Anda di halaman 1dari 16

RESUME MATERI KELOMPOK

DISUSUN OLEH:
Nama: Alfianti Rossy Rostiani
NIM: 201130142
Kelas: HES D

DOSEN PENGAMPU:
Drs. H. Hajani, M. Si.
1. RESUME KELOMPOK 1 (LANDASAN TEORITIS PENDIDIKAN PANCASILA)

A. KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH


BANGSA INDONESIA

Perumusan pancasila awalnya dilakukan pada sidang BPUPKI yang dilaksanakan


mulai 29 Mei 1 Juni 1945 dengan jumlah anggota 60 orang yang di ketuai Dr.
Radjiman Wedyodiningrat yang didampingi oleh dua orang ketua muda, yaitu Raden
Panji Suroso dan Ichi bangase. Soekarno dan Mr. Soepomo.dalam pembicaraan
tersebut terdapat perbedaan dan diambil keputusan yang mencapai mufakat.

Kultural

Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai
pandangan hidup adalah bangsa yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri
sehingga bangsa itu mudah terombang ambing dari pengaruh yang berkembang dari
luar negerinya.

B. DINAMIKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa


negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara
harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-
undangan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan
perbedaan , tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas
Indonesia yang dinyatakan dalam seloka «Bhinneka Tunggal Ika». Maka Pancasila
merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat
Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.

C. TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA

Masih ada sederet fakta empiris yang menunjukkan betapa Pancasila sebagai
dasar negara Republik Indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Nasib buruh
semakin ternistakan karena keserakahan juragannya dan kebijakan pemerintah yang
membiarkan praktik outsourcing yang kerap tak manusiawi. Pemerintah sulit
menjadikan rasa empati sebagai bahan pertimbangan utama merancang
kebijakan, yang di luar terlihat populis tetapi substansinya sebenarnya
menindas. Pancasila kita sedang berhadapan dengan pola perilaku elite yang tidak
lagi peka terhadap rakyatnya.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa harus dimaknai bersama-sama dengan sila-sila
lainnya. Sebagai bangsa yang bertuhan, meyakini kebenaran Tuhan tidak boleh
dilakukan dengan cara menegasikan kemanusiaan. Untuk bisa menciptakan
kemanusiaan yang adil dan beradab, kebijakan sosial-politik-ekonomi harus
berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Telah bertahun-tahun
tahun kita hidup hanya sebagai bangsa yang dipaksa untuk menghafal sila-sila
Pancasila demi kekuasaan, bukan manifestasinya dalam kehidupan nyata.

Keadaban publik yang hancur inilah yang sering kali merusak wajah
hukum, budaya, pendidikan, dan agama. Tantangan dari dalam di antaranya berupa
berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia . Apa yang terjadi di Aceh, Maluku, dan Papua merupakan
sebagian contoh di dalamnya. Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam
menghadapi gerakan-gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap
eksisnya keutuhan Bangsa Indonesia dan pancasila.

2. RESUME KELOMPOK 2 (PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA


Indonesia)

Pancasila yang menjadi dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki
sejarah panjang. Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan yang ada di
Indonesia, tepatnya di Jawa Timur. Ada dua buku yang terkenal di zaman Kerajaan
Majapahit, kedua buku itu adalah Negarakertagama dan Sutasoma. Di mana yang
tertuang pada kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada 1365 dan Kitab
Sutasoma karya Empu Tantular.

Berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-


kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang sangat
panjang. Dalam proses waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting
yang merupakan tonggak sejarah perjuangan. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar
Negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Republik
Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan
rakyat.

Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan


penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Republik Indonesia. Sebagai
dasar dan ideologi negara, Pancasila harus terus dimaknai secara terbuka dan
dinamis. Sebagai ideologi, Pancasila merupakan konsep yang final dan mapan bagi
bangsa kepulauan dengan masyarakat semajemuk Indonesia. Pemaknaan Pancasila terus
disesuaikan dengan konteks, berkembang seiring dengan gerak demokrasi yang ada di
Indonesia. Setiap generasi dan kelompok masyarakat Indonesia dimungkinkan untuk
memberikan makna yang berbeda dan mewujudkannya dalam keragaman yang
akseleratif.

