Anda di halaman 1dari 31

KIMIA ORGANIK 1

MINGGU 8 –
ALKIL HALIDA BAGIAN 2

Disusun oleh
Dr. Riga, S.Pd., M.Si.

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2021
1
Topik Hari Ini

Reaksi
Substitusi

Reaksi
Eliminasi

2
Reaksi Alkil Halida
Ikatan C-X (karbon-halogen) : overlap antara orbital C hibrid sp3 dengan orbital
halogen.

❑ Halogen lebih elektronegatif dibanding karbon
❑ Ikatan C – X akan terpolarisasi: elektron ikatan ditarik lebih ke arah halogen
(x) dibanding ke arah karbon (C)
❑ Karbon bermuatan positif parsial (δ+) dan halogen negatif parsial (δ-)

+ -
C X
Karena atom karbon terpolarisasi positif, maka alkil halida adalah suatu
elektrofil.

ELEKTROFIL (suka elektron) : yaitu suatu reagen yang miskin elektron (electron-
poor) dan dapat membentuk ikatan dengan menerima sepasang elektron dari
suatu reagen yang kaya elektron (elektron-rich-reagent).

3
Reaksi Kimia – Substitusi Nukleofilik

PERGANTIAN NUKLEOFIL

substrat gugus
pergi
- -
Nu: + R X R Nu + :X
nukleofil produk

Nukleofil “menggantikan” gugus pergi (leaving group)

Reaksi ini disebut reaksi “substitusi”:


Nu menggantikan X

4
Reaksi Kimia – Substitusi Nukleofilik

RBr + NaOH ROH + NaBr

80% ethanol -
1) CH3 Br + NaOH CH3 OH + Br
20% water 55oC

laju = k2 [RBr] [NaOH] SN2


2)
CH3 CH3
80% ethanol -
H3C C Br + NaOH H3C C OH + Br
20% water 55oC
CH3 CH3
laju = k1 [RBr] SN1
5
Reaksi Kimia - SN2

1. Reaksi Substitusi Nukelofilik Bimolekuler (SN2)

❑ Bimolekuler, berarti 2 molekul (nukleofil dan alkil halida)


keduanya terlibat dalam tahap penentu laju reaksi.
❑ Reaksi SN2 mengikuti kinetika reaksi orde kedua

laju reaksi = k [RX] [Nu:- ]

❑ Ciri reaksi SN2


- Serangan nukleofil dari arah ‘belakang’
- Reaksi berjalan satu tanpa, tanpa intermediate
- Produknya: inversi konfigurasi (Inversi Walden)

6
Reaksi Kimia - SN2

1. Reaksi Substitusi Nukelofilik Bimolekuler (SN2)

Mekanisme reaksi:

Transistion state: tingkat transisi berenergi tinggi (tidak stabil


dan tidak dapat diisolasi), melalui terbentuknya ikatan C-Nu dan
putusnya ikatan C-X secara parsial.

7
Reaksi Kimia - SN2

1. Reaksi Substitusi Nukelofilik Bimolekuler (SN2)

8
Reaksi Kimia - SN2

CH2CH3 CH2CH3
.. Br- ..
C Cl:
.. :Br
.. C
H H
CH3 CH3
(S)-2-klorobuatana (R)-2-bromobuatana
Inversi Stereokimia

9
Reaksi Kimia - SN2

Diagram energi reaksi SN2:

10
Reaksi Kimia - SN1

2. Reaksi Substitusi Nukelofilik Unimolekuler (SN1)

❑ Unimolekuler, berarti 1 molekul (alkil halida) terlibat dalam


tahap penentu laju reaksi.
❑ Reaksi SN1 mengikuti kinetika reaksi orde pertama

laju reaksi = k [RX]

❑ Ciri reaksi SN1:


- Serangan nukleofil dari dua arah
- Reaksi berjalan dua tahap melalui intermediet
- Produknya: campuran rasemik

11
Reaksi Kimia - SN1

2. Reaksi Substitusi Nukelofilik Unimolekuler (SN1)

Mekanisme reaksi:

Serangan nukleofil dari dua arah

12
Reaksi Kimia - SN1
50%
R sp2
+ R
CH3 CH3 C -O H
Br karbokation H
H planar
penyerangan
(R) dari atas dan
50% bawah sama

RASEMISASI R R
+ HO
CH3 OH CH3
H H
(R) (S)

13
Reaksi Kimia - SN1

Diagram energi reaksi SN1:


intermediet
karbokation
E
TS1 SN1
N TS2
E
R
G
I Ea1
Ea2

reaktan DH
tahap 1 tahap 2
produk

14
Reaksi Kimia - SN1 vs SN2

laju SN1 meningkat (stabilitas karbokation)


RX = CH3X 1º 2º 3º
laju SN2 meningkat (efek sterik)

bereaksi terutama dapat bereaksi terutama


melalui SN2 bereaksi dgn melalui SN1
(k1 ~ 0, k2 besar) kedua (k2 ~ 0, k1 besar)
mekanisme

SN2 jika ada Nu baik (V = k2[RX][Nu])


-biasanya dalam pelarut polar aprotik
SN1 dapat terjadi tanpa kehadiran Nu baik (V = k1[RX])
- biasanya dalam pelarut polar protik (solvolisis)

15
Reaksi Kimia - SN1 vs SN2

❑ Pelarut polar aprotik adalah pelarut yang tidak


mengandung atom hidrogen yang terhubung
langsung ke atom elektronegatif dan mereka tidak
mampu mengikat hidrogen. Contoh: aseton, dimetil
sulfoksida, asetonitril, HMF (hidroksimetilfurfural),
eter
❑ Pelarut polar protik adalah pelarut yang
mengandung atom hidrogen yang terhubung
langsung ke atom elektronegatif dan mampu
mengikat hydrogen. Contoh: air, etanol, metanol,
amonia, asam asetat.

