Anda di halaman 1dari 28

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

BAB I
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

1.1 Dasar Teori


1.1.1 Hukum Kontinuitas
Hukum kontinuitas disebut juga hukum kekekalan massa, bahwa laju perubahan massa
alir fluida yang terdapat dalam ruang yang ditinjau pada selang waktu tertentu, harus sama
dengan perbedaan antara jumlah laju massa alir yang masuk dengan laju massa alir yang
keluar dalam ruang yang ditinjau.
1. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Tak Termampatkan
Pada fluida tak termampatkan, massa jenis fluida selalu sama di setiap titik yang
dilaluinya. Massa alir fluida yang mengalir dalam pipa dengan luas penampang A1
(diameter pipa besar) selama selang waktu tertentu adalah:

𝜌= ................................................................................................................(1-1)

Keterangan:
= Massa jenis fluida (kg/m3)
= Massa fluida (kg)
= Volume fluida (m3)

Mengingat bahwa dalam aliran fluida steady, massa fluida yang masuk sama dengan
massa fluida yang keluar dan 𝑉 = 𝐴 𝑥 𝑣 𝑥 𝑡, maka:

𝑚1 = 𝑚2
𝜌 𝑥 𝑉1 = 𝜌 𝑥 𝑉2
𝜌 𝑥 𝐴1 𝑥 𝑣1 𝑥 𝑡 = 𝜌 𝑥 𝐴2 𝑥 𝑣2 𝑥 𝑡
𝐴1 𝑥 𝑣1 = 𝐴2 𝑥 𝑣2.....................................................................................................(1-2)

Keterangan:
A1 = Luas penampang 1 (m2)
A2 = Luas penampang 2 (m2)
𝑣1 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 1 (m/s)
𝑣2 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 2 (m/s)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 1
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
2. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Termampatkan
Untuk kasus ini massa jenis fluida berubah ketika dimampatkan. m1 = m2

𝜌 𝑥 𝐴1 𝑥 𝑣1 𝑥 𝑡 = 𝜌 𝑥 𝐴2 𝑥 𝑣2 𝑥 𝑡 ............................................................................(1-3)

Dengan selang waktu aliran fluida yang sama maka:

𝜌 𝑥 𝐴1 𝑥 𝑣1 = 𝜌 𝑥 𝐴2 𝑥 𝑣2 ......................................................................................(1-4)

Perbedaan pada fluida tak termampatkan hanya terletak pada massa jenis fluida.

1.1.2 Hukum Bernoulli


Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam satu
pipa. Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan
dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama. Syarat Hukum Bernoulli adalah:
1. Steady state
2. Densitas relatif konstan
3. Gesekan diabaikan
4. Diacu pada titik yang terletak di satu streamline

Gambar 1.1 Prinsip Bernoulli


Sumber : Munson (2002, p.122)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 2
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
Besarnya tekanan akibat gerakan fluida dapat dihitung dengan menggunakan konsep
kekekalan energi atau prinsip usaha – energi.

Energi Potensial + Energi Kinetik + Energi Tekanan = Konstan


𝑚𝑔ℎ + 1 2𝑚𝑣2 + 𝑃𝑉 = Konstan ..............................................................................(1-5)

Diasumsikan volume pada fluida konstan :

+ + = Konstan

𝜌𝑔ℎ + 1 2 𝑝𝑣 + 𝑃 = Konstan ...................................................................... ...(1-6)

Diasumsikan berat jenis pada fluida konstan :

Keterangan :
𝑣 = Kecepatan fluida (m/s)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
= Ketinggian relatif terhadap suatu referensi (m)
= Tekanan fluida (N/m2)
= Berat jenis fluida (N/m3)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang
sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia
masa kini. Berikut ini beberapa contoh aplikasi Hukum Bernoulli tersebut:
1. Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai.
2. Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung menuju
bak-bak penampungan. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.
3. Hukum Bernoulli digunakan pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 3
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.1.3 Fenomena Volute
Volute merupakan saluran melengkung yang luas penampangnya semakin lama semakin
membesar yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan fluida pada saat keluar.
Fenomena volute yaitu mengubah energi kecepatan menjadi energi tekanan. Ketika
fluida yang masuk diputar oleh fan maka kecepatan bertambah dan fan yang berputar akan
meneruskan dan memberikan gaya putar sentrifugal kepada fluida sehingga fluida bergerak
keluar dengan tekanan tinggi, sesuai dengan luas penampang volute yang semakin lama
semakin membesar.
Sehubungan dengan hukum kontinuitas, jika semakin besar luas penampang suatu ruang
maka kecepatan akan berkurang sedangkan tekanannya bertambah, begitu juga sebaliknya.