Seperti pencarian akan kebenaran yang tak pernah berhenti, Pancasila adalah
gagasan ideal yang harus didekati secara terus-menerus. Masa ini merupakan salah satu
dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli. Namun, penetapan
waktu tersebut masih mengundang diskusi yang bersifat polemis. Kebangkitan nasional
dianggap lebih terwakili oleh Sarekat islam, yang mempunyai anggota di seluruh Hindia.

Pada tahun itu juga, Sarekat Dagang Islam yang didirikan Haji Samanhudi
bertransformasi dari koperasi pedagang batik menjadi organisasi politik. Selain itu, KH
Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, orang yang bersifat sosial dan bergerak di
bidang pendidikan. Komite tersebut melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda
yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjahan
Perancis, tetapi dengan pesta perayaan yang biayanya berasal dari negeri jajahannya. Ia
pun menulis Als ik eens Nederlander was yang dimuat dalam surat kabar de Expresm
milik Douwes Dekker.

Menurut sejarawan MC Ricklefs, ini merupakan partai politik penting pertama


yang beranggotakan etnis Indonesia, semata-mata mencita-citakan kemerdekaan politik.

Dipimpin oleh Alaudin Ri’ayat Syah II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan
Abdul Jalil Syah I Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa

Fatahillah seorang ulama dari Demak yang menyebarkan agama islam di Jawa
Barat memimpin rakyat melakukan perlawanan terhadap Portugis. Sunda Kelapa diganti
menjadi Jayakarta oleh Fatahillah kemudian berdirilah kerajaan Banten.

A. Sidang BPUPKI Pertama

Dalam pidatonya Mr. Muh. Yamin menyerahkan naskah sebagai lampiran yaitu
suatu rancangan usulan sementara berisi rumusan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia.

B. Sidang BPUPKI Kedua Haji Agus Salim

Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti dengan
istilah Undang-Undang Dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk
negara republik dan luas wilayah negara baru. Tujuan anggota badan penyelidikadalah
menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang mempersatukan semua kepulauan
Indonesia.

C. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Pertemuan itu dirancang sebagai usaha terakhir Jepang mendapatkan dukungan


dari Indonesia, apalagi pasca pengeboman atom Kota Hiroshima pada 6 Agustus
1945. Keputusan tersebut diambil menyambung penetapan nama-nama anggota PPKI
yang merupakan representasi perwakilan dari seluruh wilayah Nusantara. Hari itu, rapat
membahas perubahan UUD 1945, karena anggota PPKI dari wilayah Indonesia Timur
merasa keberatan dengan beberapa pasal yang kalimatnya cenderung
Islamsentris. Nyatanya, para pemimpin Islam yang hadir dalam sidang PPKI saat itu
bersedia, semata demi masa depan dan persatuan bangsa.
3. RESUME KELOMPOK 3 (PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
BANGSA PERJUANGAN Indonesia)

A. Kutai

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400M, dengan ditemukannya


prasasti yang berupa. Bentuk kerajaan dengan agama sebagai tali pengikat kewibawaan
raja dalam kerajaan yang muncul kemudian di jawa dan Sumatra. Dalam zaman kuno
terdapat 2 kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dengan wilayah yang meliputi
hampir seluruh wilayah indonesia.

B. Sriwijaya

Menurut Mr.M.Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan indonesia tidak dapat


dipisahkan dengan kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa
indonesia. Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang
mencapai zaman keemasannya pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan
Mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh laksamana nala dalam pemimpin armada untuk
munguasai nusantara. Mereka itu diantara lain Portugis yang kemudian di ikuti oleh
orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat tanaman rempah. Pada akhir abab ke XVI
bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan menempuh jalan yang penuh kesulitan.

Untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri , kemudian mereka


mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama V.O.C yang dikalangan rakyat
dikenal dengan istilah kompeni

Kebangkitan nasional pada masa ini banyak berdiri Gerakan-gerakan nasional


untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan
kekuatanya sendiri. Kemenangan sekutu dalam perang dunia membawa hikmah bagi
bangsa indonesia.

Persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus itu. Perumusan teks
proklamasi dilakukan dirumah laksamana Tadashi Maeda, yang sekarang menjadi
museum perumusan naskah proklamasi. Membahas naskah dilakukan pada 17 Agustus
dini hari.

