DISUSUN OLEH:
A. Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama: demam hilang timbul sejak 2 bulan sebelum masuk rumah
sakit.
2) Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 18 November 2020 pada pukul
10.30WIB, keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat hubungan
sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu, klien mengatakan badan letih,klien
mengatakan nafsu makannya kurang, makan klien selama dirumah sakit
hanya 2 sendok makan,muntah ( - ) , mual (+) klien mengatakan
tenggorokannya sakit saat menelan, klien mengatakan tidur sering terbangun
pada malam hari. klien kadang merasakan pusing, klien mengatakan badan
nya terasa lemas, nyeri pada perut nyeri tekan ( + ), skala nyeri 5-6, pasien
merasakan nyeri pada persendian saat istirahat dan aktivitas. klien
mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan dada sakit jika batuk, nafas
sesak, pendengaran pasien mulai terganggu pada telingga bagian kanan,
pasien mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari berbaring ke
posisi duduk sangat lemah, pasien mengalami penurunan berat badan seberat
8 Kg, klien tampak pucat. BAB ( - ) sejak 1 hari saat pengkajian Selama
dirawat dirumah sakit klien tampak tidak menghabiskan porsi makan nya,
hanya 2 sendok makan, klien tampak lemah dan letih, klien tampak susah
untuk beraktifitas secara mandiri, klien tampak kurus, klien tampak meringis
menahan sakit, klien tampak pucat, mulut klien tampak ada sariawan dan
kering, klien tampak terbaring.
3) Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya, keluarga mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya..
4) Riwayat penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
serupa.
5) Status perkembangan: dewasa
Saat ini pasien memasuki usia dewasa
6) Sosial budaya
Suku Jawa, beragama Islam, tamat SMA, berbahasa Indonesia, bekerja
sebagai pedagang pasar tradisional, selama sehat pasien tinggal bersama istri
dan kedua anaknya.
7) Sistem pelayanan kesehatan
Untuk mengatasi masalah kesehatan pasien memanfaatkan Fasilitas
Kesehatan terdekat, perawatan ini dibiayai Jaminan Kesehatan Nasional.
8) Sistem keluarga
Pasien sudah menikah. Saat sakit pasien ditemani oleh istri dan ibu
kandungnya secara bergantian.
9) Pola hidup
Sebelum sakit pasien bekerja sebagai pedagang pasar tradisional
10) Sumber-sumber
Istri, anak dan ibu kandungnya merupakan sumber kekuatan pasien saat ini.
Sumber pembiayaan perawatan dan pengobatan saat ini menggunakan
fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional.
SISTEM PELAYANAN
THERAPEUTIC SELF CARE AGENCY KEPERAWATAN MASALAH KEPERAWATAN
SELF CARE MENURUT OREM
DEMAND
ABILITIES LIMITATION
Keseimbangan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Wholly Compensantory £ Bersihan jalan nafas tidak
pemasukan udara System efektif
atau oksigenasi Inspeksi : Inspeksi : Klien memerlukan bantuan £ Gangguan penyapihan
£ Kesadaran £ Penurunan kesadaran perawat sepenuhnya, diantara ventilator
- composmentis (Apatis / Somnolen / Delirium / nya: £ Gangguan pertukaran gas
Hasil : Composmentis sopor / koma) Klien dengan £ Gangguan ventilasi spontan
penggunaan alat bantu £ Pola napas tidak efektif
£ GCS : 15 pernafasan. £ Risiko aspirasi
E: 4 M: 5 V:4 £ GCS : £ Penurunan curah jantung
Hasil : 13 E:.....M:.....V:..... Partially Compensatory £ Risiko penurunan curah
System jantung
£ Irama teratur £ Risiko perfusi miokard tidak
£ Pernapasan spontan / Supportif dan Edukatif efektif
tracheostomy / RM / simple mask Klien memerlukan
(3 liter/menit) / NRM. pendidikan kesehatan,
£ Pernapasan tidak spontan / diantaranya:
ventilator. (modus ……………) Management
£ Pola napas tidak teratur : respiratory
Dispnue / Bradipneu / Takipnue /
Orthopnue / Biots / Kusmaul /
chynestokes / Paroxysmal
£ RR : 12-22 x/mnt nocturnal dispnea
Hasil : 22 x/m
£ Pernapasan :
(dada / perut) £ Pernapasan
□ penggunaan otot bantu napas
□ cuping hidung
□ retraksi dinding dada
£ Kemampuan £ Ketidak mampuan mengeluarkan
mengeluarkan sputum
sputum £ Bentuk dada Abnormal
£ Bentuk dada (Barel chest / Funnel chest / Pigeon
(ratio AP / PA 1 : 2) chest)
Hasil : ratio AP /
PA 1 : 2
£ Gangguan tulang belakang : ( + )
£ Gangguan tulang (kifosis / scoliosis / lordosis)
belakang :(-)
£ Clubbing finger ( + )
£ Clubbing finger : ( - ) £ Nyeri :
£ Tidak ada nyeri P:
Q:
R:
S:
T:
£ Tools . . . . . . . . (form Terlampir)
Palpasi
Palpasi £ Ekspansi dada (ansimetris)
£ Ekspansi dada
(simetris)
£ CRT > 2 detik ( ………….. detik)
£ CRT < 2 detik £ distensi vena jugularis ( + ) :
£ distensi vena ……… cm
jugularis (-) £ Deviasi trakea ( + ) : kiri / kanan
£ Deviasi trakea ( - ) £ Taktil premitus ( + )
£ Taktil premitus ( - ) £ massa, lesi, dan bengkak : ( + )
£ massa, lesi, dan Hasil: ……………….
bengkak: ( - ) £ Syncope : ( + )
£ Syncope : ( - )
Tanda Vital:
Tanda Vital: £ TD : 100/80 mmHg
£ Tekanan Darah
- sistole : …… mmhg
- diastole : …..mmhg
Hasil : 150/90 mmhg
□ Bradikardi Takikardi
£ Nadi
60 – 100 x/menit
Hasil : 104 x/menit
£ Irama
Regular
Auskultasi Perkusi
£ Bunyi napas £ Hasil perkusi
(vesikuler, (Hypersonor/flatness/pekak)
bronchial,
bronkovesikuler)
Auskultasi
Pemeriksaan penunjang £ Bunyi napas tidak normal
Tes Kulit : (Ronchi / Wheezing / Crekles /
£ Uji Mantoux : ( - ) Rales / Stridor / Fricson rub)
£ Uji Skin Prick (uji
tusuk)
(-) Pemeriksaan penunjang
£ EKG Tes Kulit :
Kesan : £ Uji Mantoux : ( )
£ Uji Skin Prick (uji tusuk) : ( )
£ Rongten Thoraks
Kesan : Dalam Batas
Normal £ EKG
£ Ct scan Kesan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kesan : Dalam Batas £ Rongten Thoraks
Normal Kesan : kardiomegali, opasitas di
paru kiri atas dan batas paru
£ ECHO
kanan DD pneumonia.
Kesan : Dalam Batas
Normal
£ Ct scan
Kesan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Laboratorium £ ECHO
AGD Kesan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
£ PH : 7.35 – 7.45
£ PCO2 : 38 – 42
mmHg Laboratorium
AGD
£ PaO2 : 75 – 100 £ PH :
mmHg £ PCO2 : mmHg
£ PaO2 : mmHg
£ HCO3 : 22 – 28 £ HCO3 : mmol/L
mmol/L £ SaO2 : %
£ SaO2 : 94 – 100 Kesan
%
£ Hemoglobin
£ Wanita : 12 – 16
gr/dl
£ Pria : 14 – 18
gr/dl £ Hemoglobin
£ Wanita : 6,5 gr/dl
£ Hematokrit £ Pria : …..gr/dl
£ Wanita : 37 – 43 %
£ Pria : 40 – 48 %
Hasil :20 %. £ Hematokrit
£ Wanita : 49 %
£ Sputum £ Pria : ….. %
£ BTA : + / -
Hasil : -
£ Sputum
£ BTA : gen expert £ BTA : + / -
Hasil : . . . . . . . . . . £ BTA :
..
Kesan : . . . . . . . . . . . . . .
Riwayat kesehatan
£ Riwayat penyakit dahulu
......................................................
Merokok : Ya Tidak
Konsumsi alkohol : Ya Tidak
Batuk produktif : Ya Tidak
Jika ya,
jumlah sputum : banyak / sedikit
Konsistensi sputum : kental / encer
Warna sputum : putih / hijau / darah
£ Riwayat pengobatan :
............................
