a. Antiklin punggung lipatan, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cembung
(convex) ke atas.Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke
arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian
tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
b. Sinklin atau lembah lipatan, yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas.Siklin merupakan
lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat
bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti
sinklin.
c. Sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurut mulai dari lengkungan
maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin. Limbs adalah bidang
miring yang membangun struktur sinklin atau antiklin. Limbs memajang dari axial plane pada
lipatan satu ke axial plane pada lipatan lainnya.
d. Axial plane, yaitu bidang yang memotong puncak.
e. Crest adalah garis sepanjang bagian atau daerah tertinggi dari suatu lipatan. Atau lebih
tepatnya garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang
sama. Crest dapat pula disebut sebagai hinge line. Adapun bidang pada lipatan tempat
terbentuknya crest disebut sebagai crestal plane.
f. Through sendiri adalah kebalikan dari crest. Through merupakan garis yang menempati
bagian paling rendah dari suatu lipatan. Dengan kata lain, garis ini menghubungkan titik-titik
paling rendah dari bidang yang sama. Dan bidang tempat terbentuknya through dinamakan
dengan trough line.
Hal lain yang harus kita pahami dari struktur lipatan ini adalah, apabila batas elastisitas dari batuan
yang terlipatkan terlampaui, maka batuan yang awalnya bersifat ductile berubah menjadi brittle
sehingga lipatan akan perlahan berubah menjadi sebuah patahan/sesar.
Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami pergeseran pada
bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973).Kekar
merupakan salah satu struktur yang paling umum dijumpai pada batuan. Kekar atau joint adalah
rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran. Joint set
adalah kumpulan kekar pada satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas yang dapat
dibedakan dengan joint set lainnya.
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada
batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh:
a. Pemotongan bidang perlapisan batuan.
b. Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb.
c. Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dankarakter.
Retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar umumnya terdapat
sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang
tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan
bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai
dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.
Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang luas, dapat
tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada batuan yang getas. Kebanyakan kekar
merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan dengan sesar
atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar
kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh tegasan yang terjadi ketika lava mendingin dan
mengkerut.
Kekar merupakan jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini
memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami perubahan
posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat dilalui cairan dari
luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
Klasifikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasifikasi yaitu :
1. Berdasrkan Cara Terbentuknya:
Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)
Kekar Lembar (Sheet Joint)
Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah. Kekar seperti ini
terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk akibat penghilangan beban batuan
yang tererosi. Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh.
2.Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku.
3.Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal.
2. Berdasarkan Bentuknya
Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan
yang lainnya .
Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan
berakhir pada bidang perlapisan
3. Kekar Berdasarkan Ganesanya
Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga terdapat pada batuan
beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan,
sehingga pada sill atau aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih
akan horizontal, dengan mengukur sumbu kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari
bidang pendinginan dan struktur batuan beku.
Kekar Gerus
Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung
mengelincirkan bidang satu sama lainnya yang berdekatan. Ciri-ciri di lapangan :
1)Biasanya bidangnya licin.
2)Memotong seluruh batuan.
3)Memotong komponen batuan.
4)Biasanya ada gores garis.
5)Adanya joint set berpola belah ketupat.
Kekar Lembar
Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan
permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan
beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat:
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh.
2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat.
3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal.
Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)
Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari
gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari
stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan,
dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi. Ciri-ciri dilapangan:
1)Bidang kekar tidak rata.
2)Selalu terbuka.
3)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
4)Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein.
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
1. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
2. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan
tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut
STYLOLITE.
Kekar Hybrid
Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan
pada umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.
4. Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya
Kekar Orde Pertama
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya pembentuk kekar
.Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .
Kekar Orde Kedua
Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik
atau lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .
F. Indonesia berada di antara 3 Lempeng
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia,
lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia
di lepas Pantai Sumatera, Jawa dan Nusa tenggara. Sedangkan lempeng Pasifik berada di Utara Irian
dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul
sampai suatu titik dimana bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa
gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak terhadap berbagai bangunan
karena tsunami, longsor, percepatan gelombang seismik dan liquefaction. Besarnya dampak dampak
gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa hal, dianytaranya skala gempa, sumber
gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di lokasi bangunan dan kualitas
bangunan.
Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan tsunami, juga membawa
berkah dengan terbentuknya banyak cekungan sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini
mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir
hydrocarbon. Kandungan minyak dan gas alam inilah yang banyak ditambang dan menjadi tulang
punggung perekonomian kita sehingga tahun 1990-an.
Indonesia juga merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi unik karena berada pada
pusat tumbukan lempeng tektonik Hindia Australia di bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian
Utara dan lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan tatanan tektonik yang
komplek dari arah zona tumbukan yaitu Force arc, Volcanic arc dan Back arc. Forc arc merupakan
daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering disebut sebagai zona aktif akibat
patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan penyusun utama
lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi sumber daya alam dari bahan tambang
yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki
topografi khas dengan sumber daya alam yang khas juga. Back arc adalah bagian paling belakang dari
rangkaian busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi
sebagai tempat sedimentasi. Semua daerah tersebut memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang
ditemui di tempat lain, keanekaragaman geologinya maupun hayatinya.
Gambar 2. Peta tektonik dan Gunung berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng
tektonik, dan segitiga merahmelambangkan kumpulan gunug berapi
Perkataan bumi yang padat dan tenang sebenarnya salah, di dalam bumi ada beberapa lempengan
dunia yang terus bergerak menyeimbangkan satu lempeng dengan yang lainnya. Dalam proses
penyeimbangan ini menyebabkan terjadinya pergesekan antar lempeng sehingga mengakibatkan
gempa bumi Tektonik. Sedangkan akibat adanya aktivitas tektonik ini akan dapat memicu gunung api
aktif yang bereaksi untuk menyeimbangkan juga yang nantinya akan menyebabkan gempa Vulkanik.
Gambar
Gas akan keluar jika tekanan yang dikandung magma didalam litosfer sudah sangat kuat, maka dia
akan keluar ke permukaan bumi. Biasanya media yang digunakan untuk mengeluarkan magma
tersebut dengan cara mendesak tubuh gunung api sehingga tubuh gunung api tersebut akan hancur dan
media yang digunakan dari luar dapat melalui retakan-retakan tubuh gunung api.
Magma yang keluar dari gunung api disebut lava. Tidak hanya lava, material yang dimuntahkan
saat erupsi berupa eflata dan bahan piroklastik. Yang dimaksud dengan bahan piroklastik adalah
material-material lepas dengan berbagai ukuran seperti lapilli, pasir vulkanik, dan kerikil-
kerikil.Biasanya ketika gunung api akan meletus pasti ada tanda-tanda yang diperlihatkan, seperti
:sumber air yang ada disekitar tiba-tiba kering, suhu yang ada disekitar kawah semakin meningkat,
pohong-pohon yang ada disekitar tiba-tiba mongering, sering ada getaran yang skalanya rendag
maupun tinggi, dan binatang-binantang yang hidup disekitar itu mengungsi.
D. Tipe-tipe erupsi gunung api
Gambar
1. Letusan tipe Hawaii
Letusan ini mempunyai skala letusan yang relative kecil namun pancuran lavanya memiliki
ketinggian 200 m. tipe Hawaii ini biasanya terjadi pada gunung yang memiliki bentuk seperti
perisai dan atau tameng yang mengalir secara bebas.
2. Letusan tipe pelle
letusan tipe ini termasuk letusan yang paling merusak. Karna, magma keluar dari lereng gunung
yang lemah.
3. Letusan tipe Stromboli
Letusan ini memiliki letusan yang mencapai 500 m. memilki ciri-ciri yang letusannya terjadi
pada waktu yang sama, memilki tekanan gas rendah, magmanya cair, dan memuntahkan
material-material seperti, bom, lapilli, dan abu.
4. Letusan tipe merapi
Letusan ini adalah letusan yang memiliki lava yang sangat kental yang dapat menyumbat mulut
kawah. Dan letusan ini memiliki ciri-ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
5. Letusan tipe Vincent
Letusan ini terjadi gunung api yang biasanya memiliki danau kawah. Saat gunung api ini
meletus air yang ada di danau kawah tersebut akan tumpah bersamaan dengan lava. Dan tipe
letusan ini disertai dengan longsoran besar sehingga menimbulkan awan yang sangat panas dan
bisa menutupi area yang sangat luas.
