*Coresponding Author
Info Artikel: Dikirim: Mei 201 ; Direvisi: 20 Juni 2021; Diterima: 30 Juni 2021
Cara sitasi: Mashami, R.A., & Aryani, M. (2021). Pelatihan Pengolahan Sampah Anorganik di
Kelurahan Sasake. Intan Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 2(1), 48-54.
48
Mashami & Aryani, Pelatihan Pengolahan Sampah Anorgani… 49
awareness, especially regarding waste recycling, so it is hoped that in the long term
it can provide waste and increase people's income.
Keywords: Training, Waste Management, Inorganic Waste.
Pendahuluan
Sampah merupakan salah satu masalah klasik bagi lingkungan. Data
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa tahun
2019 sampah di Indonesia mencapai 68 juta tons. Sampah plastik sendiri
diperkirakan mencapai 9.52 tons. Menurut UU No. 18 Tahun 2008, sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Sampah yang dibuang ke lingkungan dapat
menjadi beban bagi lingkungan.
Daur ulang adalah proses memanfaatkan bahan bekas atau sampah untuk
menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali. Daur ulang memiliki
manfaat, antara lain: (a) mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke
tempat pembuangan akhir, (b) mengurangi dampak lingkungan yang terjadi
akibat menumpuknya sampah di lingkungan, (c) dapat menambah
penghasilan melalui penjualan produk daur ulang yang dihasilkan, (d)
Upaya pengelolaan sampah melalui daur ulang ini perlu diajarkan kepada
ibu rumah tangga dan remaja putri di Kelurahan Sasake Kabupaten Lombok
Tengah. Selain itu, yang lebih penting adalah pemberian edukasi agar dapat
mengurangi jumlah sampah harian dalam rumah tangga. Adanya
kepedulian dari ibu rumah tangga dan remaja putri untuk meminimalkan
sampah rumah tangga tentunya sangat membantu meminimalkan timbunan
sampah keseluruhan yang masuk di lingkungan. Selain itu, pengelolaan
sampah anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang memiliki nilai ekonomi
sehingga dapat menjadi alternatif penghasilan keluarga.
Metode
Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah ceramah dan
demonstrasi. Metode ceramah dipilih untuk menyampaikan konsep tentang
sampah, jenis sampah, sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce,
reuse, recycle), serta pengelolaan sampah anorganik menjadi aneka kreasi
(hasta karya) daur ulang. Penggunaan metode ceramah dibantu dengan
memanfaatkan laptop dan LCD untuk menayangkan materi, termasuk
penayangan video daur ulang sampah anorganik menjadi beberapa produk.
Pemanfaatan laptop dan LCD membantu peserta pelatihan lebih mudah
memahami pengelolaan sampah anorganik, mengingat materi pelatihan
relatif banyak dan waktu pelatihan yang terbatas. Metode demonstrasi
dipilih untuk menunjukkan suatu proses kerja sehingga dapat memberikan
kemudahan bagi peserta pelatihan. Demonstrasi dilakukan oleh tim sebagai
narasumber dengan harapan peserta pelatihan dapat melaksanakan praktik
daur ulang sampah anorganik sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan.
Selama ceramah dan demonstrasi berlangsung diselingi dengan diskusi atau
tanya jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sampah anorganik dan
pengelolaannya.
dapat di daur ulang dan yang dapat di daur ulang, warga juga memiliki
keterampilan untuk menghasilkan kerajinan tangan yang dibuat dari bahan
baku sampah plastik.
Simpulan
Pelatihan pengelolaan sampah anorganik di Kelurahan Sasake telah berhasil
dilakukan. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang melebihi target, jawaban
peserta yang telah memahami materi yang diberikan, dan antusias peserta
selama pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat khususnya mengenai daur ulang sampah, sehingga diharapkan dalam
Daftar Pustaka
Asia & M.Z. Arifin. 2017. Dampak Sampah Plastik Bagi Ekosistem Laut. Buletin
Matric 14(1): 44-48.
ESP-USAID. 2010. Modul Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Jakarta:
Environmental Services Program.
Hendiarti, N. (2018). Combating Marine Plastic Debris in Indonesia. Dipresentasikan
pada Science to Enable and Empower Asia Pacific for SDGs (Jakarta, 30 Juli
2018).
Krisnani, H., Humaedi, S., Hasanah, D., Asiah, S., Basar, G.G.K., Sulastri, S., &
Mulyana, N. (2017). Perubahan Pola Pikir Masyarakat Mengenai Sampah
Melalui Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik di Desa Genteng,
Kecamatan Sukasari, Kab. Sumedang. Jurnal Penelitian & PPM, 4 (2), 281-289.
Razak, M.R.R., Syarifuddin, H., Fitriyani, F., Jabbar, A., & Ikbal, M. (2020).
Kesadaran Masyarakat dan Polusi Sampah.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v7i3.2020.545-554
Setianingrum, R.B. (2018). Pengelolaan Sampah Dengan Pola 3 R Untuk
Memperoleh Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat. Jurnal BERDIKARI 6(2), 173-
183.
SIPSN. (2020). Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional.
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Walid, A., Kesumah, R.G.T., Putra, E.P., Suciarti, P., & Herlina, W. (2020). Pengaruh
Keberadaan TPA terhadap Kualitas Air Bersih Diwilayah Pemukiman Warga
Sekitar: Studi Literatur. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), 1075-
1078, DOI 10.33087/jiubj.v20i3.1025