Anda di halaman 1dari 3

Nama : Amara Elprida Sani

NPM : 1810631030015
Kelas : 6F
Mata Kuliah : Tax Management
Tanggal Ujian :Rabu, 23 juni 2021
Nama Dosen : Endah Mahpudin

UAS

1. Pkp yang memperoleh fasilitas :


=( Rp 4,8 M / 19 M) x 2,1 M
= Rp 530.526.315,8
Pajak penghasilan badan terutang :
= 12,5% x Rp 530.526.315,8
= Rp 66.315.789,5
Penghasilan kena pajak yang tidak memperoleh Fasilitas
= 2,1 M - Rp 530.526.315,8
= Rp 1.569.473.684,2
PPh badan terutang :
= 25% x Rp 1.569.473.684,2 = Rp 392.368.421,05
Total pph badan yang harus dibayarkan
= Rp 66.315.789,5 + Rp 392.368.421,05
= Rp 458.684.210,5

2. a)
Pemilihan modal harus benar agar perusahaan memiliki modal lebih di waktu yang akan
datang, serta hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan modal akan
bertambah ditahun yang akan datang.
Yang harus dipertimbangkan dalam penempatan modal:
1. Pertimbangan pengenaan Pph pada saat penempatan modal
2. Pertimbangan pengenaan Pph atas penghasilan penempatan modal
3. Pertimbangan Pengenaan Ppn pada penempatan modal

b) Perusahaan menggross up nilai transaksi menjadi Rp 90.000.000 dan membayar with


holding tax tersebut sebesar Rp 9.000.000

3.

a) Penerima Insentif
Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final
berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018 dan menyampaikan Laporan realisasi
PPh final ditanggung Pemerintah melalui saluran tertentu pada laman
www.pajak.go.id paling lambat tanggal 20 setelah berakhirnya Masa Pajak.
(Wajib Pajak tidak perlu menyetorkan PPh final 0,5%). PPh final ditanggung
Pemerintah diberikan untuk Masa Pajak Januari 2021 sampai dengan Masa
Pajak Juni 2021.
b) Transaksi Dengan Pemotong/Pemungut
Untuk transaksi dengan pemotong/pemungut, Wajib Pajak menyerahkan
fotokopi Surat Keterangan. Pemotong/pemungut melakukan konfirmasi Surat
Keterangan ke laman www.pajak.go.id pada menu Rumah Konfirmasi
Dokumen. Dalam hal Surat Keterangan telah terkonfirmasi,
pemotong/pemungut pajak tidak melakukan pemotongan/pemungutan PPh
pada saat pembayaran. Atas PPh final ditanggung Pemerintah tersebut
pemotong/pemungut pajak harus membuat SSP/cetakan kode billing yang
dibubuhi cap/tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH EKS
PMK NOMOR 9/PMK.03/2021”.

4. a)
Penempatan
Modal
Pt Pt
No uraian Kenko castle Selisih
1 Penghasilan neto 3M 3M 0
2 PPh Terutang      
3 laba setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen      
4 dividen diterima      
5 PPh 23 atas dividen      
6 Dividen setelah PPh      

5. - PPh 21 tn Eko = Rp 113.300.000/12 = Rp 9.442.000 / bulan


- PPh 21 Nn Eka
Penghasilan neto : 20 juta / bulan
Penghasilan neto 240 juta / tahun
PTKP 54 juta
PKP 186 juta

PPh 21
50 juta x 5% = Rp 2.500.000
156 juta x 5% = Rp 20.400.000
= Rp 22.900.000 / tahun
= Rp 1.908.000 / bulan

PPh final Nn Eva


0.5 % x 5 M = Rp 25.000.000 / tahun

Nn Eka , jika NPWP eka setelah menikah digabung dengan tuan Eko

6.
Bulan Pinjaman Jangka waktu Rata-rata pinjaman
januari 0 1 bulan 0
Feb s.d maret 125 juta 4 bulan 500 juta
Juni s.d juli 150 juta 2 bulan 300 juta
Agustus s.d 200 juta 5 bulan 1.000.000.000
desember
Jumlah rata-rata 1.800.000.000
pinjaman setahun

Bulan Pinjaman Jangka waktu Rata-rata pinjaman


januari 0 1 bulan 0
Feb s.d maret 25 juta 2 bulan 50 juta
Juni s.d juli 46 juta 5 bulan 230 juta
Agustus s.d 50 juta 4 bulan 200 juta
desember
Jumlah rata-rata 4.800.000.000
pinjaman setahun

Anda mungkin juga menyukai