Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kelompok kami sehingga atas berkat dan
rahmat serta karunia-Nyalah kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Analisis Biaya, Volume dan Laba”.
Terima kasih kami sampaikan juga kepada dosen Pengampu Mata Kuliah
“Akuntansi Manajemen” Surono, SE., M.Si yang telah memberikan arahan bagi
kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami bisa mengerti dan memahami
tentang Analisis Biaya, Volume dan Laba, tak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian
makalah ini baik mendukung secara moril maupun materil.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen di Fakultas Ekonomi prodi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Cirebon. Ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”,
maka begitu pulalah dengan halnya makalah ini, walaupun kami telah berusaha
semaksimal mungkin, akan tetapi kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan
kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Akhir kata kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUA
N
Analisis biaya volume laba (BVL / cost volume profit analysis CVP
analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan
keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi
keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi
suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya
kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari
pemecahannya. Tujuan dari suatu perusahaan
adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup
perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Besar kecilnya laba perusahaan
akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan.
Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual,
biaya dan volume penjualan.
1.3 Tujuan
CM = S – VC
Marjin kontribusi per unit sama dengan harga jual unit dikurangi
biaya variabel per unit
CMu = SP – VCu
CM = CMu x Q
Keterangan :
CM = margin
kontribusi S = Penjualan
VC = biaya Variable
kontribusi FC = Biaya
Tetap
OI = Laba Operasi
Marjin Kontribusi Turunan Laporan Laba Rugi
(SP x Q) – (VCu x Q) – FC =
OI Q (SP – VCu) – FC = OI
Q (CMu) – FC = OI
d. Metode Persamaan
(Harga jual x jumlah unit output yang terjual) – (biaya variable per unit x
jumlah output yang terjual) – biaya tetap = laba operasi
Laba operasi = (harga jual – biaya variable per unit) x (jumlah unit output
yang terjual) – biaya tetap
Laba operasi = (margin kontribusi per unit x jumlah unit output yang
terjual) – biaya tetap
3. Biaya
Analisis Break even Point hanya bisa dilakukan apabila perusahaan
dalam kegiatan operasionalnya menggunakan biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan member manfaat saat ini
atau dimasa dating bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2004: 40). Jadi
dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan total pengorbanan sumber daya
yang sudah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya sering diartikan
sebagai pengurang asset yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas
pemilik, tetapi bukan karena pengurangan atau pengambilan model oleh
pemilik perusahaan dan bukan pula merupakan
asset yang disebabkan karena berkurangnya liability.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang
dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Ada beberapa
jenis penggolongan biaya menurut (Hansen dan Mowen, 2004: 84)
diantaranya adalah :
a. Biaya tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas
berubah.
4. Pengertian Laba
Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-
biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan sebagai
suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta
pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).
Pengertian laba menurut Harahap (2008: 113) “kelebihan penghasilan diatas
biaya selama satu periode akuntansi”. Laba dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut :
Y = cx – bx -
a Dimana:
Y = Laba
x = Jumlah produk yang dijual c =
Harga jual per unit
b = Biaya variabel
(VC) a = Biaya tetap
(FC)
Menurut Carter (2009: 5), Dalam menentukan tujuan laba, manajemen
sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
Laba atau rugi yang dihasilkan dari volume penjualan tertentu
Volume penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya plus
menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar dividen serta
menyediakan dana bagi kebutuhan bisnis masa depan
Titik impas
Volume penjualan yang dapat dicapai dengan kapasitas operasi sekarang
Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan laba
Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan.
Adapun untuk mecapai laba yang maksimal mungkin dapat
dilakukan beberapa langkah yaitu :
Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah- rendahnya
dengan mempertahankan tingkat harga kualitas dan kuantitas.
Menentukan harga jual per unit sesuai dengan laba yang diinginkan.
Meningkatkan volume kegiatan/operasional semaksimal mungkin.
a. Laba Operasi
Target laba adalah laba yang diharapkan dari investasi. Perhatikan bahwa
kita menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan atau laba
sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya mencakup
pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net
income) adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan.