Gambar 1.2 Fenomena Volute


Sumber : Munson (2002, p.761)

1.1.4 Pengukuran Tekanan


Pada kenyatannya dalam sebuah fan terdapat dua jenis tekanan, yaitu tekanan masuk
dan tekanan keluar. Untuk menghitung tekanan suatu fluida gas dengan cara
membandingkan dengan tekanan atmosfir digunakan alat yang disebut dengan manometer.

1.1.4.1 Manometer
Manometer digunakan untuk menetukan perbedaan tekanan diantara dua titik di
saluran pembuangan udara. Perbedaan tekanan kemudian dapat digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan Persamaan Bernoulli. Macam-
macam manometer, antara lain:

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 4
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1. Manometer pipa-U
Manometer pipa-U diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air
raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang
mungkin terjadi karena atmosfer) diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan
ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.

Gambar 1.3 Manometer Pipa-U


Sumber : Avallone (2007, p.34)

2. Manometer pipa-U satu sisi


Manometer pipa-U satu sisi sebenarnya pada prinsipnya sama dengan manometer
pipa-U, akan tetapi manometer pipa-U satu sisi digunakan untuk mengukut tekanan
lebih dari 1 atm. Sebelum digunakan tinggi permukaan raksa sama dengan tekanan dalam
pipa-U satu adalah 1 atm.

Gambar 1.4 Manometer Pipa U Satu Sisi


Sumber : Avallone (2007, p.34)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020
KELOMPOK 10 5
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
3. Manometer pipa miring
Manometer pipa-U kurang peka untuk mendeteksi perbedaan tekanan yang sangat
kecil, karena perbedaan ketinggian pada kedua kaki juga sangat kecil, maka manometer
ini dimodifikasi dengan cara memiringkan salah satu kaki pipa-U agar kenaikan tinggi
cairan yang kecil tetap dapat terlihat, dengan memiringkan salah satu kaki manometer
pipa-U maka panjang jarak yang ditempuh cairan semakin panjang dan memungkinkan
penggunaan skala yang teliti.

Gambar 1.5 Manometer Pipa Miring


Sumber : Avallone (2007, p.34)

1.1.4.2 Variasi Pengukuran Tekanan


1. Venturi
Venturi adalah sebuah pipa yang berfungsi menurunkan tekanan fluida yang terjadi
ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa yang menyempit. Kecepatan fluida dipaksa
meningkat untuk mempertahankan debit fluida yang sedang bergerak tersebut, sementara
tekanan pada bagian sempit ini harus turun akibat pemindahan energi potensial tekanan
menjadi energi kinetik. Hal ini juga berhubungan dengan hukum kontinuitas.

Gambar 1.6 Venturi


Sumber : White (1986, p.176)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 6
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
2. Nozzle
Nozzle adalah alat yang digunakan untuk mengekspansikan fluida sehingga
kecepatannya meningkat dan tekanannya menurun. Fungsi nozzle adalah pressure control
untuk mesin dan perangkat percepatan konversi energi gas menjadi energi kinetik.

Gambar 1.7 Nozzle


Sumber : Cengel (2006, p.126)

1.1.5 Pengertian Fan


Fan adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran fluida gas. Fan
menghasilkan aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan rendah.

1.1.6 Jenis-jenis Fan


1. Axial Fan
Axial fan menggerakan aliran fluida sepanjang sumbu fan. Cara kerja aksial fan pada
impeller pesawat terbang yaitu dengan putaran blades fan menghasilkan pengangkatan
aerodinamis yang menekan udara.

Gambar 1.8 Axial Fan


Sumber : Munson (2002, p.761)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 7
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
2. Centrifugal fan
bekerja dengan menghisap fluida dari arah aksial dan mengalirkannya ke arah
tangensial. Centrifugal fan meningkatkan kecepatan aliran fluida dengan impeller yang
berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung sudu dan kemudian diubah ke
tekanan oleh volute.

Gambar 1.9 Centrifugal Fan


Sumber : Munson (2002, p.768)

1.1.6.1 Kelebihan Dan Kekukarangan Fan


A. Axial Fan
Kelebihan:
1. Debit aliran yang dihasilkan besar.
2. Menghasilkan suara yang lebih tenang.
3. Dapat digunakan sebagai propeller maupun impeller.
Kekurangan:
1. Menghasilkan aliran dengan tekanan yang rendah.
2. Hanya dapat bekerja pada satu sumbu.
B. Centrifugal Fan
Kelebihan :
1. Menghasilkan aliran dengan tekanan yang tinggi.
2. Dapat memindahkan arah aliran dari satu sumbu ke sumbu yang lain.
Kekurangan :
1. Debit aliran yang dihasilkan kecil.
2. Menghasilkan suara yang lebih berisik.
3. Tidak dapat digunakan sebagai propeller dan hanya menggunakan impeller.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 8
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.1.7 Propeller dan Impeller
Propeller adalah sejenis kipas yang mentransmisikan tenaga dengan mengubah energi
mekanik dari gerak rotasi menjadi energi dorong. Perbedaan tekanan dihasilkan antara
permukaan depan dan belakang pisau berbentuk airfoil, dan fluida (seperti udara atau air)
dipercepat di belakang mata pisau. Dinamika propeller, seperti sayap pesawat terbang, dapat
dimodelkan oleh salah satu atau kedua prinsip Bernoulli dan Hukum III Newton.

Gambar 1.10 Propeller


Sumber : Munson (2002, p.127)

Sedangkan impeller adalah besi berputar atau cakram baja dengan baling-baling di
pompa sentrifugal. Impeller mentransfer energi dari motor yang menggerakkan pompa ke
cairan yang dipompa dengan mempercepat fluida keluar secara radial dari pusat rotasi.
Kecepatan yang dicapai oleh impeller beralih ke tekanan saat gerakan keluar cairan dibatasi
oleh pompa.

Gambar 1.11 Impeller


Sumber : Munson (2002, p.769)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020
KELOMPOK 10 9
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.2 TUJUAN PENGUJIAN
1. Melihat grafik karakteristik dari sebuah fan sentrifugal
2. Mengukur debit dengan mempergunakan venturi dan iris Damper.
3. Mengetahui pengaruh rpm terhadap keluaran
4. Mencari besarnya daya dengan mengukur torsinya

1.3 SPESIFIKASI ALAT

Gambar 1.12 Centrifugal Fan Testing Unit


Sumber : Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

1. Tipe : WG 25
2. Aliran volume (tanpa hambatan) : 6.3 m3/menit
3. Kenaikan tekanan statis, tertutup penuh : 1180 Pa
4. Daya motor : 0.14 kW
5. Rpm motor, “Blow out” : 2700

Gambar dibawah merupakan skema dari peralatan HM200 dan AT100. Bagian-bagian
dari peralatan ini, yaitu:
1. Alas untuk meletakkan unit penggerak dan fan
2. Handle

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 10
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
3. Unit penggerak AT100
4. Titik-titik pengukuran
5. Fan sentrifugal
6. Seksi pengatur aliran mantap
7. Seksi uji venture
8. Seksi uji Damper

Gambar 1.13 Peralatan Penguji Fan Sentrifugal


Sumber : Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

A. Unit Penggerak
Dalam versi standar HM200 digunakan motor penggerak “GUNT AT100 Drive
Unit”. Untuk unit ini putaran motor dapat diatur. Selain itu dapat dilakukan pula
pengukuran daya yang diberiukan pada Blower secara mekanik. Daya keluaran motor
biasanya antara 100-200 Watt. Sehingga harus diperhatikan bahwa putaran nominal dari
Blower sekitar 2700 rpm.
B. Blower / Fan
Dalam pengujian ini, fan yang dipergunakan mempunyai variable- variabel
sebagai berikut:
V : aliran volume (m³/menit)
ΔPt : beda kenaikan tekanan total (Pa)
ΔPs : beda kenaikan tekanan statis (Pa)
ΔPd2 : beda kenaikan tekanan dinamis (Pa) diukur pada saluran ujung keluar

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 11
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
C. Nozzle – Venturi
Nozzle-venturi ini dirancang berdasarkan DIN 1952 (deutsche industrie
normung/german industrial standard). Nozzle – venturi dipasang pada rangkaian
saluran dengan sambungan flens yang dilengkapi dengan seal “O-ring”.

Gambar 1.14 Venturi meter


Sumber : Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

D. Iris Damper
Pengukuran debit aliran tidak mengikuti aturan DIN 1952. Cara perhitungan dan
data yang diberikan dalam DIN 1952 tidak dapat dipakai untuk iris Damper ini.
Karakteristik yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan menghubungkan secara seri
dengan Nozzle venturi.

Gambar 1.15 Iris Damper


Sumber : Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 12
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
E. Reducing Damper
Ini digunakan untuk mengatur jumlah aliran selain dengan mengatur putaran motor
itu sendiri.

