Anda di halaman 1dari 46

Padepokan-IT COURSES

http: // Padepokan-it.blogspot.co.id
1
1. Pengenalan Bandwidth Management
2. Konsep Bandwidth Management SimpleQueue
Statis dan Dinamis
3. Pembagian Bandwidth Management Perclient
4. Bandwidth Management By Interfaces
5. Pembagian Bandwidth Managemen dengan 2
Segmen IP Yang Berbeda
6. Penggunaan Queue Tree dengan Metode PCQ
7. Limit Bandwidth Berdasarkan Aktivitas User
8. Studi Kasus Pisah Jalur Browsing, Streaming,
Download, Dan Game Online

2
3
Bandwidth Management
Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan
seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam
koneksi melalui sebuah network.

Tujuan Bandwidth Manajemen :


mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth
sehingga semua client bisa mendapatkan jatah
bandwidth masing-masing Sesuai dengan JatahYang
Telah di Tentukan

4
Manfaat Management Bandwidth

 Semua komputer dapat menggunakan internet dengan


lancar dan stabil walaupun semua unit komputer
menggunakan internet dalam waktu yang bersamaan.
 Semua bagian unit komputer mendapatkan bandwidth
sesuai dengan kebutuhan koneksi internet dan
Memaksimalkan Bandwidth di semua unit komputer.
 Membantu admin dalam mengontrol bandwidth.
 Pengaturan bandwidth (bandwidth management) pada
jaringan komputer diperlukan untuk mengatur tiap data
yang lewat,sehingga pembagian bandwidth menjadi adil.

5
Setting Bandwidth Management
Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat
digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai
jenis jaringan denganmenerapkan layanan Quality Of Service
(QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan

Metode Yang Digunakan :


1. Menggunakan SimpleQueue
- Setting Berdasarkan IP Address Client
- Setting Per Segment Network
- Setting Berdasarkan Interface

2. Menggunakan Queue Tree


3. Studi Kasus Pisah Jalur Bandwidth untuk LAN & Jaringan WLAN

6
Pejelasasan Ke dua Queue

• Queue Simple, cara ini merupakan cara termudah untuk


melakukan pengaturan bandwidth diterapkan pada jaringan
skala kecil dan menengah untuk mengatur pemakaian
bandwidth upload dan download pada setiap user
• Queue Tree, Cara ini relatif lebih rumit namun dapat
melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group
bahkan secara hirarki harus menggunakan fitur mangle pada
firewall jika akan menggunakan queuue tree

7
Perbedaan Simple dan QueueTree
Simple Queue Queue Tree
• Memiliki aturan urutan yang sangat ketat,
antrian diproses mulai dari yang paling atas • Tidak memiliki urutan, setiap antrian akan
sampai yang paling bawah. diproses secara bersama-sama.
• Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua • Mengatur aliran paket secara directional
arah). (satu arah)
• Mampu membatasi trafik berdasarkan alamat IP. • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle
• Satu antrian mampu membatasi trafik dua arah untuk membatasi trafik per IP.
sekaligus (upload/download). • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle
• Jika menggunakan Queue Simple dan Queue terlebih dahulu untuk membedakan trafik
Tree secara bersama-sama, Queue Simple akan download dan upload.
diproses lebih dulu dibandingkan Queue Tree.
• Dinomorduakan setelah Queue Simple.
• Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu
• Mendukung penggunaan PCQ sehingga
membagi bandwidth secara adil dan merata.
mampu membagi bandwidth secara adil dan
• Bisa menerapkan antrian yang ditandai melalui
merata.
paket di /firewall mangle.
• Pengaturan antrian murni melalui paket yang
• Mampu membagi bandwidth secara fixed.
ditandai di /firewall mangle.
• Sesuai namanya, pengaturannya sangat
sederhana dan cenderung statis, sangat cocok • Mampu membagi bandwidth secara fixed.
untuk admin yang tidak mau ribet dengan traffic • Lebih fleksibel dan butuh pemahaman yang
control di /firewall mangle. baik di /firewall mangle khususnya tentang
traffic control.
8
BAGIAN 2
SIMPLE QUEUE

9
Simple Queue Statis (Fix)
Cara 1 (Berdasarkan IP Address Client)

Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan
maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP
192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target
Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa
berupa :

 Single IP (192.168.10.2)

 Network IP (192.168.10.0/24)

 Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan


tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.

10
Konfigurasi

11
Metode Pembagian Bandwidth
Share (Dinamis)
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti
pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple
Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan
menerapkan Limitasi Bertingkat

Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan
3 client.
Konsep
1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client
akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa
mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka
bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.

12
TOPOLOGI BANDWIDTH MANAGEMENT

13
Langkah Konfigurasi
1. setting Queue Parent
Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target
Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.

