Menurut Power & Knapp (1995) dalam Sell & kalofissudis (2008). Teori keperawatan
adalah penyataan yang menjelaskan, menggambarkan atau memprediksi hubungan antar
konsep sistematik dan terorganisir tentang beberapa fenomena.. profesi keperawatana
mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory, grand theory, middle range
theory, dan practice theory.
1. Meta-theory (level 4)
Meta-theory adalah tingkat paling abstrak dari semua level theory. Isu dari
teori ini berhungan dengan mengarahkan pada pencarian jawaban dari sebuah
pertanyaan ilmiah (Higgins & Moore, 2004). Meta theory berhubungan denga isu-
isu ilmiah dan dikenal filsafat ilmu, yang memfokuskan pada penujian dari senuah
ilmu. Proses dan hasil produknya. Teori ini menghasilkan dasar dari ilmu
pengetahuan.
Teori ini mempunyai manfaat bagi ilmuwan dan praktisi keperawatan. Teori
ini juga digunakan untuk menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh
ilmu pengetahua. Contoh pada kasus-kasus menjelang ajal dan kematian, studi
ilmiah akan mencari jawaban tentang perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi
pada kematian. Akan tetapi, studi ilmiah diperluakan untuk menjawab pertanyaan,
“Apakah kematian adalah sebuah proses atau sebuah hasil?”. Sebagai tori yang
paling kuat diantara semua level teori, Meta-theory dalam ilmu keperawatan
berfungsi mengungkapkan sebagian dari is-uisu yang ditunjukan melalui proses :
a. Klarifikasi hubungan antara ilmu keperawatan dan praktek
b. Mendefinisikan, mengembangkan, dan menguji tori
c. Menciptakan dasar ilmu dari keperawatan, dan
d. Memeriksa dan menginterpretasikan pandangan dasar filosofi dan
hubungannya dengan keperawatan.
2. Grand-theory (level 3)
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu
keperawatan (Higgins & Moore, 2004). Troti ini bersifat formal, merupakan
sistem teori yang bersifat abstrak dari kerangkan disiplin keilmuan.
Grand-theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam banyak kasus, serta
pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan
secara teoritis. Para ahli grand theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis
mereka pada tingkat abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai kesulitan-
kesulitan mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas. Sifat abstak ini
mengakibatkan, grand theory terkadang sulit dipahami oleh perawat dan orang
yang awam.
Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai kontribusi yang
signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu :
a. Memberikan batasan-batasan sehingga keperawatan dapat mempunyai
identitas dalam keberadaannya.
b. Selain itu, grand theory juga mempunyai kontribusi untuk memberikan
perspektif sejarah keperawatan, keadaan waktu itu.
c. Memberikan gambaran bagaimana para pencipta mengembangkan
teori, juga filosofi mereka mendasari ilmu keperawatan, pendidikan
mereka serta prespektif terhadap praktek keperawatan
Contoh dari ilmuan yang menemukan grand theory adalah florence nightingale
dan temuannya merupakan grand theory pertama yang tertulis dalam
perkembangan ilmu keperawatan, Martha Rogers dan Margaret Newman. Grand
theory merupakan landasan dari middle range theory. Contoh: teori self care
deficit adalah middle range theory sementara self care adalah grand theory-nya.