C. Susunan keanggotaan PPKI adalah

Sidang PPKI sehari setelah proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus
1945 PPKI mengadakan sidangnya yang pertama sebelum sidang resmi di mulai, kira-
kira 20 menit dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan
dengan rancangan naskah panitia pembukaan UUD 1945 yang pada saat itu di kenal
dengan piagam Jakarta. Dalam pertemuan tersebut syukur Alhamdulillah para pendiri
negara kita bermusyawarah dengan moral yang luhur.
4. RESUME KELOMPOK 4 (PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT)

Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif seluruh
bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang
kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.

Pengertian filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran
yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini
sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Obyek filsafat adalah seseorang yang
berfikir atau memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.

Yang harus ada, disebut dengan absoluth atau mutlak, yaitu Tuhan pencipta
alam. Yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang relative , bersifat
tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh Tuhan pencipta alam. Menurut Edang
Saefudin Ansori obyek material filsafat adalah sarfa yang ada Hakekat
manusia, sedangkan obyek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal
terhadap obyek material filsafat.

Dengan demikian obyek material filsafat mengacu pada substansi yang ada dan
mungkin ada yang dapat difikirkan oleh manusia, sedangkan obyek formal filsafat
menggambarkan tentang cara dan sifat berfikir terhadap obyek material tersebut, dengan
kata lain obyek formal filsafat mengacu pada sudut pandang yang digunakan dalam
memikirkan obyek material filsafat.

Materialisme

Semua realitas itu ditentukan oleh materi dan terikat pada hukum alam, yaitu
hukum sebab-akibat yang bersifat obyektif.

Ciri Sistem Filsafat Pancasila

Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan
kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah
maka itu bukan Pancasila.

Inti Sila-Sila Pancasila

Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya. Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep
kebenaran Pancasila yang bukan saja ditunjukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga
bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan
ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Epistemologis Pancasila

Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,


metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologis meneliti sumber
pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu
pengetahuan.

Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana telah dipahami bersama


adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia sendiri. Tentang susunan Pancasila
sebagai suatu sistem pengetahuan,maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal
logis, baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti dari sila-sila Pancasila
itu. Pancasila memiliki sistem logis baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.

Arti Pancasila yang umum universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang
merupakan intisari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaandalam
bidang keneragaan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam
berbagai bidang kehidupan yang konkrit.

Arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman
kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia. Arti
Pancasila yang bersifat khusu dan konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praksis
dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis.

Menurut Pancasila, hakikat manusia adalah monopluralis, yaitu hakikat manusia


yang memiliki unsur pokok susunan kodrat yang terdiri atas raga dan jiwa. Hakikat raga
manusia memiliki unsur akal,rasa,kehendak yang merupakan potensi sebagai sumber
daya cipta manusia yang melahirkan pengetahuan yang benar, berdasarkan pemikiran
memoris, reseptif, krisis dan kreatif.

Dasar adalah asa-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai
sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Instrumental adalah nilai yang
berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam
peraturan dan mekanisme Lembaga-lembaga negara. Praktisadalah nilai yang
sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.

Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etika atau nilai moral merupakan nilai
dasar yang mendasari nilai instrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai


Pancasila , yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang
berpersatuan, yang berkerakyatandan keadilan sosial.

5. RESUME KELOMPOK 5 (PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Indonesia)


Pengertian Etika

Filsafat pertama berisi tentang segala sesuatu yang ada, sedangkan kelompok
kedua membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Misalnya
hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan, tentang
pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui dan tentang yang transenden. Etika adalah
suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus menggambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral.

Etika umum merupakan prinsip- prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia.

Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pada umumnya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, dan tidak
susila, baik dan buruk. Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang dilawankan
dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa orang yang
memilikinya dikatakan orang yang tidak susila. Etika adalah ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita
bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.

Dua Kelompok Etika

1. Etika Politik

Yang seharusnya menjadi tujuan/sasaran segala kebijakan politik, jadi apa yang
harus mau dicapai baik oleh badan legislatif maupun eksekutif. Etika politik adalah
perkembangan filsafat di zaman pasca tradisional. Dua pertanyaan etika politik di atas
baru bisa muncul di ambang zaman modern, dalam rangka pemikiran zaman
pencerahan, karena pencerahan tidak lagi menerima tradisi/otoritas/agama, melainkan
menentukan sendiri bentuk kenegaraan menurut ratio/nalar, secara etis. Perpisahan antara
kekuasaan gereja dan kekuasaan Negara b.

