Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR PRAKTIKUM SOSIOLOGI

(BASIS SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN)

Dosen Pembina Drs. H. Masyhuri, M.Si


Disusun Oleh:
Eza Insan Pratama
NIM E1S019025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
IDENTIFIKASI MASALAH SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
(SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN)
A. Seting lokasi
Kelurahan telaga bertong Rt. 03/02, Kec. Taliwang, Kab. Sumbawa barat, prov. Nusa tenggara Barat.
B. Masalah-masalah yang diidentifikasi:
1. Melahirkan muda/Pernikahan dini
2. Kemiskinan akibat dari kualitas penduduk (SDM) yang rendah.
3. Tindakan asusila terhadap anak-anak
C. Uraian masalah sosial:
1. Melahirkan muda dan pernikahan diusia dini.
Masalah sosial dan kependudukan yang masih banyak sekali terjadi di desa saya kec. Telaga baru Rt.02/03 kec.
Taliwang Kab. Sumbawa barat adalah menikah muda dan banyaknya anak-anak usia sekolah sudah menikah dan
hamil di usia muda yang dimana 2 tahun terakhir ini sudah tercatat di NTB 800 remaja menikah di usia dini atau
dibawah umur yang dimana kampung saya juga termasuk penyumbang pernikahan dini yang lumayan banyak,
Patut diperhatikan, mengenai batas usia minimal seseorang boleh menikah, Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UU
16/2019”) mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah mencapai umur 19
tahun namu batasan usia tersebut tidak berlaku lagi dikarnakan masih banyak sekali terjadi pernikahan dini
bahkan di bawah 17 tahun.
akibat dari pernikahan dini ini dapat memicu jumlah kematian ibu dan anak sangat tinggi. Banyak di antara
mereka tidak paham tentang masalah bagaimana mengatur jarak aman kelahiran agar anak bisa lahir dengan
sehat dan tidak stunting (gagal tumbuh). Banyak sekali bayi yang setiap tahun dilahirkan dari orang-orang yang
masih berusia sekitar 15 hingga 19 tahun. Bayi-bayi yang lahir dari ibu yang masih sangat muda itu berpotensi
lahir dengan ukuran di bawah standar sekitar 10% dan prematur (sebelum waktunya).
2. Kemiskinan akibat dari kurangya kualitas penduduk (SDM) yang rendah.
Masalah sosial yang terjadi di tempat tinggal saya adalah kurangya kualitas penduduk akibat dari rendahnya
kualitas penduduk di kabupaten sumbawa barat penduduk sampai tersaingi oleh pendatang luar seperti di PT.
Newmont yang dimana seharusnya masyarakat kabupaten sumbawa berat memiliki peran yang lebih dominan
dibandingkan dengan olah luar daerah tetapi karna keterbatasan SDM masyarakat terkalahkan oleh pendatang-
pendatang dari luar.
Akibat dari kurangya kualitas penduduk (SDM) banyak sekali pengangguran dan mengakibatkan kemiskinan di
daerah kabupaten sumbawa barat.
3. Tindak asusila terhadap anak – anak
Tindak asusila yang di lakukan seorang pria berusia 56 tahun dengan status duda berinisial (MS) merupakan
suatu tindakan yang tidak bisa di terima oleh pihak keluarga beberapa korban atas perbuatannya. Dari tindak
asusila yang dilakukan (MS) terhadap 4 korban telah menghadirkan kerugian baik dari aspek fisik dan mental
korban yang rata – rata masih berada pada usia Sekolah Dasar, semua korban tindak asusila ini mengaku bahwa
mereka merasa sangat tertekan atas perlakukan dan ancaman pelaku, mereka juga mengaku bahkan ketakutan
ketika berinteraksi dengan lawan jenis karena trauma akan kejadian yang mereka alami. Dalam hal ini (MS) telah
melakukan pelanggaran atas “Larangan kejahatan seksual berupa perbuatan cabul terhadap anak yang di atur
dalam Pasal 76E Undang – Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang – Undang nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak”. Sehingga di katakan bahwa (MS) telah melanggar aturan atau norma
yang berlaku di negara serta di masyarakat sekalipun. Keadaan ini terus terjadi dan berulang sebab pelaku dapat
menutupi perbuatan bejatnya terhadap korban dengan memberikan sejumlah uang agar korban tidak melaporkan
tindakannya tersebut kepada orang tua masing – masing dari korban. Hal ini terus terjadi dengan kurun waktu
yang cukup lama, sehingga tiba masa dimana salah seorang korban memberanikan diri melaporkan perbuatan
(MS) kepada orang tuanya, akhirnya pelaku tindak asusila di laporkan kepada pihak yang berwajib untuk di
amankan, dari peristiwa tersebut memunculkan evaluasi masyarakat terhadap anak – anak agar lebih
memperhatikan dan menjaga anak – anak serta dengan harapan tidak akan ada lagi kejadian atau peristiwa itu
terulang kembali.
TABEL PENANGANAN MASALAH SOSIAL

