Anda di halaman 1dari 8

FORMULA PARACETAMOL SYRUP

I. FORMULA :
Paracetamol 125 mg/5 mL
Propylene Glycol 200 mL
Sugar Syrup 66 % 200 mL
Saccharin Sodium 0,25 gram
Essence Cherry 10 tetes
Essence Vanilla 1 mL
Glycerin ad 500 mL

II. MONOGRAFI
1. Paracetamol
-Organoleptik : serbuk putih,tidak berbau dan rasa pahit
-kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13
bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P:
larut dalam larutan
-kadar : tidak kurang darii 90% dan tidak lebih dari 110%

2. Propylene Glycol
-Organoleptik : Bening, tidak berwarm, kental-praktis encer, tidak berbau.
manis, mepunyai rasa yang agak tajam mirip dengan giserin
-kelarutan : Dapet tercampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin dan
air. Kelarutan di 1 dai 6 bagian eter, tidak tercampur dengan sedikit minyak, atau
dengan minyak, tetapi akan larut dengan beberapa minyak yang diperlukan
-kadar : Pengawet (larutan & semi silid) 15-30%,Kosolven 10-30%,Larutan oral 10-
25%,Parenteral 10-60%,Topikal 5-80%(HOPE 6, p 593-594))

3. Sugar Syrup 66 %
-Organoleptik :
-kelarutan :
-kadar :

4.Saccharin Sodium
-Organoleptik : serbuk hablur, putih, tidak berbau atau agak aromatik, sangat m
-kelarutan : larut dalam 15 bagian air dan dalam 50 bagian etanol (95%)P
-kadar : 0,02% -0,5%

5. Essence Cherry
-Pemerian : Cairan yang berasal dari jus cherry segar dari Prunus cerasus
-Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 1% asam malat.
-Penyimpanan : Simpan pada wadah kedap udara. Lindungi dari cahaya
-Kegunaan : Sebagai pewarna dan pengaroma

6. Essence Vanilla
-Pemerian : Kristal putih atau agak kuning, serbuk dengan baudan rasa
vanilla, bias diekstraksi dari vanilla atau dibuat sintesis.
-Titik Lebur : 81,82˚C
-Kelarutan : Larut dalam 100 bagian air pada 20˚C, 1 dalam 20 bagian
air pada 80˚C, 1
sampai 20 bagian gliserol, larut dalam alcohol, larut sampai
mudah larut
dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak menguap dan
dalam larutan
alkali hidroksida
-Kegunaan : Pengaroma dan pewangi
-Konsentrasi : 0,2 – 1%

7. Glycerin
-Organoleptik : jernih, tak berwama, viskos, manis, sekitar 0,6 kali sakarosa
-kelarutan : dapat campur dengan air dan dengan etanol (95%) P. praktis tidak
larut

dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak.


-kadar : lebih dari sama dengan 20%

III. TUGAS :
1. Hitunglah jumlah bahan yang diperlukan untuk membuat syrup sebanyak 500
mL
2. Lakukan penimbangan, mixing menggunakan mixer
3. Lakukan In Process Control (IPC) terhadap syrup
4. LENGKAPI MONOGRAFINYA
5. Lakukan pengemasan primer dan sekunder

IV. PERHITUNGAN
500 mL
Paracetamol = x 125 mg = 12.500 mg = 12,5 gram
5 mL
Propylene Glycol = 200 mL
Sugar Syrup 66 % = 200 mL
Saccharin Sodium = 0,25 gram
Essence Cherry = 10 tetes
Essence Vanilla = 1 mL
Glycerin ad 500 mL

V. PENIMBANGAN
Paracetamol = 12,5 gram
Propylene Glycol = 200 mL
Sugar Syrup 66 % = 200 mL
Saccharin Sodium = 0,25 gram
Essence Cherry = 10 tetes
Essence Vanilla = 1 mL
Glycerin ad 500 mL

VI. PEMBUATAN
1. Timbang bahan-bahan,
2. Siapkan Beaker glass masukkan Paracetamol + Propylene Glycol lalu mixing
menggunakan mixer
3. Masukkan Sugar Syrup 66 % mixing + Saccharin Sodium mixing + Essence
Vanilla mixing, teteskan Essence Cherry mixing + Glicerin ad 500 mL mixing
kembali hingga homogen
4. Lakukan IPC
V. IN PROCESS CONTROL (IPC)

Visual / Organoleptik
Bahan : Syrup yang dibuat
a. Rupa, dengan cara visual
b. Bau
c. Rasa
d. Warna
Berikan kesimpulan :