Gambar 1.16 Conical iris


Sumber : Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2019)

1.4 Cara Pegambilan Data


1. Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Statis
a. Kenaikan Tekanan Statis
1) Susunlah alat pengujian dengan menghubungkan titik-titik pengukuran tekanan
dengan ujung-ujung manometer, misalkan tanda (+) dengan (+).
2) Hidupkan motor pada tekanan rendah, misalnya pada 600 rpm, kemudian ukur
tekanannya.
3) Putaran fan dinaikkan menjadi 800 rpm dan tekanannya diukur lagi.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menaikkan putaran sebesar 200 rpm hingga
mencapai putaran 2400 rpm dan ukur tekanan statisnya.
5) Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.
b. Beda Tekanan pada Saluran Masuk Fan (Suction)
1) Susunlah alat pengujian dengan menghubungkan titik pengukuran tekanan (-)
dengan ujung manometer (-).
2) Hidupkan motor pada tekanan rendah, misalnya pada 600 rpm, kemudian ukur
tekanannya.
3) Putaran fan dinaikkan menjadi 800 rpm dan tekanannya diukur lagi.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menaikkan putaran sebesar 200 rpm hingga
mencapai putaran 2400 rpm dan ukur tekanan statisnya.
5) Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 13
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
c. Beda Tekanan pada Saluran Keluar Fan (Outflow)
1) Susunlah alat pengujian dengan menghubungkan titik pengukuran tekanan (+)
dengan ujung manometer (+).
2) Hidupkan motor pada tekanan rendah, misalnya pada 600 rpm, kemudian ukur
tekanannya.
3) Putaran fan dinaikkan menjadi 800 rpm dan tekanannya diukur lagi.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menaikkan putaran sebesar 200 rpm hingga
mencapai putaran 2400 rpm dan ukur tekanan statisnya.
5) Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.

2. Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Statis


a. Pasangkan damper pada ujung saluran keluar alat pengujian.
b. Hubungkan alat pengujian dengan menghubungkan titik-titik pengukuran tekanan
dengan ujung-ujung manometer, misalkan tanda (+) dengan (+).
c. Hidupkan motor listrik.
d. Naikkan putarannya hingga mencapai putaran 2400 rpm.
e. Posisikan Damper terbuka penuh dan ukurlah tekanannya.
f. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk posisi Damper terbuka setengah.
g. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk posisi Damper tertutup penuh.

3. Pengukuran Kecepatan Aliran Volume dengan Venturimeter


a. Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi
1) Pasangkan venturi meter pada ujung saluran keluar alat pengujian.
2) Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan pada venturi dengan ujung-ujung
manometer U.
3) Hidupkan motor listrik.
4) Naikkan putaran Fan pelan-pelan menjadi 600 rpm dan catat tekanan yang terbaca
pada pipa manometer U.
5) Naikkan putaran sebesar 200 rpm hingga mencapai putaran 2400 rpm dan ukur
tekanan yang terbaca pada pipa manometer U pada tiap kenaikkan putaran 200
rpm.
6) Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 14
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
b. Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan efektif Venturi
1) Pasangkan venturi dan Damper pada ujung saluran keluar alat pengujian.
2) Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan pada venturi dengan ujung-ujung
manometer U.
3) Hidupkan motor listrik.
4) Naikkan putaran Fan pelan-pelan hingga mencapai putaran 2400 rpm.
5) Pada putaran ini pengukuran ΔP dan tekanan pada outlet dari Fan dilakukan pada
tiga posisi Damper yaitu: tebuka penuh, terbuka setengah, dan tertutup penuh.

1.5 Hasil Pengujian


1.5.1 Data Hasil Pengujian
Percobaan 1

Tabel 1.1
Data Hasil Pengujian Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Statis
Kenaikan Tekanan
Putaran Van Saluran Masuk Saluran Keluar
No Statis
(RPM) ΔH ΔP ΔH ΔP ΔH ΔP
1 600 -0.002 -19.6 0.003 29.4 0.004 39.2
2 800 -0.003 -29.4 0.005 49 0.0055 53.9
3 1000 -0.0045 -44.1 0.0065 63.7 0.009 88.2
4 1200 -0.0065 -63.7 0.008 78.4 0.013 127.4
5 1400 -0.0075 -73.5 0.0105 102.9 0.0175 171.5
6 1600 -0.0105 -102.9 0.012 117.6 0.021 205.8
7 1800 -0.014 -137.2 0.014 137.2 0.025 245
8 2000 -0.018 -176.4 0.016 156.8 0.03 294
9 2200 -0.021 -205.8 0.018 176.4 0.036 352.8
10 2400 -0.026 -254.8 0.022 215.6 0.044 431.2
Ʃ 15000 -0.113 -1107.4 0.115 1127 0.205 2009

