumulasi dari proses penyerapan makanan terlihat dari
warna tubuhnya yang memerah.

e) Habitat
Meskipun copepoda dapat ditemukan hampir di mana-mana, sebagian besar
lebih dari 12.000 spesies yang dikenal hidup di laut. Karena mereka adalah
biomassa terbesar di lautan beberapa menyebut mereka serangga laut. Mereka
berkeliaran bebas di air, di liang melalui sedimen di dasar laut, ditemukan
pada flat pasang surut dan dalam parit laut dalam. Meskipun keanekaragaman
jenis di air tawar tidak setinggi dalam kelimpahan laut, copepoda terkadang
cukup besar untuk noda air. Bahkan di air tanah fauna copepoda khusus telah
berevolusi. Beberapa spesies copepoda dapat ditemukan pada musim gugur
daun hutan basah atau di tumpukan kompos basah, kadangkadang dalam
kepadatan cukup tinggi. Lainnya tinggal di lumut gambut atau bahkan dalam
phytothelmata (kolam kecil terbentuk di axils meninggalkan tanaman) dari
bromeliad dan tanaman lainnya.

2.6 Hubungan Zooplankton Dengan Kualitas Air

Hubungan antara zooplankton dan kondisi lingkungan perairan telah banyak dibahas
dengan menggunakan berbagai analisis, Untuk melihat hubungan tersebut, dalam
penelitian ini hubungan antara zooplankton dengan parameter lingkungan perairan
dianalisis dengan menggunakan korelasi Pearson.
Hasil perhitungan korelasi menunjukkan terdapat korelasi secara signifikan antara
parameter lingkungan dengan zooplankton baik pada level 99% (0,01) atau 95% (0,05)
Kelimpahan zooplankton berkorelasi sangat signifikan (99%) terhadap indeks
keanekaragaman (0,604) dan berkorelasi signifikan (95%) terhadap indeks dominasi
(0,519), serta berkorelasi negatif signifikan terhadap kecerahan (-0,441), sedangkan
terhadap parameter pH, salinitas, oksigen terlarut, suhu, kekeruhan, nitrat dan fosfat tidak
menunjukkan korelasi.

BAB III

11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Zooplankton adalah plankton yang bersifat hewani dengan bentuk yang sangat beraneka
ragam. Zooplankton terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang mewakili
hampir seluruh filum hewan, Zooplankton memiliki ukuran yang lebih besar dari
fitoplankton.
Zooplankton memiliki jenis jenis yaitu cladocera,ostracoda dan copepod. Penyebaran
fitoplankton lebih merata dibandingkan dengan penyebaran zooplankton. Zooplankton
bermigrasi ke arah horizontal dan vertikal mengikuti kelompok fitoplankton. Jika sudah
mencapai tingkat kepadatan tertentu perkembangan zooplankton akan berkurang dan
memberi kesempatan pada fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga
menghasilkan konsetrasi yang tinggi.

3.2 Saran
Dalam setiap penulisan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak
keterbatasan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan saran yang dapat membangun untuk
lebih baik, karena hasil dari setiap pemikiran saran dari banyak pihak akan berkembang
sesuai zaman dan realitas yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

12
https://zdocs.tips/download/makalahplanktonologi-cladoceracopepo-1docx-8p5ml2yvwl1q?
hash=a9fc0b282f0aa9446f653efb26abd713

https://zdocs.tips/doc/makalahplanktonologi-cladoceracopepo-1docx-8p5ml2yvwl1q

http://etheses.uin-malang.ac.id/544/5/09620066%20Bab%201.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai