Anda di halaman 1dari 26

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR TEMA 8 SUBTEMA


1 LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 CAMPANG TIGA
TAHUN 2021

Revika 1 ( 856977924 )
revikanindia33@gmail.com

Abstrak

Simulasi perbaikan pembelajaran ini dilatar belakangi oleh prestasi belajar siswa
rendah pada kelas IV, itu terlihat dari 20 siswa hanya 7 siswa yang mencapai KKM
khususnya tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku kelas IV SD Negeri 1
Campang Tiga tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi
belajar tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1
Campang Tiga tahun 2021. Prosedur penelitian dilakukan atas dua siklus, dimana setiap
siklus berisi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan
selama 2 bulan yaitu April dan Mei. Hasil yang didapat pada simulasi perbaikan
pembelajaran dalam pembelajaran tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku kelas
IV pada siklus pertama aktivitas siswa diperoleh persentase 45% adalah siswa aktif
mengikuti tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku. Sedangkan pada siklus kedua
mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa diperoleh persentase 85% mencapai
kategori sangat aktif mengikuti pembelajaran subtema 1 lingkungan tempat tinggalku.
Sedangkan prestasi belajar siswa pada siklus pertama persentase siswa yang mencapai
ketuntasan prestasi belajar sebesar 45%. Sedangkan pada siklus kedua persentase siswa
yang mencapai ketuntasan prestasi belajar sebesar 80%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1
Campang Tiga tahun 2021.

Kata kunci : Metode Demonstrasi, Pembelajaran Tematik SD, Prestasi Belajar.

1 Mahasiswa Program S1 PGSD BI, Universitas Terbuka, Email : revikanindia33@gmail.com

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran Pendidik dalam proses pencapaian tujuan pembelajaan menggunakan


metode mengajar yang tepat dalam menyampaikan suatu materi atau pokok
bahasan. Siswa sering merasa bosan atau jenuh jika metode yang digunakan oleh
Pendidik tidak bervariasi.
Peneliti melakukan wawancara pada tanggal 28 April 2021 terhadap Pendidik
kelas IV. Hasil wawancara yang diperoleh menunjukkan bahwa selama ini
penyampaian materi dalam suatu tema kurang maksimal. Siswa sering tidak
memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh pendidik. Penyebabnya adalah
Pendidik jarang menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi.
Pada pembelajaran tema 8 subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku misalnya,
pendidik hanya menjelaskan materi saja, pembelajarannya hanya mengandalkan
komunikasi satu arah. Pendidik yang aktif menjelaskan materi pelajaran dengan
metode ceramah sedangkan siswa hanya menyimak, mencatat dan mengerjakan
soal latihan. Pendidik berlaku sebagai sumber informasi tunggal yang memiliki
posisi yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. Kurangnya strategi
pembelajaran pada proses belajar mengajar, pendidik kurang menguasai kelas,
metode yang digunakan pendidik kurang menarik, materi yang disampaikan
pendidik saat pembelajaran terlalu cepat sehingga siswa kurang dapat memaknai
dan memahami.
Masalah-masalah di atas berdampak pada prestasi belajar siswa yang belum
maksimal. Hal ini dibuktikan dari rendahnya prestasi belajar pada tema 8 subtema
1 lingkungan tempat tinggalku siswa yang dapat dijabarkan dalam tabel dibawah
ini.

2
Tabel 1.1 Prestasi Belajar Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku
Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga Sebelum Simulasi Perbaikan
No. Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1 7 35% Tuntas
2 13 65% Belum Tuntas
Sumber : Dokumentasi Pendidik kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga.
Berdasarkan data tersebut, pemahaman siswa pada pada tema 8 subtema 1
lingkungan tempat tinggalku masih rendah, bahwa dengan KKM yang telah
ditetapkan di kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga, yakni KKM 65 sebanyak 7
(35%) siswa belum mencapai KKM, dan hanya 13 (65%) siswa yang telah
mencapai KKM.
Dari rendahnya prestasi belajar tersebut, maka peneliti bersama pendidik
mencari solusi dengan cara memperbaiki proses pembelajaran. Salah satu usaha
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak monoton dan kondusif maka
peneliti menawarkan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan mempergunakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, baik sebenarnya
maupun benda tiruan sehingga dapat mendorong siswa agar bersemangat dalam
mengikuti pelajaran di kelas. Metode demonstrasi ini dapat membantu
memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dihasil
ceramah yang diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan
menghadirkan objek sebenarnya.
Dengan metode demonstrasi diharapkan pembelajaran dapat berlangsung
dengan optimal, efektif, berkualitas serta menarik sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, merangsang siswa untuk dapat melibatkan diri dalam proses
pembelajaran.
Oleh sebab itu, pendidik ingin mengadakan perbaikan pembelajaraan yang
berhubungan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi. Dalam hal ini pendidik mengangkat judul “Penerapan Metode
Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tema 8 Subtema 1

