Anda di halaman 1dari 3

1.

Menentukan posisi unsur dalam table periodic berdasarkan konfigurasi electron atom –
atom.
Konfigurasi electron dibagi menjadi 2 jenis yaitu konfigurasi electron dalam periode dan
konfigurasi electron da;am golongan.
a. Golongan utama

Unsur – unsur golongan utama adalah unsur – unsur yang konfigurasi elektronnya
berakhir pada subkulit s atau subkulit p. aturan penomoran golongan unsur utama
adalah:
 Nomor golongn sama dengan jumlah electron dikulit terluar
Contoh: 17F = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 : golongan VII A periode 3
b. Golongan transisi

Unsur – unsur transisi adalah unsur – unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir
pada subkulit d. unsur – unsur transisi baru dijumpai mulai periode 4. Pada setiap
periode ditemukan 10 buah unsur transisi, sesuai dengan jumlah electron yang dapat
ditampung pada subkulit d. Diberi nama transisi karena terletak pada daerah peralihan
antara bagian kiri dan kanan system periodic. Atutan penomoran golongan unsur
transisi adalah:
 Nomor golonngan sama dengan jumlah electron pada subkulit (n)s + (n-1)d.
Kecuali untuk jumlah electron 9 dan 10 termasuk golongan VIII B, jumlah
electron 11 termasuk golongan I B, dan jumlah golongan electron 12 termasuk
golongan II B.
 Nomor golongan ditambahkan huruf B sebagai tanda golongan transisi.
Contoh: 23V = [Ar] 4s2 3d3 : golongan V B periode 4.
c. Transisi dalam
Unsur – unsur transisi dalam adalah unsur – unsur yang pengisian elektronnya
berakhir pada subkulit f. Unsur – unsur
2. Menentukan jenis ikatan kimia yang akan terjadi berdasarkan posisi unsur dalam table
periodic
a. Ikatan ion atau elektrokovalen

Ikatan ion atau elektrokovalen terjadi karena adanya gaya tarik – menarik
elektrostatis antara ion positif dan ion negative dalam suatu senyawa kimia. Keedua
ion terseebut berikatan dengan gaya elektrostatis, sesuai dengan hukum coulomb.
Contoh: ion Na+ dengan Cl- beerikatan menjadi ion NaCl.
b. Ikatan kovalen

Ikatan kovalen terjadi ketika pemakaian bersama pasangan electron dari masing –
masing atom yang berikatan.
Contoh: pada ikatan ion H dengan H. keduanya memerlukan 1 elektron tambahan
agar menjadi unsur yang stabil. Oleh karena itu, kedua atom H meminjamkan dan
menggunakan Bersama – sama satu electron.
c. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang meemakai pasangan electron bersama,
namun elektronnya hanya berasal dari salah satu atom.
Contoh: pembentukan ozon atau o3. Agar semua atom dapat memenuhi aturan octet,
maka salah satu atom yang berada ditengah harus memnyumbangkan dua electronnya
untuk digunakan.
d. Ikatan logam

Ikatan ini terbentuk karena adanya gaya tarik – menarik dari inti atom logam dengan
lautan electron. Electron ini adalah electron yang bebas bergerak. Mobilitas electron
ini bergerak bebas sehingga electron valeensi tidak tetap pada posisinya pada 1 atom,
namun terus berpindah – pindah ke atom yang lain.
Contoh: logam natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), seng (Zn), cadmium
(Cd), gallium (Ga), besi (Fe), emas (Au).

Anda mungkin juga menyukai