(DIAGNOSIS DAN TREATMENT)

Masalah Diagnosis Treatment


Rehabilitatif Preventif Development
Sosial
Mengonsums 1. Person Blame Aproach a).Mengikuti kegiatan a. Perlu adanya a.Membuat sebuah
i minuman Identitas Person : keagamaan seperti pengawasan yang organisasi atau
keras dan Nama : Hulaefi kajian yang dilakukan lebih ketat bagi komunitas pemuda
mengkonsum Jenis kelamin : Laki-laki di masjid setempat. remaja yang untuk berhenti dan
si obat secara Umur : 22 tahun b). Memperhatikan melakukan hal menjauhi miras serta
overdosis Tgl wawancara : 16 Oktober dampak buruk bagi tersebut oleh aparat konsumsi obat secara
(Komix dan 2021 kesehatan yang timbul keamanan desa dan overdosis. Kegiatan
Antimo) Tempat ww : desa telaga oleh perbuatan masyarakat setempat yang dapat di lakukan
baru kec.taliwang kab. tersebut. untuk meminimalisir dalam komunitas
Sumbawa barat prov.NTB c). Dan lebih selektif hal tersebut. berupa hal positif
dalam memilih teman b. Kemudian perlu untuk mengasah
bergaul. adanya tindak lanjut keterampilan
a.Adanya pengaruh dari teman- dan peran aktif aparat komunikasi dengan
teman sekitar tempat tinggal. keamanan dalam menceritakan dampak
b. Awalnya hanya mulai memberikan buruk dari pecandu
mencoba-coba hingga akhirnya pemahaman bahwa miras dan obat serta
menjadi sebuah kecanduan. hal tersebut telah kemampuan
c. Selain miras, ia juga melanggar hukum dan sosialisasinya lebih
mengonsumsi obat yang ai belin patut mendapatkan baik lagi dan dari
di apotik dengan harga sanksi atau hukuman kegiatan tersebut
terjangkau yaitu komix dan terhadap pelaku agar dapat memberikan
antimo yang merupakan memiliki efek jera manfaat untuk dirinya
alternatif di kala ia merasa terhadap sendiri dan orang
depresi dan memiliki banyak perbuatannya. lain.
tekanan serta merasa sendiri. b.Bergabung dengan
d.Tidak memiliki semangat dan anggota remaja
sering masyarakat yang
mengantuk dalam melakukan telah terbentuk
aktivitas karena efek dari sebagai sarana
minuman keras dan konsumsi komunikasi dan
obat secara overdosis tersebut. sharing pengalaman
e. Ia mengakui dengan serta belajar untuk
meminum miras dan obat komix merubah kepribadian
serta antimo secara overdosis agar menjadi remaja
dapat membuatnya merasa lebih yang lebih baik lagi
tenang dan dapat merasakan dalam menjalani
kebahagiaan atas masalah keseharian agar tidak
broken home yang ia rasakan bergantung pada
selama ini. miras dan obat –
obatan tersebut.

2. System Blame Aproach a.Perhatian dari orang a.Mengadakan a.Merancang dan


Identitas Person : tua sangat diperlukan kegiatan sosialisasi melaksanakan
Nama : secara intensif meski sebagai bentuk kegiatan keagamaan
Misnah melalui media telepon pendekatan terhadap dan mengikut
Jenis kelamin : atau videocall, remaja untuk sertakan pelaku
Laki – laki kemudian perlu mengetahui dampak dalam pelaksanaan
Umur : adanya komunikasi buruk minuman keras kagiatan sebagai
56 tahun yang peelu di jalin dan konsumsi obat bentuk melatih
Tgl wawancara : oleh sang ayah yang secara overdosis tidak mereka agar dapat
17 Oktober 2021 dapat membuat pelaku sesuai anjuran dokter, merubah prilaku dan
Tempat ww :desa telaga tidak merasa di yang berakibat bagi dapat melakukan
baru kec.taliwang kab. telantarkan atau tidak kesehatan fisik kegiatan posistif yang
Sumbawa barat prov.NTB dipedulikan lagi maupun mental bermanfaat.
sebagai anaknya. kepada remaja atau
b.Menjalin masyarakat setempat.
a).Kurangnya pengawasan dari komunikasi yang baik
orang tua. dari pihak keluarga
b).Pelaku tinggal bersama kakek dan lebih
dan nenek karena sang ayah memperhatikannya
setelah bercerai dengan istrinya melalui komunikasi
memilih menjadi TKI di sekedar mendengar
Malaysia dan ibu pelaku juga dan memintanya untuk
memilih menjadi TKW di Saudi menceritakan keluh
selepas bercerai demi kesah dan perasaan
memenuhi kebutuhan pelaku pelaku terhadap
yang tinggal bersama kakek dan tekanan yang
neneknya. dirasakan. Hal ini di
c).Pelaku jarang dan kurang lakukan agar pelaku
mendapat perhatian dari sang tidak selalu merasa
ayah, bahkan tidak pernah sendiri dan tertekan
menghubungi pelaku untuk dengan segala keadaan
sekedar mengirimkannya uang dan masalah yang ia
tutur sang kakek. hadapi sendiri.
d).Pengawasan kakek dan nenek
serta perhatian keduanya di rasa
kurang cukup untuk membuat
dirinya merasa nyaman ketika
berada di rumah, karena kakek
dan neneknya lebih sering
berada di sawah untuk
menggarap sawah dan tanaman,
sehingga ia merasa dirinya
bebas dan merasa senang serta
bahagia ketika di luar rumah
bersama teman dan
mengonsumsi miras serta obat
komix dan antimo secara
overdosis yang membuatnya
merasa tenang akan masalah
yang ia rasakan.
Diagnosis Utama Treatment Utama

Pelaku dan teman – temannya Treatment utama untuk mengatasi masalah sosial tersebut adalah dari
masih sangat muda, mereka pihak orang tua harus tetap memperhatikan anaknya. Dengan cara tetap
adalah remaja dengan kisaran menjalin komunikasi dengan pelaku, juga dari keluarga terdekatnya
umur 17-20 tahun. Ciri fisik harus ikut mengawasi dan memberikan semangat, saran dan motivasi
yang paling menonjol untuk pelaku, agar ia selalu merasa memiliki keluarga dan merasa
menunjukkan teman bergaul nyaman serta tidak merasa sendiri lagi.
pelaku sering meminum miras
dan konsumsi obat secara
overdosis adalah kurang
bersemangat dalam melakukan
aktivitas sehari hari dan mudah
mengantuk. Kemudian dari
aspek psikologis teman-teman
pelaku cenderung malas ketika
diminta untuk melakukan suatu
pekerjaan.