Keseimbangan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Wholly Compensantory £ Gangguan sirkulasi spontan
Cairan dan Inspeksi : inspeksi System : £ Perfusi perifer tidak efektif
elektrolit £ Tidak ada tanda- £ Kekurangan cairan : Klien memerlukan bantuan £ Risiko gangguan sirkulasi
tanda dehidrasi £ Mukosa bibir agak kering perawat sepenuhnya, diantara spontan
£ Turgor kulit tidak elastis nya: £ Risiko perdarahan
£ Mata cekung Dalam keadaan Retensi £ Risiko perfusi gastrointestinal
urin klien membutuhkan tidak efektif
£ Kelebihan cairan : terapi anti diuretik ataupun £ Risiko perfusi perifer tidak
£ Asites penggunaan kateter. efektif
£ Edema (ekstremitas, anasarka) £ Risiko perfusi renal tidak
£ Sesak napas Partially Compensatory efektif
System : £ Risiko perfusi serebal tidak
£ Balance cairan £ Balance cairan Membutuhkan bantuan efektif
□ intake £ Intake : untuk BAB/ BAK
- 30 – 50 ml / kg BB (Minum / Diet cair / Transfuse / (ditempat tidur/kamar
Infuse) mandi)
Hasil : 30 – 50 ml / kg BB Hasil : 600 cc/kg//24jam Supportif dan Edukatif :
Menganjurkan latihan
rentang gerak pasif/ aktif
□ output £ Out put : Menganjurkan pemberian
urin : (Urin / Perdarahan / Muntah / kompres hangat pada area
Diare) vesika urinaria/ baldder
Hasil : Hasil : 1000 cc/kg/24jam Memotivasi klien untuk
IWL : 26 cc BAB dan BAK di toilet
Balance cairan : 600-1026 =
-426 cc
□ Clorida : 98 –
106 mmol
Hasil : 102 mmol
□ Bikarbonat
(HCO3) : 22 – 26
mmol/l
£ Hitung darah
(Hematokrit)
- Pria dewasa: 40-54
%.
- Wanita dewasa: 37-
47 %. Hematokrit : %
£ pH urin : 4,6 – 8.
Hasil : dalam batas
normal
palpasi
£ Tidak ada nyeri palpasi
tekan pada semua £ Nyeri abdomen
kuadran abdomen P : pasien mengatakan nyeri saat
ditekan.
£ Tidak ada Q : ditusuk-tusuk
pembesaran organ R : epigastrium
S : 5-6
T : istrahat dan beraktifitas
£ Tools . . . . . . . . (form Terlampir)
Hasil palpasi
£ Hepatomegaly
Ukuran: Hepatomegali Non
Hepar Spesifik
□ wanita : 7,5 cm
□ pria : 10,5 cm
Hasil : 7.5 cm .
£ Splenomegali
limpa Ukuran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . cm
12 cm, 7cm tinggi,
4cm tebal dan beratnya
sekitar 150 gram
Hasil : 12 cm, 7cm
tinggi, 4cm tebal dan
berat 150 gram
.
