Fafa
Fafa
Nilai CBR segment jalan ditentukan berdasarkan nilai CBR titik pengamatan dengan
data-data CBR sebagai berikut :
Nilai CBR
No. Titik
Segment II Segment II
1 2,6 9,6
2 3,9 8,9
3 6,6 4,6
4 3,6 4,6
5 5,9 5,9
6 2,6 5,6
7 3,6 6,6
8 7,9 10,9
9 6,6 9,6
10 5,6 7,6
11 4,9 6,9
Jumlah 53,8 80,8
Rata" 4,89 7,35
a. Cara Analitis
Tabel Nilai R Untuk Perhitungan CBR Segmen
2 1,41
3 1,91
4 2,24
5 2,48
6 2,67
7 2,83
8 2,96
9 3,08
>10 3,18
Segment I
CBR max−CBR min
CBR segment = CBR rata-rata – [ R ]
R = 3,18 (dengan melihat Tabel nilai R untuk perhitungan CBR segment)
2,6+3,9+6,6+3,6 +5,9+2,6+3,6+7,9+ 6,6+5,6+ 4,9
CBR rata-rata =
11
= 4,89 %
CBR max = 7,9 %
CBR min = 2,6 %
Segment II
CBR max−CBR min
CBR segment = CBR rata-rata – [ R ]
R = 3,18 (dengan melihat Tabel nilai R untukperhitungan CBR segment)
9,6+8,9+ 4,6+ 4,6+5,9+5,6+6,6+10,9+ 9,6+7,6+6,9
CBR rata-rata ¿
11
= 7,35%
CBR max = 10,9 %
CBR min = 4,6 %
b. Cara Grafis
Segment I
Perhitungan presentase nilai CBR
40 36.36
27.27
30
20
9.09
10
0
2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai CBR
Dari perhitungan CBR secara grafis pada segment I diperoleh nilai CBR = 3,0%
y = persentase ; x = CBR
−b ± √ b2−4 ac
Menggunakan persamaan x=
2a
−b ± √ b2−4 ac
x=
2a
2
−(−31,255 x )± √ (−31,255 x ) −4 . ( 1,3989 ) . 68,82
x=
2.(1,3989)
−(−31,255 ) – 24,32
x= = 2,47 %
2,7978
Segment II
Perhitungan presentase nilai CBR
80 72.73
70 63.64
60 54.55
50 45.45
40 36.36
27.27
30
20
9.09
10
0
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai CBR
Dari perhitungan CBR secara grafis pada segment II diperoleh nilai CBR = 5,0%
−b ± √ b2−4 ac
Menggunakan persamaanx=
2a
−b ± √ b2−4 ac
x=
2a
2
−(1,5049) ± √ ( 1,5049 ) −4 . (−1,0815 ) . 16,53
x=
2 .(−1,0815)
−( 1,5049 )−8,59
x= = 4,6 %
−2,163
1. MENENTUKAN DAYA DUKUNG TANAH DASAR ( DDT )
Nilai daya dukung tanah (DDT) segment jalan ditentukan berdasarkan nilai CBR segment
jalan yang dihubungkan dalam grafik koreksi antara CBR dan DDT (terlampir) dimana
grafik CBR merupakan skala logaritma dan grafik DDT merupakan skala linier.
Berdasarkan grafik tersebut diperoleh DDT pada segment I = 3,80 sedangkan nilai DDT
pada segment II = 4,70
Y = a + b.x
Dengan :
x : Variabel bebas (Pertambahan Tahun)
y : Variabel tidak bebas (LHR (smp))
a : Interseg garis regresi
b : slope garis regresi
nilai a dan b dicari dengan metode kuadrat kecil ( least – squares method ), yaitu sebagai
berikut :
n . ∑ ( x . y )− ∑ x . ∑ y
b=
[ 2
n . ∑ x −∑ (x)2 ]
a=
∑ y−b . ∑ x
n
Tabel Data LHR pada ruas jalan Kota Tua – Kota Lama tahun 2009-2018
LHR
LHR ( Kendaraan )
(Kendaraan)
Tahun
Golongan 2 Golongan 3 Golongan 4 Golongan 5a Golongan 5b Golongan 6 Golongan 7a
n . ∑ ( x . y )− ∑ x . ∑ y
b =
[ 2
n . ∑ x −∑ (x)
2 ]
10. 322505−45 . 65859
= 10 . 285−(45) ²
= 316,83
a =
∑ y−b . ∑ x
n
65859 – 316,83
= = 6554,22
10
6000 5403
4517 4837
4000
2000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pertambahan Tahun
Prediksi LHR dan tingkat pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana 20 tahun
disajikan pada tabel berikut :
Tabel Prediksi LHR dan Tingkat Pertumbuhan ( i )
LHR 2020 Golongan 5b, 6, 7a = LHR 2016 Gol. (5b, 6, 7a) x(1+i)n
= ( 881 + 555 + 487) x (1+0,03 30)4
= 2189,68 Kendaraan
LHR 2019 Semua Golongan = LHR 2016 Semua Golongan x(1+i)n
= 8283 x (1+0,03 30)3
= 9130,37 Kendaraan
2189,68
Prosentase Kend. Berat (2020) = 9130,37 x 100%
= 23,98 %
Sumbu Tunggal :
Kendaraan Ringan ( ± 2 ton ) (1 + 1)
E = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Bus ( ± 8 ton ) (3+5)
E = 0,0183 + 0,1410 = 0,1592
Sumbu Ganda
Truck 2 as ( ± 10 ton ) (4)+(2x3)
E = 0,0577 + 0,0251 = 0,0828
Truck 3 as ( ± 20 ton ) (6)+(2x7)
E = 0,2923 + 0,7425 = 1,0348
Truck
LEA 2034 = ∑ LHR 2016 x C x E x(1+i)n
Kend. Ringan
LEP2020 + LEA 20 34
LET =
2
357,81+ 621,4
LET = = 489,61
2
d. Lintas Ekivalen Rencana
Nilai lintas ekivalen rencana ( LER ) dicari dengan persamaan sebagai berikut :
LER = LET x ( UR
10 )
15
LER = 489,61x ( )
10
= 734,42
5. MENENTUKAN INDEKS PERMUKAAN ( IP )
Indeks permukaan adalah nilai yang menyatakan derajar kerataan atau kehalusan serta
kekokohan permukaan yang berkaitan dengan tingkat pelayanan lalu lintas yang lewat :
a. Indeks Permukaan Awal ( Ipo )
Nilai indeks permukaan awal ditentukan dari Daftar VI(Lampiran)Petunjuk
Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya (PPTPLJR) yang bergantung
kepada jenis lapis permukaan yang akan digunakan. Untuk klasifikasi jalan arteri
lapis permukaan dengan laston diperoleh Ipo antara 3,9 – 3,5.
Base Course ( lapisan pondasi atas ) menggunakan batu pecah ( Kelas A ) dengan
CBR 100%
Sub Base Course ( lapisan pondasi bawah ) menggunakan sirtu ( Kelas A ) dengan
CBR 70%
Untuk Segment I
Dengan berpedoman pada Daftar VIII PPTPLJR ditetapkan :
D1 = 10 cm ( Bahan Laston dengan ITP ≥ 10,00 )
D2 = 20 cm ( Bahan Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
dengan kapur, pondasi macadam,Laston Atas dengan ITP 10 ≥ 12,14)
Sehingga :
ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
11,5 = ( 0,40 x 10 ) + ( 0,14 x 20 ) + ( 0,13 x D3 )
(11,5 – 6,8)
D3 = = 36 cm
0,13
Tebal minimum untuk D3 menurut Daftar VIII PPTPLJR untuk ITP adalah 10 cm,
sehingga tebal 36 cm memenuhi syarat.
