0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan1 halaman
Standar Asuhan Keperawatan menjelaskan gangguan menelan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti stroke, paralisis serebral, dan defek struktural. Gejala utama gangguan menelan adalah batuk saat atau sesudah makan, sulitnya menelan, dan makanan yang tertinggal di rongga mulut. Tujuan perawatan adalah mencegah aspirasi, memfasilitasi menelan, dan memastikan kebutuhan gizi terpenuhi. Terapi menel
Standar Asuhan Keperawatan menjelaskan gangguan menelan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti stroke, paralisis serebral, dan defek struktural. Gejala utama gangguan menelan adalah batuk saat atau sesudah makan, sulitnya menelan, dan makanan yang tertinggal di rongga mulut. Tujuan perawatan adalah mencegah aspirasi, memfasilitasi menelan, dan memastikan kebutuhan gizi terpenuhi. Terapi menel
Standar Asuhan Keperawatan menjelaskan gangguan menelan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti stroke, paralisis serebral, dan defek struktural. Gejala utama gangguan menelan adalah batuk saat atau sesudah makan, sulitnya menelan, dan makanan yang tertinggal di rongga mulut. Tujuan perawatan adalah mencegah aspirasi, memfasilitasi menelan, dan memastikan kebutuhan gizi terpenuhi. Terapi menel
Kategori : Fisiologis Subkategori : Neurosensori Definisi Fungsi menelan abnormal akibat deficit struktur atau fungsi oral,faring atau esophagus Penyebab 1. Gangguan serebrovaskuler 9. Defek laring 2. Gangguan safar kranialis 10. Defek nasal 3. Paralisis serebral 11. Defek rongga nasofaring 4. Akalasia 12. Defek trakea 5. malitas laring 13. Refluk gastroesofagus 6. Abnormalitas orofaring 14. Refluk gastroesofagus 7. Anomali jalan napas atas 15. Obstruksi mekanis 8. Defek anatomic kongnetial 16. Prematuritas Gejala dan Tanda Mayor Subjektif Objektif 1. Mengeluh sulit menelan 1. Batuk sebelum menelan 3. Terdesak 2. Batuk setelah makan atau minum 4. Makan tertinggal di rongga mulut Gejala dan Tanda Minor Sektif Objektif Oral Oral (tidak tersedia) 1. Bolus masuk terlalu cpat 8. Muntah sebelum menelan 2. Refluks nasal 9. Mangiler 3. Tidak mampu membersihkan mulut 10. Sulit mengunyah 4. Makanan jatuh dari mulut 11. Waktu makan lama 5. Makanan terdorong keluar dari mulut 12. Fase oral abnormal 6. Bolus terbentk lama 7. Porsi makanan tidak habis Faring Faring 1. Menolak makan 1. Muntah 3. Menelan berulang-ulang 2. Posisi kepala kurang elevasi Esophagus Esofagus 1. Mengeluh bangun dimalam hari 1. Hematemesis 4. Bruksisme 2. Nyeri epigastrik 2. Gelisah 5. Odinofagia 3. Regurgitasi Kondisi Klinis Terkait 1. Stroke 7. Myasthenia gravis 2. Distrofi muskuler 8. Amyotropic lateral sclerosis 3. Poliomyelitis 9. Neoplasma otak 4. Cerebral palsy 10. Paralistis pita suara 5. Penyakit Parkinson 11. Kerusakan saraf kranialis V,VII.IX,X,.XII 6. Guilain barre syndrome 12. Esofagitis NOC NIC 1010: Status menelan 3200: Pencegahan Aspirasi Kriteria Hasil: Aktivitas Keperawatan: 1. Sangat Terganggu (1) 1. Monitor status pernapasan 2. Banyak Terganggu (2) 2. Monitor tingkat kesadaran,reflek batuk, kemapuan menelan 3. Cukup Terganggu (3) 3. Pertahankan kepatenan jalanapas 4. Sedikit tergaggu (4) 4. Jaga kepala tempat tidur ditinggikan 30-45 menit setelah 5. Tidak terganggu (5) pemberian makanan Tujuan: 5. Gunakan age-agen prokinetik yang sesuai 1. Mempertahankan makanan di mulut (5) 2. Kemampuan mengunyah (5) 1860:Terapi menelan 3. Reflek menelan sesuai dengan waktunya (5) 1. Monitor tanda dan gejala aspirasi 4. Mempertahan posisi kepala dan batang tubuh netral(5) 2. Bantu pasien untuk memposisikan kepala fleksi menghadap 5. Penerimaan makan(5) kedepan sebagai persiapan menelan. 6. Mempelajari temuan akan menelan(5) 3. Bantu untuk menjaga intake cairan dan kalori yang adekuat 7. Batuk (5) 4. Monitor tanda-tanda kelelahan selama makan,minum dan 8. Muntah (5) menelan 9. Tersedak (5) 5. Ajarkan keluraga/pemberi perawatan bagaimana cara 10. Perubahan kualitas suara (5) memposisikan, memberi makanan,dan memenitor pasien. 6. Monitor hidrasi tubuh 7. Konsultasiakan dengan terapis atau dokter untuk meningkatkan konsistensi makanan pasien secara bertahap. 8. Sediaka perawatan mulut sesuai kebutuhan