16
Reaksi Kimia - SN1 vs SN2

Bagaimana mekanisme reaksi substitusi


diatas?

17
Reaksi Kimia - SN1 vs SN2

Sarankan mekanisme dan produk yang


terbentuk jika reaksi diatas mengikuti SN1!

18
Reaksi Kimia – Eliminasi

Eliminasi alkil halida (Dehidrohalogenasi)


Eliminasi : Reaksi pengubahan ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap

H X
C C + B C C + BH + X

basa
alkil halida produk
kuat
(alkena)
Mekanisme

E1 E2

Basa kuat : KOH/ethanol; CH3CH2ONa/CH3CH2OH; /tBuOH

19
Reaksi Kimia – Eliminasi

Produk mengikuti aturan Saytseff :

Alkena lebih stabil akan dihasilkan lebih banyak

EtONa
+ +
EtOH
Br 61% 20% 19%

EtONa
+
EtOH
Br
71% 29%

20
Reaksi Kimia – Eliminasi Bimolekuler (E2)

Mekanisme E2 : eliminasi bimolekuler

• Reaksi adalah bimolekul, laju tergantung pada konsentrasi RX dan B–

V = k.[RX].[B–]

• Reaktivitas: RI > RBr > RCl > RF

Tahap penentu laju reaksi melibatkan pemutusan ikatan R—X

21
Reaksi Kimia – Eliminasi Bimolekuler (E2)

❑ Reaksi E2 alkil halida cenderung dominan bila di gunakan basa kuat sepeti -
OH dan –OR dan temperatur tinggi. Secara khas Reaksi E2 dilaksanakan
dengan memanaskan alkil halida dengan K+ -OH atau Na+ -OCH2CH3 dalam
etanol.
❑ Reaksi E2 berjalan tidak lewat suatu karbokation sebagai zat antara,
melainkan reaksi serempak(conserted reaction) yaitu terjadi pada satu
tahap.

1. Basa membentuk ikatatan dengan hidrogen


2. Elektron-elektron C-H membentuk ikatan pi
3. Brom bersama sepasang elektronnya meningggalkan ikatan sigma C-Br

22
Reaksi Kimia – Eliminasi Bimolekuler (E2)

A. Satu tahap, mekanisme serentak:

X X X
C C C C C C
H H
B B B H

Br
+ OH-

Zaitsev

23
Reaksi Kimia – Eliminasi Bimolekuler (E2)

B. Anti elimination

H H X
C C C C
X
anti periplanar syn periplanar
-kebanyakan molekul
dapat mengadopsi
konformasi lebih mudah

Eliminasi E2 biasanya terjadi ketika H dan X adalah anti

24
Reaksi Kimia – Eliminasi Bimolekuler (E2)

B. Anti elimination

Contoh :
CH3
Br
EtONa
EtOH +

major minor
CH3
Br
"
"

major

25
Reaksi Kimia – Eliminasi Bimolekuler (E2)

B. Anti elimination

Penjelasan contoh :

Br harus aksial untuk menjadi anti terhadap H:

H CH3
H H
CH3 tetapi
but H

Br Br

Br anti terhadap kedua H Br anti hanya pada H yang


 produk berorientasi Zaitsev memberikan produk berorientas
non-Zaitsev

26
Reaksi Kimia – Eliminasi Unimolekuler (E1)

Mekanisme E1 : eliminasi unimolekuler

❑ Reaksi adalah bimolekul, laju hanya tergantung pada konsentrasi RX

V = k.[RX]

❑ Reaktivitas: RI > RBr > RCl > RF (melibatkan pemutusan R–


X)
❑ Reaktivitas: 3º > 2º > 1º (melibatkan R+)
❑ Reaksi E1 berjalan lewat suatu karbokation sebagai zat antara,
yaitu terjadi pada reaksi dua tahap.

27
Reaksi Kimia – Eliminasi Unimolekuler (E1)

A. Mekanisme E1

Step 1:
Tahap 1:
(RLS) + Br
Penentu laju
Br
EtOH + HBr

Step 2:
Tahap
+ EtOH2

H
EtOH

R+ dapat mengalami penataan ulang


Eliminasi biasanya terjadi dengan kehadiran basa kuat

28
Reaksi Kimia - Kesimpulan

1. Bimolekular: SN2 & E2

Didukung oleh konsentrasi tinggi dari Nu baik atau B kuat

Nu baik, B lemah : I–, Br–, HS–, RS–, NH3, PH3 mendukung SN2

Nu baik, B kuat : HO–, RO–, H2N– SN2 & E2

Nu buruk, B kuat : tBuO– (sterically hindered) mendukung E2

Substrat:

1º RX lebih sering SN2 (kecuali dengan tBuO–)


2º RX bisa SN2 dan E2 (tetapi lebih sering E2)
3º RX hanya E2

29
Reaksi Kimia - Kesimpulan

2. Unimolekular: SN1 & E1

Terjadi pada ketidakhadiran dari Nu baik atau B kuat

Nu buruk, B lemah: H2O, ROH, RCO2H

Substrat:
tidak dapat
1º RX SN1 and E1 (hanya dengan penataan ulang)
mengontrol
2º RX
SN1 and E1 (dapat terjadi penataan ulang) rasio
3º RX
SN1 to E1

30
TERIMA KASIH
31

Anda mungkin juga menyukai