2. Etika Sosial

Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan


masyarakat. Keadilan sosial adalah keadilan yang terlaksana. Dalam kenyataan, keadilan
sosial diusahakan dengan membongkar ketidakadilanketidakadilan yang ada dalam
masyarakat. Ideologis yang anti pluralisme, pertama-tama ekstremisme agama dimana
mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa berhak juga memaksakan pendapat
mereka pada masyarakat.

Manusia sebagai Makhluk Individu – Sosial

Paham individualisme yang merupakan cikal bakal paham


liberalisme, memandang manusia sebagai makhluk individu yang bebas. Manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, kebebasan sebagai individu dan segala aktivitas dan kreativitas
dalam hidupnya senantiasa tergantung pada orang lain, hal ini di karenakan manusia
sebagai warga masyrakat atau sebagai makhluk sosial.

Segala keterampilan yang dibutuhkannya agar berhasil dalam segala


kehidupannya serta berpartisipasi dalam kebudayaan diperolehnya dari
masyarakat. Dasar filosofis sebagai mana terkandung dalam pancasila yang nilainya
terdapat dalam budaya bangsa, senantiasa mendasarkan hakikat sifat kodrat manusia
adalah bersifat ‘monodualis’.

Dimensi Politis Kehidupan Manusia

Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial, dimensi
politis mencakup lingkaran kelembagaan hukum dan negara, sistem – sitem nilai serta
ideologi yang memberikan legitimasi kepadanya. Dengan demikian dimensi politis
manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadarn manusia akan dirinya sendiri sebagai
anggota masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang menentukan kerangka kehidupannya
dan di tentukan kembali oleh kerangka kehidupannya serta ditentukan kembali oleh
tindakan – tindakannya.

Dua aspek ini yang senantiasa berhadapan dengan tindakan moral manusia. Sila
pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, serta sila ke dua Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara baik menyangkut


kekuasaan, kebijaksanaan yang menyangkut publik, pembagian serta kewenagan harus
berdasarkan legitimimasi moral religius serta moral kemanusiaan. Dalam pelaksanaan
dan penyelenggaran negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian
senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang berlaku. Etika politik ini harus
direalisasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat secara kongkrit dalam pelaksanaan
pemerintahan Negara.

6. RESUME KELOMPOK 6 (PANCASILA DAN DASAR NEGARA)

Pengertian Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada


negara Republik Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai
pancasila. Artinya, Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai
kegiatan dalam membentuk negara. Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu
asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum.

Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara,pancasila mempunyai kekuatan


mengikat secara hukum,sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia, dengan
demikian pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
pembukaan undang-undang 1945.

Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Pancasila

Pada zaman orde lama pancasila belum di tegaskan sebagai system etika, hanya
sebatas pandangan moral. Pada era reformasi, pancasila sebagai system etika sudah ada
tetapi kembali tenggelam karena adanya Abuse Of Power baik di lembaga
legislatif, eksekutif, atau yudikatif. Di lihat dari sumber sosologis, pancasila sebagai
sistem etika dapat di temukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia.

Sumber politis pancasila sebagai system etika terdapat dalam norma-norma dasar
sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan per undang-undangan. Pancasila sebagai
sistem etika merupakan norma tertinggi yang sifatnya abstrak, sedangkan per undang-
undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit. Dinamika dan
Tantangan Sebagai Dasar Negara.

Dinamika Pendidikan Pancasila

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa


negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak
hendak menghapuskan perbedaan , tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan
empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka Bhinneka Tunggal Ika. Maka
Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam
masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.

Tantangan Pendidikan Pancasila

Masih ada sederet fakta empiris yang menunjukkan betapa Pancasila sebagai
dasar negara Republik Indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Pancasila kita
sedang menghadapi krisis multidimensional. Pancasila kita sedang berhadapan dengan
pola perilaku elite yang tidak lagi peka terhadap rakyatnya. Pancasila kita juga sedang
menghadapi tantangan bagaimana membuat orang-orang beragama lebih toleran terhadap
lainnya.

Jika kita gagal menerapkan Pancasila dalam makna sesungguhnya, sebenarnya


Pancasila tak sakti lagi. Telah bertahun-tahun tahun kita hidup hanya sebagai bangsa
yang dipaksa untuk menghafal sila-sila Pancasila demi kekuasaan, bukan manifestasinya
dalam kehidupan nyata. Upaya untuk membumikan Pancasila di tengah bangsa Indonesia
ternyata banyak menghadapi tantangan dan cobaan. Tantangan terhadap Pancasila sudah
mulai tampak sejak masa-masa awal bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Tantangan terhadap eksistensi Pancasila tidak hanya bersifat internal tetapi juga
bersifat eksternal.
7. RESUME KELOMPOK 7 (PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN REPUBLIK Indonesia)

Pengertian

Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu
kenegaraan. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yang berdasarkan atas
hukum, oleh karena itu segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
diatur dalam suatu sistem peraturan perundang-undangan.

Pembukaan undang- undang dasar 1945 dalam kontek ketatanegaraan, memiliki


kedudukan yang sangat penting merupakan staasfundamentalnom dan berada pada
hierarkhi tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.

UUD 1945 yang Telah Di Amandemen

Dalam UUD 1945 yang telah diamandemen, MPR tidak mempunyai kewenangan
untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, tetapi hanya sebatas melantik. Negara
Republik Indonesia .

Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan


Udara menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR, terutama yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar
bagi negara. Menyatakan keadaan bahaya, yang syarat dan akibatnya ditetapkan dengan
UU .

Perwakilan Rakyat

Keanggotaan DPR dipilih oleh pemilu dengan suara terbanyak.

Pengawas Keuangan

BPK diadakan untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang


pengelolaan keuangan yang bebas dan mandiri.

8. RESUME KELOMPOK 8 (PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL)

Logie yang artinya logika atau rasio. Sehingga arti ideologi dapat juga
didefinisikan sebagai seperangkat ide yang membentuk keyakinan dan paham untuk
mewujudkan cita-cita manusia. Agar lebih memahami apa arti ideologi, maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli.

Sosialisme

Dalam ideologi sosialisme, tidak ada pengakuan atas hak milik pribadi.
Feminisme

Pancasila merupakan landasan ideologi untuk kehidupan bangsa Indonesia. Pilar


ideologi ini memuat lima sila yang mencakup seluruh aspek. Sejatinya, Pancasila yang
berasal dari bahasa Sanskerta terdiri dari dua kata, yakni panca dan sila. Sebagai ideologi
negara, Pancasila juga dapat diartikan sebagai landasan fundamental dalam kehidupan.

Dengan kata lain, Pancasila memuat nilai dan norma yang bisa dijadikan pedoman
untuk berperilaku. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi
visi untuk menjalankan kehidupan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila digunakan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia.

9. RESUME KELOMPOK 9 (HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN


UUD NKRI TAHUN 1945)

Perumusan dan Lahirnya Pancasila

Pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan


Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung
Radjiman Wedyodiningrat. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Ir.

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia Ketuhanan yang berkebudayaan

Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara
Indonesia, kekal dan abadi.

10. RESUME KELOMPOK 10 (PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA)

Secara filosofis, hakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan


nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan
nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai sila-sila Pancasila. Oleh karena
itu, negara dalam rangka mewujudkan tujuannya melalui pembangunan nasional untuk
mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dikembalikan pada dasar-dasar hakikat
manusia monopluralis.

Unsur-unsur hakikat manusia monoplurails meliputi susunan kodrat


manusia, rohani dan raga, sifat kodrat manusia makhluk individu dan makhluk
sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA DI BIDANG IPTEK


Tujuan yang essensial dari IPTEK adalah demi kesejahteraan umat
manusia,sehingga IPTEK pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terkait oleh
nilai. Pengembangan IPTEK sebagai hasil budaya manusia hams didasarkan pada moral
ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab . Pancasila yang sila - silanya
merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah menjadi sistem etika dalam
pengembangan IPTEK.

Sila ketuhanan yang maha esa , mengimplementasikan ilmu


pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dan irasional, antara akal jasa dan
kehendak.berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang di
temukan,dibuktikan dan ciptakan tapi juga mempertimbangkan maksudnya dan akibatnya
apakah merugikan manusia dengan sekitarnya.

Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.sila ini menempatkan manusia


didalam semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari
alam yang diolahnya . Sila kemanusiaan yang adil dan beradab berikan dasar- dasar
moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah bersifat beradab.iptek
adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.

Mengimplementasikan dalam sila-sila yang lain . Sila kerakyatan yang di pimpin


oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan,mendasari
perkembangan IPTEK secara demokrasi, artinya setiap ilmuan haruslah memiliki
kebebasan untuk mengembangkan iptek selain itu dalam pengembangan IPTEK setiap
ilmuan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus
memiliki sikap yang terbuka artinya terbuka untuk di kritik, dikaji ulang mampuh di
bandingkan dengan penemuan teori lainnya.

11. RESUME KELOMPOK 11 (PARADIGMA KONSEP IDEOLOGI PANCASILA


DALAM TATANAN DASAR PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN)

Pengertian dan Hakikat Ideologi

Idea berarti daya cipta sebagai hasil kesadaran manusia dan logos yang berarti
ilmu pengetahuan. Istilah ideologi berasal dari filsuf Prancis, Destutt de Tracy yang
mempelajari berbagai gagasan manusia serta kadar kebenarannya. De Tracy memaknai
ideologi sebagai ilmu tentang gagasan-gagasan yang menunjukan jalan yang benar
menuju masa depan. Sedangkan hakikat ideologi itu sendiri adalah nilai-nilai dasar yang
disepakati oleh mayoritas warga negara dan yang ingin di wujud nyatakan dalam
kehidupan bernegara.

Dalam memahami ideologi tidaklah cukup hanya dengan melihat dari


pengertiannya atau hanya melihat dari definisi yang telah dikemukakan oleh para
ahli. Situasi krisis dimana cara pandang, berpikir dan bertindak yang sebelumnya
dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai suatu yang
sudah tidak bisa diterima lagi.
Ideologi Merupakan Pola Pemikiran yang Sistematis

Ideologi pada dasarnya merupakan ide atau gagasan yang dilemparkan atau
ditawarkan ke tengah-tengah arena perpolitikan.

Ideologi Mempunyai Ruang Lingkup Jangkauan yang Luas

Ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari penjelasan-
penjelasan yang sifatnya parsial, sampai kepada gagasan atau pandangan
komprehensif. Sistem hukum nasional yang taat asas.

Ideologi Kapitalisme

Dalam ideologi ini, negara tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam upaya
memperkaya diri seseorang.

Ideologi Marxisme

Marxisme adalah hasil pemikiran dari Karl Marx, dia menyusun sebuah teori
besar yang berhubungan dengan sistem ekonomi, sosial dan politik. Ideologi pancasila
mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Oleh karena itu, dalam ideologi pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak
masyarakat. Selain itu, bahwa manusia menurut pancasila mempunyai kodrat sebagai
makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Sehingga nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam


hidup bernegara dan bermasyrakat. Dengan demikian , ideologi pancasila mempunyai
perbedaan-perbedaan dengan ideologi lainnya. "Pancasila dalam pengertian ini adalah
seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny "bahwa setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeits Dengan pandangan hidup yang
merupakan cita-cita moral bangsa akan memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah
bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat
yang semakin maju.

Ilmu pengetahuan sendiri memiliki 2 kata yang yang berbeda makna, yaitu ilmu
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang telah disusun secara sistematis dengan
metode tertentu.

Sedangkan pengetahuann yaitu sesuatu yang telah diketahui. Pancasila sebagai


ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan dari bagian
batang tubuh UUD 1945, dalam setiap perkemba ngan ilmu pengetahuan haruslah
berdasarkan nilai-nilai pancasila.

Alam dengan berbagai aturannya diterangkan secara Theogoni, bahwa ada


peranan para dewa yang merupakan unsur penentu segala sesuatu yang ada. Bagaimana
pun corak mitologis ini telah mendorong upaya manusia terus menerobos lebih jauh
dunia pergejalaan, untuk mengetahui adanya sesuatu yang eka, tetap, dan abadi, di balik
yang bhineka, berubah dan sementara.