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 15
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Efektif Venturi

Tabel 1.2
Data Hasil Pengujian Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Efektif Venturi
Terbuka Terbuka
No Posisi Damper Tertutup penuh
Penuh Setengah
ΔH
0.055 0.012 0.001
(mm)
1 Tekanan Efektif
ΔP
53.9 11.76 0.98
(Pa)
Q
2 Aliran Volume 0.03704220 0.01730239 0.00499477
(mᶾ/s)

Percobaan 2

Tabel 1.3
Data Hasil Pengujian Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Statis
Terbuka Terbuka Tertutup
No Posisi Damper
Penuh Setengah Penuh
Tekanan keluar dengan ΔH 0.027 0.046 0.053
1
Tekanan Atmosfer ΔP 264.6 450.8 519.4
Tekanan masuk dengan ΔH -0.023 -0.031 -0.001
2
Tekana Atmosfer ΔP -225.4 -303.8 -9.8
Beda tekanan masuk ΔH 0.048 0.047 0.053
3
dan keluar ΔP 470.4 460.6 519.4

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 16
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
Percobaan 3

Tabel 1.4
Data Hasil Pengujian Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi
Putaran Fan ΔH ΔP Q
No
(RPM) (mm) (Pa)
1 600 0.004 39.2 0.00998954
2 800 0.006 58.8 0.01223464
3 1000 0.01 98 0.01579485
4 1200 0.013 127.4 0.01800890
5 1400 0.019 186.2 0.02177170
6 1600 0.024 235.2 0.02446927
7 1800 0.03 294 0.02735748
8 2000 0.038 372.4 0.03078983
9 2200 0.047 460.6 0.03424242
10 2400 0.056 548.8 0.03737743
Ʃ 15000 0.247 2420.6 0.23203605

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 17
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.5.2 CONTOH PERHITUNGAN
Data :
α = 1,03
ρu = 1,29 kg/m3
d = 4.10-2 m
g = 9,8 m/s2
ε = 0,99
ρ = 1000 kg/m3

 Mencari Volume Aliran

.∆
Q = α. ε. A. ............................................................................................ (1-8)

 Mencari selisih tekanan

ΔP = ρ . g . ΔH .................................................................................................. (1-9)

Keterangan :
Q = aliran volume (m3/s)
ε = koefisien kecepatanaliran
d = diameter (m)
ΔP = selisih tekanan (Pa)
ρu = massa jenis udara (kg/m3)
α = koefisien gesek
ΔH = Beda ketinggian (m)
Ρ = Massa jenis air (kg/m3 )
g = Gravitasi (m/s2)

Perhitungan:
1. Percobaan 1
Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Statis (Putaran Fan = 600 rpm)
a. Saluran Masuk
ΔH = -0,002 m

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 18
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x -0,002
ΔP = -19,6 Pa
b. Saluran Keluar
ΔH = 0,00 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,003
ΔP = 29,4 Pa
c. Kenaikan Tekanan Statis
ΔH = 0,004 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,004
ΔP = 39,2 Pa

Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Efektif Venturi


a. Terbuka Penuh
ΔH = 0,0055 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,0055
ΔP = 53,9 Pa
.∆
Q = α. ε. A.

,
Q = 1,03 x 0,99 x ( π (4.10-2) 2 ) x ,

Q = 0,03704220 m3/s
b. Terbuka Setengah
ΔH = 0,0012 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,0012
ΔP = 11,76 Pa
.∆
Q = α. ε. A.

,
Q =1,03 x 0,99 x ( π (4.10-2) 2 ) x ,

Q = 0,01730239 m3/s

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 19
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
c. Tertutup penuh
ΔH = 0,001 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,001
ΔP = 0
.∆
Q = α. ε. A.

.
Q = 1,03 x 0,99 x ( π (4.10-2) 2 ) x ,

Q = 0,0049947 m3/s

2. Percobaan 2
Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Statis (Putaran Fan = 2200 rpm)
a. Tekanan keluar dengan tekanan atmosfer terbuka penuh
ΔH = 0,027 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,027
ΔP= 264,6 Pa
b. Tekanan masuk dengan tekanan atmosfer terbuka penuh
ΔH = 0,046 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0.046
ΔP= 450,8 Pa
c. Beda tekanan masuk dan keluar terbuka penuh
ΔH = 0,053 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,053
Δp = 519,4 Pa

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 20
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
3. Percobaan 3
Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi (Putaran Fan = 600 rpm)
ΔH = 0,004 m
ΔP = ρ . g . ΔH
ΔP = 1000 x 9,8 x 0,004
ΔP = 39,2 Pa
.∆
Q = α. ε. A.

