Anda di halaman 1dari 16

KIMIA ORGANIK 1

PERTEMUAN 4 –
FRAKSI MINYAK BUMI

Disusun oleh
Dr. Riga, S.Pd., M.Si.

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2021
1
Topik Hari Ini

Minyak Bumi

Fraksi
Minyak Bumi

2
Minyak Bumi

❑ Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa


organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-
jasad renik yang tertimbun dalam dasar lautan
bersama lumpur selama jutaan tahun. Lumpur
tersebut kemudian berubah menjadi batuan
sedimen dan sisa-sisa organisme mengalami
peruraian menjadi minyak dan gas di bawah
tekanan dan suhu tinggi.
❑ Minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil)
berwujud cairan kental berwarna hitam yang
belum dapat dimanfaatkan. Kemudian agar dapat
dimanfaatkan, minyak bumi harus mengalami
proses pengolahan dahulu.

3
Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi adalah campuran kompleks yang


sebagian besarnya (sekitar 90 hingga 97%)
terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak
bumi terutama adalah alkana, sedangkan
sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna,
dan senyawa aromatik. Komponen kecil
lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-
senyawa karbon yang mengandung oksigen,
belerang, ataupun nitrogen.

4
Minyak Bumi

Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang


minyak yang melalui dua tahap.
❑ Pengolahan tahap pertama (primary
processing) dilakukan dengan cara distilasi
bertingkat
❑ Pengolahan tahap kedua (secondary
processing) dilakukan dengan berbagai cara.

5
Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama

6
Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama

Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat,


yaitu proses distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai macam
hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat
ini meliputi:
1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan
dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG
digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih
lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin
(premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga sebagai
bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak
tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai
panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai
senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

7
Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua
Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses
lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut
meliputi:
1. Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan
perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi:
pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan
isomerisasi (perubahan isomer).
2. Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3. Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui
perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses
pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk
sampingan lilin.
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan
tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran).
Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda
kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.

8
Fraksi Minyak Bumi

9
GAS

Gas adalah hasil distilasi minyak bumi


dengan suhu distilasi yang paling rendah
antara –160 sampai –40 derajat celcius.
Ini dikarenakan gas sangat mudah
menguap. Gas adalah wujud gas dari
LPG yang berwujud cair. Gas digunakan
sebagai bahan bakar kompor gas.

10
PETROLEUM ETER

Petroleum eter adalah fraksi minyak bumi


yang terdiri dari hidrokarbon alifatik dan
dididihkan dalam kisaran 35‒60 ° C; biasa
digunakan sebagai pelarut laboratorium.
Meskipun namanya, petroleum ether tidak
diklasifikasikan sebagai eter; istilah ini
hanya digunakan secara kiasan,
menandakan cahaya ekstrim dan volatilitas.

11
BENSIN
❑ Bensin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor yang
memiliki peranan penting. Di Indonesia, tersedia beberapa jenis
bensin, misalnya premium, pertamax, dan pertamax plus.
❑ Setiap jenis bensin memiliki mutu yang berbeda. Mutu bensin
ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di dalam mesin.
Hal ini dipengaruhi ketepatan waktu pembakaran sehingga tidak
menimbulkan ketukan (knocking) yang mengganggu gerakan
piston pada mesin. Ketukan dapat mengurangi efisiensi bahan
bakar, menyebabkan mesin mengelitik, dan bahkan merusak
mesin.
❑ Mutu bensin biasanya dinyatakan dengan bilangan oktan
(octane number). Bilangan oktan ditentukan melalui uji
pembakaran sampel bensin sehingga diperoleh karakteristik
pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan
dengan karakteristik pembakaran berbagai campuran n-heptana
dan isooktana.

12
BENSIN

❑ Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-


heptana yang mudah terbakar dan
menghasilkan ketukan paling banyak,
sedangkan nilai 100 untuk isooktana yang
tidak mudah terbakar dan menghasilkan
ketukan paling sedikit.
❑ Sebagai contoh, suatu campuran yang terdiri
dari 25% n-heptana dan 75% isooktana akan
mempunyai bilangan oktan (25/100 × 0) +
(75/100 × 100) = 75. Jadi, pertamax dengan
bilangan oktan 92 akan memiliki mutu bensin
yang setara dengan campuran 92% isooktana
dan 8% n-heptana.

13
NAFTA

Nafta (bensin berat) adalah hasil distilasi


minyak bumi pada suhu antara 70-140 oC.
Nafta digunakan sebagai bahan baku
industri petrokimia seperti plastik, karet
sintetis, deterjen, obat, cat, serat sintetis,
kosmetik, dan zat aditif bensin.

14
MINYAK TANAH/KEROSIN DAN AVTUR
❑ Kerosene /minyak tanah (minyak gas) adalah cairan
hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar.
Diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari
petroleum pada 150 °C dan 275 °C (rantai karbon dari
C12 sampai C15). Pada suatu waktu banyak digunakan
dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya
digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih
teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah
bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar
dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama
kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ,
malam).
❑ Sedangkan avtur digunakan sebagai bahan bakar
pesawat terbang.

15
TERIMA KASIH
16

Anda mungkin juga menyukai