Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3

ANGGOTA:
M. NURIKSAN 105731121719
ENI 105731119819
NURFAHMI 105731122919
AYU FEBRIANGGI 105731120719

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Transaksi Persediaan Antar Perusahaan

Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering


terjadi atau yang paling umum. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar
perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk transfer lain.

Secara konseptual, eliminasi transfer persediaan antara perusahaan terkait tidak


berbeda dari jenis transaksi antar perusahaan lainnya. Semua pendapatan dan beban yang
dicatat oleh perusahaan yang terlibat harus dieliminasi seluruhnya dalam menyiapkan
laporan laba rugi konsolidasian, dan semua keuntungan dan kerugian yang tercatat pada
transfer tersebut harus ditangguhkan sampai barang tersebut dijual kepada non-afiliasi.

Eliminasi memastikan bahwa hanya biaya perolehan historis persediaan dari entitas
konsolidasi yang dimasukkan kedalam neraca konsolidasian jika persediaan tersebut
masih dimiliki dan dibebankan pada harga pokok penjualan di periode terjualnya
persediaan tersebut kepada non-afiliasi.

Transfer pada Biaya Perolehan

Barang dagangan terkadang dijual ke perusahaan terkait dengan harga atau nilai
tercatat penjual. Ketika suatu penjualan antar perusahaan tidak menghasilkan
keuntungan atau kerugian, jumlah persediaan di neraca pada akhir periode tidak
memerlukan penyesuaian untuk konsolidasi karena jumlah tercatat persediaan untuk
afiliasi pembelian sama dengan biaya untuk mentransfer afiliasi dan entitas
konsolidasi Bahkan ketika penjualan antar perusahaan tidak menghasilkan
keuntungan atau kerugian, diperlukan satu ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan
pendapatan dari penjualan antar perusahaan dan beban terkait barang yang dijual yang
dicatat oleh penjual. Hal ini untuk menghindari kedua ayat tersebut dicatat lebih
tinggi dari jumlah yang seharusnya. Pendapatan bersih konsolidasi tidak terpengaruh
oleh jurnal eliminasi ketika transfer dilakukandengan biaya karena pendapatan dan
harga pokok penjualan dikurangi dengan jumlah yang sama.

Transfer dengan Keuntungan dan Kerugian


Perusahaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda dalam menetapkan
harga transfer yang berbeda. Di beberapa perusahaan, harga jual ke afiliasi sama
dengan harga untuk pelanggan lainnya. Beberapa perusahaan secara rutin menandai
persediaan yang ditransfer ke afiliasi dengan persentase biaya tertentu. Perusahaan
menggunakan banyak pendekatan berbeda dalam menetapkan harga transfer antar
perusahaan. Di beberapa perusahaan, harga jual ke afiliasi sama dengan harga untuk
pelanggan lainnya. Beberapa perusahaan secara rutin menandai persediaan yang
ditransfer ke afiliasi dengan persentase biaya tertentu. Terlepas dari metode yang
digunakan dalam menetapkan harga transfer antar perusahaan, proses eliminasi harus
menghilangkan efek dari penjualan tersebut dari laporan konsolidasi. Ketika
menggabungkan penjualan termasuk laba atau rugi, ada dua aspek dari eliminasi
kertas kerja yang diperlukan dalam periode transfer untuk menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi.

 Aspek Pertama: Fokus Laporan Laba Rugi


Penjualan dan beban pokok penjualan. Pendapatan dari penjualan antar
perusahaan dan beban pokok penjualan yang terjual yang dicatat oleh afiliasi
yang menstranfer harus dihilangkan.

 Aspek Kedua: Fokus Neraca


Keuntungan atau kerugian atas penjualan antar perusahaan harus dihilangkan
sehingga persediaan dicatat pada biaya bagi entitas konsolidasian.

Pengaruh Jenis system Persediaan


Sebagian besar perusahaan menggunakan sistem kontrol persediaan perpetual atau periodik
untuk melacak persediaan dan harga pokok penjualan.
Karena sebagian besar perusahaan menggunakan sistem persediaan
perpetual, diskusi dalam bab ini berfokus pada prosedur konsolidasi yang
digunakan sehubungan dengan persediaan abadi.