3
Lingkungan Tempat Tinggalku Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga
Tahun 2021”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil belajar siswa pada tema 8 subtema 1 lingkungan tempat
tinggalku kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang muncul yaitu sebagai berikut:
a. Kurangnya strategi pembelajaran pada proses pembelajaran.
b. Pendidik kurang menguasai kelas.
c. Metode yang digunakan pendidik kurang menarik.
d. Materi yang disampaikan pendidik saat pembelajaran terlalu cepat
sehingga siswa kurang dapat memaknai dan memahami.
e. Prestasi belajar siswa rendah pada kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga,
itu terlihat dari 20 siswa hanya 7 siswa yang mencapai KKM (prestasi
belajar rendah).
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat dianalisis masalah sebagai berikut:
a. Tidak adanya media ajar yang dipakai guru dalam proses belajar
mengajar.
b. Metode mengajar yang tidak variatif, hanya dengan ceramah dan
penugasan saja.
c. Metode yang digunakan guru tidak melibatkan keaktifan siswa.
d. Pendidik hanya menjelaskan secara satu arah.
e. Pendidik tidak menggunakan metode demonstrasi.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah.
Dari identifikasi dan analisis permasalahan di atas, maka penulis mengambil
beberapa alternative dan prioritas pemecahan masalah sebagai berikut :
a. Mengganti media ceramah dan penugasan dengan metode yang
melibatkan keaktifan siswa yaitu Metode Demonstrasi.
b. Menggunakan media pembelajaran yang menarik pada saat
pembelajaran di kelas.

4
c. Mengelola kelas dengan baik, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dengan memberikan permainan-permainan sederhana
saat kegiatan belajar berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis maka rumusan masalahnya adalah
Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
belajar tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Campang Tiga tahun 2021?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar tema 8
subtema 1 lingkungan tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1
Campang Tiga tahun 2021.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun hasil perbaikan tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi:
a. Bagi Siswa
Meningkatnya prestasi belajar tema tema 8 subtema 1 lingkungan tempat
tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga tahun 2021.
b. Bagi Pendidik
Meningkatnya profesionalisme pendidik dalam menyelenggarakan
pembelajaran serta memperbaiki cara mengajar agar tujuan yang ingin
dicapai dapat terlaksana sekaligus mampu meningkatkan kualitas belajar
siswa di kelas.
c. Bagi Sekolah
Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaaan pendidik agar
dapat lebih profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga
mutu pendidikan di SD Negeri 1 Campang Tiga tahun 2021 dapat
ditingkatkan.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan untuk melakukan proses
pembelajaran.

5
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan suatu benda tertentu yang tidak terlepas dari penjelasan
secara lisan oleh seorang pendidik.
Menurut Wina Sanjaya (2009:152) metode demonstrasi ‘Metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya
atau hanya sekadar tiruan.” Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak
terlepas dari penjelasan secara lisan oleh pendidik. Walaupun dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret dalam
strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Menurut Daryanto (2009:403) metode demonstrasi “cara penyajian
bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa
suatu proses situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai penjelasan Iisan.”
Menurut Rusminiati (2007: 2) metode demonstrasi adalah pertunjukan
tentang proses terjadinya suatu peristiwa, pada sampai penampilan
tingkah laku yang dicontohkan agar dapat dipahami siswa baik secara
nyata maupun tiruan.
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan metode
demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan,
yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
2. Karakteristik Metode Demonstrasi
Menurut Winataputra (2005:18) Ada beberapa karakteristik metode
demonstrasi diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Mempertunjukkan obyek sebelumnya atau materi sebelumnya.

6
b. Adanya proses peniruan.
c. Ada alat bantu atau alat peraga untuk digunakan dalam pelaksanaan
metode demonstrasi.
d. Memerlukan tempat yang strategi yang memungkinkan seluruh
siswa aktif.
3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik dan efektif,
ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh
pendidik, yang terdiri dari perencanaan uji coba dan pelaksanaan oleh
pendidik lalu diikuti oleh siswa dan diakhiri dengaan adanya
evaluasi.
Menurut Winataputra (2005:198) langkah-langkah yang perlu
disiapkan dalam pelaksanaan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :
1. Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah
proses demonstrasi berakhir.
2. Mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dilakukan.
3. Melakukan Uji coba demonstrasi yang meliputi segala peralatan
yang diperlukan dalam pelaksanaan metode demonstrasi.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Langkah Pembukaan Metode Demonstrasi
Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua
siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan, mengemukakan tujuan yang harus
dicapai oleh siswa, dan mengemukakan tugas yang harus
dilakukan oleh siswa.
2. Langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi

7
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir, ciptakan suasana yang
menyenangkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan, dan berikan kesempatan untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat
dari proses demonstrasi itu.
3. Langkah Mengakhiri Metode Demonstrasi
Guru memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya
dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses tujuan
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar’
Sekolah tidak terlepas dari kata prestasi belajar. Pengertian prestasi
belajar banyak disebutkan oleh berbagai sumber diantaranya Pratiwi
(2015: 83) yang menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah perubahan
yang diperoleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk
perbuatan”. Sedangkan menurut Nawawi dalam Mintarti (2016: 94):
“prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari
materi di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Lebih lanjut pengertian prestasi belajar juga dikemukakan oleh Slameto
(2003:10) yang menyatakan bahwa “prestasi belajar merupakan suatu
perubahan yang dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar.
Perubahan ini meliputi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap, keterampilan dan pengetahuan”.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang prestasi belajar di atas peneliti
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu perolehan capaian atau

8
hasil siswa dalam proses pembelajaran yang diukur menggunakan skor
untuk menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa.
2. Aspek Prestasi Belajar Akademik
Kemampuan-kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar terdiri
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Bloom dalam
Sudjana (2010: 23) mengungkapkan bahwa:
a. Ranah kognitif yaitu memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
b. Ranah afektif yaitu memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, percaya diri dan santun.
c. Ranah psikomotor adalah menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan anak yang beriman
dan berakhlak mulia.
Sedangkan menurut Bloom dalam Parwanti dkk (2018: 25) tiga ranah
tersebut yaitu:
a. Ranah kognitif yaitu berhubungan dengan kemampuan
berpikir seseorang. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
evaluasi.
b. Ranah afektif yaitu yang berhubungan dengan minat,
perhatian, sikap, emosi, penghargaan, proses, internalisasi
dan pembentukan karakter diri. Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu: penerimaan, penanggapan,
penghargaan, pengorganisasian, penjati dirian.
c. Ranah psikomotor yaitu berhubungan dengan kemampuan
gerak atau manipulasi yang bukan disebabkan oleh

9
kematangan biologis, kemampuan gerak, atau manipulasi
tersebut dikendalikan oleh kematangan psikologis.
Berdasarkan teori tentang aspek prestasi belajar akademik, maka peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat tiga ranah dalam prestasi belajar akademik,
yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek yang akan peneliti
ambil dalam penelitian ini adalah aspek kognitif karena peneliti hanya
memfokuskan pada nilai harian pada tema 8 daerah tempat tinggalku.
C. Tema 8 Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku
Pada penelitian ini menggunakan metode demonstrasi, peneliti
mengambil tema ke-8 yaitu “Tempat Tinggalku”. Tema “Tempat
Tinggalku” terdapat 3 subtema yaitu Lingkungan Tempat Tinggalku,
Keunikan Daerah Tempat Tinggalku dan Aku Bangga Dengan Daerah
Tempat Tinggalku. Setiap subtema terdapat beberapa mata pelajaran dan 6
pembelajaran yang digolongkan dalam kegiatan pembelajaran. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan materi subtema 1 lingkungan tempat
tinggalku pembelajaran ke-1 dan ke-3.
Kompetensi Dasar Pembelajaran
(Materi Siklus 1)
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan gerak.
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengetahui pengertian gaya dan gerak.
2. Menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.
3. Mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan.
4. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang gaya dan gerak.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan baik.
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan gaya dan gerak dengan baik.
3. Siswa dapat mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan dengan baik.
4. Siswa dapat menyajikan laporan hasil percobaan gaya gerak dengan
baik.