6. Letusan api vulcanion
Tipe letusan ini memiliki ciri berbentuk volcano dan mengeluarkan material-material seperti
bom, abu vulkanik, lapilli dan beberapa bahan padat atau cair lainnya.
7. Ketusan tipe perret
Letusan ini termasuk letusan yang sangat kuat dan dahsyat sehingga dapat merusak lingkungan.
Letusan ketinggiannya mencapai > 55 km.
E. Gunung Berapi
Gunung berapi dalam bahasa inggris disebut volcano, yang berasal dari kata vulcanus atau Vulcan.
Gunung berapi ini sering juga disebut dengan gunung api, yang dikatakan gunung berapi memiliki
lubang kepundan tempat keluarnya magma atau juga gas ke permukaan bumi. Gunung api ini ada yng
meletus secara bersamaan, dan terkadang hampir beberapa ratus atau ribuan sekali dalam satu tahun.
Indonesia mempunyai 129 buah gunung aktif. Yang dimana jalur gunung api tersebut berada
dalam jalur tektonik yang memanjang. Jalur pegunungan tersebut salah satu jalur pegunungan besar
didunia yaitu, sirkum mediteranian yang diawali gunung urai di perbatasan eropa dan asia.
Gunung berapi bisa saja ada di beberapa fase sepanjang keberadaannya. Gunung berapi yang
masih aktif bisa juga berada dalam keadaan separuh aktif dalam artian gunung berapi itu masih
istirahat atu mati. Sangat sulit menentukan kapan gunung berapi itu aktif kembali, bisa jadi 610 tahun
baru aktif kembali.
Ini adalah beberapa gunung berapi yang meletus di Indonesia.
1. Gunung Kelud
Gambar
Abad ke-15 gunung kelud ini sudah memakan korban hingga 15.000 jiwa. Pada tahun 1586
korban melebihi 10.000 jiwa. Pada tahun 1926 adanya sebuah sistem pengalihan aliran lahar
secara ekstensif dan itu masih berfungsi sampai sekarang.
2. Gunung merapi
Gunung merapi ini merupakan gunung termuda yang ada di selatan pulau jawa dan termasuk
gunung aktif yang ada di indonesia. Ketinggian puncak gunung merapi ini mencapai 2.930 mdpl,
per 2010. Dan gunung ini termasuk gunung yang berbahaya karna, disetiap dua atau sampai lima
tahun sekali mengalami erupsi dan gunung ini dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat.
Dari sejak tahun 1548, gunung ini meletus sebanyak 68 kali. Di tahun 1930 gunung ini sudah
menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 jiwa orang.
Gambar
3. Gunung galunggung
Gunung gulanggung disini tercatat pernah meletus ditahun 1882. Dan pada tanggal 8 oktober s.d
12 oktober , terjadi letusan dan itu menghasilkan hujan kemerahan yang sangat panas, abu yang
halus, awan panas, dan lahar. Akibat letusan ini menghancurkan 114 desa dan menewaskan 4.001
jiwa.
Gambar
4. Gunung agung
Gunung agung sampai sekarang masih aktih, terakhir gunung ini meletus pada tanggal 1963-64.
Dilihat dari kejauhan gunung agung ini berbentuk kerucut meski didalamnya terdapat kawah
besar. Gunung agung merupakan gunung tertinggi di pulau bali ketinggiannya mencapai 3.031
mdpl. Dari gunung agung disini kita bisa melihat puncak gunung rinjani yang ada di pulau
lombok sebelah timur, meski kedua gunung tersebut tertutupi awan karna dua gunung ini berada
di atas awan.
Gambar
5. Gunung krakatau
Gunung krakatau merupakan gunung kepulauan vulkanik yang masih aktif yang berada di antara
pulau jawa dan sumatera. Di tahun 2019 ini kawasan yang saat ini merupakan cagar alam yang
memiliki empat pulau kecil, diantaranya: pulau rakata, pulau anak krakatau, pulau sertung, serta
pulau panjang (rakata kecil). Gunung krakatau disini juga terkenal letusan yang sangat dasyat
pada tahun 1883. Akibat terjadinya letusan itu mengalami awan panas dan tsunami dan
menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai tgl 26 desember 2004, stunami ini adalah terdasyat di
samudra hindia. Diperkirakan daya ledaknya mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan
hiroshima dan nagasaki.
Gambar