Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR ETIKA PROFESI : PRINSIP ETIKA PROFESI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“ Etika Bisnis”

Dosen Pengampu :
Musyafa Al Farizi, S.E., M.Si

Disusun oleh :
• Adinda Rieka Fatimah 4.44.20.0.01
• Elisya Nur Fitriyani 4.44.20.0.12
• Salvina Nurhaeni 4.44.20.0.28

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar
Etika Profesi : Prinsip Etika Profesi” tepat waktu. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas Bapak Musyafa Al Farizi, S.E., M.Si
pada matkul Etika Bisnis di Politeknik Negeri Semarang. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang etika
dalam profesi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Musyafa


Al Farizi, S.E., M.Si selaku dosen mata kuliah Etika Bisnis. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, 31 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
2.1 Pengertian Etika Profesi........................................................................
2.2 Pekerjaan dan Profesi............................................................................
2.3 Ciri - Ciri Profesi...................................................................................
2.4 Tujuan Etika Profesi..............................................................................
2.5 Fungsi Etika Profesi..............................................................................
2.6 Hubungan Etika Profesi dengan Etika...................................................
2.7 Prinsip Dasar Etika Profesi........................................................................
2.8 Contoh Etika Profesi.............................................................................
2.9 Agar Kode Etik Dapat Berfungsi Dengan Baik.....................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................
3.2 Saran .....................................................................................................
3.3 Daftar Pustaka........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia
mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia
sebenarnya. Oleh karena itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat
upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam
dan melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia
yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi, dan
sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin, tidak bisa dipercaya, tidak dapat
diandalkan, tidak bertanggung jawab, dan sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana
bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.

Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-
topik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang
pekerja maupun sebagai sebagai seorang profesional. Terutama lebih ditekankan
untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja, menggunakan atau mengelola waku
dengan baik dan efisien, melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok sebagai
karyawan maupun majikan, menghayati budaya organisasi atau perusahaan,
meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, dan meningkatkan profesionalitas
kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang telah
membawa dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.

• Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan
dalam latar belakng diatas adalah : “ suatu analisa mengenai konsep dasar etika
profesi serta penerapannya dalam dunia kerja”

• Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mendeskripsikan konsep
dasar etika profesi atau ethos kerja serta mampu menerapkannya dalam dunia kerja
yang digelutinya.

BAB II
PEMBAHASAN
• PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika profesi merupakan suatu ilmu mengenai hak dan kewajiaban yang dilandasi
dengan pendidikan keahlian tertentu. Dasar ini merupakan hal yang diperlukan dalam
beretika profesi. Sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang menyebabkan
ketidaksesuain. Profesionalisme sangat penting dalam suatu pekerjaan, bukan hanya
loyalitas tetapi etika profesilah yang sangat penting. Etika sangat penting dalam
menyelesaikan suatu masalah, sehingga bila suatu profesi tanpa etika akan terjadi
penyimpangan - penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya ketidakadilan.
Ketidakadilan yang dirasakan oleh orang lain akan mengakibatkan kehilangan
kepercayaan yang berdampak sangat buruk, karena kepercayaan merupakan suatu dasar
atau landasan yang dipakai dalam suatu pekerjaan. Kode etik profesi berfungsi sebagai
pelindung dan pengembangan profesi. Dengan adanya kode etik profesi, masih banyak
kita temui pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalahgunaan profesi. Apalagi jika kode
etik profesi tidak ada, maka akan semakin banyak terjadi pelanggaran. Akan semakin
banyak terjadi penyalahgunaan profesi.
Berikut definisi dan pengertian etika profesi dari beberapa sumber buku:
• Menurut Prakoso (2015), etika profesi merupakan etika sosial dalam etika khusus
mempunyai tugas dan tanggung jawab kepada ilmu dan profesi yang
disandangnya.
• Menurut Muchtar (2016), etika profesi adalah aturan perilaku yang memiliki
kekuatan mengikat bagi setiap pemegang profesi.
• Menurut Sawyer (2005), etika profesi adalah pernyataan-pernyataan yang
berorientasi pada pedoman yang digunakan sebagai haluan perilaku dalam
melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.
• Menurut Utami dan Nugroho (2014), etika profesi adalah rumusan penerapan
nilai-nilai etika yang berlaku di lingkungan pegawai atau karyawan.
• Menurut Lubis (1994), etika profesi adalah sikap hidup, yang mana berupa
kesediaan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan
keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan
tugas.
Secara sederhana Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa
keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat.
Secara umum, pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki
seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang
tugasnya serta menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi)
dalam kehidupan manusia. Etika profesi atau kode etik profesi sangat berhubungan
dengan bidang tertentu yang berhubungan dengan masyarakat atau konsumen secara
langsung. Konsep etika profesi tersebut harus disepakati bersama oleh pihak yang berada
di ruang lingkup kerja, misalya dokter, jurnalistik dan lain sebagainya.