perkusi
£ Suara timpani pada
semua kuadran
abdomen (usus besar,
usus kecil)
£ Hasil : Suara
timpani pada
semua kuadran
abdomen (usus
besar, usus kecil)
Laboratorium
£ hemoglobin 6,5g/dl,
£ GDS 80mg/dl
£ Albumin (0 – 8 mg /
dl) :2.80 mg/dl
£ SGOT : 3-45 u/L : 17
uL
£ SGPT : 0-35 u/L :27
uL
Pemenuhan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Wholly Compensantory £ Gangguan eliminasi urine
kebutuhan Inspeksi Inspeksi System : £ Inkontenensia fekal
eliminasi Klien memerlukan bantuan £ Inkontenensia urin berlanjut
Eliminasi urin Eliminasi urin perawat sepenuhnya, diantara £ Inkontenensia urin berlebih
£ BAK spontan (Dysuria / Polyuria / Inkontenensia nya: £ Inkontenensia urin fungsional
£ Frekuensi (4 – 5 x/hr) urin / Hematuria / Anuria) Dalam keadaan konstipasi £ Inkontenensia urin reflex
Hasil : 6 x/hr klien membutuhkan terapi £ Inkontenensia urin stress
suposutoria £ Inkontenensia urin urgensi
£ Jumlah : 1000 – 1500 Kesan : Dalam keadaan Retensi £ Kesiapan peningkatan
cc/hr £ IWL : 26 cc/hr urin klien membutuhkan eliminasi urin
Hasil : 1000 cc £ SWL : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . terapi antidiuretik ataupun £ Konstipasi
. cc penggunaan kateter £ Retensi urin
£ Warna : kuning jernih £ Risiko inkontinensia urin
Hasil : kuning pekat Partially Compensatory urgensi
System : £ Risiko konstipasi
Eliminasi fekal Eliminasi fekal Membutuhkan bantuan
£ BAB spontan (Konstipasi / Diare / Melena) untuk BAB/ BAK
£ Frekuensi BAB 1-2 (ditempat tidur/kamar
X/ hari Kesan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . mandi)
£ Konsistensi lunak Supportif dan Edukatif :
£ BAB mandiri ke Menganjurkan latihan
kamar mandi rentang gerak pasif/ aktif
Menganjurkan pemberian
Palpasi Palpasi kompres hangat pada area
Pemeriksaan abdomen £ Nyeri VU
Hasil : cembung, P : pasien mengatakan nyeri saat
supel, bunyi usus ditekan.
positif, hepar tidak Q : ditusuk-tusuk
membesar. R : epigastrium
S : 5-6
T : istrahat dan beraktifitas
£ Tools . . . . . . . . (form
Terlampir)
£ Distensi
Pemeriksaan lain
Bowel
Penggunaan Alat Bantu:
pampers
Bladder
Penggunaan alat bantu :
Cateter Kondom cateter
Kebutuhan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Wholly Compensantory £ Intoleransi aktivitas
Aktivitas dan Inspeksi Inspeksi System : £ Gangguan mobilitas fisik
istirahat Klien memerlukan bantuan £ keletihan
Aktifitas Aktifitas perawat sepenuhnya, diantara £ kesiapan peningkatan tidur
£ Mampu naik-turun £ Kelemahan fisik nya: £ risiko intoleransi aktifitas
tempat tidur £ Fraktur Penggunaan alat bantu £ Gangguan Pola Tidur
£ Mampu ambulasi dan £ Rupture tendon (kursi roda)
berjalan sendiri £ Kontraktur Membutuhkan terapi
£ Tonus otot maksimal £ Deformitas pengobatan (analgesic,
£ Mampu melakukan £ Krepitasi sedative, narkotik)
aktivitas dan Partially Compensatory
berpindah £ Nyeri aktifitas System :
£ Tidak ada nyeri P : Klien mengatakan nyeri Penggunaan alat bantu
dipersendian, (tongkat, kruk, walker)
Q :Klien mengatakan nyeri saat Penggunaan tempat yang
beraktivitas, nyeri juga datang tiba tenang, pembatasan
tiba pengunjung
R : Klien mengatakan nyeri di
persendian Supportif dan Edukatif :
S : Klien meringis, skala nyeri 5-6, Menganjurkan latihan
rentang gerak sendi secara
klien mengatakan tidak nyaman
aktif maupun pasif
perkusi saat nyeri datang
Menjelaskan pentingnya
£ Reflex patella : + / + T : Klien mengatakan nyeri hilang kebutuhan istirahat dalam
£ Reflex Babinski : + / timbul proses penyembuhan
+ Tools . . . . . . . . (form Terlampir) penyakit
£ Reflex bisep/trisep : £ Kekuatan otot menurun
+/+ £ Atrofi
Hasil: normal £ Nyeri terus-menerus
Perkusi
Istirahat £ Reflex patella : - /-
£ Tidur 6-8 jam/hari £ Reflex Babinski : - /-
Hasil : 8 Jam sehari £ Reflex bisep/trisep : - /-
Hasil: …………………………..
£ Siklus tidur normal Kekuatan otot
Hasil : Normal 4444 4444
4444 4444
£ Tidur nyenyak
istirahat
£ Tidur : . . . . . . . . . . . . . . . jam/hri
£ Insomnia
£ Keluhan sering terbangun pada
pukul 3 -5 pagi karena sesak
£ Keluhan susah untuk memulai
tidur karena nyeri, berdebar-debar
Hasil : . . . . . . . . . . . .