Rumus untuk mencari target laba operasi adalah dengan mencari jumlah
unit penjualan dengan target laba.
Jika tarif pajak 35%, maka Whittier Company harus menghasilkan laba operasi $
75.000. Dengan data tersebut, dapat menghitung jumlah unit yang dijual.
Unit = 1.600
Penyelesaian :
Pembuktian:
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama
dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Tujuan mencari titik impas
:
Persamaan matematika
Laba operasi = (Harga Jual x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per
unit x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap
Kita dapat menghitung unit impas lebih cepat dengan berfokus pada margin
kontribusi. Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan
dikurangi total biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban
tetap.
Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya
variable per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka
kita akan mendapatkan persamaan dasar impas berikut :
Contoh Soal :
Jumlah Perunit
Penyelesaian:
70.000.000 + 0
100.000 Q = 70.000.000
Q = 700 unit
penjualan :
= Rp 100.000.000 : Rp 250.000.000
a. Marjin Pengaman
Bauran Penjualan (sales mix) adalah kuantitas sebagai produk (atau jasa)
yang mewakili unit penjualan total perusahaan. Rumus yang dinyatakan sampai
titik ini mengasumsikan produk tunggal diproduksi dan dijual . Skenario yang
lebih realistik melibatkan banyak produk dijual, dalam berbagai volume, dengan
berbagai biaya . Agar
sederhana, hanya dua produk akan dinyatakan, tapi ini dapat dengan mudah
diperluas ke lebih banyak produk
Marjin kontribusi per unit (CMu) rata-rata tertimbang harus dihitung (dalam kasus
ini, untuk dua produk)
PENUTU
Kesimpulan
Analisis biaya volume laba menghasilkan informasi dampak perubahan harga jual,
biaya dan/atau volume penjualan terhadap laba bersih. Dalam penyusunan
anggaran, berbagai kemungkinan pilihan harga jual, volume penjualan, dan biaya
selalu dihadapi oleh manajemen. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen
memerlukan berbagaiparameter. Berbagai parameter tersebut memberikan
bantuan yang penting bagimanajemen, dalam mempertimbangkan berbagai usulan
kegiatan dalam poroses penyusunan anggaran perusahaan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume laba (cost-
volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendsari
hubungan- hubungan antara biaya, volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba
kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansiume
mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang
diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan
laba.
Saran
Setelah membahas dan mempelajari analisis biaya, volume dan laba ini,
diharapkan kita dapat menganalisis biaya volume laba pada suatu perusahaan
tertentu sebagai skill penunjang bagi seorang manajer dan.
Perusahaan sebaiknya menggunakan analisis biaya, volume dan laba secara lebih
mendalam dalam melakukan perencanaan labanya agar perusahaan mengetahui
seberapa besar volume dan tingkat penjualan yang harus dicapai agar laba yang
direncanakan atau diharapkan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Horngren, T., Charles, Foster George, Datar, M. Srikant. (2006). Akuntansi Biaya
dengan Penekanan Manajerial
http://handikadwipratama.blogspot.com/search/label/AKUNTANSI%20MANAJEMEN
http://kotak-kabar.blogspot.com/2012/07/analisis-biaya-volume-laba.html
http://celphee-surf.blogspot.com/2012/07/analisis-biaya-volume-laba-cost-volume.html
http://sisilmarmuci.blogspot.com/2013/04/cost-volume-profit-analysis-managerial.html
https://id.scribd.com/document/266615194/Analisis-Biaya-Volume-Laba
https://www.researchgate.net/publication/329467756_ANALISIS_BIAYA-
VOLUME- LABA_DALAM_PERENCANAAN_LABA
https://guejadoel.blogspot.com/2017/01/akuntansi-biaya-analisis-biaya-volume.html?m=1
Buku Baldric Siregar, Bambang Supripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo,
Frasto Biyato : Akuntansi Manajemen