• PEKERJAAN DAN PROFESI


Antara pekerjaan dan profesi terdapat kaitan yang erat. Profesi merupakan
pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang. Namun tidak semua pekerjaan dapat
digolongkan sebagai profesi, karena hal yang dikerjakan, yang digolongkan sebagai
profesi, memiliki kekhususan antara lain:
a. Pekerjaan sebagai profesi.
Kerja atau pekerjaan meliputi bidang yang sangat luas, dan tidak hanya terbatas pada
bidang-bidang tertentu. Tidak semua pekerjaan dapat digolongkan sebagai profesi. Hanya
pekerjaan tertentu, yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian yang dapat disebut sebagai profesi.
b. Profesi umum dan profesi khusus.
Hal utama yang membedakan suatu profesi khusus dari profesi pada umumnya adalah
tekanan utamanya pada pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Orang yang
menjalankan suatu profesi luhur atau profesi khusus juga membutuhkan nafkah hidup
yang didapatkan dari kegiatan menjalankan profesi tersebut. Akan tetapi sasaran
utamanya adalah untuk mengabdi dan melayani masyarakat. Pelayanan dan pengabdian
itu diberikan bahkan dijalani sebagai suatu panggilan dari, yang memanggil dan
menugaskan mereka untuk menyampaikan kasih kepada yang membutuhkan.

• CIRI - CIRI PROFESI


Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
d. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
e. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

• TUJUAN ETIKA DALAM PROFESI


Adapun tujuan kode etik profesi diantaranya yaitu:
• Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi.
• Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota profesi.
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Untuk membantu meningkatkan mutu suatu profesi.
• Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas keuntungan pribadi.
• Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
• Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan terjalin
dengan erat.
Sedangkan Manfaatnya sendiri secara sederhana Etika dalam Profesi atau kode etik dapat
berguna sebagai penyeimbang atas sisi negatif yang mungkin timbul dari suatu profesi,
menjadi kompas penunjuk arah moral dan sekaligus penjamin mutu moral profesi itu di
mata masyarakat.

• FUNGSI ETIKA PROFESI


Etika Profesi atau Kode Etik Pofesi itu merupakan sarana untuk membantu para
pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
• Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi mengenai prinsip
profesionalitas yang ditetapkan.
• Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu profesi tertentu.
• Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar organisasi,
terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.

• HUBUNGAN ETIKA PROFESI ATAU KODE ETIK DENGAN ETIKA


Dalam kaitan dengan etika,etika profesi atau kode etik dipandang sebagai produk
etik terapan, yang dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu,
yaitu profesi. etika profesi atau kode etik merupakan perwujudan kongkrit dari
pemikiran atau prinsip etis yang relevan dalam suatu profesi.

• PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI


Berikut ini prinsip-prinsip dasar yang melandasi pelaksanaan etika profesi diantaranya
yaitu:
Prinsip Tanggung Jawab
Setiap profesional harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan juga
terhadap hasilnya. Selain itu, profesional juga bertanggung jawab terhadap dampak yang
mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau masyarakat umum.
Prinsip Keadilan
Setiap profesional dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam menjalankan
pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan harus diberikan kepada siapa saja yang berhak.
Prinsip Otonomi
Setiap profesional mempunyai wewenang dan kebebasan dalam menjalankan pekerjaan
sesuai dengan profesinya. Artinya, seorang profesional berhak untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik profesi.
Prinsip Integritas Moral
Integritas moral merupakan kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang
yang dilakukan secara konsisten dalam menjalankan profesinya. Artinya, seorang
profesional harus memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesi,
dirinya, dan masyarakat.
Menurut Darmastuti (2007), ada tiga prinsip yang harus dipegang dalam etika profesi,
diantaranya yaitu:
• Tanggung jawab. Maksud tanggung jawab disini yaitu tanggung jawab
pelaksanaan (by function) dan tanggung jawab dampak (by profession).
• Kebebasan. Maksud kebebasan disini yaitu kebebasan untuk mengembangkan
profesi tersebut dalam batas-batas aturan yang berlaku dalam sebuah profesi.
• Keadilan. Prinsip keadilan ingin membangun satu kondisi yang tidak memihak
manapun yang memungkinkan untuk ditunggangi pihak-pihak yang
berkepentingan.