10
Kompetensi Dasar Pembelajaran
(Materi Siklus 2)
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan gerak.
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan beragam gaya yang terdapat di lingkungan sekitar.
2. Mengetahui perubahan gerak akibat gaya.
3. Mempraktikkan beragam gaya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang perubahan gerak akibat
gaya.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan beragam gaya yang terdapat di lingkungan
sekitar dengan baik.
2. Siswa dapat mengetahui perubahan gerak akibat gaya dengan baik.
3. Siswa dapat mempraktikkan beragam gaya dalam kehidupan dengan
baik.
4. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan yang dilakukan tentang
perubahan gerak akibat gaya dengan baik.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subyek, Tempat, dan Waktu Simulasi Perbaikan
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 siswa
yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Alasan peneliti
memilih kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga karena merupakan kelas
dengan kecenderungan tipe belajar visual dan kinestetik, yaitu tipe belajar
yang mengedepankan sebuah visualisasi atau benda konkret dalam
memahami setiap konsep serta menyukai aktivitas fisik saat belajar
memahami suatu konsep.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Campang Tiga Kecamatan
Kotaagung Kabupaten Tanggamus pada tema 8 subtema 1 lingkungan tempat
tinggalku. Penelitian ini menggunakan waktu selama 2 bulan yaitu pada bulan

11
April dan Mei semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Waktu tersebut
digunakan untuk merancang penelitian, melaksanakan penelitian,
mengobservasi, dan merefleksi. Dan dalam hal ini, peneliti menggunakan 2
siklus, siklus I dilaksanakan Rabu, 5 Mei 2021 dan siklus 2 dilaksanakan
Rabu, 19 Mei 2021.

B. Desain Prosedur Simulasi Perbaikan Pembelajaran


1. Perencanaan
Dalam perencanaan ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri 1
Campang Tiga. Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan
pertimbangan karena mengajar di sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek
penelitian yang sangat sesuai dengan profesi peneliti.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ada beberapa pertimbangan dan alasan penulis
menentukan dan menggunakan waktu penelitian kurang lebih selama 2
bulan. Tanggal 25 April sampai 19 Mei 2021. Waktu dari pelaksanaan
sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester genap
tahun pelajaran 2021.
3. Observasi
Untuk melaksanakan observasi pada bulan April 2021 mulai dari siklus I
dan siklus II.
4. Refleksi
Dimana perlu adanya refleksi dalam pembahasan antara siklus-siklus
tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian
prosedur dan langkah-langkah PTK ini mengikuti prinsip dasar PTK
yang berlaku yaitu tahap planning (rencana tindakan), implementing
(pelaksanaan tindakan), observasing (observasi), dan reflecting (refleksi)
yang kemudian diikuti perencanaan ulang pada siklus kedua dan ketiga.
Peneliti memiliki rancangan simulasi yang menggunakan metode demonstrasi
yaitu sebagai berikut:

12
Perbaikan Pembelajaran Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menetapkan kelas IV sebagai objek penelitian.
b. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas.
c. Menyusun skenario pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
sesuai dengan materi yang diberikan.
d. Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal dan lembar observasi siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan kelas dengan penerapan metode demonstrasi sebagai
berikut:
a. Langkah pembukaan
Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas, mengemukakan apa tujuan yang harus
dicapai oleh siswa, mengemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh
siswa.
b. Langkah pelaksanaan demonstrasi
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berfikir, ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan, dan berikan kesempatan pada siswa untuk
secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang dilihat dari proses
demonstrasi itu.
c. Langkah mengakhiri demonstrasi
1. Guru memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses tujuan pembelajaran.
2. Guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses
demonstrasi tersebut.
Berikut langkah-langkah Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
dilaksanakan selama 2x35 menit (1x pertemuan) pada tanggal 5 Mei
2021:

