Anda di halaman 1dari 2

Waspadai Moderasi Sejak Dini

Oleh : Nanis Nursyifa

“Moderasi beragama adalah cara pandang yang membawa orang ke jalan tengah, jauh dari jalan yang
berlebihan atau ekstrem. Dengan moderasi beragama, cara beragama masyarakat menjadi toleran, tanpa
kekerasan, menghargai budaya, dan memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,” (kemenag.go.id,
10/12/2021).

Dikutip dari antaranews (2/11) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta mengenalkan model
parenting atau pola asuh kebangsaan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi keluarga
dalam menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme anak sejak usia balita.

“Dari survei kecil-kecilan yang kami lakukan, peran keluarga untuk mengenalkan wawasan kebangsaan
masih perlu ditingkatkan. Makanya, kami melakukan intervensi dengan mengenalkan pola asuh
berwawasan kebangsaan,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta Budi
Santosa di sela peluncuran Program Parenting Kebangsaan di Yogyakarta, Selasa (2/11/2021).

Untuk memperkenalkan dan merealisasikan program parenting kebangsaan tersebut, Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menggandeng Kampung KB yang sudah ada di tiap kelurahan. Saat
ini, pilot project dilakukan di satu kampung KB di tiap kelurahan, dengan fokus pelaksanaan di dua
kampung KB yang berada di Kelurahan Notoprajan dan Sosromenduran.

Istilah Islam moderat tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Terlebih Istilah itu sedang gencar di
gaungkan di tengah-tengah umat saat ini. Dan Islam moderat dianggap dengan Istilah washatiyah.
Benarkah sama istilah moderat dengan washatiyah tersebut?

Istilah wasathiyah terambilkan dari kata wasath, yang menurut Ibnu Faris dalam karyanya Mu’jam
Maqayis al-Lughah, dimaknai sebagai sesuatu yang di tengah, adil, baik, dan seimbang. Dalam bahasa
yang umum digunakan dalam keseharian kita hari ini, wasathiyah seringkali diterjemahkan dengan istilah
moderat atau bersikap netral dalam segala hal.

Salah satu kebenaran Islam ditunjukkan melalui berbagai istilah-istilah yang khas dengan makna yang
khas pula. Berbagai istilah khas Islam, semisal kata kaffah, rahmatan lil’alamin dan washatiyah.
Ketiganya memiliki pengertian khas yang digali dari dali – dalil syar’i. Sebaliknya, istilah moderasi,
sekularisme, pluralisme dan radikalisme adalah istilah yang berasal dari epistemologi barat.

Karena itu tidaklah sama antara makna Islam washatiyah dengan Islam moderat. Propaganda moderasi
agama adalah racun akidah. Istilah washatiyah berasal dari al-Quran. Sebaliknya, istilah moderat berasal
dari epistemologi barat. Meskipun banyak cendekiawan Muslim memaksakan diri untuk
menyamakannya.

Semakin masifnya arus moderasi beragama hingga anak usia dinipun harus mendapatkan pola
pengasuhan berbasis moderasi. Padahal, Sepatutnya di usia dini anak-anak kita dapat dasar berupa tauhid
yang murni dan bersih dari unsur yang mengotorinya.

Bapak bangsa kita H.Oemar Said Tjokroaminoto pernah menyatakan "Setinggi-tinggi ilmu, semurni-
murni Tauhid, sepintar-pintar siasat". Ada agama dalam motto hidup orang-orang besar, yang nama dan
kiprahnya tertulis agung dalam tinta sejarah bangsa ini, sebab mereka tahu Islam bukan hanya sekedar
agama ibadah ritual saja tetapi Islam adalah sebuah ideologi yang di dalamnya memancarkan aturan
kehidupan.

Dari sini harusnya kita sadar bahwa parenting kebangsaan dan menyamakannya dengan istilah
wasathiyah adalah salah satu ide liberal yang akan mencegah anak-anak mendapatkan pengasuhan dengan
perspektif kebenaran agama Islam. Maka sudah seharusnya kita menangkal virus moderasi ini dengan
cara memperkenalkan dan menanamkan tauhid yang murni sejak dini serta menanamkan Islam kaffah
dalam kehidupan sehari-hari.[]

Wallahu’alam Bisshowwab

Anda mungkin juga menyukai