£ Mata sayu
£ Lingkaran hitam sekitar kelopak
mata
£ Ct scan
Kesan: …………………………
£ MRI
Kesan: …………………………
Interaksi dan £ Pasien mampu £ Ketidakmampuan berinteraksi Wholly Compensantory £ Ganguan identitas diri
isolasi Sosial berinteraksi dengan yang baik dengan orang lain System : £ Ganguan interaksi sosial
pasien lain dengan Hasil : . . . . . . . . . . . . - Membutuhkan bantuan £ Harga diri rendah
baik sepenuhnya untuk £ Gangguan Komunikasi verbal
£ Ketidakmampuan berbicara mengekspresikan keadaan
£ Pasien mampu Hasil : . . . . . . . . . . . . yang dialmai/dirasaakan
berinteraksi dengan Partially Compensatory
keluarga maupun £ Ketidaksesuaian budaya System :
perawat dengan baik £ Ketidak mampuan kontak mata - Membutuhkan bantuan
£ Pasien mampu £ Disfonia (suara serak) sebagian dalam tindakan
memodifikasi teknik komunikasi dua arah
komunikasi yang yang baik antara pasien
dapat dimengerti dengan perawat,keluarga
serta petugas kesehatan
lainnya
£ Manajemen stress
yang Baik
£ Mekanisme koping
adequate
Peningkatan £ Pasien mematuhi £ Tidak mampu mandi/mengenakan Wholly Compensantory £ Defisit perawatan diri
Fungsi dan instruksi perawat pakaian /makan ke toilet System :
Perkembangan £ Pasien mampu £ Minat melakuakan perawatan diri Membutuhkan bantuan
Hidup dalam mempertahankan kurang sepenuhnya dalam
Kelompok Sosial keinginannya untuk £ Keterbatasan pergerakan menyelesaikan perawatan
sembuh Hasil : diri
Partially Compensatory
System :
Membutuhkan bantuan
sebagian dalam perawatan
diri
jam
4. PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
Terapi pengobatan:
ANALISA DATA
DEMAND
1 Ds: Ketidakmampuan Deficit nutrisi Deficit nutrisi
-Klien mengatakan badan menelan makanan membaik
terasa letih dan lemas
-Klien mengatakan tidak
ada nafsu makan sejak 2
bln yang lalu
-Klien mengatakan sakit
tenggorokan nyeri
menelan
-Klien mengatakan nyeri
tekan pada perut
- klien mengatakan mual
Do:
-Klien tampak lemah dan
letih
-Berat badan klien turun 8
kg , saat sehat 51 kg, saat
sakit 42 kg.
-Klien tampak kurus
-Klien tampak makan
hanya 2 sendok saja
-Mulut klien tampak
sariawan
- Konjungtiva klien
tampak anemis
- mulut klien tampak ada
Kandidiasis oral
- klien tampak Dysphagia
(sulit menelan)
- klien mengatakkan Nyeri
abdomen
P : pasien mengatakan
nyeri saat ditekan.
