Makalah Wawasan Kebangsaan Makalah Pancasila / Wawasan Kebangsaan
Makalah Wawasan Kebangsaan Makalah Pancasila / Wawasan Kebangsaan
MAKALAH
JATI DIRI UNSOED
WAWASAN KEBANGSAAN
Nama:
Prodi:
Pertama kami panjatkan puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Wawasan kebangsaan kita harus kita tegakan, dengan demikian wawasan kebangsaan
kita akan mampu menjawab tantangan dan peluang yang terbuka di hadapan kita.
informasi pentingnya mengembanhkan atau menegakan suatu karakter anak bangsa dengan
memahami arti apa itu wawasan kebangsaan. Dan di harapkan makalah ini dapat memberikan
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan datangnya dari diri kami pribadi. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berperan dalam penyusunan makalah ini darai awal hingga akhir semoga Allah SWT meridloi
Penyusun
Daftar Isi
Pengantar.............................................................................................. ii
Bab I.Pendahuluan
Bab II.Pembahasan
2.1 Perumusan..................................................................................2
3.1 Kesimpula.................................................................................
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk
kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Wawasan kebangsaan tidak
dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan keyakinan. Jadi
wawasan kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap warga negara Indonesia,
wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul secara bertahap pada diri
seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya dan kemudian bisa
Dewasa ini, di Indonesia wawasan kebangsaan sudah mulai tergeser oleh berbagai budaya
asing yang masuk, dan warga negara nya cenderung tidakpeduli terhadap wawasan kebangsaan
tersebut, apalagi pada kalangan generasi muda saat ini, mereka tidak bangga atas negaranya
sendiri dan lebih membanggakan negara lain yang menurut pandangan mereka lebih baik dan
Apabila hal ini terus terjadi, maka lambat laun wawasan kebangsaan mereka akan terkikis
dan wawasan kebangsaan itu akan menghilang dari diri mereka. Jadi, dengan keadaan tersebut,
kita sebagai generasi muda sudah seharusnya untuk menjaga dan menegakan wawasan
kebangsaan kita dan senantiasa untuk bangga atas tanah air kita, yaitu Indonesia.
1.2.Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Jatidiri UNSOED dan
PEMBAHASAN
2.1.Perumusan masalah
Apa penyebab menurunya semangat kebangsaan yang terjadi pada generasi muda?
Apakah pendekatan yang dilakukanuntuk menjawab tantangan dan peluang yang terbuka
dihadapan kita ?
Bagaimana cara untuk membangun wawasan kebangsaan indonesia pada setiap diri anak
bangsa?
Hal apakah yang akan terjadi apabila warga negara sudah menegakan wawasan kebangsaan
2.2.Analisis Masalah
Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para masyarakat pun
berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para generasi muda pun mengalami
perkembangan. Namun seringkali perkembangan cara berfikir mereka tidak diimbangi dengan
melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka suatu negara tidak
mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh karena itu perlu adanya pengimbangan antara
dengan wawasan kebangsaan itulah seorang individu atau bahkan masyarakat umum mampu
menjawab tantangan besar di dunia luar, namun tetap berpegang teguh dengan kepribadian
bangsa.
2.3.Pemecahan Masalah
Wawasan berasal dari pangkal kata “wawas” dan akhiran “an”. “wawas” mempunyai arti
pandang, sedangkan “wawasan” berarti cara memandang, cara meninjau, cara melihat, cara
tanggap inderawi.
Dalam arti luas wawasan adalah cara pandang yang bersumber pada falsafah hidup suatu
bangsa dan merupakan pantulan daripadanya yang berisi dorongan dan rangsangan di dalam
Wawasan adalah cara pandang yang lahir dari keseluruhan kepribadian kita terhadap
lingkungan sekitar, sifatnya adalah subyektif dan bisa kita pandang sebagai suatu rangkuman
dan penerapan praktis dan pemikiran filsafat yang melatarbelakangi cara pandangan tersebut.
Bangsa adalah kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama, mencapai cita-cita dan
tujuan bersama terlepas dari perbedaan etnis, ras, agama, atau golongan asalnya. Kesadaran
Kebangsaan adalah perekat yang akan memikat batin seluruh rakyat (Moerdiono,1995).
Jadi, wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk
kebersamaan dalam mengatasi perbedaan dan diskriminasi. Dan wawasan kebangsaan tidak
dilandasi oleh asal-usul, kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama, dan keyakinan.
Wawasan kebangsaan pada setiap warga negara juga bisa mengalami penurunan, hal ini
Semangat kebangsaan telah mendangkal atau terjadi erosi, terutama pada kalangan
generasi muda.
Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan seperti contoh pada negara Afrika yang
Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan pada hampir setiap masyarakat yang dengan
kekurangan tersebut akan membuat rasa kebangsaan dan semangat untuk mencintai dan
Wawasan kebangsaan yang tidak ditegakan membuat masyarakat menjadi tidak bersatu,
dan tidak mempunyai lagi rasa ke “bhinekaan” dan masyarakat cenderung untuk menjadi kaum
yang individualis, bahkan sampai tingkatan kapitalis, dan kurang peka terhadap lingkungan
sekitar.
Sekarang ini wawasan kebangsaan Indonesia tidak lagi berakar pada asas kedaulatan yang
berada ditangan rakyat, tetapi berakar pada penguasa dan kaum kapitalis.
Wawasan kebangsaan harus mampu menjawab tantangan dan peluang yang terbuka
dihadapan kita. Untuk menjawab berbagai tantangan yang timbul, bangsa Indonesia
menggunakan pendekatan atau sudut pandang, yang akhirnya berkembang menjadi sudut
pandang atau pola pikir falsafah pancasila. Sudut pandang tersebut adalah :
Monodualistik adalah suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu adalah
merupakan dua unsur yang terikat menjadi satu kebulatan. Manusia trdiri atas pria dan wanita,
kehilangan salah satu unsur, maka eksistensi manusia akan punah. Manusia terdiri dari unsur
jasmani dan rohani sebagai satu kesatuan. Dalam memandang manusia menurut paham
monodualis, maka : a). Manusia adalah makhluk tuhan yang mengadakan hubungan serasi
antara pencipta dan ciptaan-Nya; b). Manusia terdiri atas unsur jasmani dan rohani yang
merupakan kesatuan tak terpisahkan dan masing-masing unsur memiliki dharmanya sendiri-
sendiri; c). Manusia akan mengalami hidup duniawi dan akhirat; d). Manusia merupakan bagian
dari masyarakat/bangsanya.
Monopluralistik adalah paham yang mengakui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai unsur beraneka ragam, seperti suku, adat dan budaya, agama, namun semuanya
Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman,
Kebahagiaan yang dapat saya capai dengan memberikan kemungkinan pada orang lain
Survival hanya mungkin juga di perjuangkan tidak hanya untuk kepentingan individu saja,
Wawasan Kebangsaan harus ada pada setiap diri warga negara, dan hal itu perlu dibangun
Saling memebantu antar sesama komponen bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita
bersama.
Membangun kebersamaan.
Senantiasa berfikir jauh kedepan, membuat gagasan untuk kemajuan bangsa dan
Wawasan kebangsaan yang luas dan tegas, akan membuat masyarakat menjadi percaya
diri atas bangsanya dan akan berusaha untuk membuat harum nama bangsanya tersebut, jadi
untuk memebuat masyarakat bangga loyal atas bangsanya, wawasan kebangsaan pada
masyarakat tersebutharus di kokohkan terlebih dahulu dan bentuk loyalitas seorang warga
Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia
Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Apabila wawasan kebangsaan telah terwujud, maka kita akan mampu menjawab
tantanagn dan peluang yang terbuka dihadapan kita, yaitu seperti tantangan globalisasi dan
modernisasi yang di bawa oleh kaum barat, akibat adanya wawasan kebangsaan yang kuat,
maka seseorangtidak akan tergerus oleh arus modrenisasi yang liberal dan bisa sampai
3.1.Kesimpulan
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap bangsanya. Bentuk loyalitas bagi
Mengakui bahwa warga negara Indonesia dengan sadar sebagai pendukung cita-cita dan tujuan
Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia
Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Paham integralistik/ cara berfikir integralistik (menurut Prof. Mr. Soepomo) akan memperkokoh
wawasan kebangsaan.
Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata, sehingga
Adjisoedarmo Soedito, Yuwono Edi, dkk, 2012, Jatidiri UNSOED, Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.