Perfusi miokard
tidak efektif
Hipervolemia
1.2 PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. AMI
1 Pengertian (Difinisi) Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu
penyakit kardiovaskuler yang sering ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari (Astuti & Maulani, 2018).
Infark miokard akut (IMA) atau yang lebih dikenal
serangan jantung adalah keadaan dimana aliran darah ke
jantung mengalami gangguan sehingga menyebabkan sel otot
jantung mati (Haryuni, 2015).
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang banyak
menyebabkan kematian di negara maju maupun negara
berkembang (Susilo, 2015).
2 Asesmen Pengkajian
Keperawatan a. Riwayat penyakit (AMI sebelumnya, PJK, DM).
b. Pemeriksaan Fisik
Subjektif Sesak nafas saat
3 Diagnosa 1. Gangguan pertukaran gas
beraktivitas
keperawatan 2. Intoleransi
Objektif aktivitas
Penggunaan otot bantu
B1 Breathing 3. Hipervolemia
nafas, takipnea, rhoncii,
4. Ansietaswheezing, ekspansi dada
5. Resiko penurunan
tidak penuh. curah jantung
6.
Subjektif Nyeri dada efektif
Perfusi miokard tidak
7. Nyeri Takikardi, nadi lemah
Objektif
4 Kriteria evaluasi
B2 Blood 1. Gangguan pertukaran
tidak teratur,gas TD naik
Tujuan : Oksigen
turun, dan eliminasi
capillary karbondioksida pda
refill,
membran alveolus
oedema,kapiler dalam batas normal. L.01003
akral dingin
Subjektif Gelisah
Kriteria hasil :
B3 Brain Objektif
TingkatGCS menurun,reflek
kesadaran meningkatpupil
menurun/normal
Dispnea menurun
Subjektif -
B4 Bledder Bunyi nafas tambahan menurun
Objektif Produksi urine menurun
Tidak terjadi
Subjektif Mual, nafas
muntah cuping hidung
PH arteri
Objektif Hipoperistaltik
membaik usus,
B5 Bowel
konsistensi
Pola nafas membaik feses
norma/diare
Warna kulit membaik
Subjektif -
B6 Bone PCO2 , PO 2, membaik
Objektif Oedema
2. Intoleransi aktivitas
Tujuan : Respon fisiologis terhadap aktivitas yang
membutuhkan tenaga membaik. L.05047
Kriteria hasil :
Keluhan lelah menurun
Dispnea saat atau setelah aktivitas menurun
3. Hipervolemia
Tujuan : meningkatkan volume cairan di ruang
intraselular dan ekstrasesular tubuh. L.05020
Kriteria hasil :
Asupan cairan meningkat
Asupan cairan meningkat
Membran mukosa membaik
Turgor kulit membaik
Tidak oedem, tidak dehidrasi
4. Cemas/Ansietas
Tujuan : Cemas hilang/berkurang. L. 09093
Kriteria hasil :
Perilaku gelisah dan tegang menurun
Keluhan pusing menurun
Anoreksia menurun
Frekuensi pernapasan menurun
Frekuensi nadi dan Tekanan darah menurun
Konsentrasi membaik
Pola tidur membaik
3. Hipervolemia D. 0022
a. Manajemen hipervolemia I. 03114
Tindakan
1) Observasi
4. Pemeriksaan tanda dan gejala
hipervolemia
5. Monitor status hemodinamik
6. Monitor intake output cairan
7. Monitor tanda hemokonsentrasi
8. Monitor tanda peningkatan tekanan
onkotik plasma
9. Monitor efek samping diuretik
2) Terapeutik
10. Batasai asupan cairan dan garam
11. Tinggikan kepala tempat tidur 30-450
3) Edukasi
12. Anjurkan melapor bila haluaran urine
<0,5mL/jam dalam 6 jam
13. Ajarkan cara membatasi cairan
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, kolaborasi
pengangtian kehilangan kalium akibat diuretik
Lakukan pemberian CRRT (Continuous renal
replacement therapy)
4. Cemas/Tingkat Ansietas D.0080
a. Reduksi Ansietas I.09314
Tindakan
1) Observasi
Identifikasi saat tingkat ansietas
berubah (mis: kondisi, waktu,
stressor)
Identifikasi kemampuan mengambil
keputusan
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
dan nonverbal)
2) Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat
ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyamanan
Motivasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis
tentang peristiwa yang akan datang
3) Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang dialami
Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang
tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
Anjurkan menggunakan perasaan dan
persepsi
Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu
7. Nyeri
a. Manajemen Nyeri I.08238
Tindakan
1) Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan
analgetik
2) Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
3) Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
6 Informasi dan 1. Beri pendidikan tentang kondisi yang spesifik
edukasi 2. Berikan instruksi yang spesifik tentang obat dan efek
sampingnya
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan standar
luaran keperawatan indonesia serta analisa terhadap
perkembangan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan