Produk akhir dari aktivitas akuntansi baik akuntansi keuangan maupun akuntansi pajak
adalah laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi keuangan disebut
Laporan keuangan komersial, yang ditujukan kepada fihak luar perusahaan seperti invertor,
kreditur dan sebagainya. Acuan penyusunan laporan komersial Standar Akuntansi Keuangan.
Sedangkan laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi pajak disebut Laporan Keuangan
Fiskal, yang ditujukan kepada pihak Fiskus (administrasi pajak). Acuan penyusunan laporan
fiskal Undang-undang Perpajakan
Format dalam penyajian laporan keuangan tidak berbeda antara laporan keuangan fiskal
dengan laporan keuangan komersial. Namun ada beberapa metode yang berbeda antara
keduanya sehingga laba/rugi yang diakui secara komersial bisa jadi tidak sama dengan
laba/rugi yang diakui fiskal.
1. Perbedaan Metode dan Prosedur Akuntansi
2. Perbedaan Perlakuan dan Pengakuan Penghasilan dan Biaya
Macam perbedaan:
1. Berdasar Sifat
- Positif, bersifat meningkatkan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
- Negatif, bersifat mengurangi PKP.
2. Berdasar Jangka Waktu
- Temporer/waktu, merupakan akibat berbedanya waktu pengakuan, namun akan
berujung pada hasil akhir serupa.
- Permanen, merupakan perbedaan yang tidak akan terserupakan seiring waktu.
II. Bangunan
- Permanen 20 tahun 5%
- Tidak Permanen 10 tahun 10%
Penilaian persediaan:
Dalam neraca fiskal hanya mengakui penilaian persediaan dengan menggunakan metoda
FIFO dan Rata-rata saja
Diminta:
Hitunglah besarnya Biaya Penyusutan Fiskal
Contoh Soal Rekonsiliasi 1
Pada tahun 2017 PT Perdana memperoleh penghasilan dari dalam luar negeri dan dari luar
negeri. Laporan Laba Rugi (komersial) pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
PT Perdana
Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi
Untuk tahun pajak 2017
Laba Menurut Akuntansi Rp
Koreksi Positif
Rp
Koreksi negatif
Rp
Laba Menurut Fiskal Rp
Informasi yang digunakan sebagai dasar penyesuaian penghitungan Laba (rugi) fiskal:
1. Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus.
2. Di dalam gaji dan tunjangan lain terdapat pengeluaran untuk pembeliaan beras yang
dibagikan kepada karyawan sebesar Rp 20.365.000 dan biaya pengobatan karyawan
senilai Rp 5.100.000
3. Dalam biaya lain-lain terdapat biaya rekreasi karyawan Rp 2.652.000
4. Dalam biaya perjalanan dinas terdapat bukti-bukti pendukung atas nama keluarga
pemegang saham sebesar Rp 596.000
5. Pengeluaran berupa biaya representasi sebesar Rp 65.798.000 tidak didukung dengan
bukti pengeluaran eksternal.
6. Biaya royalti sebesar Rp 237.465.000 yang ada bukti pendukungnya dari pihak
eksternal sebesar Rp 225.353.000
7. Piutang yang benar-benar tidak tertagih dan telah memenuhi syarat untuk diakui
sebagai piutang tak dapat ditagih menurut perpajakan dalam tahun 2017 sebesar Rp
60.500.000
8. Dalam biaya promosi terdapat sumbangan yang tidak ada hubungannya dengan
kegiatan utama perusahaan sebesar Rp 12.754.000
9. Biaya makan karyawan Rp 36.783.000 adalah untuk pegawai staf sedang pegawai
pabrik tidak diberikan makan
10. Dalam penjualan tidak memasukkan penjualan kepada karyawan sebesar Rp
20.000.000 yang penegihannya melalui pemotongan gaji setiap bulan.
11. Penghasilan sewa (dalam penghasilan luar usaha) sebesar Rp 25.000.000 terdiri dari
sewa bangunan senilai Rp 5.000.000, sewa atas peralatan pabrik di dalam bangunan
tersebut senilai Rp 12.000.000 dan sewa atas kendaraan senilai Rp 8.000.000.
Penghasilan sewa ini diterima dari PT Putra Surya.
12. Dividen sebesar Rp 25.000.000 merupakan dividen kas atas penyertaan saham pada
PT Ananda dimana penyertaan modal di atas 25% dari modal yang disetor.
13. Dalam penjualan tidak memasukkan penjualan kepada karyawan sebesar Rp
100.000.000 yang penagihannya melalui pemotongan gaji setiap bulan.
Diminta:
1. Susunlah Rekonsiliasi Laporan Fiskal
2. Berapa besarnya pajak menurut Fiskal
Contoh Soal Rekonsiliasi 2
Pada tahun 2017 PT Bahureksa memperoleh penghasilan dari dalam luar negeri dan dari luar
negeri adalah sebagai berikut (dalam ribuan):
Rp
Koreksi negatif
Rp
Laba Menurut Fiskal Rp
Diminta:
1. Susunlah Rekonsiliasi Laporan Fiskal
2. Berapa besarnya pajak menurut Fiskal