B. Penjualan Downstream Atas Persediaan

Downstream adalah penjualan dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Jika


penjualan dilakukan dengan harga yang sama dengan harga perolehan berarti tidak ada
masalah dalam pelaporan keuangan. Namun, penjualan yang dilakukan dengan harga
berbeda atau lebih tinggi dari harga perolehannya maka pelaporan keuangan harus
disesuaikan dengan jurnal eliminasi karena perusahaan induk dan anak tetap satu
kesatuan sehingga transaksi di antaranya tidak boleh diakui jika ada keuntungan/laba.
Penjualan downstream atas persediaan ini disebut juga transaksi hulu penjualan
persediaan atau penjualan persediaan arus ke bawah. Laba antarperusahaan dari
penjualan downstream mengakibatkan entitas induk memiliki keuntungan dari entitas
anak perusahaan. Penjualan downstream dari penjualan barang yang tersedia akan
melakukan eliminasi terhadap kepemilikan pengendali atau mayoritas pemegang saham
atas keuntungan atau kerugian yang akan diterima.
 Ketika penjualan persediaan hulu terjadi dan persediaan dijual kembali oleh induk
kepada non-afiliasi selama periode yang sama, semua jurnal eliminasi dalam kertas
kerja konsolidasi identik dengan yang ada dalam kasus hilir.
 Ketika persediaan tidak dijual kembali ke non-afiliasi sebelum akhir periode, jurnal
eliminasi kertas kerja berbeda dari kasus hilir hanya dengan pembagian laba antar
perusahaan yang belum terealisasi baik untuk kepentingan pengendali maupun non-
kontrol.
 Eliminasi laba antar perusahaan yang belum terealisasi harus mengurangi
kepentingan kedua kelompok kepemilikan setiap periode sampai laba dikonfirmasi
oleh penjualan kembali ke persediaan kepada pihak nonafiliasi.

C. Penjualan Hilir Atau Upstream

Penjualan (transfer) upstream adalah penjualan dari anak ke perusahaan induk.


Penjualan upstream yang dilakukan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan akan
meningkatkan penjualan, harga pokok penjualan (cara menghitung harga pokok
penjualan), dan laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak memengaruhi laba operasi induk
sampai barang dagang dijual kembali kepada entitas lain. Pendapatan diakui ketika
pendapatan tersebut direalisasi atau diperoleh dari penjualan kepada entitas luar (pihak
luar). Pendapatan dari penjualan ke perusahaan-perusahaan afiliasi tidak dapat diakui
sampai barang tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan.

Sistem Perpetual Penjualan:


 Untuk tujuan konsolidasi, laba yang tercatat pada penjualan persediaan antar
perusahaan diakui dalam periode ketika persediaan dijual kepada pihak yang tidak
terkait.

 Pendapatan bersih konsolidasi harus didasarkan pada pendapatan yang direalisasikan


dari afiliasi transfer.

 Karena laba antar perusahaan dari penjualan hilir berada di pembukuan induk, laba
bersih konsolidasi dan keseluruhan klaim pemegang saham perusahaan induk harus
dikurangi dengan jumlah penuh dari keuntungan yang belum direalisasi.

 Ketika sebuah perusahaan menjual barang persediaan ke afiliasi, salah satu dari tiga
hasil situasi:

1. Item tersebut dijual kembali ke nonafiliasi selama periode yang sama;

2. Item tersebut dijual kembali ke nonafiliasi selama periode berikutnya; atau

3. Item ini disimpan selama dua periode atau lebih oleh afiliasi pembelian.
Contoh soal :
PT Ikasa telah mengakusisi 80% saham PT Saika yang dimana diakuisisi pada nilai bukunya
pada tanggal 30 November 2016 dengan nilai bukunya, yaitu Rp 240.000.000, dan saham
biasa PT Saika pada nilai wajar kepentingan non pengendali PT Saika yaitu sebesar Rp
50.000.000. Pada tanggal 1 Februari 2016, PT Ikasa(Induk) membeli persediaan seharga Rp
10.000.000.
PT Ikasa (Induk) PT Saika (Anak)
Pos
Debet Kredit Debet Kredit
Kas dan Piutang Usaha Rp 140.000.000   Rp 120.000.000  
Persediaan   Rp 165.000.000   Rp 110.000.000  
Bangunan dan Peralatan (Bersih) Rp 146.000.000   Rp 115.000.000  
Investasi pada saham PT Saika Rp 264.000.000      
Beban Pokok Penjualan Rp 100.000.000   Rp 30.000.000  
Beban Lain-Lain Rp 50.000.000   Rp 25.000.000  
Deviden Dimumkan Rp 35.000.000   Rp 20.000.000  
Utang Usaha     Rp 170.000.000   Rp 90.000.000
Utang Obligasi   Rp 178.000.000   Rp 90.000.000
Saham Biasa     Rp 156.000.000   Rp 100.000.000
Saldo Laba     Rp 162.000.000   Rp 50.000.000
Penjualan     Rp 194.000.000   Rp 90.000.000
Pendapatan Dari Anak Perusahaan   Rp 40.000.000    
Total Rp 900.000.000 Rp 900.000.000 Rp 420.000.000 Rp 420.000.000

Informasi Tambahan :

Jika :

a. Pada tanggal 8 Juli 2016 atau pada tahun yang sama PT Saika(Anak) menjual persediaan
yang di beli dari PT Ikasa(Induk) Ke Non-afiliasi seharga Rp 25.000.000

b. Pada tanggal 8 Januari 201 PT Saika(Anak) menjual persediaan yang di beli dari PT
Ikasa(Induk) Ke Non-afiliasi seharga Rp 25.000.000

Diminta:

a. Buatlah ayat jurnal eliminasi yang diperlukan

b. Buatlah kertas kerja konsolidasi, laba bersih konsolidasi serta laporan yang di perlukan

Penyelasaian :
Jurnal Pembelian Persediaan PT Ikasa (Induk),
1 Februari 2016        
Persediaan       Rp 10.000.000  
  Kas         Rp 10.000.000
Pembelian Persediaan    
.1 Mei 2016          
Kas       Rp 15.000.000  
  Penjualan         Rp 15.000.000
Penjualan Persediaan Ke PT Saika(Anak)    

Jurnal Pembelian Persediaan PT Saika (Anak),


.1 Mei 2016          
Persediaan       Rp 15.000.000  
  Kas         Rp 15.000.000
Pembelian Persediaan dari PT Ikasa(Induk)    
.8 Juli 2016          
Kas         Rp 25.000.000  
  Penjualan         Rp 25.000.000
Penjualan Persediaan ke PT Nonafiliasi'    
Beban Pokok Penjualan     Rp 15.000.000  
  Penjualan         Rp 15.000.000
Biaya Perolehan yang dijual ke PT Nonafiliasi'    
             

Berikut adalah hasil analisis transaksi persediaan antar-perusahaan


PT PT Total Belum Total
Pos
Ikasa(Induk) Saika(Anak) Disesuaikan Konsolidasi
Penjualan   Rp 15.000.000 Rp 25.000.000 Rp 40.000.000 Rp 25.000.000
Beban Pokok Penjualan -Rp 10.000.000 -Rp 15.000.000 -Rp 25.000.000 -Rp 10.000.000

Laba Kotor   Rp 5.000.000 Rp 10.000.000 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000


             

a. Jurnal eliminasi saat penjualan di situasi tahun yang sama pada saat pembelian persediaan
Jurnal Eliminasi        
Penjualan       Rp 15.000.000  
  Beban Pokok Penjualan       Rp 15.000.000
Mengeliminasi penjualan antar perusahaan    
             

Maka tidak perlu dibuat eliminasi keuntungan antarperusahaan karena semua keuntungan
antarperusahaan telah direalisasi melalui penjualan
Total Belum Total
Pos PT Ikasa(Induk) PT Saika(Anak)
Disesuaikan Konsolidasi
Penjualan   Rp 15.000.000 Rp - Rp 15.000.000 Rp -
Beban Pokok Penjualan -Rp 10.000.000 Rp - -Rp 10.000.000 -Rp 10.000.000
Laba Kotor   Rp 5.000.000 Rp - Rp 5.000.000 -Rp 10.000.000
             