13
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Pendidik memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2. Pendidik memeriksa kehadiran siswa dengan sikap disiplin.
3. Pendidik mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa untuk
memperhatikan di saat pelajaran dimulai dengan jelas.
4. Pendidik mengingatkan kepada siswa untuk selalu berpakaian rapi
saat berangkat ke sekolah dan memeriksa kerapian siswa sebelum
memulai pelajaran.
5. Pendidik menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu tentang
materi gaya dan gerak (pengertian dan perbedaan antara gaya dan
gerak).
6. Pendidik memberikan pretest dengan mengajukan pertanyaan
tentang terjadinya gol ketika dilakukan tendangan pojok, meja
bergerak.
7. Pendidik menambahkan informasi mengenai gaya.
Kegiatan Inti (50 menit)
1. Pendidik menyiapkan bahan/alat demonstrasi yang akan dipelajari.
2. Pendidik mendemonstrasikan tentang gaya yang menimbulkan
gerak.
3. Pendidik menunjuk salah satu siswa maju ke depan untuk
mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah di siapkan atau
sedang dipelajari.
4. Siswa secara individu melakukan demonstrasi dan menjelaskan jika
ada yang bertanya.
5. Seluruh siswa diharapkan memperhatikan demonstrasi yang sedang
berlangsung dan menganalisisnya..
6. Pendidik dan siswa mendiskusikan tentang gaya yang terjadi.
7. Setiap siswa mengemukakan hasil analisa.
Penutup (10 menit)

14
1. Pendidik menugaskan siswa untuk membuat kesimpulan tentang
pengalamannya selama memperhatikan dan melakukan demonstrasi.
2. Pendidik memberikan penguatan tentang materi.
3. Sebelum mengakhiri pembelajaran pendidik memberikan evaluasi
mengenai materi yang dipelajari kepada siswa.
4. Berdo’a bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
3. Tahap observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melakukan pengamatan terhadap
jalannya kegiatan pembelajaran dengan Penerapan Metode Demonstrasi yang
dilaksanakan terhadap kegiatan guru dan siswa oleh supervisor 2. Pelaksanaan
pengamatan dimulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup dengan menggunakan lembar observasi
4. Tahap Refleksi
Kegiatan ini meliputi kegiatan menganalisa, memahami, dan membuat
kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Dari pelaksanaan
perbaikan siklus I peneliti dan supervisor 2 mendiskusikan untuk mencari
kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran. Kelebihan pada perbaikan
pembelajaran ini adalah guru dan siswa telah sama-sama melakukan demonstrasi.
Namun kelemahannya pun masih banyak, yaitu siswa belum semuanya terlihat
aktif dan belum terampil dalam menyampaikan hasil demonstrasi ke depan kelas.
Dari hasil refleksi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I, peneliti akan
melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan tetap mempertahankan
kelebihan siklus I.
Perbaikan Pembelajaran Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menetapkan kelas IV sebagai objek penelitian.
b. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas.
c. Menyusun skenario pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
sesuai dengan materi yang diberikan.

15
d. Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal dan lembar observasi siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan kelas dengan penerapan metode demonstrasi sebagai
berikut:
a. Langkah pembukaan
Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas, mengemukakan apa tujuan yang harus
dicapai oleh siswa, mengemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh
siswa.
b. Langkah pelaksanaan demonstrasi
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berfikir, ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan, dan berikan kesempatan pada siswa untuk
secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang dilihat dari proses
demonstrasi itu.
c. Langkah mengakhiri demonstrasi
1) Guru memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses tujuan pembelajaran.
2) Guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses
demonstrasi tersebut.
Berikut langkah-langkah Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
dilaksanakan selama 2x35 menit (1x pertemuan) pada tanggal 19 Mei
2021:
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Pendidik memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2. Pendidik memeriksa kehadiran siswa dengan sikap disiplin.
3. Pendidik mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa
untuk memperhatikan di saat pelajaran dimulai dengan jelas.