Kajian Teori Kajian Teori

Urutan Penyajian : Urutan Penyajian :


 Nama teori :  Nama teori : Teori Struktural Fungsional.
Teori Struktural  Tokoh Teori : Emile Durkheim.
Fungsional.  Asumsi Teori :
 Tokoh Teori :Emile Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan
Durkheim di mana di dalamnya terdapat bagian-bagian yang dibedakan. -bagian
 Asumsi Teori : Durkheim dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang membuat
mengungkapkan bahwa sistem menjadi seimbang. Sehingga jika ada yang tidak berfungsi maka
masyarakat adalah sebuah akan merusak keseimbangan sistem.
kesatuan di mana di  Hubungan teori dengantreatment utama masalah tsosial yang
dalamnya terdapat dikaji :
bagian-bagian yang Dalam teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Emile
dibedakan. Bagian - Durkheim, ia menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem
bagian dari sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing.
tersebut mempunyai Sehingga jika ada yang tidak berfungsi maka akan merusak
fungsi masing - masing keseimbangan sistem.
yang membuat sistem Jika dihubungkan dengan kasus tersebut dalam keluarga pelaku sudah
menjadi seimbang. tidak berjalannya bagian-bagian yang ada dalam suatu sistem tersebut.
Sehingga jika ada yang Pelaku sudah tidak mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang
tidak berfungsi maka tuanya. Sehingga pelaku terjerumus ke hal yang tidak baik. Untuk
akan merusak mengatasi hal tersebut dalam sistem harus adanya keseimbangan agar
keseimbangan sistem. semua bagian dapat berjalan sesuai fungsinya. Keseimbangan tersebut
 Hubungan teori dengan dilakukan dengan orang tua pelaku harus tetap menjalankan perannya
diagnosis utama masalah sebagai orang tua pelaku.
sosial yang dikaji.
Dalam teori struktural
fungsional yang dikemukakan
oleh Emile Durkheim, ia
menyatakan bahwa masyarakat
merupakan suatu sistem yang
terdiri dari bagian-bagian yang
memiliki fungsi masing -
masing. Keluarga merupakan
suatu unit terkecil dalam
kehidupan masyarakat. Jika
dilihat dari definisi tersebut
dapat kita simpulkan bahwa
keluarga dikatakan sebagai
salah satu sistem dalam suatu
masyarakat. Suatu sistem
tersebut terdiri dari beberapa
bagian yang memiliki fungsi
masing - masing yaitu di dalam
keluarga ada ayah, ibu dan
anak. Bagian - bagian tersebut
memiliki fungsi masing-masing.
Jika dilihat dalam masalah
tersebut terjadi disfungsi dalam
keluarga dimana orang tua dari
pelaku tidak memiliki atau
menjalin komunikasi yang baik.
Ayah dan ibu bercerai,
kemudian keduanya yang tidak
pernah pulang dari luar negeri
dan pelaku hanya tinggal
bersama kakek dan neneknya.
Hal ini menunjukkan tidak
berjalannya fungsi dalam
keluarga yaitu peran orang tua
dalam sebagai pengawas,
pemberi kasih sayang dan
sebagainya
dalam masalah ini sudah tidak
ada. Menurut asumsi dasar teori
tersebut jika di dalam suatu
sistem ada salah satu fungsi
tidak berjalan maka akan
merusak sebuah keseimbangan
sistem.
Fungsi yang tidak berjalan di
sini adalah tidak adanya
pengawasan orang tua yang
intensif dalam mengawasi
perilaku anaknya. Selain itu,
pelaku juga kurang merasakan
adanya kasih sayang dan peran
orang tuanya dalam
kehidupannya yang membuat
pelaku terjerumus untuk
melakukan hal tersebut (Minum
miras dan konsumsi obat dalam
jumlah banyak). Tidak adanya
peran orang tua sebagai
pengawas dalam tindakan
pelaku yang membuat pelaku
menjadi terjerumus untuk
melakukan hal tersebut.
RESUME KONSEP DASAR

Anda mungkin juga menyukai