Dalam istilah fikih berbagai tindak kejahatan yang diancam dengan hukuman had
diistilahkan dengan jaraimul hudud, macam jaraimul hudud yang senantiasa dikupas:
Zina, minum khamr, Qazaf (menuduh zina), mencuri, merampok dan penyamun.
Hukuman had berbeda dengan hukuman qisas, walaupun sebagian ada kesamaan
jenisnya. Karena had merupakan hak allah swt, sedangkan qisas adalah hak manusia
sebagai hamba allah swt. Had tidak dapat gugur karena dimaafkan oelh pihak yang
dirugikan, sedangkan qishash dapay gugur jika pihak yang dirugikan memafkan
A. ZINA
1. PENGERTIAN ZINA
Zina Adalah perbuatan dengan cara memasukkan alat kelamin laki-laki
ke dalam alat kelamin perempuan yang mendatangkan syahwat, dalam
persetubuhan yang haram, yang tidak terkait oleh hubungan pernikahan
yang sah.
Maksud dari perempuan yang mendatangkan syahwat adalah orang yang
berjenis kelamin perempuan baik yang dewasa (baligh) ataupun yang masih
kecil. Dari pengertian ini bisa disimpulkan bahwa persetubuhan dengan hewan
ataupun mayat tidak bisa dikategorikan zina.
• Adapun maksud dari perstubuhan yang haram mrnurut zat perbuatannya
adalah hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami
istri (hubungan seksual suami istri di luar pernikahan atau perkawinan yang
sah)
• Sedangkan maksud dari “bukan karena subhat”. Adalah perzinaan yang
terjadi karena seorang laki-laki mengira bahwa wanita yang ia setubuhi
adalah pasangan yang sah untuknya, seperti istrinya. Jika seorang laki-laki
menyetubuhi seorang wanita yang ia kira adalah istrinya, maka had tidak
dikenakan untuknya.
STATUS HUKUM ZINA dan DASAR PENETAPAN
HUKUM ZINA
2. Zina ghairu mukhshan yakni zina yang dilakukan oleh seseorang yang belum pernah. Para ahli
fikih sepakat bahwa had (hukuman) bagi pezina ghairu mukhshan baik laki-laki ataupun
perempuan adalah Cambukan sebnyak 100 kali Dan diasingkan selama setahun,
Dalil tentang HAD Bagi pezina ghairu Mukhzan adalah:
• Al-Quran Surat: An-Nur: 2
َﻁﺎ ِﺋ َﻔﺔٌ ِ ّﻣﻥَ ْﺍﻟ ُﻣﺅْ ِﻣ ِﻧﻳْﻥَ ِ َﻭ ْﺍﻟ َﻳ ْﻭ ِﻡ ﺍْﻻَ ِﺧ ِﺭ َﻭ ْﻟ َﻳ ْﺷ َﻬ ْﺩ َﻋﺫَﺍ َﺑ ُﻬ َﻣﺎ2ﺍﺣ ٍﺩ ِ ّﻣ ْﻧ ُﻬﻣﺎ َ ِﻣﺎﺋَﺔَ َﺟ ْﻠ َﺩﺓٍ ﱠﻭﻻَﺗَﺄ ْ ُﺧ ْﺫ ُﻛ ْﻡ ِﺑ ِﻬ َﻣﺎ َﺭﺃْ َﻓﺔٌ ِﻓ ْﻲ ِﺩ ْﻳ ِﻥ ﷲِ ﺍ ِْﻥ ُﻛ ْﻧﺗ ُ ْﻡ ﺗُﺅْ ِﻣﻧُ ْﻭﻥَ ِﺑﺎ ﻟﺯ ِﻧ َﻳﺔُ َﻭ ﱠ
ِ ﺍﻟﺯﺍ ِﻧ ْﻲ َﻓﺎﺟْ ِﻠﺩ ُْﻭﺍ ُﻛ ﱠﻝ َﻭ ﺍَ ﱠ
Artinya : “ perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.
• Hadits Nabi:
ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺳﻠﻡ.ﺳ َﻧ ٍﺔ َ ﻰُ ﺍ َ ْﻟ ِﺑ ْﻛ ُﺭ ِﺑ ْﺎﻟ ِﺑ ْﻛ ِﺭ َﺟ ْﻠ ُﺩ ِﻣﺎﺋَ ٍﺔ َﻭﻧﺿ ْﻔ
Artinya: “Perawan dengan bujang yang berzina hendaklah didera seratus kali, dan diasingkan dari negeri itu
selama satu tahun”. (HR. Muslim)
5. HIKMAH DIHARAMKANNYA ZINA