Anda di halaman 1dari 11

FIKIH

“Mengkafani Jenazah”
KELAS X
Oleh: Anisa’ul Qoni’ah, S.Th.I
Kriteria Kain Kafan
Kain kafan untuk mengkafani mayit lebih utama diambilkan dari harta
mayit.
Dan semua biaya pengurusan jenazah lebih didahulukan untuk diambil dari
harta mayit daripada untuk membayar hutangnya, ini adalah pendapat jumhur
ulama. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫َو َكفِّنُ ْوهُ فِي ثَ ْوبَ ْي ِه‬
“Kafanilah dia dengan dua bajunya”
Artinya, dari kain yang diambil dari hartanya.

Memakai kain kafan berwarna putih hukumnya sunnah, tidak wajib.


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ِ ‫البياض وكفِّنوا فيها موتاكم فإنَّها ِمن‬
@‫خير ثيابِكم‬ َ ‫البَسوا ِمن ثيابِكم‬
“Pakailah pakaian yang berwarna putih dan kafanilah mayit dengan kain
warna putih. Karena itu adalah sebaik-baik pakaian kalian” (HR. Abu Daud
no. 3878, Tirmidzi no. 994, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami
no.1236).
Kafan Mayit Laki-laki
Disunnahkan menggunakan tiga helai kain putih.
Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha ia berkata:
ٌ‫ ليس فيها قميصٌ وال عمامة‬. َ‫ من ُكرْ سُف‬، ‫بيض سحولي ٍة‬
ٍ ‫ب‬ ِ ‫ُكفِّنَ رسو ُل هللاِ صلَّى هللاُ علي ِه وسلَّ َم في ثال‬
ٍ ‫ث أثوا‬
Artinya: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dikafankan dengan 3 helai kain putih
sahuliyah dari Kursuf, tanpa gamis dan tanpa imamah” (HR. Muslim no. 941).

Kafan mayit wanita


Jumhur ulama berpendapat disunnahkan wanita menggunakan 5 helai kain kafan. namun
dalam hal ini perkaranya longgar, boleh hanya dengan 3 helai, namun 5 helai juga lebih utama.
“Mayit wanita dimulai pengkafananannya dengan membuatkan sarung yang menutupi
auratnya dan sekitar aurat, kemudian gamis yang menutupi badan, kemudian kerudung yang
menutupi kepala kemudian ditutup dengan dua lapis” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah. 3/363).

Kafan untuk anak kecil


Mayit anak kecil cukup dengan gamis dan dua lapis kafan” (Ad Durar Al Mubtakirat, 1/438).
 Tidak diharuskan kain kafan dari bahan tertentu
Tidak ada ketentuan jenis bahan tertentu untuk kain kafan. Yang
jelas kain tersebut harus bisa menutupi mayit dengan bagus dan
tidak tipis sehingga menampakkan kulitnya.

Wewangian untuk kain kafan


Disunnahkan memberi wewangian pada kain kafan. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ ‫إِ َذا َج َّمرْ تُ ُم ْال َمي‬
‫ِّت فَ َج ِّمر ُْوهُ ثَالَثًا‬
“Apabila kalian memberi wewangian kepada mayit, maka
berikanlah tiga kali” (HR Ahmad no. 14580, dishahihkan Al
Albani dalam Ahkamul Janaiz no. 84).
TATA CARA MENGKAFANI
JENAZAH
Ini adalah contoh mengkafani jenazah laki-laki, untuk
contoh mengkafani jenazah Perempuan Tonton Vidio
yang sudah ibu bagikan, karena ada perbedaan antra
cara mengkafani keduanya
 Untuk mengkafani jenazah laki-laki disiapkan tiga lembar kain putih
dengan rincian sebagai berikut:
 Lapisan pertama/ terdalam yaitu kain lepas penutup pusar sampai
lutut
 Lapisan kedua Kain baju yang menutup bahu sampai separuh paha,
lebih utama lagi sampai separuh betis
 Lapisan ketiga /terakhir adalah kain penutup seluruh bagian badan
 Bagi jenazah perempuan sebaiknya lima lembar kain dengan detail
sebagai berikut:
 Lapisan terdalam /pertama yaitu kain basahan yang menutup bagian
antara pusar sampai lutut
 Lapisan kedua meliputi kain kerudung dan baju kurung, yaitu kain
yang menutup bahu sampai kaki. Batas minimalnya sampai paha
 Lapisan terakhir adalah tiga lembar kain sebagai pembungkus yang
menutup seluruh badan
TERIMA KASIH

Semoga Bisa Bermanfaat Bagi Kita Semua

Anda mungkin juga menyukai