Q : ditusuk-tusuk
R : epigastrium
S : 5-6
T : istrahat dan
beraktifitas
Indek masa tubuh
(16,7)
Hasil USG
Hepatomegali Non
Spesifik
Hasil laboratorium
- HB tanggal 9 juni 2018 :
8,2
- TB : 160 cm
2 DS: Agen pencedera Nyeri akut Nyeri akut menurun
-Klien mengatakan nyeri fisik
tekan pada perut
-Klien mengatakan nyeri
pada persendian, saat
beraktivitas dan istirahat
-Klien mengatakan dada
sakit jika batuk
P :Klien mengatakan nyeri
dipersendian,
Q :Klien mengatakan nyeri
saat beraktivitas, nyeri
juga datang tiba
tiba
R : Klien mengatakan
nyeri di persendian
S : Klien meringis, skala
nyeri 5-6, klien
mengatakan tidak nyaman
saat nyeri datang
T : Klien mengatakan
nyeri hilang timbul,
DO:
-Klien tampak meringis
menahan sakit
-Skala nyeri 5 -6
-Nyeri tekan pada perut
3 DS: kelemahan Intoleransi Toleransi aktifitas
-Klien mengatakan sulit
aktifitas
untuk beraktifitas sendiri meningkat
-Klien mengatakan badan
terasa letih dan lemas jika
beraktifitas
DO:
-Klien tampak susah
beraktivitas
-Klien tampak tidak
bersemangat
-Klien tampak terbaring
-Klien tampak tidak
mampu untuk beraktifitas
secara mandiri
- klien tampak Kelemahan
fisik
- Kekuatan otot klien
tampak menurun
Kekuatan otot
4444 4444
4444 444
-Klien mengatakan sering
terbangun pada pukul 3 -5
pagi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus pada Tn. K di atas setelah dilakukan pengkajian keperawatan dengan
menggunakan pendekatan teori self care Dorothea E. Orem dan dirumuskan analisa data maka
didapatkan diagnosis keperawatan di antaranya sebagai berikut :
1. Deficit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan menelan makanan
Deficit nutrisi dimulai Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu
dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Volluntary, Counseling, and Testing
(VCT). Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses
hubungan seksual, Perjalanan klinis ODHA dari tahap terinfesi HIV sampai tahap AIDS,
sejalan dengan penurunan derajat imunitas pasien, terutama imunitas sekunder dan
menunjukkan gambaran penyakit yang kronis. Penurunan imunitas biasanya diikuti
dengan adanya peningkatan resiko dan derajat keparahan infeksi oportunistik serta
penyakit keganasan, Perjalanan alamiah penyakit HIV pada umumnya terdiri dari 3
tahap, tahap infeksi primer, tahap asimptomatik dan tahap simptomatik dan AIDS. Pada
tahap infeksi primer, terjadi repilkasi virus HIV secara cepat diikuti dengan kadar CD4
penderita yang menurun. Pada tahap tersebut, respon imun tubuh juga akan berusaha
melawan virus HIV dengan mekanisme imunitas seluler dan humoral, Tahap selanjutnya
adalah tahap asimptomatik, dimana pada tahap ini, replikasi virus tetap terjadi, namun
cenderung lambat. Jumlah CD4 pada tahap ini juga menurun lebih lambat dari pada tahap
sebelumnya. Jika jumlah sel CD4 penderita mencapai <200 sel/mm3 dan terdapat
minimal 1 infeksi opurtunistik pada penderita, maka penderita sudah masuk pada tahap
AIDS. Pada tahap ini, gejala yang dialami penderita berupa penurunan berat badan
demam >1bulan tanpa sebab yang jelas, diare kronis >1 bulan, kandidiasis oral, serta
gejala lainnya, Gejala klinis pada stadium AIDS yaitu demam berkepanjangan lebih dari
3 bulan, diare kronis lebih dari 3 bulan, penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3
bulan, TBC, batuk kronis lebih dari satu bulan, infeksi pada mulut dan tenggorokan
disebabkan jamur candida albicans, hal inilah yang menyebabkan pasien kehilangan
berat badan dan deficit nutrisi.
Terjadi perubahan pada sel struktur sel atas akibat skripsi RNA virus+DNA sel sehingga terbentuknya provirus
Infeksi oportunistik
Rencana Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Standart luaran keperawatan
Standar intervensi keperawatan indonesia
indonesia
1 Deficit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan Obeservasi
menelan makanan keperawatan selama 7 jam Identifikasi status nutrisi
Ds: maka nutrisi membaik dengan Identifikasi alergi dan intoleransi
-Klien mengatakan badan terasa letih dan lemas kriteria hasil: makanan
-Klien mengatakan tidak ada nafsu makan sejak 2 bln Porsi makan yang Identifikasi makanan yang disukai
yang lalu dihabiskan sedang (3) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
-Klien mengatakan sakit tenggorokan nyeri menelan Pengetahuan tentang nutrient
-Klien mengatakan nyeri tekan pada perut standar makanan yang Monitor asupan makanan
- klien mengatakan mual sehat sedang (3) Monitor berat badan
Do: Berat badan sedang (3) Terapeutik
-Klien tampak lemah dan letih IMT sedang (3) Lakukan oral hygiene sebelum makan,
-Berat badan klien turun 8 kg , saat sehat 51 kg, saat Frekuensi makan jika perlu
sakit 42 kg. sedang (3) Fasilitasi pedoman diet
-Klien tampak kurus
Nafsu makan sedang Berikan makanan tinggi kalori dan
-Klien tampak makan hanya 2 sendok saja
Membrane mukosa protein
-Mulut klien tampak sariawan
sedang (3) Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Konjungtiva klien tampak anemis
Edukasi
- mulut klien tampak ada Kandidiasis oral
- klien tampak Dysphagia (sulit menelan) Anjurkan posisi duduk,
- klien mengatakkan Nyeri abdomen Ajarkan diet yang diprogramkan
P : pasien mengatakan nyeri saat ditekan. Kolaborasi
Q : ditusuk-tusuk Kolaborasi pemberian medikasi
R : epigastrium sebelum makan
S : 5-6 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
T : istrahat dan beraktifitas menentukan jumlah kalori dan jenis
Indek masa tubuh (16,7) nutrient yang dibutuhkan.
