Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PERKULIAHAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS

" STRATEGI TATA LETAK "

SEMESETER GANJIL 2021/2022

Dosen :
Dra.SriHastari,M.M

FakultasEkonomi

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN

Jl.Ir.HJuandaNo.68Tapaan,Kec.Bugulkidul,KotaPasuruan
TAHUN AKADEMIK2021/2022
JURNALPERKULIAHAN
ProgramStudi : Manajemen
MataKuliah : ManajemenOperasi
Kode :-
SKS :3
Dosen : Dra.SriHastari,MM
Topik : Operasi Dan Produktivitas
Sub Topik : A. Kepentingan Strategi Tata Letak
B. Desain Tata Letak
C. Faktor-Faktor Penyusunan Tata Letak
D. Dasar Pengaturan Tata Letak
E. Jenis dan Tipe Tata Letak

TanggalPerkuliahan : 15 Desember 2021


A. Kepentingan Strategis Keputusan Tata Letak (Layout)
Kepentingan strategi dalam keputusan tata letak yaitu menentukan efisiensi
pertahanan atau konsistensi dalam jangka waktu yang panjang agar bisnis tetap berjalan.
Berikut kepentingan strategis keputusan tata letak :
1. Satu keputusan penting untuk menentukan efisiensi sebuah operasi jangka panjang.
2. Memiliki banyak dampak strategis karena menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan
citra perusahaan.
3. Tata letak yang efektif membantu organisasi mencapai strategi yang menunjang
diferensiasi, biaya rendah atau respon cepat.
4. Tata letak yang efektif dapat memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di
dalam maupun di luar wilayah.

B. Desain Tata Letak


Mempertimbangkan bagaimana untuk dapat mencapai:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang atau bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
3. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja lebih aman
4. Interaksi dengan pelanggan lebih baik
5. Fleksibilias

Tata Letak

Layout adalah penataan fasilitas operasi secara ekonomis (Mitra Bestari, 2004:59).
Menurut Yulian Yamit, (1996:120) tata letak adalah pengaturan semua fasilitas produksi guna
memperlancar proses produksi yang efekif dan efisien. Berdasarkan pernyataan Krajewski
(2002:445), pengambilan keputusan tentang berbagai aktivitas phisik dan fasilitas ekonomi
perusahaan. Jadi layout adalah pengaturan tata letak bangunan, tata ruang kerja, pengaturan letak
berbagai mesin mesin/peralatan yang berada dalam bangunan yang diperlukan dalam proses
produksi. Tujuan tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis artinya
meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi
dan area kerja.

Berikut merupakan manfaat dari tata letak :

1. Meningkatkan Jumlah Produksi


2. Mengurangi Waktu Tunggu
3. Mengurangi Proses Pemindahan Bahan
4. Penghematan Penggunaan Ruangan
5. Efisiensi Penggunaan Fasilitas
6. Mempersingkat Waktu Proses
7. Meningkatkan Kepuasan dan Keselamatan Kerja
8. Mengurangi Kesimpangsiuran

C. Faktor-Faktor Penyusunan Layout


1. Jenis produk yang dibuat- menyangkut desain dan volume produksi yang dikehendaki
2. Urutan proses- apakah berdasarkan proses atau arus
3. Peralatan yang digunakan- menyangkut teknologi, jenis dan kapasitas mesin
4. Pemeliharaan dan penggantian
5. Keseimbangan kapasitas antar mesin /departemen
6. Area tenaga kerja dan area pelayanan

D. Dasar Pengaturan Layout Khususnya Manufaktur


1. Atas Dasar Proses
Tipe dan karakteristik dari peralatan produksi adalah faktor yang menentukan dalam
pengaturan layout. Mesin dan peralatan yang mempunyai karakteristik sama
dikelompokkan menjadi satu. Misalnya kelompok mesin bubut, mesin skrap.
2. Atas Dasar Produk
Jenis pekerjaan yang harus dilakukan pada produk adalah faktor yang paling
menentukan dalam penempatan fasilitas operasi perusahaan. Pengaturan fasilitas operasi
seperti mesin, tidak memandang tipenya dan penempatan sesuai dengan urutan dari satu
proses ke proses lainnya.
Layout Produk
 Layout produk dipilih bila proses produksinya telah terstandadisasi dan berproduksi
dalam jumlah besar. Pengaturan letak mesin /fasilitas produksi berdasarkan urutan proses
produksinya.
 Produk yang dibuat setiap waktunya sama dan arus produk yang dikerjakan selalu sama,
sehingga menyerupai garis.

Layout Proses
 Pengaturan letak fasilitas produksinya didasarkan pada fungsi masing-masing bagian.
 Arus barang selalu berubah- ubah karena tergantung pada kebutuhan mesin apa yang
digunakan untuk membuat suatu produk.

E. Jenis dan Tipe Tata Letak


1. Tipe-Tipe Tata Letak
 Tata Letak Posisi tetap : mengatasi kebutuhan tata letak proyek besar yang
memerlukan tempat yang luas (kapal,gedung, jembatan layang)
 Tata letak berorientasi pada proses : berkaitan dengan proses produksi dengan
volume rendah dan variasi tinggi (mesin dan peralatan yang dikelompokkan
bersama). disebut juga Job Shop
 Tata Letak perkantoran : Pengelompokan pekerja, peralatan, ruangan untuk
menyajikan kenyamaan, keamanan, dan yang memperlancar aliran informasi.
 Tata Letak Ritel : berkaitan dengan aliran penempatan rak, pengalokasian ruang dan
merespon pada perilaku pelanggan.
 Tata Letak Gudang : mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan
bahan dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangannya.
 Tata Letak berorientasi pada produk: pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang
terbaik dalam produksi yang kontinyu dan berulang. Memiliki volume tinggi
bervariasi rendah
Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
Masalah yang dihadapi layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi kebutuhan layout
proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas.
Tiga faktor yang menjadi kendala:
2. tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi
3. volume bahan dinamis
4. setiap tahapan pada proses produksi dan kebutuhan bahan berbeda, sehingga banyak yang
menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.

Tata Letak Orientasi Proses (Process Oriented Layout)


Layout ini dapat mendukung strategi diferensiasi produk dan melayani konsumen dengan
kebutuhan berbeda.

2. Jenis Tata Letak Berorientasi Produk


 Lini Pabrikasi (Fabrication Line)
Fasilitas berorientasi produk untuk memproduksi komponen seperti ban mobil.
Lini dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk
membuat keseimbangan.
 Lini Perakitan (Assembly Line)
Pendekatan yang menggabungkan berbagai komponen terpabrikasi menjadi satu
pada sejumlah stasiun kerja; digunakan dalam proses berulang.

Penyeimbangan Lini Perakitan


 Tujuan untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin/karyawan dan memenuhi
output yang dibutuhkan dari lini perakitan.
 Manajemen harus mengetahui hubungan prioritas yaitu urutan beragam tugas yang harus
dikerjakan.
 Setelah diagram prioritas dibuat, maka tugas-tugas dikelompokkan dalam stasiun kerja
sehingga tingkat produksi dapat dipenuhi.
 Langkah proses meliputi:
1. Hitung Waktu Siklus

Waktu Siklus =
2. Hitung Stasiun Kerja Minimal

Jumlah stasiun kerja minimal =


n = jumlah tugas perakitan

3. Seimbangkan lini perakitan dengan memberikan tugas perakitan tertentu pada setiap
stasiun kerja.

4. Menghitung efisiensi keseimbangan lini

Efisiensi =

Bagaimana Mengubah Data Tugas Menjadi Diagram Prioritas

TUGAS WAKTU (menit) TUGAS SEBELUMNYA

A 10 -
B 11 A
C 5 B
D 4 B
E 12 A
F 3 C,D
G 7 F
H 11 E
I 3 G,H

Solusi
 Waktu siklus = 480 menit / 40 unit = 12 menit per unit
 Jumlah stasiun kerja = 66 menit / 12 menit = 6 stasiun (dibulatkan)
 Efisiensi =…………..? pp lihat18

Gambar Prosedur Penyeimbang Lini Perakitan

 Stasiun kerja 1 adalah A


 Stasiun kerja 2 adalah B
 Stasiun kerja 3 adalah E
 Stasiun kerja 4 adalah gabungan C, D, F
 Stasiun kerja 5 adalah H
 Stasiun kerja 6 adalah G,I

LATIHAN

TUGAS WAKTU PENGERJAAN TUGAS YG MENGIKUTI

A 5 -
B 3 A
C 4 B
D 3 B
E 6 C
F 1 C
G 4 D,E,F
H 2 G

Lini perakitan memiliki waktu siklus 8 menit. Gambarlah diagram prioritas (pendahulunya
dan temukan jumlah stasiun kerja minimal. Kemudian aturlah aktivitas kerja untuk
menyeimbangkan lini perakitan. Berapa efisiensi lini yang seimbang ?

Mengetahui,

Dosen Pengajar Mahasiswa

(Dra. Sri Hastari, MM) (IKHWAN YUNUS)


206120100284

Anda mungkin juga menyukai