HUKUM LAUT
1. A. Sebagai sarana lalu lintas kapal dan transportasi. Berdasarkan fakta historis
sejak jaman dahulu hingga masa sekarang, laut dimanfaatkan manusia sebagai
sarana lalu lintas kapal-kapal baik untuk pengangkutan manusia maupun
barang. Lalu lintas kapal asing melalui laut teritorial negara lain semula belum
secara tegas diatur oleh hukum, akan tetapi sesudah Perang Dunia II masalah
lalu lintas kapal asing melalui laut teritorial negara asing diatur oleh hukum
laut internasional, yaitu di dalam Konvensi Jenewa I tahun 1958 tentang laut
teritorial dan zona tambahan.
Sebagai sarana kepelabuhanan. Suatu hal yang berkaitan dengan
pemanfaatan laut sebagai sarana transportasi kapal adalah pelabuhan.
Pelabuhan yang berfungsi sebagai sarana untuk menaikkan/memuat dan
menurunkan/membongkar orang atau barang yang diangkut dg kapal. Jadi di
sini ada kaitan antara fungsi laut sebagai sarana lalu lintas kapal dan
transportasi dengan sarana kepelabuhanan.
Sebagai sarana rekreasi. Negara pantai yang wilayah pantainya memiliki
panorama yang indah pada umumnya memanfaat laut sebagai sarana rekreasi,
baik berupa wisata pantai maupun wisata bahari. Banyaknya wisatawan
manca-negara yang mengunjungi daerah wisata pantai, dapat menambah
devisa negara.
Sebagai sarana untuk memasang kabel dan pipa bawah laut. Daerah dasar
laut dan tanah di bawahnya baik yang tunduk di bawah yurisdiksi nasional
maupun yg berada di luar yurisdiksi, dapat dimanfaatkan oleh negara-negara
baik berpantai maupun tidak berpantai untuk memasang kabel dan pipa bawah
laut untuk berbagai keperluan seperti penyaluran tenaga listrik, saluran
telepon, saluran air bersih, gas atau minyak.
B. Res Nulius adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan
di miliki oleh masing - masing negara. Maksud dari konsep ini adalah negara
memiliki hak kedaulatan atas wilayahnya yang berupa lautan, daratan, dan
udara. Negara berhak juga atas kekayaan alam beserta isinya yang berada dalam
wilayah lautannya.
Res Communis adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah hak
milik masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing
- masing negara. Maksud dari konsep ini adalah tidak ada batas wilayah
kelautan untuk negara - negara di dunia. Setiap orang berhak atas wilayah laut
beserta sumber daya alam yang terkandung didalamnya tanpa ada batasan/
intervensi dari negara manapun.
3. A. Pengertian garis pangkal menurut UNCLOS 1982, merupakan suatu garis awal
yang menghubungkan titik-titik terluar yang diukur pada kedudukan garis air
rendah (low water line), dimana batas-batas ke arah laut, seperti laut teritorial
dan wilayah yurisdiksi laut lainnya (zona tambahan, landas kontinen, dan zona
ekonomi eksklusif) diukur.
B. Garis pangkal lurus yaitu garis air terendah yang menghunungkan titik”
pangkal berupa titik terluar dari pantai gugusan pulau didepannya.
Garis pangkal biasa yaitu garis air terendah sepanjang pantai pada waktu air
sedang surut, yang mengikuti liku/morfologi pantai pada mulut sungai teluk
yang lebar mulutnya tidak lebih dari 24 mil dan pelabuhan garis air terendah
tersebut dapatditarik sebagai suatu garis lurus.
C. 1. Garis Penutup Teluk yang dimaksud adalah garis lurus yang ditarik antara
titik-titik terluar pada garis air terendah yang paling menonjol dan
berseberangan pada muara teluk. Dalam hal ini, garis penutup teluk adalah
seluas atau lebih luas daripada luas setengah lingkaran tengahnya adalah
garis penutup yang ditarik pada muara teluk.
Apabila pada teluk terdapat pulau-pulau yang membentuk lebih dari satu
muara teluk, maka jumlah panjang garis penutup teluk dari berbagai mulut
teluk maksimum 24 mil laut.
2. Garis penutup muara sungai, terusan, dan kuala ditarik antara titik terluar
pada garis air rendah yang menonjol dan berseberangan.
Dalam hal garis lurus tidak dapat diterapkan karena adanya kuala pada
muara sungai, sebagai garis penutup kuala dipergunakan garis-garis lurus
yang menghubungkan antara titik-titik kuala dengan titik-titik terluar pada
air garis rendah tepian muara sungai.
3. Garis penutup pelabuhan ditarik antara titik-titik terluar pada garis air
rendah pantai dan titik-titik terluar bangunan permanen terluar yang
merupakan bagian integral sistem pelabuhan.
5. A. Menurut saya status hak berdaulat atas Ambalat belum sepenuhnya jelas.
Belum ada garis batas maritim yang menetapkan/membagi kewenangan
kedua negara