16
4. Pendidik mengingatkan kepada siswa untuk selalu berpakaian
rapi saat berangkat ke sekolah dan memeriksa kerapian siswa
sebelum memulai pelajaran.
5. Pendidik menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu
tentang materi gaya dan gerak (jenis jenis gaya yang terdapat
di lingkungan sekitar dan perubahan gerak akibat gaya)
6. Pendidik memberikan pretest dengan mengajukan pertanyaan
tentang terjadinya kelapa jatuh ke tanah.
7. Pendidik menambahkan informasi mengenai jenis-jenis gaya.
Kegiatan Inti (50 menit)
1. Pendidik menyiapkan bahan/alat demonstrasi yang akan
dipelajari.
2. Pendidik mendemonstrasikan tentang jenis-jenis gaya yang ada
di lingkungan sekitar.
3. Pendidik menunjuk salah satu siswa maju ke depan untuk
mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah di siapkan atau
sedang dipelajari.
4. Siswa secara individu melakukan demonstrasi dan
menjelaskan jika ada yang bertanya.
5. Seluruh siswa diharapkan memperhatikan demonstrasi yang
sedang berlangsung dan menganalisisnya..
6. Pendidik dan siswa mendiskusikan tentang gaya yang terjadi.
7. Setiap siswa mengemukakan hasil analisa.
Penutup (10 menit)
1. Pendidik menugaskan siswa untuk membuat kesimpulan
tentang pengalamannya selama memperhatikan dan melakukan
demonstrasi.
2. Pendidik memberikan penguatan tentang materi.
3. Sebelum mengakhiri pembelajaran pendidik memberikan
evaluasi mengenai materi yang dipelajari kepada siswa.
4. Berdo’a bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

17
3. Tahap observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melakukan pengamatan terhadap
jalannya kegiatan pembelajaran dengan Penerapan Metode Demonstrasi yang
dilaksanakan terhadap kegiatan guru dan siswa oleh supervisor 2. Pelaksanaan
pengamatan dimulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup dengan menggunakan lembaran hasil kerja siswa.
4. Tahap Refleksi
Dari pelaksanaan perbaikan siklus II peneliti dan supervisor 2 mendiskusikan
untuk mencari kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran. Kelebihan pada
perbaikan pembelajaran ini adalah guru dan siswa telah sama-sama melakukan
demonstrasi. Siswa terlihat aktif dan terampil dalam demonstrasi dan dalam
menyampaikan hasil di depan kelas. Dan yang terpenting adalah hasil pekerjaan
siswa memuaskan. Jadi dari hasil refleksi ini, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa tidak perlu dilanjutkan lagi peneliti siklus III.
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data, Serta Intrumennya
1. Sumber Data
a. Observasi kinerja pendidik
b. Observasi aktivitas belajar siswa
c. Prestasi belajar siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data dan Instrument
a. Lembar observasi kinerja pendidik
b. Aktivitas belajar siswa
c. Tes Prestasi Belajar
D. Teknik Analisis Data
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang
dikelompokkan kedalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

18
< 65 Tidak Tuntas

(Kriteria Ketuntasan Minimal Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat


Tinggalku Kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga)

Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. formula


presentase asumsi ketuntasan hasil belajar klasikal adalah sebagai berikut:

Untuk mendapatkan kriteria penilaian dengan rentang yang sesuai maka

skor maksimal−skor minimal


menggunakan rumus: Panjang kelas=
4

Keterangan :
Skor maksimal = jumlah aspek yang dinilai x jumlah
kreteria maksimal
Skor minimal = jumlah aspek yang dinilai x jumlah
kreteria minimal
n = banyaknya kreteria

E. Indikator Keberhasilan
Dengan menggunakan metode demonstrasi pada tema 8 subtema 1 lingkungan
tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga tahun 2021
menggunakan indikator keberhasilan yaitu KKM minimal 65 mencapai 85%.