Untuk Segment II
Dengan berpedoman pada Daftar VIII PPTPLJR ditetapkan :
D1 = 10 cm ( Bahan Laston dengan ITP ≥10)
D2 = 20 cm ( Bahan Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
dengan kapur, pondasi macadam, Laston, ( Laston ITP10 ≥12,)
Sehingga :
ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
10,5 = ( 0,40 x 10 ) + ( 0,14 x 20 ) + ( 0,13 x D3 )
(10,5 – 6,8)
D3 = = 28 cm
0,13
Tebal minimum untuk D3 menurut Daftar VIII PPTPLJR untuk ITP adalah 10
sehingga tebal 28 cm memenuhi syarat.
3,75 3,75
m m
Gambar Penampang Melintang Jalan
Halaman
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran Gambar Korelasi DDT dan CBR
Hubungan nilai CBR dengan garis mendata kesebelah kiri diperoleh nilai DDT.
ITP = 11,0
e
LER = 1079,66
FR = 2,0
DDT = 3,80
Segment II
Nomogram
ITP = 10,0
LER = 1079,66
LER = 336,14
DDT = 4,7
FR = 2,0 FR = 2,0
ITP = 9,8
Daftar II
Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
*) berat total < 5 ton, misalnya mobil penumpang, pick up, mobil hantaran
**) berat total > 5 ton, misalnya, bus, truk, traktor, semi trailler, trailler.
Daftar III
Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Daftar V
Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)
Daftar VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Roughness *)
Jenis Permukaan IPo
(mm/km)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3,9 – 3,5 > 1000
LASBUTAG 3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 > 2000
HRA 3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 > 2000
BURDA 3,9 – 3,5 < 2000
BURTU 3,4 – 3,0 < 2000
LAPEN 3,4 – 3,0 ≤ 3000
2,9 – 2,5 > 3000
LATASBUM 2,9 – 2,5
BURAS 2,9 – 2,5
LATASIR 2,9 – 2,5
JALAN TANAH ≤ 2,4
JALAN KERIKIL ≤ 2,4
Daftar VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien Kekuatan Kekuatan Bahan
Relatif Jenis Bahan
a1 a2 a3 MS (kg) Kt (kg/cm) CBR (%)
0,40 - - 744 - -
0,35 - - 590 - -
Laston
0,35 - - 454 - -
0,30 - - 340 - -
0,35 - - 744 - -
0,31 - - 590 - -
Lasbutag
0,28 - - 454 - -
0,26 - - 340 - -
0,30 - - 340 - - HRA
0,26 - - 340 - - Aspal macadam
0,25 - - - - - Lapen (mekanis)
0,20 - - - - - Lapen (manual)
- 0,28 - 590 - -
- 0,26 - 454 - - Laston Atas
- 0,24 - 340 - -
- 0,23 - - - - Lapen (mekanis)
- 0,19 - - - - Lapen (manual)
- 0,15 - - 22 -
Stab. Tanah dengan semen
- 0,13 - - 18 -
- 0,15 - - 22 -
Stab. Tanah dengan kapur
- 0,13 - - 18 -
- 0,14 - - - 100 Batu pecah (kelas A)
- 0,13 - - - 80 Batu pecah (kelas B)
- 0,12 - - - 60 Batu pecah (kelas C)
- - 0,13 - - 70 Sirtu/pitrun (kelas A)
- - 0,12 - - 50 Sirtu/pitrun (kelas B)
- - 0,11 - - 30 Sirtu/pitrun (kelas C)
- - 0,10 - - 20 Tanah/lempung kepasiran
Catatan: Kuat tekan stabilitas tanah dengan semen diperiksa pada hari ke-7. Kuat tekan
stabilitas tanah dengan kapur diperiksa pada hari ke-21.
Daftar VIII
Batas-batas Minimum Tebai Lapisan Perkerasan
1. Lapis Permukaan:
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
< 3,00 5 Lapis pelindung: (Buras/Burtu/Burda)
3,00 – 6,70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
6,71 – 7,49 7,5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston
≥ 10,00 10 Laston
2. Lapis Pondasi:
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
< 3,00 15 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur
3,00 – 7,49 20*) Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur
10 Laston Atas
7,50 – 9,99 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam
15 Laston Atas
10 – 12,14 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,
Lapen, Laston Atas
≥ 12,25 25 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,
Lapen, Laston Atas