Amirullah
ABSTRAK
Peranan sejarah dalam pembinaan karakter bangsa disebabkan oleh adanya fungsi-
fungsi, yang terkandung dalam sebuah karya sejarah, yang mengandung nilai-nilai
yang bersifat mendidik, bagi martabat kemanunusiaan, sebab mendidik dan
mengajar adalah membentuk manusia berahlak, berkelakuan baik dan benar,
dengan memimpin dan menuntun perkembangan guna mengajarkan sejarah dengan
bimbingan dan teladan yang nyata, teori dan peraktek dalam kehidupan
kemasyarakatan, kesenian dan keagamaan yang bersumber dari kehidupan
kebudayaan.Sejarah berguna bagi kehidupan manusia, karena nilai-nilai yang logis
dan etis, yang terkandung dalam karya sejarah tersebut, sebagai hasil penggarapan
dari tiap fase kehidupan dari berbagai ruang dan waktu serta dari masa kemasa
sehingga sejarah menghidupkan dan mengembangkan cara berpikir dan merasa
melalui pembelajaran sejarah yang berkesinambungan (up to date) dalam
pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada pembinaan karakter bangsa.
Secara historis pembinaan karakter bangsa bertitik tolak pada nilai-nilai luhur
budaya bangsa yang diajarkan pada orang tua, para pendidik, pemerintah dan para
tokoh masyarakat yang bertumpuh pada kesadaran sejarah dalam memberikan
bimbingan dan membentuk akhlak dan jiwa generasi muda dalam kehidupannya
(life long education).
PENDAHULUAN
-141-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
-142-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
dan berdaulat dimana Republik Indonesia itulah menjadi alat perjuangan kearah
kehidupan kebangsaan yang bebas dan adil makmur.
Sejarah sebagai ilmu, memang penting sekali dalam kehidupan manusia
terutama dalam pembinaan karakter bangsa sejalan dengan pernyataan ahli sejarah
Jerman bahwa bangsa Jerman menang dalam perang Jerman – Perancis (1870)
tidak karena jenderal-jenderalnya, tetapi karena guru-guru rakyat Jerman yang
mendidik bangsanya yang mengajarkan sejarah bangsanya.(R. Moh. Ali, 2005;15).
-143-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
-144-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
Selanjutnya menurut Mayor Polak yang berpendapat bahwa bangsa itu bila
ditinjau dari segi sosiologinya adalah bangsa itu adalah nation yakni sejumlah
orang berdiam disuatu wilayah tertentu. Nation adalah suatu persekutuan hidup
yang besar diantaranya anggota-anggota suatu bangsa ada antar hubungan dan
kesadaran serta perasaan bahwa mereka menjadi satu. (Yahya Muhaimin, 2006:
34)
Dari pengertian bangsa tersebut diatas bahwasanya ada unsur-unsur
pendukung yang membentuk bangsa itu sendiri yang pertama adalah dibentuk
karna himpunan manusia, yang ada hubungan darahnya kedua karna adanya bahasa
yang sama sebagai symbol bahasa pemersatu, ketiga adanya adat kebiasaan yang
serupa. Hal ini menjadi dasar bahwa bangsa (nation) itu adalah suatu solidaritas
besar yang terbentuk karena adanya keinsafan bahwa orang telah berkorban
banyak, dan bersedia akan memberi pengorbanan dalam mempertahankan jiwa
kebangsaan (nation) tersebut. Dan menuju pda satu tujuan, yaitu kesadaran
nasional atau kesatuan bangsa pda tiap-tiap Negara.
-145-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
-146-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
Salah satu dalil ekonomi yang mengatakan bahwa: “in come is plus saving”.
Dalam pekerjaan itu kita harus teliti, sebab dengan ketelitian itu, orang akan
mengetahui mana pekerjaan yang bisa dilakukan dan sama pula yang tidak bisa.
Dan juga dengan ketelitian itu orang akan mengetahui sebab-sebab suatu pekerjaan
itu gagal atau sukses. Dalam pembangunan kita harus menghargai waktu, yakni
mempergunakan waktu itu sebagaimana mestinya.Dan juga harus kita melihat
kedepan.Sebab membangun adalah membangun masa kini untuk hari esok, bukan
membangun masa yang lalu.Dalam hal ini Sjauqi Bey mengatakan dalam suatu
syairnya: “sejelek-jelek kelompok umat manusia adalah orang-orang pemalas,
yang apabila engkau ungguli dengan cepat-cepat mereka menyebut-nyebut
kebesaran nenek moyangnya”. Begitulah suatu umat dikritik tentang kemunduran
didalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.Dan selanjutnya
Sjauqi Bey menyatakan pula: “dan sebaik-baik kelompok umat manusia adalah
meraka yang mempunyai sejarah kemuliaan. Dan untuk diri mereka sendiri mereka
menegakkan kemuliaan yang baru”.
Inilah watak dan mental yang harus kita miliki, ialah berbuat dan beramal
untuk menulis sejarah kebesaran kita sendiri, sebagaimana sejarah kebesaran yang
telah ditulis oleh pahlawan-pahlawan dan syuhada-syuhada kita yang sudah
mangkat.Dalam melaksanakan pembangunan harus kita bersifat terbuka, yaitu suka
menerima ide-ide yang baik, sekalipun datangnya bukan dari diri kita sendiri
ataupun kelompok kita sendiri.
Disamping itu kita harus belajar, baik dari teori, maupun dari pengalaman.
Dan juga kita harus kerja sama dengan kelompok-kelompok lain yang lebih maju.
Kemudian kita harus berani mengadakan expriment dan percobaan.Sebab dunia ini
maju dan berkembang, karena keberanian orang-orang yang mengadakan
expriment dan percobaan itu.
Dengan demikian jelaslah kepada kita, bahwa dalam melaksanakan
pembangunan, kita harus bekerja keras dan hemat serta teliti, suka melihat
kedepan, bersifat terbuka, suka belajar, suka kerja sama dan berani mengadakan
expriment. Adapun pembangunan Nasional itu, bukanlah suatu hal yang mudah,
sebab mencakup segi-segi yang luas, yakni mencakup bidang-bidang politik,
sosial, ekonomi dan lain-lain sebagainya.
KESIMPULAN
Sebagai penutup dari pada uraian ini, maka penulis mengemukakan beberapa
kesimpulan sebagai inti dari pada uraian tersebut diatas yang berhubungan dengan
masalah pembinaan dan pembangunan bangun pada umumnya dan bangsa
Indonesia pada khususnya.Yakni :(1) Peranan sejarah dalam pembinaan bangsa itu,
disebabkan oleh adanya nilai sejarah yang terkandung dalam sebuah karya sejarah
yang mengandung nilai-nilai yang bersifat mendidik, bagi martabat
kemanusiannya. Sebab mendidik dan mengajar adalah membentuk manusia
berakhlak, yang berkemauan baik dan benar, dengan memimpin dan menuntun
perkembangan cara merasanya, atau cara berpikirnya dengan jalan memberi ilmu
dengan bimbingan dan teladan yang nyata, teori dan praktek dalam kehidupan
kemasyarakatan, kesenian dan keagamaan.(2). Sejarah berguna bagi kehidupan
-147-
SEMINAR NASIONAL
“Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam
Rangka Daya Saing Global”
Kerjasama: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia
Grand Clarion Hotel, Makassar, 29 Oktober 2016
manusia karena nilai-nilai yang logis dan etis yang terkandung dalam karya sejarah
itu sebagai hasil penggarapan dari tiap-tiap fase kehidupan manusia dari berbagai
ruang dan waktu dan dari masa ke masa. Dengan kata lain, bahwa cara berfikir dan
cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari sekumpulan
manusia dalam suatu ruang dan waktu. Penghidupan dan memperkembangankan
cara berfikir dan merasa, ialah pengajaran dan pendidikan yang selalu up to date
dalam ilmu pengetahuan,dan (3)Sejarah bagi manusia adalah untuk mengenal
dirinya sendiri, dan dunia sekelilingnya. Dengan demikian sejarah merupakan
sumber pilihan yang tidak kering-keringnya untuk tiap-tiap fase perjuangan
kemerdekaan, dan sejarah yang membawa kebenaran mutlak adalah sejarah yang
bersumber dari pada Al Qur’an. Sebab ialah yang menjadi sumber dari segala ilmu
pengetahuan yang up to date untuk mengatur tingkah laku manusia, untuk
menguasai dirinya dalam menghindari perbuatan maksiat, keji dan mungkar, ia
menjadi sumber natural science di setiap zaman.Serta (4) Secara historis
pembinaan bangsa bertitik tolak pada orang tua, para pendidik, pemerintah dan
para pemimpin masyarakat.Karena merekalah yang diharapkan untuk memberi
bimbingan dan membentuk akhlak dan jiwa si anak selama hidup atau life long
education.
DAFTAR PUSTAKA
-148-