Sedangkan menurut Suraida (2005), terdapat beberapa prinsip etika profesi yang harus
dijalankan oleh seorang profesional, yaitu:
• Tanggung Jawab Profesional. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
profesional, anggota harus melaksanakan pertimbangan profesional dan moral
dalam seluruh keluarga.
• Kepentingan Publik. Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam
suatu cara yang akan melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukkan komitmen pada profesionalisme.
• Integritas. Untuk mempertahankan dan memperluas keyakinan publik, anggota
harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesional dengan perasaan
integritas tinggi.
• Objektifitas. Anggota harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik
penugasan dalam pelaksanaan tanggung jawab profesional.
• Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional. Agar dapat memberikan layanan yang
berkualitas, profesional harus memiliki dan mempertahankan kompetensi dan
ketekunan.
• Kerahasiaan. Profesional harus mampu menjaga kerahasiaan atas informasi yang
diperolehnya dalam melakukan tugas, walaupun keseluruhan proses mungkin
harus dilakukan secara terbuka dan transparansi.
• Perilaku Profesional. Profesional harus melakukan tugas sesuai dengan yang
berlaku, yang meliputi standar teknis dan profesional yang relevan.
• Standar Teknis. Harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang telah ditetapkan.
• CONTOH ETIKA PROFESI
Berikut ini beberapa contoh etika profesi atau kode etik profesi kedokteran:
Kewajiban Dokter, diantaranya yaitu:
• Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien.
• Memberikan rujukan bagi pasien ke dokter lain yang lebih ahli jika diperlukan.
• Menjaga rahasia pasien, bahkan setelah pasien tersebut meninggal dunia.
• Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali jika ada pihak
lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
Larangan Bagi Dokter, diantaranya yaitu:
• Ucapan atau tindakan yang bisa melemahkan daya tahan pasien.
• Mengumumkan dan melakukan teknik kedokteran yang belum diuji
kebenarannya.
• Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
• Menetapkan imbalan atas jasanya secara tidak wajar.
• Melakukan diskriminasi dalam melakukan pelayanan.
• Mengeluarkan keterangan palsu, meski diminta pasien.
• Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau orang lain.
• Membocorkan rahasia pasien kepada orang lain

• AGAR ETIKA PROFESI DAPAT BERFUNGSI DENGAN BAIK


Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar kode etik dapat berfungsi dengan
baik, yaitu :
• Etika Profesi atau kode etik harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri dan
bukan didrop saja dari atas, dari instansi pemerintah atau instansi lainnya.
• Etika Profesi atau kode etik harus menjadi hasil self regulation dari profesi.
Rumusannya harus muncul sebagai rangkaian nilai luhur, berisi perwujudan nilai-
nilai moral yang hakiki, yang ingin mereka hayati secara kongkrit dan konsisten
dalam menjalankan profesi mereka.
• Pelaksanaan Etika Profesi atau kode etik harus tetap diawasi terus menerus. Perlu
adanya semacam badan atau dewan penegak kode etik, yang berperan
melaksanakan pemantauan dan sekaligus menerapkan sanksi-sanksi yang juga
harus diatur didalamnya.

BAB III

PENUTUP

• KESIMPULAN

Etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional sebagai
bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta menerapkan norma-
norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia. Etika
profesi atau kode etik profesi sangat berhubungan dengan bidang tertentu yang
berhubungan dengan masyarakat atau konsumen secara langsung. Konsep etika profesi
tersebut harus disepakati bersama oleh pihak yang berada di ruang lingkup .
Prinsip-prinsip dasar yang melandasi pelaksanaan etika profesi diantaranya yaitu
Prinsip Tanggung Jawab, Prinsip Keadilan, Prinsip Otonomi, dan Prinsip Integritas
Moral.
Etika dalam Profesi atau kode etik digunakan sebagai penyeimbang atas sisi
negatif yang mungkin timbul dari suatu profesi, menjadi kompas penunjuk arah moral
dan sekaligus penjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat , serta merupakan
sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak
dapat merusak etika profesi.
Kemudian hal-hal yang harus diperhatikan agar etika profesi dapat berfungsi
dengan baik, yaitu Etika Profesi harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri , Etika
Profesi harus menjadi hasil self regulation dari profesi, dan Pelaksanaan Etika Profesi
harus tetap diawasi terus menerus dengan adanya semacam badan atau dewan penegak
kode etik.

• SARAN
Penanaman nilai-nilai etika ini bukan hanya untuk kedisiplinan, tetapi
sebaiknya lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan profesionalitas pekerja /
karyawan terhadap perkembangan nilai-nilai etika yang lebih berarti. Konsep
penanaman nilai-nilai etika profesi lebih menekankan pada aktivitas-aktivitas
yang membantu karyawan dalam menjalankan profesi, pembuatan keputusan, agar
sesuai dengan pedoman dan prosedur serta terhindar dari pelanggaran kode etik.

• DAFTAR PUSTAKA
• https://www.google.com/amp/s/www.tokopedia.com/blog/pengertian-etika-
profesi-krj/amp/
• https://www.pelajaran.co.id/pengertian-etika-profesi-fungsi-tujuan-prinsip-dan-
contoh-etika-profesi-menurut-para-ahli
• DR. A. Sony Keraf. (1998). Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya.
Yogjakarta:Kanisius

Anda mungkin juga menyukai