Filsafat yang semula bersifat mitologis berkembang menjadi ilmu pengetahuan


yang meliputi berbagai macam bidang. Semua hal tersebut bersamaan dengan pudarnya
kekuasaan Romawi yang mengisyaratkan akan datangnya tahapan baru, yaitu filsafat
yang harus mengabdi kepada agama .

Filsuf besar yang berpengaruh saat itu, yaitu Augustinus dan Thomas
Aquinas, pemikiran mereka memberi ciri khas pada filsafat Abad Tengah. Filsafat
Yunani Kuno yang sekuler kini dicairkan dari antinominya dengan doktrin
gerejani, filsafat menjadi bercorak teologis. Di satu pihak otonomi beserta segala
kebebasannya telah dimiliki kembali oleh umat manusia, sedang di lain pihak manusia
kemudian mengarahkan hidupnya ke dunia sekuler, yaitu suatu kehidupan pembebasan
dari kedudukannya yang semula merupakan koloni dan subkoloni agama dan
gereja. Agama yang semula menguasai dan manunggal dengan filsafat segera
ditinggalkan oleh filsafat.

Masing-masing berdiri mandiri dan berkembang menurut dasar dan arah


pemikiran sendiri Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui Objek sasaran ini terus-
menerus dipertanyakan dengan suatu cara Jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian
disusun dalam suatu kesatuan sistem . Dengan Renaissance dan Aufklaerung
ini, mentalitas manusia Barat mempercayai akan kemampuan rasio yang menjadikan
mereka optimis, bahwa segala sesuatu dapat diketahui, diramalkan, dan dikuasai.

Ciri khas yang terkandung dalam ilmu pengetahuan adalah


rasional, antroposentris, dan cenderung sekuler, dengan suatu etos
kebebasan. Konsekuensi yang timbul adalah dampak positif dan negatif.

Positif, dalam arti kemajuan ilmu pengetahuan telah mendorong kehidupan


manusia ke suatu kemajuan dengan teknologi yang dikembangkan dan telah
menghasilkan kemudahan-kemudahan yang semakin canggih bagi upaya manusia untuk
meningkatkan kemakmuran hidupnya secara fisik dan material.

Negatif dalam arti ilmu pengetahuan telah mendorong berkembangnya arogansi


ilmiah dengan menjauhi nilainilai agama, etika, yang akibatnya dapat menghancurkan
kehidupan manusia sendiri. Dalam kedudukan substantif itu ilmu pengetahuan dan
teknologi telah menjangkau kehidupan manusia dalam segala segi dan sendinya secara
ekstensif, yang pada gilirannya ilmu pengetahuan dan teknologi merubah kebudayaan
manusia secara intensif. Ada banyak cabang pembagian ilmu yang dikemukakan oleh
para filsuf seperti Aristoteles, Christian Wolff dan lainnya.
12. RESUME KELOMPOK 12 (PANCASILA SEBAGAI SISTEM MORAL DAN
ETIKA BERMASYARAKAT)

Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika
profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika
jurnalistik, etika seksual dan etika politik. Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi
pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar itu kemudian melahirkan empat
kaidah penuntun hukum yang harus di jadikan pedoman dalam pembangunan hukum.

Sebagai contoh pada kemajuan teknologi yang semakin maraknya khususnya


pada mahasiswa. Dengan adanya kemajuan teknologi, seperti adanya
BBM, WattsApp, Line, Facebook, Twetter, dan lain lain yang merupakan perkembangan
zaman Indonesia yang semakin modern, sehingga melupakan kebudayaan yang di bawa
sejak dulu kala.

Pada kebudayaan teknologi yang semakin canggih dapat menimbulkan dampak


positif dan dampak negati. Hal inilah yang dapat merugikan warga Indonesia, karena
semakin canggihnya alat komunikasi maka semakin tinggi pula dampak negatif yang
diperolehnya.

Indonesia Klasik

Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa
melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua
dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian
gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakat-masyarakat Indonesia itu
sebagai pedoman bertingkahlaku dan menghasilkan produks-produk kebudayaan itu
sendiri.

Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat


madani dalam skala global.

Anda mungkin juga menyukai