DISUSUN OLEH:
Nama: Alfianti Rossy Rostiani
NIM: 201130142
Kelas: HES D
DOSEN PENGAMPU:
Drs. H. Hajani, M. Si.
1. RESUME KELOMPOK 1 (LANDASAN TEORITIS PENDIDIKAN PANCASILA)
Kultural
Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai
pandangan hidup adalah bangsa yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri
sehingga bangsa itu mudah terombang ambing dari pengaruh yang berkembang dari
luar negerinya.
Masih ada sederet fakta empiris yang menunjukkan betapa Pancasila sebagai
dasar negara Republik Indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Nasib buruh
semakin ternistakan karena keserakahan juragannya dan kebijakan pemerintah yang
membiarkan praktik outsourcing yang kerap tak manusiawi. Pemerintah sulit
menjadikan rasa empati sebagai bahan pertimbangan utama merancang
kebijakan, yang di luar terlihat populis tetapi substansinya sebenarnya
menindas. Pancasila kita sedang berhadapan dengan pola perilaku elite yang tidak
lagi peka terhadap rakyatnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa harus dimaknai bersama-sama dengan sila-sila
lainnya. Sebagai bangsa yang bertuhan, meyakini kebenaran Tuhan tidak boleh
dilakukan dengan cara menegasikan kemanusiaan. Untuk bisa menciptakan
kemanusiaan yang adil dan beradab, kebijakan sosial-politik-ekonomi harus
berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Telah bertahun-tahun
tahun kita hidup hanya sebagai bangsa yang dipaksa untuk menghafal sila-sila
Pancasila demi kekuasaan, bukan manifestasinya dalam kehidupan nyata.
Keadaban publik yang hancur inilah yang sering kali merusak wajah
hukum, budaya, pendidikan, dan agama. Tantangan dari dalam di antaranya berupa
berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia . Apa yang terjadi di Aceh, Maluku, dan Papua merupakan
sebagian contoh di dalamnya. Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam
menghadapi gerakan-gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap
eksisnya keutuhan Bangsa Indonesia dan pancasila.
Pancasila yang menjadi dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki
sejarah panjang. Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan yang ada di
Indonesia, tepatnya di Jawa Timur. Ada dua buku yang terkenal di zaman Kerajaan
Majapahit, kedua buku itu adalah Negarakertagama dan Sutasoma. Di mana yang
tertuang pada kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada 1365 dan Kitab
Sutasoma karya Empu Tantular.
Seperti pencarian akan kebenaran yang tak pernah berhenti, Pancasila adalah
gagasan ideal yang harus didekati secara terus-menerus. Masa ini merupakan salah satu
dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli. Namun, penetapan
waktu tersebut masih mengundang diskusi yang bersifat polemis. Kebangkitan nasional
dianggap lebih terwakili oleh Sarekat islam, yang mempunyai anggota di seluruh Hindia.
Pada tahun itu juga, Sarekat Dagang Islam yang didirikan Haji Samanhudi
bertransformasi dari koperasi pedagang batik menjadi organisasi politik. Selain itu, KH
Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, orang yang bersifat sosial dan bergerak di
bidang pendidikan. Komite tersebut melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda
yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjahan
Perancis, tetapi dengan pesta perayaan yang biayanya berasal dari negeri jajahannya. Ia
pun menulis Als ik eens Nederlander was yang dimuat dalam surat kabar de Expresm
milik Douwes Dekker.
Dipimpin oleh Alaudin Ri’ayat Syah II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan
Abdul Jalil Syah I Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahillah seorang ulama dari Demak yang menyebarkan agama islam di Jawa
Barat memimpin rakyat melakukan perlawanan terhadap Portugis. Sunda Kelapa diganti
menjadi Jayakarta oleh Fatahillah kemudian berdirilah kerajaan Banten.
Dalam pidatonya Mr. Muh. Yamin menyerahkan naskah sebagai lampiran yaitu
suatu rancangan usulan sementara berisi rumusan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia.
Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti dengan
istilah Undang-Undang Dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk
negara republik dan luas wilayah negara baru. Tujuan anggota badan penyelidikadalah
menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang mempersatukan semua kepulauan
Indonesia.
A. Kutai
B. Sriwijaya
Persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus itu. Perumusan teks
proklamasi dilakukan dirumah laksamana Tadashi Maeda, yang sekarang menjadi
museum perumusan naskah proklamasi. Membahas naskah dilakukan pada 17 Agustus
dini hari.