14
2. Menentukan limitasi per client dengan melakukan
setting child-queue.
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-
masing client.Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR) : 512kbps.
Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya.

15
3. Tes Bandwitch di Client
Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.
Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client setelah
dilakukan limitasi bertingkat

Skenario 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg


menggunakan ibandwidth, maka Client tersebut bisa
mendapat hingga Max-Limit.

Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu


128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-
128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps
yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat
128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 16
Hasil Management Bandwidth

17
Kesimpulan
Pada saat menerapkan queue pada jaringan dikenal dua
rate atau alokasi bandwidth yang akan didapat oleh
setiap user yaitu Nilai CIR dan MIR

 CIR atau Commited Information Rate merupakan alokasi bandwidth


terendah yang bisa didapatkan oleh sebuah komputer user jika traffic
jaringan sangat sibuk. Seburuk apapun keadaan dari jaringan tersebut
komputer user tidak akan mendapatkan alokasi bandwidth dibawah
dari CIR
 MIR atau Maximum Information Rate (MIR) Merupakan Alokasi
Bandwidth maximum yang didapatkan komputer user. MIR biasanya
akan didapatkan seorang user jika ada alokasi bandwidth yang tidak
digunakan lagi oleh user lain.

18
Setting Simple Queue By Interface

Metode Ini Merupakan Teknik untuk menghemat waktu


konfigurasi dimana Jumlah Bandwidth yang dilimit langsung
dilakukan di Interface Masing-Masing

WIFI
LAN

19
Konfigurasinya

20
Pembagian Bandwidth Management dengan
2 Segmen IP yang Berbeda
Contoh Dalam Kasus ini Akan di buat Bandwidth Management Untuk Segmen
IP 192.168.1.0/24 untuk LAN dan 192.168.10.0/24 untuk Wifi. Diamana
Bandwidth Total adalah sebesar 2 Mb akan dibagi dua menjadi 1 Mb untuk
Lan dan 1 Mb untuk Jaringan Hotspot

21
Konfigurasinya.
1. Buat Queue Parent

22
2. Buat Bandwidth Management Untuk Interface LAN

23
2. Buat Bandwidth Management Untuk Interface WLAN

24
LIMIT BANDWIDTH BERDASARKAN
EKSTENSI FILE

Deskripsi
 Untuk membatasi Download File besar seperti
.rar .zip .mp3 .flv .avi .iso dll
 Menggunakan Mangle di Firewall Sebagai Tanda

 Skenario : Jika ada seorang user yang memulai


mendownload file dengan ekstensi .rar (ditandai
dengan opsi content = .rar), maka koneksi
tersebut akan diberi nama paket terlimit conn.
Begitupun dengan file jenis lain misal .zip, .iso, 25

.mp3, .avi, dll


LANGKAH KONFIGURASI

1. Membuat Mangle (Mark Connection dan Mark


Packet)
2. Konfigurasi SimpleQueue (Membuat Limit
Paket) untuk membatasi aktifitas download file
3. Uji Coba Konfigurasi dengan mendownload file

26
FUNGSI MANGLE
 Fungsi Mangle di Firewall digunakan untuk memberikan
label (Tanda) kepada paket-paket data yang berisi
ekstensi file-file yang telah di definisikan di Mark
Connection dan Mark Packet
 Mark Connection ditujukan untuk menandai awal dari
suatu koneksi yang akan mendownload file-file tersebut
 Mark Packet ditujukan untuk menandai paket-paket data
yang merupakan bagian dari koneksi awal yang sudah
ditandai oleh mark connection.
 cara kerja Queue Tersebut adalah jika ada seorang user
yang mulai mendownload file dengan ektensi .mp4
(ditandai dengan opsi content= .mp4) maka koneksi
tersebut akan diberi nama paket terlimit conn.
27
MEMBUAT MANGLE MARK CONNECTION
1. Klik IP – Firewall
2. Selanjutnya Buat Mark Connection

28
MEMBUAT MANGLE MARK PACKET

29
MEMBUAT SIMPLEQUEUE

30
UJI COBA KONFIGURASI
1. Download File MP3
2. Lihat Hasilnya Seperti Terlihat Pada Gambar
dibawah ini

31
Bagian 3

QUEUE TREE (Q3)

KONSEP DAN IMPLEMENTASI

32
Bandwidth Manajemen Dengan Queue Tree

 Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih


komplex dalam limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan
packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baik. Digunakan untuk
membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload.
Secara umum Queu Tree ini tidak terlihat berbeda dari Simple Queue.

 Perbedaan yang bisa kita lihat langsung yaitu hanya dari sisi cara pakai
atau penggunaannya saja. Dimana Queue Simple secara khusus memang
dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree
dirancang untuk melaksanakan tugas antrian yang lebih kompleks dan
butuh pemahaman yang baik tentang aliran trafik.