Hasil USG
Hepatomegali Non Spesifik
Hasil laboratorium
- HB tanggal 9 juni 2018 : 8,2
- TB : 160 cm
2 Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik Setelah dilakukan tindakan Observasi:
DS: keperawatan selama 7 jam Identifikasi lokasi,karakteristik, durasi,
-Klien mengatakan nyeri tekan pada perut maka nyeri akut menurun frekuensi, kualitas dan itensitas nyeri
-Klien mengatakan nyeri pada persendian, saat dengan kriteria hasil: Identifikasi skala nyeri
beraktivitas dan istirahat Keluhan nyeri sedang Identifikasi respon nyeri non verbal
-Klien mengatakan dada sakit jika batuk (3) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
P :Klien mengatakan nyeri dipersendian, Meringis cukup tentang nyeri
Q :Klien mengatakan nyeri saat beraktivitas, nyeri juga menurun (4) Teraupetik
datang tiba Anoreksia sedang (3) Berikan tehnik non farmakologis untuk
tiba
R : Klien mengatakan nyeri di persendian Mual sedang (3) mengurangi nyeri
S : Klien meringis, skala nyeri 5-6, klien mengatakan Frekuensi nadi sedang Fasilitasi istrahat dan tidur
tidak nyaman saat nyeri datang (3) Edukasi
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul, Tekanan darah sedang Jelaskan penyebab nyeri, periode dan
DO: (3) pemicu nyeri
-Klien tampak meringis menahan sakit Nafsu makan cukup Jelaskan strategi meredakan nyeri
-Skala nyeri 5 -6 membaik (4) Ajarkan tehnik non farmakologi untuk
-Nyeri tekan pada perut mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan Setelah dilakukan tindakan Observasi:
DS: keperawatan selama 7 jam Identifikasi gangguan fungsi tubuh
-Klien mengatakan sulit untuk beraktifitas sendiri maka toleransi aktifitas yang mengakibatkan kelelahan
-Klien mengatakan badan terasa letih dan lemas jika meningkat dengan kriteria Monitor kelemahan fisik
beraktifitas hasil: Monitor pola dan jam tidur
Frekuensi nadi sedang Teraupetik:
DO: (3) Sediakan lingkungan yang nyaman dan
-Klien tampak susah beraktivitas Kemudahan dalam rendah stimulus
-Klien tampak tidak bersemangat melakukan aktifitas Lakukan latihan rentang gerak
-Klien tampak terbaring sehari-hari sedang (3) fasik/aktif
-Klien tampak tidak mampu untuk beraktifitas secara Kekuatan tubuh bagian Edukasi
mandiri atas sedang (3) Anjurkan tirah baring
- klien tampak Kelemahan fisik
- Kekuatan otot klien tampak menurun Kekuatan tubuh bagian Anjurkan melakukan aktifitas secara
Kekuatan otot bawah sedang (3) bertahap
4444 4444 Keluhan Lelah sedang Anjurkan menghubungi perawat jika
4444 4444 (3) tanda dan gejala kelelahan tidak
-Klien mengatakan sering terbangun pada pukul 3 -5 Perasaan lemah sedang berkurang
pagi (3) kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan.
NO CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGGAL JAM
Dx IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF
18 November 2020 11.00 1 Obeservasi Ds:
WIB Klien mengatakan tidak nafsu makan.
mengidentifikasi status nutrisi Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan
makanan TTV: