Anda di halaman 1dari 8

4.

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN DEWASA ANGINA PECTORIS


4.1 WOC ANGINA PECTORIS

Nyeri

Intoleransi
Aktivitas
4.2 PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. ANGINA PECTORIS
1 Pengertian (Difinisi) Secara harfiah angina pektoris (biasanya disebut sebagai
angine) berarti "nyeri dada". Angina terjadi secara tiba -tiba
ketika beraktivitas berat mengharuskan arteri meningkatkan
suplai darah ke jantung. Arteri yang menyempit atau
obstruksi tidak dapat memberikan suplai yang diperlukan.
Akibatnya otot jantung terbebani (Rosdahl & Kowalski,
2017)
2 Asesmen Pengkajian
Keperawatan a. Riwayat penyakit sekarang, riwayat psikososial
b. Pemeriksaan Fisik
Subjektif Sesak nafas
3 Diagnosa 1. Kurang pengetahuan
Objektif Penggunaan otot bantu
keperawatanB1 Breathing 2. Nyeri nafas, takipnea, adanya
3. Ansietasrhoncii, wheezing,
4. Penurunan curah jantung
ekspansi dada tidak penuh.
5. Intoleransi
Subjektif Nyeriaktivitas
dada
4 Kriteria evaluasi 1. Kurang pengetahuan
Objektif Perubahan TD, takikardia,
B2 Blood Tujuan : Meningkatkan
capillary refillkecukupan
menurun,informasi kognitif
yang berkaitan dengan
oedema, topik
akral tertentu. L12111
dingin
Subjektif - :
Kriteria hasil
Objektif
 PerilakuPerubahan orientasi,
sesuai dengan pengetahuan
B3 Brain
penurunan kekuatan
 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
genggaman
suatu topik
Subjektif -
B4 Bladder  Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
Objektif Produksi urine menurun
 PersepsiMual,
Subjektif yangmuntah,
keliru terhadap masalah
nyeri ulu
hati
B5 Bowel
2. Nyeri Hipoperistaltik usus,
Objektif
obesitas,
Tujuan : Nyeri distensi gaster L. 08066
berkurang/menurun.
Subjektif -
Kriteria hasil :
B6 Bone
Objektif
 KemampuanOedema menuntaskan aktivitas meningkat
 Tekanan darah, Frekuensi napas, frekuensi nadi
membaik
 Fungsi berkemih membaik
 Nafsu makan dan pola tidur membaik
 Keluhan nyeri menurun
 Anoreksia menurun

3. Cemas/Ansietas
Tujuan : Cemas hilang/berkurang. L. 09093
Kriteria hasil :
 Perilaku gelisah dan tegang menurun
 Keluhan pusing menurun
 Anoreksia menurun
 Frekuensi pernapasan menurun
 Frekuensi nadi dan Tekanan darah menurun
 Konsentrasi membaik

4. Penurunan curah jantung


Tujuan : meningkatkan jantung dalam memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh L.02008
Kriteria hasil :
 Kekuatan nadi meningkat
 Tidak terjadi bradikardi ataupun takikardi
 Edema berkurang
 Distensi vena jugularis menurun
 Oliguri teratasi
 Tidak ada suara jantung tambahan
 Tekanan darah membaik
 CVP membaik

5. Intoleransi aktivitas
Tujuan : respon fisiologis terhadap aktivitas yang
membutuhkan tenaga membaik. L.05047
Kriteria hasil :
 Keluhan lelah menurun
 Dispnea saat atau setelah aktivitas menurun
5 Intervensi 1. Defisit pengetahuan
Keperawatan a. Edukasi proses peyakit. I.12444
Tindakan
1) Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
2) Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
3) Edukasi
 Jelaskan penyebab dan faktor risiko
penyakit
 Jelaskan proses patofisiologi munculnya
penyakit
 Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
 Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
 Ajarkan cara meminimalkan efek samping
dari intervensi atau pengobatan
 Anjurkan melapor jika merasakan tanda
dan gejala memberat atau tidak biasa

2. Nyeri
a. Manajemen Nyeri I.08238
Tindakan
1) Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respons nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
 Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan
analgetik

2) Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitas istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
3) Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

3. Cemas/Tingkat Ansietas D.0080


a. Reduksi Ansietas I.09314
Tindakan
1) Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
(mis: kondisi, waktu, stressor)
 Iedntifikasi kemampuan mengambil
keputusan
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
dan nonverbal)
2) Terapeutik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyamanan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang
3) Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang dialami
 Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang
tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
 Anjurkan menggunakan perasaan dan
persepsi
 Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu

4. Penurunan curah jantung D.0008


a. Perawatan jantung I.02075
Tindakan
1) Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer
penurunan curah jantung
(dispnea,kelelahan, edema,
othopnea,peningkatan CVP)
 Identifikasi tanda dan gejala sekunder
penurnan curah jantung
 Minitor tekanan darah
 Monitor intake output
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor EKG 12 sadapan
 Monitor aritmia
 Periksa tekanan darah dan frekuensi
nadi sebelum pemberian obat
2) Terapeutik
 Posisikan semi fowler atau fowler
 Berikan diit jantung yang sesuai
 Berikan terapi untuk mengurangi stres
 Beri dukungan emosional dan spiritual
3) Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
4) Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian aritmia
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung

5. Intoleransi aktivitas D.0056


a. Manajemen energi I.05178
Tindakan
1) Observasi
 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
2) Terapeutik
 Sediakan lingkungan yang nyaman
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan
aktif
 Fasilitasi duduk di samping tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau berjalan
3) Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
 Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
4) Kolaborasi
Dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
6 Informasi dan 1. Beri pendidikan tentang kondisi yang spesifik
edukasi 2. Berikan instruksi yang spesifik tentang obat dan efek
sampingnya
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan standar
luaran keperawatan indonesia serta analisa terhadap
perkembangan diangnosa keperawatan yang telah ditentukan

8 Penelaah kritis Komite keperawatan

9 Unit Pengelola Bidang keperawatan

10 Kepustakaan 1. PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia:


Definisi dan Indikator Diagnostik, Ed 1. Jakarta: DPP
PPNI.
2. PPNI. 2018. Standar Luaran Keprawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Ed 1. Jakarta:
DPP PPNI.
3. PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Ed 1. Jakarta: DPP
PPNI.

Anda mungkin juga menyukai