,
Q = 1,03 x 0,99 x ( π (4.10-2) 2 ) x ,

Q = 0,0099954 m3/s

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 21
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.5.3 Grafik dan Pembahasan
1.5.3.1 Pengaruh Putaran Fan terhadap Beda Tekanan

600

500

400 Saluran
Masuk
Beda Tekanan (Pa)

300
Saluran
200
Keluar
100
Kenaikan
0 Tekanan
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Statis
-100

-200

-300
Putaran Fan
Gambar 1.17 Grafik Pengaruh Putaran Fan terhadap Beda Tekanan

Grafik diatas merupakan grafik yang menggambarkan pengaruh putaran fan terhadap
beda tekanan. Pada grafik diatas sumbu x mewakili besarnya putaran fan, sedangkan sumbu
y mewakili beda tekanan (ΔP). Titik berwarna merah mewakili beda tekanan pada saluran
masuk, titik berwarna ungu mewakili beda tekanan pada saluran keluar, dan titik berwarna
jingga mewakili beda tekanan pada saluran masuk dan keluar. Garis berwarna merah, ungu
, dan jingga melambangkan polinomial masing-masing titik, yaitu beda tekanan pada saluran
masuk, beda tekanan pada saluran keluar, dan beda tekanan pada saluran masuk dan saluran
keluar.
Pada grafik dapat dilihat bahwa ΔPmasuk bertambah menuju ke arah negatif. Hal ini
disebabkan kecepatan aliran fluida pada sisi masuk bertambah akibat adanya kerja dari luar
berupa putaran fan. Sehingga dengan meningkatnya kecepatan aliran maka Pmasuk semakin
kecil dan ΔPmasuk semakin besar. Sedangkan pada Pkeluar terlihat bahwa semakin tinggi energi
putaran maka semakin tinggi ΔPkeluar. Hal ini disebabkan adanya energi yang diubah, yaitu
energi dari fan menjadi energi kecepatan kinetik fluida yang kemudian mengalir dan
menabrak fan. Dengan tekanan yang tinggi tersebut, fluida mengalir keluar atmosfer yang
tekanannya lebih rendah. Pada ΔPstatis juga terlihat naik seiring dengan bertambahnya
putaran fan. Hal ini terjadi karena semakin tinggi putaran fan, maka Pmasuk semakin kecil dan

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 22
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
Pkeluar semakin besar sehingga perbedaan tekanan diantara keduanya semakin tinggi. Sesuai
dengan hukum Bernoulli, dimana :

𝜌V + 𝜌𝑔ℎ + 𝑃 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 ....................................................................... (1-10)

Dimana :
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
P = tekanan (Pascal)

Terlihat pada grafik diatas, pada ΔPkeluar terjadi fenomena dimana beda tekanan semakin
meningkat , yang disebut fenomena volute. Volute merupakan saluran melengkung yang luas
penampangnya semakin lama semakin membesar yang bertujuan untuk meningkatkan
tekanan fluida pada saat keluar.
Jadi, dapat disimpulkan dari grafik diatas sudah sesuai dengan dasar teori yang terjadi,
dimana semakin tinggi kecepatan aliran udara, maka akan semakin rendah tekanannya yang
kemudian akan menyebabkan perubahan tekanan sesuai dengan hukum Bernoulli.

1.5.3.2 Pengaruh Bukaan Damper terhadap Beda Tekanan

600

500
Tekanan
Keluar dengan
400
Tekanan
Atmosfer
Beda Tekanan (ΔP)

300
Tekanan
200 Masuk dengan
Tekanan
100 Atmosfer

0 Beda Tekanan
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 Masuk dan
-100 Keluar

-200

-300
Bukaan Damper
Gambar 1.18 Grafik Pengaruh Bukaan Damper terhadap Beda Tekanan