33
Tahapan Konfigurasi
1. Setup Mangle Mark Connection dan
Mark Packet
2. Buat Queue Type Download Upload
(pcq)
3. Setting Queue Tree Per Client atau per
segmen Network, Download dan
Upload
4. Uji Coba Dan Monitoring

34
Setup Mangle
• Klik IP – Firewall – Mangle Mangle digunakan sebagai atruran/rule pada
pembatasan bandwidth. Pada Queue Tree
• Klik Tombol + menggunakan 2 mark, yaitu Mark Connection dan
Mark Packet.

1. Buat Mark Connection 2. Buat Mark Packet 35


Buat Queue Type Download dan Upload
• Klik Queue
• Pilih Queue Type
• Kemudian Buat Queue Type Download dan Upload

36
Penjelasan Beberapa Argumen di PCQ
• PCQ rate berfungsi untuk membatasi bandwidth maksimum yang bisa
didapatkan. Dengan memasukkan angka pada rate ini (default: 0) maka
maksimal download yang akan didapatkan per IP akan dibatasi mis. 128k
(kbps).
• Limit berfungsi untuk membatasi jumlah koneksi paralel yang
diperkenankan bagi tiap IP. artinya bila kita meletakkan nilai 50, maka
cuma 50 koneksi simultan yang bisa didapat oleh 1 IP address (baik itu
source / destination).
• Total Limit adalah total keseluruhan koneksi paralel yang diperkenankan
untuk seluruh ip addresss (baik itu source ataupun destination).
• PCQ Classifier berfungsi mengklasifikasikan arah koneksi, Misalnya jika
Classifier yang digunakan adalah src-address pada Local interface, maka
aliran pcq akan menjadi koneksi upload. Begitu juga dgn dst-address akan
menjadi pcq download.

37
Buat Queue Tree Per-Client Download dan Upload
• Klik Queue
• Pilih Queue Tree

38
Penjelasan
• Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa
dibuat secara khusus dibagian queu types
• Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target/ip
yang diqueue
• Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh
target/ip yang diqueue.
• Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh
target/ip yang diqueue ketika burst sedang aktif
• Burst time : Periode waktu dalam detik ,dimana data Rate
rata2 dikalkulasikan.
• Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate dibawah nilai
burst threshold maka burst
• diperbolehkan. Ketika data Rate sama dengan nilai burst
threshold burst dilarang.

39
Hasil Bandwidth Manajemen Queue Tree Per Client

40
Hasil Bandwidth Manajemen Queue Tree
Per Segmen Network

Keterangan
- Konfigurasi dengan cara By Segmen Network Lebih Cepat dan Mudah
karena kita tidak perlu mendefinisikan Client satu persatu
- Tutorial lengkap bias dilihat disini
http://padepokan-it.blogspot.com/2015/04/setting-bandwidth-menggunakan-queue.html

41
Kesimpulan

• Bandwidth Manajemen dengan Queue Tree dirasakan lebih baik


dikarenakan Fitur limit bandwidth di mikrotik Simple Queue tidak
bisa mengalokasikan bandwith kusus buat icmp sehingga apabila
pemakaian bandwith di client sudah full maka ping time nya akan
naik dan bahkan rto( request time out).
• Berbeda halnya dengan di Queue tree, untuk men-setingnya kita
membutuhkan setting mangle di Firewall. Namun di Queue tree kita
bisa mengalokasikan bandwith cmp (ping) , sehingga walau pun
bandwith di client full ping time nya pun masih stabil. Dan untuk
queue tree kita bisa mengkustom rule apa saja yang mau kita limit.
Atau rule limit bebas berdasarkan apa yang kita mau. Contoh, limit
berdasar kan ip address, port dll.
• Sebelum Melakukan Management Bandwidth Terlebih dahulu
ketahui total bandwidth yang didapat dari ISP, kemudian ketahui
jumlah client yang akan memakai bandwidth.

42
Studi Kasus

1. Pisah Jalur Bandwidth LAN dan WLAN


2. Membuat Bandwidth Managemen Multi Paretnt dan Queue Tree

www.padepokanit.com
43
Deskripsi Studi Kasus

44
Sumber Refrensi
• www.Mikrotik.co.id
• Mikrotikindo.blogspot.com
• Mikrotik Kungfu Jilid 1 & 2
• Hasil Implementasi Ril Dilapangan Implementasi di Garment Industry dan
Beberapa Warnet.

45
Bersambung Ke Bagian-3
Firewall & Port Forwarding

TERIMA KASIH,
Created By Padepokan-IT Course
46
www.padepokanit.com

Anda mungkin juga menyukai