19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Simulasi Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus Pertama
Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Mei 2021 pada tema 8 subtema 1
lingkungan tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Campang
Tiga tahun 2021. Siklus ini telah dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x
35 menit) yang terdiri atas 4 tahapan dengan menggunakan metode
demonstrasi yaitu tahap Perencanaan, tahap Pelaksanaan Tindakan, tahap
Observasi dan tahap refleksi.

Hasil siklus 1 meliputi:


a. Aktivitas belajar siswa pada siklus 1
Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan
bahwa siklus 1 aktivitas belajar siswa saat mengikuti pembelajaran
yaitu aktivitas sangat baik 16,25%, siswa yang aktivitas baik
28,75%, siswa yang aktivitas cukup 33,75% dan siswa yang aktivitas
kurang 21,25%. Ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa masih ada
yang tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Prestasi belajar siswa
Berdasarkan tabel nilai terlihat bahwa siswa kelas IV SD Negeri 1
Campang Tiga tahun 2021 yang mendapat nilai kategori diatas atau
sama dengan 65 sebanyak 13 siswa. Siswa yang mendapat nilai
kategori dibawah 65 sebanyak 7 siswa. Ini berarti siswa yang tuntas

20
belajar sebanyak 13 siswa atau 65% dan yang belum tuntas 7 siswa
atau 35%.
Refleksi siklus 1:
Refleksi simulasi pembelajaran yang telah di laksanakan pada siklus 1 yaitu
sebagai berikut:
1) Pendidik kurang variatif dalam memberikan contoh-contoh gaya dan
gerak dalam kehidupan sehari-hari;
2) Di akhir simulasi pembelajaran pendidik tidak memberikan kesimpulan
mengenai materi yang disampaikan.

2. Siklus Kedua
Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Mei 2021 pada tema 8 subtema 1
lingkungan tempat tinggalku pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Campang
Tiga tahun 2021. Siklus ini telah dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x
35 menit) yang terdiri atas 4 tahapan dengan menggunakan metode
demonstrasi yaitu tahap Perencanaan, tahap Pelaksanaan Tindakan, tahap
Observasi dan tahap refleksi.

Hasil siklus 2 meliputi:


a. Aktivitas belajar siswa pada siklus 2
Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan
bahwa siklus 2 aktivitas belajar siswa saat mengikuti pembelajaran
yaitu aktivitas sangat baik 55%, siswa yang aktivitas baik 30%,
siswa yang aktivitas cukup 15% dan siswa yang aktivitas kurang tidak
ada. Ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sangat aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
b. Prestasi belajar siswa
Berdasarkan tabel nilai terlihat bahwa siswa kelas IV SD Negeri 1
Campang Tiga tahun 2021 yang mendapat nilai kategori diatas atau

21
sama dengan 65 sebanyak 20 siswa. Siswa yang mendapat nilai
kategori dibawah 65 sebanyak tidak ada. Dengan demikian, siswa
sudah dinyatakan tuntas belajar atau 100%.
Refleksi siklus 2:
Refleksi simulasi pembelajaran yang telah di laksanakan pada siklus 2 yaitu
sebagai berikut:
1) Pendidik kreatif dalam memberikan contoh-contoh jenis gaya yang
sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti gaya mesin untuk
menghidupkan kendaraan;
2) Durasi yang digunakan pendidik sesuai dengan materi yang
disampaikan;
3) Pendidik menguasai pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi dengan sangat baik;
4) Pendidik memberikan kesimpulan dengan baik dan memberikan tugas
PR mengenai materi yang disampaikan.

B. Pembahasan
Berdasarkan analisis data hasil alat penilaian kinerja pendidik dalam simulasi
perbaikan pembelajaran pada siklus 1 di atas, kinerja pendidik mencapai yang
berkategori baik. Dan aktivitas belajar siswa mencapai 45% aktif mengikuti
pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar menunjukkan masih ada 7 siswa yang
belum mencapai KKM. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengingat kembali
kejadian-kejadian yang muncul yang menyebabkan gagalnya pembelajaran siklus
pertama. Disamping itu peneliti juga merenungkan dan sekaligus menambahkan
langkah-langkah dalam simulasi perbaikan yang akan dilakukan dalam
pembelajaran pada siklus berikutnya.
Pada siklus 2, kinerja pendidik mencapai yang berkategori sangat baik, dan
aktivitas belajar siswa mencapai 85% aktif mengikuti pembelajaran. Sedangkan
prestasi belajar siswa pada tabel 13 menunjukkan bahwa 20 siswa dari 20 siswa
telah mencapai KKM. Dengan demikian, pembelajaran siklus kedua meningkat