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 23
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
Grafik ini menggambarkan pengaruh bukaan damper terhadap beda tekanan. Pada
grafik diatas sumbu x mewakili besarnya bukaan damper. Angka 0 mewakili bukaan damper
tertutup penuh, angka 0,5 mewakili terbuka setengah, dan angka 1 mewakili terbuka penuh.
Sedangkan sumbu y mewakili beda tekanan.
. Titik berwarna biru pada grafik mewakili beda tekanan pada saluran keluar, titik
berwarna merah mewakili beda tekanan pada saluran masuk, dan titik berwarna hijau
mewakili beda tekanan pada saluran masuk dan saluran keluar. Garis berwarna biru, merah,
dan hijau melambangkan polinomial masing-masing titik, yaitu beda tekanan pada saluran
masuk, beda tekanan pada saluran keluar, dan beda tekanan pada saluran masuk dan saluran
keluar.
Pada grafik dapat terlihat bahwa semakin besar bukaan damper maka nilai ΔPmasuk akan
semakin besar (kearah negatif). Hal ini disebabkan karena semakin besar bukaan damper
maka fluida akan semakin mudah untuk mengalir, sehingga kecepatan fluida pada sisi masuk
fan akan semakin rendah dan tekanannya akan semakin tinggi. Pada grafik dapat dilihat
bahwa jika bukaan damper semakin kecil maka ΔPkeluar semakin besar. Hal ini disebabkan
karena ketika bukaan damper kecil maka kecepatan fluida pada sisi keluar fan akan rendah
dan tekanan pada sisi keluar fan akan tinggi. Pada grafik terlihat bahwa ΔPstatis semakin
membesar jika bukaan damper semakin besar pula. Hal ini dikarenakan ketika ΔPkeluar pada
kondisi minimum, maka nilai ΔPmasuk pada kondisi minimum juga, sehingga ΔPstatis
maksimum. Hal tersebut sesuai dengan rumus ΔPstatis yaitu :

ΔP = ΔP − ΔP ...................................................................... (1-11)

Dimana :
ΔP statis = selisih antara tekanan keluar dengan tekanan masuk
ΔP masuk = selisih antara tekanan masuk dengan tekanan atmosfer
ΔP keluar = selisih antara tekanan keluar dengan tekanan atmosfer

Jadi, sesuai dengan dasar teori, pengaruh bukaan damper terhadap beda tekanan statis
dan beda tekanan pada saluran masuk adalah sebanding lurus, hal ini dapat dibuktikan
dengan semakin meningkatnya perbedaan tekanan ketika bukaan damper semakin besar.
Sedangkan pengaruh bukaan damper terhadap beda tekanan pada saluran keluar adalah
berbanding terbalik.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 24
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.5.3.3 Pengaruh Bukaan Damper terhadap Volume Aliran

0.014

0.012
Volume Aliran (mᶾ/s)

0.01

0.008

0.006

0.004

0.002

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Bukaan Damper

Gambar 1.19 Grafik Pengaruh Bukaan Damper terhadap Volume Aliran

Grafik diatas merupakan grafik yang menggambarkan pengaruh bukaan damper


terhadap volume aliran. Pada grafik diatas sumbu x mewakili besarnya bukaan damper,
angka 0 mewakili bukaan damper tertutup penuh, angka 0,5 mewakili bukaan damper
terbuka setengah, dan angka 1 mewakili bukaan damper terbuka penuh. Sedangkan sumbu
y mewakili volume aliran (Q). Garis berwarna biru melambangkan polinomial masing-
masing titik yang menggambarkan pengaruh bukaan damper terhadap volume aliran.
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar bukaan damper maka akan
semakin tinggi volume aliran. Hal ini disebabkan karena naiknya ΔP akan menyebabkan
aliran fluida naik yang berarti laju alirannya juga bertambah sesuai dengan rumus volume
aliran. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena yang terjadi sudah sesuai dengan dasar teori.


𝑄 = 𝛼𝜀𝐴 .............................................................................................. (1-12)

Dimana :
Q = Volume Aliran
A = luas penampang damper (m2)
α = koefisien aliran fluida = 1.03
∆P = beda tekanan (kPa)
ε = koefisien ekspansi = 0.99
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020
KELOMPOK 10 25
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
γ = berat jenis udara = 1.32 kg/m3

Hal ini terjadi karena pada bukaan damper yang tertutup, maka tidak ada fluida yang
mengalir, dikarenakan hal tersebut Pmasuk semakin naik hampir menyamai tekanan atmosfer.
Dengan naiknya Pmasuk maka perbedaan tekanannya (ΔP) akan semakin kecil. Sedangkan
pada bukaan damper yang besar mengakibatkan Pmasuk turun sehing ΔP naik. Dengan
naiknya ΔP tidak akan menyebabkan aliran fluida naik yang berarti laju alirannya juga
bertambah sesuai dengan rumus volume aliran. Dimana jika ΔP naik maka volume aliran
(Q) akan naik karena ΔP berbanding lurus dengan Q, begitu juga sebaliknya jika ΔP turun
maka Q juga akan turun.
Jadi, hasil pada grafik sudah sesuai pada dasar teori dimana jika ΔP naik maka volume
aliran (Q) akan naik karena ΔP berbanding lurus dengan Q, begitu juga sebaliknya jika ΔP
turun maka Q juga akan turun.