Kardus Obat
Brosur

𝙋𝙖𝙧𝙖𝙘𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙡
𝙎𝙮𝙞𝙧𝙪𝙥
Kegunaannya :
Untuk menunrunkan
Panas dan demam,juga
Bisa untuk meringankan
Rasa nyeri

Efek samping :

PENGUKURAN BOBOT JENIS MENGGUNAKAN PIKNOMETER

A. Peralatan
1. Piknometer
2. Neraca analitik
B. Bahan
1. Air suling
2. Cairan sampel
C. Cara kerja
1. Bersihkan piknometer dan mengeringkannya
2. Timbang piknometer kosong
3. Masukkan cairan sampel ke dalam piknometer
4. Tutup piknometer kemudian timbang piknometer berisi cairan sampel
5. Hitung bobot jenis cairan sampel

W
Bobot jenis, 25oC =
W1

Keterangan : W = bobot sampel W1 = bobot air


PENGUKURAN pH MENGGUNAKAN pH-METER

A. Peralatan
1) pH-meter
2) Gelas piala 250 mL
3) Botol semprot
B. Bahan
1) Larutan standar pH (larutan bufer 4, larutan bufer 7 dan larutan bufer 9)
2) Air suling
3) Sampel

C. Cara Kerja
1) Bersihkan elektroda pH-meter dengan air suling dan keringkan menggunakan tisu
2) Kalibrasikan alat pH-meter dengan larutan standar pH
3) Bilas elektroda pH-meter dengan air suling
4) Celupkan elektroda ke dalam sampel yang akan diukur pH-nya.
5) Baca dan catat nilai pH-nya.

PENGUJIAN KEKENTALAN (VISKOSITAS)


MENGGUNAKAN VISKOMETER BROOKFIELD

A. Peralatan
1) Viskometer Brookfield
2) Spindle
3) Gelas piala 500 mL
B. Bahan
1) Cairan sampel
C. Cara Kerja
1) Hubungkan viskometer dengan arus listrik
2) Atur waterpass viskometer agar tepat ditengah
3) Pilih spindle yang sesuai dengan cairan sampel
4) Bersihkan spindle dengan air suling dan keringkan
5) Pasang spindle pada viskometer dengan hati-hati
6) Masukkan cairan sampel ke dalam gelas piala
7) Tempatkan gelas piala tersebut di bawah viskometer
8) Celupkan spindle ke dalam cairan sampel hingga tanda batas spindle
9) Atur rpm sesuai prosedur
10) Mulai mengukur viskositas cairan sampel
11) Baca dan catat nilai daya hantar listriknya.

PROSEDUR PENGOPERASIAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS


Merk : Perkin Elmer Type : Lambda 3B
1. Sebelum alat dinyalakan, pastikan posisi tombol power, lampu Wolfram (daerah
visibel) serta lampu Deuterium (daerah UV) pada keadaan off.
2. Hubungkan alat dengan arus listrik, dan tekan tombol power dibelakang alat.
3. Setelah alat dinyalakan, muncul angka 0 pada Display (sebelah kiri atas alat), tunggu
hingga angka 0 berubah menjadi huruf C (calibration)
4. Setelah huruf C muncul, nyalakan lampu dengan menekan tombol sesuai dengan
jenis lampu yang akan digunakan. Bila akan mengukur pada daerah visibel, maka
nyalakan lampu Wolfram dengan menekan tombol Visibel ke posisi ON, sedangkan
jika ingin mengukur pada daerah UV, nyalakan lampu Deuterium dengan menekan
tombol UV ke posisi ON.
5. Tunggu sampai pada Display yang menunjukkan huruf C berubah menjadi angka 0
kembali dan Display bagian tengah menunjukkan angka 900.
6. Atur panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara menekan tombol angka
sesuai dengan panjang gelombang yang akan digunakan, kemudian tekan tombol
GO TO ʎ.
7. Masukkan kedua buah KUVET berbentuk segi empat yang berisi Blangko (pelarut
sample) dengan bagian yang buram dari kuvet berada di depan pengamat.
8. Nol-kan absorbansi dengan menekan tombol Auto-Zero (tombol berwarna kuning),
tunggu hingga Display bagian kanan menunjukkan angka 0,000.
9. Kuvet yang depan yang berisi Blangko diganti dengan larutan sampel yang akan
diukur, sedangkan kuvet yang berisi Blangko dibagian belakang tetap ditempat (tidak
diganti).

Cara Mematikan Spektrofotometer


1. Tekan tombol Vis dan atau tombol UV ke posisi Off
2. Tekan tombol power ke posisi Off
3. Lepaskan kabel dari hubungan arus listrik
4. Kuvet dikeluarkan, kemudian dibersihkan dan dibilas, serta disimpan kembali.

PENETAPAN KADAR PARASETAMOL DALAM SYRUP SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Pembuatan Larutan Baku Parasetamol :


1. Timbang seksama 100 mg Parasetamol.
2. Larutkan dengan 10 mL NaOH 0,1 N dan encerkan dengan NaOH 0,1 N hingga
100 mL.
3. Masukkan 1,0 mL larutan kedalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan NaOH 0,1 N
sampai tanda batas dan campur.
4. Ukur serapan larutan baku parasetamol pada panjang gelombang 257 nm, terhadap
NaOH 0,1 N sebagai blanko.

Pembuatan Larutan Uji :


Tersedia Sirup yang mengandung ……. mg parasetamol per …………... mL
1. Siapkan 60 mL sampel sirup, masukkan dalam gelas kimia 100 mL.
2. Pipet setara dengan 100 mg parasetamol, masukkan dalam labu 100 mL.
3. Larutkan dengan 10 ml NaOH 0,1 N dan encerkan dengan NaOH 0,1 N hingga
100 mL.
4. Masukkan 1,0 mL larutan kedalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan NaOH 0,1 N
sampai tanda batas dan campur.
5. Ukur serapan larutan baku parasetamol pada panjang gelombang 257 nm, terhadap
NaOH 0,1 N sebagai blanko.

IN PROCESS CONTROL (IPC) MIKROBIOLOGI

A.Angka Lemepeng Total


Cara Kerja :

1. Sampel dipipet secara aseptik sebanyak 10 ml ke dalam botol steril yang di dalam nya
telah berisi sebanyak 90 ml NaCl 0.9 % steril lalu dihomogenkan dengan cara dipipet
keluar masuk sebanyak 25 kali, sehingga diperoleh pengenceran 10-1
2. Di pipet 1 ml dari pengenceran 10-1 lalu dimasukkan ke dalam tabung pertama yang
berisi 9 ml NaCl 0.9% steril dan di homogenkan dengan cara memipet keluar masuk
sebanyak 25 kali dan tabung pertama disebut pengenceran 10-2
3. Di pipet 1 ml tabung pertama dan dimasukkan kedalam tabung kedua dan
dihomogenkan dengan cara dipipet keluar masuk sebanyak 25 ml dan tabung kedua
disebut pengenceran 10-3
4. Perlakuan yang sama dilakukan pada tabung kedua sampai tabung ke lima
5. Pada tabung ke lima dibuang sebnayak 1 ml dan tabung ke enam tidak diisikan
sampel sebagai control negatif
6. Di pipet sebanyak 1 ml dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam cawan petri
7. Perlakuan yang sama dilakukan pemipetan dari 10-2 sampai pengenceran 10-6
8. Di tuang media Plate Count Agar sebanyak 15-25 ml pada cawan petri yang telah
berisi suspensi sampel
9. Di tuang Plate Count Agar pada cawan petri yang kosong sebagai control negatif
10. Setiap cawan petri tersebut diputar sedemikian rupa hingga membentuk angka
delapan dengan tujuan menghomogenkan sampel dengan media
11. Setelah memadat, cawan di inkubasikan pada suhu 37 derajar celcius selama 18-24
jam dengan posisi terbalik dan jumlah koloni yang tumbuh diamati dan dihitung.

B.ANGKA KAPANG KHAMIR

Cara kerja :

1. Sebanyak 1 mL dari masing-masing pengenceran dipipet ke dalam cawan petri dan


dibuat duplo.
2. Selanjutnya sebanyak 15-25 mL media TA PDA (45° +/- 1°) dituangkan ke dalam
cawan petri.
3. Petri diputar ke depan dan ke belakang agar dapat tercampur merata dan didiamkan
sampai memadat.
4. Kemudian uji kontrol (blanko) dibuat untuk mengetahui sterilitas media dan
pengencer.
5. Pada satu cawan diisi 1 mL pengencer dan media agar, dan pada cawan yang lain
hanya diisi media.
6. Setelah media memadat, cawan diinkubasi pada suhu 35 37°C selama 5 hari
dengan posisi terbalik.
7. Jumlah koloni yang tumbuh diamati dan dihitung.

Anda mungkin juga menyukai