22
mencapai indicator yang ditentukan. Sehingga, penelitian simulasi perbaikan
pembelajaran ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Hasil perbaikan aktivitas belajar siklus 1 dan siklus 2 pada tabel berikut:
Tabel 4.1: Hasil observasi aktivitas siklus 1 dan siklus 2
No Siklus 1 Siklus 2
Aktivitas
. SB B C K SB B C K

1. Memperhatika
6 6 5 3 8 7 5 -
n

2. Interaksi
4 5 7 4 11 5 4 -
sesama siswa

3. Bertanya 2 5 8 5 13 5 2 -

4. Menjawab
1 7 7 5 12 7 1 -
pertanyaan

Jumlah 13 23 27 17 44 24 12 -

Persentase 16,2 28,7 33,75 21,2 55,00 30,0 15,00


-
5% 5% % 5% % 0% %

Prestasi belajar siklus 1 dan siklus 2

Tabel 4.2: Prestasi belajar siklus 1 dan siklus 2


Siklus 1 Siklus 2
No Rentang Jumla
Jumlah
. Nilai h Predikat Predikat
Siswa
Siswa
1. 80 – 100 3 Sangat Baik 5 Sangat Baik
2. 70 – 79 6 Baik 11 Baik
3. 65 – 69 4 Cukup 4 Cukup
4. 0 – 64 7 Kurang - Kurang
Jumlah 20 20

Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa pada siklus 1 prestasi sangat baik
dan baik sebanyak 9 siswa ( 45%), pada siklus 2 prestasi sangat baik dan baik
sebanyak 15 siswa ( 80%), data tersebut menunjukkan bahwa penerapan metide

23
demonstrasi menigkatkan aktivitas belajar memepengaruhi adanya peningkatan
prestasi belajar siswa.
Metode demonstrasi merupakan suatu cara mengajar dimana seorang guru
bahkan seorang murid memperagakan atau melakukan suatu perbuatan dengan
maksud untuk memperjelas dari pada yang telah dipelajari. Sesuai dengan
kelebihan metode demonstrasi yaitu membuat pembelajaran menjadi lebih
menarik karena siswa tidak hanya mendengar penjelasan dan mencatat, tetapi
siswa juga mengamati kegiatan demonstrasi sehingga materi pembelajaran
menjadi lebih jelas dan konkret (Djamarah, 2002:90). Dengan demikian metode
demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada tema 8 subtema 1
lingkungan tempat tinggalku kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga tahun 2021.

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian simulasi perbaikan pembelajaran dan pembahasan
maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku
pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Campang Tiga Tahun 2021. Hal ini
dibuktikan bahwa siklus pertama persentase siswa yang mencapai ketuntasan
prestasi belajar sebesar 45%, Sedangkan pada siklus kedua siswa yang
mencapai ketuntasan prestasi belajar sebesar 80%.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan di atas berikut saran dan tindak lanjut yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran:
1. Dalam proses pembelajaran hendaknya pendidik dapat menggunakan
metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pelajaran;
2. Diharapkan metode demonstrasi ini dapat dijadikan alternatif yang mampu
memberikan kontribusi pemikiran dan informasi khususnya bagi guru kelas
IV dalam meningkatkan prestasi belajar siswa;

24
3. Kepada pihak sekolah, diharapkan memberikan motivasi kepada guru untuk
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi
siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineksa Cipta.
Daryanto. 2009. Demonstrasi sebagai Metode Belajar. Depdiknas, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.

Rusminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar.


Depdiknas, Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Prenada, Jakarta.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru


Algesindo, Bandung.

Syah, M. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT


Prestasi Pustakakarya.
Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka,
Jakarta.

25
Yamin, M. 2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Gaung
Persada Press, Jakarta.

26

Anda mungkin juga menyukai