Sidang PPKI sehari setelah proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus
1945 PPKI mengadakan sidangnya yang pertama sebelum sidang resmi di mulai, kira-
kira 20 menit dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan
dengan rancangan naskah panitia pembukaan UUD 1945 yang pada saat itu di kenal
dengan piagam Jakarta. Dalam pertemuan tersebut syukur Alhamdulillah para pendiri
negara kita bermusyawarah dengan moral yang luhur.
4. RESUME KELOMPOK 4 (PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT)
Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif seluruh
bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang
kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.
Pengertian filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran
yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini
sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Obyek filsafat adalah seseorang yang
berfikir atau memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.
Yang harus ada, disebut dengan absoluth atau mutlak, yaitu Tuhan pencipta
alam. Yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang relative , bersifat
tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh Tuhan pencipta alam. Menurut Edang
Saefudin Ansori obyek material filsafat adalah sarfa yang ada Hakekat
manusia, sedangkan obyek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal
terhadap obyek material filsafat.
Dengan demikian obyek material filsafat mengacu pada substansi yang ada dan
mungkin ada yang dapat difikirkan oleh manusia, sedangkan obyek formal filsafat
menggambarkan tentang cara dan sifat berfikir terhadap obyek material tersebut, dengan
kata lain obyek formal filsafat mengacu pada sudut pandang yang digunakan dalam
memikirkan obyek material filsafat.
Materialisme
Semua realitas itu ditentukan oleh materi dan terikat pada hukum alam, yaitu
hukum sebab-akibat yang bersifat obyektif.
Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan
kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah
maka itu bukan Pancasila.
Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya. Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep
kebenaran Pancasila yang bukan saja ditunjukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga
bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan
ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Epistemologis Pancasila
Arti Pancasila yang umum universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang
merupakan intisari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaandalam
bidang keneragaan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam
berbagai bidang kehidupan yang konkrit.
Arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman
kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia. Arti
Pancasila yang bersifat khusu dan konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praksis
dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis.
Dasar adalah asa-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai
sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Instrumental adalah nilai yang
berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam
peraturan dan mekanisme Lembaga-lembaga negara. Praktisadalah nilai yang
sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etika atau nilai moral merupakan nilai
dasar yang mendasari nilai instrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Filsafat pertama berisi tentang segala sesuatu yang ada, sedangkan kelompok
kedua membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Misalnya
hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan, tentang
pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui dan tentang yang transenden. Etika adalah
suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus menggambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Etika umum merupakan prinsip- prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pada umumnya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, dan tidak
susila, baik dan buruk. Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang dilawankan
dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa orang yang
memilikinya dikatakan orang yang tidak susila. Etika adalah ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita
bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
1. Etika Politik
Yang seharusnya menjadi tujuan/sasaran segala kebijakan politik, jadi apa yang
harus mau dicapai baik oleh badan legislatif maupun eksekutif. Etika politik adalah
perkembangan filsafat di zaman pasca tradisional. Dua pertanyaan etika politik di atas
baru bisa muncul di ambang zaman modern, dalam rangka pemikiran zaman
pencerahan, karena pencerahan tidak lagi menerima tradisi/otoritas/agama, melainkan
menentukan sendiri bentuk kenegaraan menurut ratio/nalar, secara etis. Perpisahan antara
kekuasaan gereja dan kekuasaan Negara b.
2. Etika Sosial
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial, dimensi
politis mencakup lingkaran kelembagaan hukum dan negara, sistem – sitem nilai serta
ideologi yang memberikan legitimasi kepadanya. Dengan demikian dimensi politis
manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadarn manusia akan dirinya sendiri sebagai
anggota masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang menentukan kerangka kehidupannya
dan di tentukan kembali oleh kerangka kehidupannya serta ditentukan kembali oleh
tindakan – tindakannya.
Dua aspek ini yang senantiasa berhadapan dengan tindakan moral manusia. Sila
pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, serta sila ke dua Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Pada zaman orde lama pancasila belum di tegaskan sebagai system etika, hanya
sebatas pandangan moral. Pada era reformasi, pancasila sebagai system etika sudah ada
tetapi kembali tenggelam karena adanya Abuse Of Power baik di lembaga
legislatif, eksekutif, atau yudikatif. Di lihat dari sumber sosologis, pancasila sebagai
sistem etika dapat di temukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia.
Sumber politis pancasila sebagai system etika terdapat dalam norma-norma dasar
sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan per undang-undangan. Pancasila sebagai
sistem etika merupakan norma tertinggi yang sifatnya abstrak, sedangkan per undang-
undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit. Dinamika dan
Tantangan Sebagai Dasar Negara.
Masih ada sederet fakta empiris yang menunjukkan betapa Pancasila sebagai
dasar negara Republik Indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Pancasila kita
sedang menghadapi krisis multidimensional. Pancasila kita sedang berhadapan dengan
pola perilaku elite yang tidak lagi peka terhadap rakyatnya. Pancasila kita juga sedang
menghadapi tantangan bagaimana membuat orang-orang beragama lebih toleran terhadap
lainnya.
Tantangan terhadap eksistensi Pancasila tidak hanya bersifat internal tetapi juga
bersifat eksternal.
7. RESUME KELOMPOK 7 (PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN REPUBLIK Indonesia)
Pengertian
Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu
kenegaraan. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yang berdasarkan atas
hukum, oleh karena itu segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
diatur dalam suatu sistem peraturan perundang-undangan.
Dalam UUD 1945 yang telah diamandemen, MPR tidak mempunyai kewenangan
untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, tetapi hanya sebatas melantik. Negara
Republik Indonesia .
Perwakilan Rakyat
Pengawas Keuangan
Logie yang artinya logika atau rasio. Sehingga arti ideologi dapat juga
didefinisikan sebagai seperangkat ide yang membentuk keyakinan dan paham untuk
mewujudkan cita-cita manusia. Agar lebih memahami apa arti ideologi, maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli.
Sosialisme
Dalam ideologi sosialisme, tidak ada pengakuan atas hak milik pribadi.
Feminisme
Dengan kata lain, Pancasila memuat nilai dan norma yang bisa dijadikan pedoman
untuk berperilaku. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi
visi untuk menjalankan kehidupan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila digunakan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia Ketuhanan yang berkebudayaan
Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara
Indonesia, kekal dan abadi.
Idea berarti daya cipta sebagai hasil kesadaran manusia dan logos yang berarti
ilmu pengetahuan. Istilah ideologi berasal dari filsuf Prancis, Destutt de Tracy yang
mempelajari berbagai gagasan manusia serta kadar kebenarannya. De Tracy memaknai
ideologi sebagai ilmu tentang gagasan-gagasan yang menunjukan jalan yang benar
menuju masa depan. Sedangkan hakikat ideologi itu sendiri adalah nilai-nilai dasar yang
disepakati oleh mayoritas warga negara dan yang ingin di wujud nyatakan dalam
kehidupan bernegara.
Ideologi pada dasarnya merupakan ide atau gagasan yang dilemparkan atau
ditawarkan ke tengah-tengah arena perpolitikan.
Ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari penjelasan-
penjelasan yang sifatnya parsial, sampai kepada gagasan atau pandangan
komprehensif. Sistem hukum nasional yang taat asas.
Ideologi Kapitalisme
Dalam ideologi ini, negara tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam upaya
memperkaya diri seseorang.
Ideologi Marxisme
Marxisme adalah hasil pemikiran dari Karl Marx, dia menyusun sebuah teori
besar yang berhubungan dengan sistem ekonomi, sosial dan politik. Ideologi pancasila
mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Oleh karena itu, dalam ideologi pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak
masyarakat. Selain itu, bahwa manusia menurut pancasila mempunyai kodrat sebagai
makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Ilmu pengetahuan sendiri memiliki 2 kata yang yang berbeda makna, yaitu ilmu
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang telah disusun secara sistematis dengan
metode tertentu.
Filsuf besar yang berpengaruh saat itu, yaitu Augustinus dan Thomas
Aquinas, pemikiran mereka memberi ciri khas pada filsafat Abad Tengah. Filsafat
Yunani Kuno yang sekuler kini dicairkan dari antinominya dengan doktrin
gerejani, filsafat menjadi bercorak teologis. Di satu pihak otonomi beserta segala
kebebasannya telah dimiliki kembali oleh umat manusia, sedang di lain pihak manusia
kemudian mengarahkan hidupnya ke dunia sekuler, yaitu suatu kehidupan pembebasan
dari kedudukannya yang semula merupakan koloni dan subkoloni agama dan
gereja. Agama yang semula menguasai dan manunggal dengan filsafat segera
ditinggalkan oleh filsafat.
Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika
profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika
jurnalistik, etika seksual dan etika politik. Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi
pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar itu kemudian melahirkan empat
kaidah penuntun hukum yang harus di jadikan pedoman dalam pembangunan hukum.
Indonesia Klasik
Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa
melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua
dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian
gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakat-masyarakat Indonesia itu
sebagai pedoman bertingkahlaku dan menghasilkan produks-produk kebudayaan itu
sendiri.