Ayat Jurnal Metode Ekuitas :


PT Ikasa(Induk) mencatat bagiannya atas laba dan dividen PT Saika untuk tahun 2017
dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Ka
s         Rp 16.000.000  
Investasi Pada saham PT Rp
  Saika(Anak)     16.000.000
Mencatat dividen dari PT Saika(Anak) = Rp 20.000.000*80%    
             
Investasi pada Saham PT Saika(Anak)   Rp 40.000.000  
Pendapatan dari Anak Rp
  Perusahaan     40.000.000
Mencatat dividen pendapatan metode ekuitas = Rp
50.000.000*80%    
             

Dari ayat jurnal tersebut, saldo akhir investasi akun investasi adalah Rp 264.000.000
(Rp 240.000.000 + Rp 40.000.000 - Rp 16.000.000)

b. Jurnal Elimainasi untuk penjualan tahun selanjutnya yang belum terealisasikan

Mengeleminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan


Pendapatan Dari Anak Perusahaan   Rp 40.000.000  
  Dividen Diumumkan       Rp 16.000.000
  Investasi pada saham PT Anak     Rp 24.000.000
             
Mengalokasikan Laba ke Kepentingan nonpengendali
Pendapatan untuk Kepentingan Nonpengendali Rp 10.000.000  
  Dividen Diumumkan       Rp 4.000.000
  Kepentingan Nonpengendali     Rp 6.000.000
Rp 10.000.000 = Rp 50.000.000*20%    
Rp 4.000.000 = Rp 20.000.000*20%    
             
Mengeliminasi Saldo Investasi Awal
Saham Biasa       Rp 100.000.000  
Saldo Laba, 1 Januari     Rp 190.000.000  
Investasi pada saham PT
  Saika(Anak)     Rp 240.000.000
  Kepentingan Nonpengendali     Rp 50.000.000
             
Mengeliminasi Penjualan downstream persediaan antar Perusahaan
Penjualan       Rp 15.000.000  
  Beban Pokok Penjualan     Rp 10.000.000
  Persediaan       Rp 5.000.000
             

Pos PT Ikasa(Induk) PT Saika(Anak) Konsolidasi


Eliminasi  
Debet Kredit
Rp Rp 15.0 Rp
     
Penjualan   194.000.000 90.000.000 00.000       269.000.000
Rp 40.0 Rp
Pendapatan Anak Perusahaan   40.000.000   00.000       -
+ + +
Rp Rp Rp
  Kredit   234.000.000 90.000.000         269.000.000
Rp Rp 10.0 Rp
     
Beban Pokok Penjualan   100.000.000 30.000.000     00.000   120.000.000
Rp Rp Rp
Beban Lain-lain   50.000.000 25.000.000         75.000.000
+ + +
-Rp -Rp -Rp
  Debit   150.000.000 55.000.000         195.000.000
Rp
     
                  74.000.000
     
                   
Laba Kepentingan 10.0 -
Nonpengendali       00.000     10.000.000
+ + + +
Laba Bersih, dicatat ke depan Rp Rp 65.0 10.0 Rp
(carry forward)   84.000.000 35.000.000 00.000 00.000   64.000.000
Rp Rp 190.0 Rp
     
Saldo Laba, 1 Januari   162.000.000 50.000.000 00.000       22.000.000
Labah Bersih, dari Rp Rp 65.0 10.0 Rp
  atas   84.000.000 35.000.000 00.000   00.000   64.000.000
+ + +
Rp Rp Rp
      246.000.000 85.000.000         86.000.000
-Rp -Rp 16.0
     
Deviden diumumkan   35.000.000 20.000.000     00.000   -Rp
4.0 35.000.000
     
              00.000  
Saldo Laba, 31 Desember,
dicatat ke depan (caary Rp   Rp   255.0 30.0 Rp  
  forward) 211.000.000 65.000.000 00.000   00.000   51.000.000
     
                   
Rp Rp Rp
     
Kas     140.000.000 120.000.000         260.000.000
Rp Rp 5.0 Rp
     
Persediaan   165.000.000 110.000.000     00.000   270.000.000
Rp Rp Rp
     
Bangunan dan Peralatan   146.000.000 115.000.000         261.000.000
Investasi pada saham PT Rp 24.0
     
Saika(Anak)   264.000.000       00.000   Rp
240.0 -
     
              00.000  
Rp Rp Rp
Debit
715.000.000 345.000.000 791.000.000

                         
Rp Rp Rp
     
Utang Usaha   170.000.000 90.000.000         260.000.000
Rp Rp Rp
     
Utang Obligasi   178.000.000 90.000.000         268.000.000
Rp Rp 100.0 Rp
     
Saham Biasa   156.000.000 100.000.000 00.000       156.000.000
Rp Rp 255.0 30.0 Rp
     
  Saldo laba, dari atas   211.000.000 65.000.000 00.000   00.000   51.000.000
6.0
     
Kepentingan Nonpengendali           00.000   56.00
50.0 0.000
     
              00.000  
Rp Rp 355.000.00 Rp
Kredit 355.000.000  
715.000.000 345.000.000 0 791.000.000

                         

     
                   

 Laba Bersih Konsolidasi

Laba Terpisah PT Induk       Rp 240.000.000  


Dikurangi :            

  Laba antarperusahaan yang belum terealisasi penjualan      


-Rp 5.000.000
  downstream atas aset      
Laba Terealisasi Terpisah PT +
Rp 235.000.000
Induk      

Laba Bersih PT Anak       Rp 50.000.000


+
Laba Bersih Konsolidasi       Rp 285.000.000
Laba untuk kepentingan nonpengendali (Rp 75.000.000 * 20%)     -Rp 10.000.000
Laba untuk kepentingan +
pengendali       Rp 275.000.000

               

 Laporan Neraca Konsolidasi


PT Ikasa Dan PT Saika
Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2016
Aset :   Kewajiban :    
Rp Rp
  Kas 260.000.000   Utang Usaha 260.000.000  
Rp Rp
  Persediaan 270.000.000   Utang Obligasi 268.000.000  
Rp Rp
  Bangunan dan Peralatan 261.000.000   Saham Biasa 156.000.000  
Rp
        Saldo laba 51.000.000  
Rp
        Kepentingan Nonpengendali 56.000.000  
             
Total Aset Rp 791.000.000 Total Kewajiban Rp 791.000.000  
             

 Laporan Laba Rugi Konsolidasi


PT Ikasa Dan PT Saika
Laporan Laba Rugi Konsulidasi
Per 31 Desember 2016
             
Penjualan       Rp 269.000.000  
Dikurang :          
  Beban Pokok Penjualan     -Rp 120.000.000    
  Beban Lain-lain     -Rp 75.000.000 +  
Laba Konsolidasi     -Rp 195.000.000    
Laba kepemilikan Non
  Pengendali     -Rp 10.000.000    
          -Rp 205.000.000 +
Laba kepemilikan Pengendali       Rp 64.000.000  
             
 Laporan Saldo Laba Konsolidaasi
PT Ikasa Dan PT Saika  
Laporan Saldo Laba Konsolidasi  
Per 31 Desember 2016  
             
Saldo Laba (Awal) Rp 64.000.000        
  (+) Laba Bersih Rp 22.000.000        
  (-) Deviden -Rp 35.000.000 +      
Saldo Laba (Akhir)     Rp 51.000.000  
             
Referensi :
Richard E. Baker, Theodore E. Christensen, David M. Cottrell, Kurnia Irwansyah Rais,
Widhi Astono, Etty Retno Wulandari, “Akuntansi Keuangan Lanjutan I”, Salemba
Empat, Edisi 2

https://youtu.be/HanvLOFzmiI

https://youtu.be/VzaYoBCLrOw

https://id.scribd.com/document/486480073/KELOMPOK-J-MAKALAH-
TRANSAKSI-PERSEDIAAN-ANTAR-PERUSAHAAN-docx

https://id.scribd.com/presentation/537131800/Pertemuan-9-Transaksi-Persediaan-
Antarperusahaan

Anda mungkin juga menyukai