Anda di halaman 1dari 4

Nama: Rania Nabila Ihsan

NIM: 1910111009
Mata Kuliah: Hukum Adat Minangkabau 3.15

 Transaksi Yang Berhubungan Dengan Tanah

Yang dimaksud transaksi tanah dalam hukum adat adalah suatu perbuatan hukum
yang dilakukan oleh sekelompok orang atau secara individu untuk menguasai
sebidang tanah yang dilakukan baik secara secara sepihak maupun secara 2 pihak
sesuai dengan kebutuhan mereka.

B. Macam-Macam Transaksi Tanah

1. Transaksi Tanah Sepihak

Adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk menguasai sebidang tanah dan tanah
tersebut tidak dikuasai oleh siapa pun.

2. Transaksi Tanaha Dua Pihak

Adalah transaksi tanaha yang objeknya/tanahnya telah dikuasai oleh hak milik.
Transaksi ini biasa terjadi karena:

1. Jual lepas/jual beli

Yang dimaksud dengan jual lepas adalah suatu transaksi dimana satu pihak
menyerahkan kepemilikannya atas tanah untuk selama-lamanya kepada pihak
lain/pihak ke-2 dan pihak ke-2 tersebut telah membayar harga yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak.

2. Jual gadai

Jual gadai adalah penyerahan tanah oleh penjual kepada pembeli dengan harga
tertentu dan dengan hak menebusnya kembali.

3.Jual tahunan
Terjadi apabila pemilik tanah menyerahkan milik tanahnya kepada orang orang lain
untuk beberapa tahun panen dengan menerima pembayaran terlebih dahulu dari
penggarap(orang lain itu).

 Jenis-Jenis Transaksi Tanah

A. Transaksi Tanah yang Bersifat Perbuatan Hukum Sepihak

Adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk menguasai sebidang tanah dan tanah
tersebut tidak dikuasai oleh siapa pun.

Sebagai contoh dari transaksi tanah semacam ini adalah : 1. Pendirian Suatu Desa

Sekelompok orang orang mendiami suatu tempat tertentu dan membuat


perkampungan diatas tanah itu, membuka tanah pertanian, mengubur orang-orang
yang meninggal dunia di tempat itu, dan lain sebagainya, sehingga lambat laun tempat
itu menjadi desa, lambat laun timbul hubungan

religio-magis antara desa dan tanah tersebut, tumbuh suatu hubungan hukum antara
desa dan tanah dimaksud, tumbuh suatu hak atas tanah itu bagi persekutuan yang
bersangkutan, yakni hak ulayat.

2. Pembukaan Tanah Oleh Seorang Warga Persekutuan

Kalau seorang individu, warga persekutuan dengan ijin kepala desa membuka tanah
wilayah persekutuan, maka dengan menggarap tanah itu terjadi suatu hubungan
hukum dan sekaligus juga hubungan religio-magisantara warga tersebut dengan tanah
dimaksud. Lazimnya warga yang membuka tanah tersebut kemudian menempatkan
tanda-tanda pelarangan pada tanah yang ia kerjakan itu. Perbuatan hukum ini adalah
bersifat sepihak juga, perbuatan ini berakibat timbulnya hak bagi warga yang
membuka tanah tersebut, yakni hak milik dan kemudian juga hak wenang pilih atas
tanah yang bersangkutan.

B. Transaksi Tanah yang Bersifat Perbuatan Hukum Dua Pihak

Adalah transaksi tanaha yang objeknya/tanahnya telah dikuasai oleh hak milik.
Macam-macam transaksi tanah ini yaitu :
1. Menjual gadai

Yang menerima tanah berhak untuk mengerjakan tanah itu serta untuk memungut dari
tanah itu. Ia hanya terikat oleh janjinya bahwa tanah itu hanya dapat ditebus oleh yang
menjual gadai. Ia bila sangat membutuhkan uang hanya dapat menjual gadaikan tanah
itu lagi kepada orang lain dan sekali-kali tidak boleh menjual lepas tanah tersebut. Ia
tidak dapat minta kembali uang yang diberikannya kepada yang menjual gadai, tetapi
dalam transaksi demikian ini biasanya disertai dengan perjanjian tambahan seperti : 9

Transaksi ini terdapat diseluruh Indonesia. Perbuatan tidak prinsipal hanya terdapat
dalam

pelaksanaannya saja seperti di Aceh, dalam akta wajib dicantumkan formula ijab-
kabul, di tanah Suku Batak transaksi harus dijalankan diatas nasi ngebul.

2. Menjual lepas

Yang dimaksud dengan jual lepas adalah suatu transaksi dimana satu pihak
menyerahkan kepemilikannya atas tanah untuk selama-lamanya kepada pihak
lain/pihak ke-2 dan pihak ke-2 tersebut telah membayar harga yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak.

Di Aceh terdapat kebiasaan bahwa akta dicantumkan ijaab-kabul, sedangkan di


Minangkabau dalam transaksi ini pembeli lazimnya dalam pembayaran tidak hanya
menyerahkan uang saja, akan tetapi di sertai pisau atau sepotong kain (magis).

3. Menjual Tahunan

Terjadi apabila pemilik tanah menyerahkan tanah miliknya kepada orang lain untuk
beberapa tahun panen dengan menerima pembayaran terlebih dahulu dari
penggarap(orang lain itu).Transaksi tanah ini diluar jawa tidak begitu dikenal lamanya
tidak tentu.
 Keadaan Hukum Pertanahan di Minangkabau

Pada dewasa ini eksistensi Tanah Ulayat Minangkabau dapat terlihat dari masih
adanya penghormatan dari masyarakat hukum adat Minangkabau itu sendiri. Selain
itu, pengakuan terhadap tanah ulayat Minangkabau juga telah diatur dalam peraturan
daerah Sumatera Barat. Dengan demikian, secara tidak lansung, tanah ulayat
Minangkabau secara hukum telah diakui keberadaannya. Kedua, Permohonan tanah
ulayat menjadi tanah hak milik dalam hukum adat khususnya di Minangkabau
memang belum diatur dalam peraturan per-undang-undangan, namun peralihan dai
tanah ulayat tersebut menjadi milik perorangan atau hak milik dapat dilakukan dengan
syarat-syarat tertentu yang telah disepakati bersama dengan pemuka adat dan instansi
pemerintah.dalam hal ini yang berpotensi untuk bisa dijadikan sebagai tanah hak
milik adalah tanah ulayat kaum.

Anda mungkin juga menyukai