1.5.3.4 Pengaruh Putaran Fan terhadap Volume Aliran

0.04

0.035

0.03
Volume Aliran (mᶾ/s)

0.025

0.02

0.015

0.01

0.005

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Putaran Fan (Rpm)

Gambar 1.20 Grafik Pengaruh Putaran Fan terhadap Volume Aliran

Grafik diatas merupakan grafik yang menggambarkan pengaruh putaran fan (rpm)
terhadap volume aliran (Q). Pada grafik diatas sumbu x mewakili jumlah putaran fan.
Sedangkan sumbu y mewakili volume aliran. Garis berwarna biru melambangkan
polinomial masing-masing titik yang menggambarkan pengaruh putaran fan terhadap
volume aliran.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 26
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa volume aliran pada nozzle dan venturi akan
semakin tinggi seiring dengan bertambahnya putaran fan. Hal ini dikarenakan semakin besar
putaran fan, maka semakin besar energi yang dihasilkan dan semakin besar kecepatan yang
dihasilkan, sehingga perbedaan tekanan (ΔP) pada venturi dan nozzle besar. Dimana jika ΔP
naik maka volume aliran (Q) akan naik karena ΔP berbanding lurus dengan Q. Hal ini sesuai
dengan dengan dasar teori yaitu rumus persamaan kontinuitas :

𝑄 = 𝑄
𝐴 𝑣 = 𝐴 𝑣 .................................................................................................. (1-13)

Dari rumus persamaan kontinuitas menunjukkan bahwa semakin besar luas penampang
maka kecepatan fluida akan semakin rendah. Hal ini sesuai dengan dimensi nozzle dan
venturi yang dipakai dalam praktikum, bahwa A2 < A1. Dengan begitu, jika putaran
ditambah maka kecepatan (v) akan bertambah sehingga tekanan turun dan ΔP naik dan
tekanan di A2 akan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan di A1.
Jadi, hasil pada grafik sudah sesuai pada dasar teori dimana jika fluida mengalir
melewati luas penampang (A) yang lebih kecil, maka terjadi pertambahan kecepatan (v)
sehingga tekanannya turun dan ΔP naik sesuai dengan dasar teori.

1.6 Kesimpulan dan Saran


1.6.1 Kesimpulan
Pada praktikum dengan alat Centrifugal Fan Testing Apparatus bahwa :
1. Hubungan antara putaran fan dengan beda tekanan adalah semakin besar putaran fan
maka beda tekanan masuk semakin kecil. Perbandingannya berbanding terbalik.
Semakin besar putaran fan maka tekanan keluar semakin besar. Dan semakin besar
putaran fan maka tekanan keluar semakin besar pada beda tekanan statis semakin besar
dengan kata lain berbanding lurus
2. Hubungan antara bukaan damper terhadap beda tekanan adalah semakin kecil bukaan
damper maka beda tekanan masuk dan beda tekanan keluar meningkat dikarenakan
adanya tekanan balik.
3. Hubungan antara bukaan damper terhadap volume aliran adalah semakin besar bukaan
damper maka volume aliran semakin besar. Sedangkan saat damper tertutup penuh
maka volume aliran tidak mengalir.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 27
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
4. Hubungan antara putaran fan dengan volume aliran adalah semakin besar putaran fan
maka perbedaan tekanan dalam venturi semakin besar, sehingga volume aliran juga
semakin besar.

1.6.2 Saran
1. Untuk Laboratorium :
 Melengkapi berbagai alat dan keperluan yang menunjang pembelajaran di
Laboratorium Fenomena Dasar Mesin serta melakukan pengecekan dan perawatan
secara berkala agar berbagai macam alat yang ada di Laboratorium tetap dalam
kondisi yang baik.
2. Untuk Praktikum :
 Dapat ditingkatkan lagi dalam hal pengujian yang akan dilakukan serta alat
praktikum yang digunakan semakin baik.
3. Untuk Asisten :
 Agar dapat terus meningkatkan wawasan serta membaginya kepada praktikan.
4. Untuk Praktikan :

 Agar dapat memperhatikan dengan baik lagi perihal timeline serangkaian kegiatan
Praktikum Fenomena Dasar Mesin serta lebih aktif lagi untuk mempersiapkan segala
hal yang diperlukan untuk menunjang berjalannya kegiatan agar dapat mengikuti
serangkain kegiatan Praktikum Fenomena Dasar Mesin dengan baik dan benar.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2019/2020


KELOMPOK 10 28

Anda mungkin juga menyukai