Anda di halaman 1dari 6

Log-book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif II

Hari, Tangga : Senin, 29 Maret 2021


Ruangan : Stroke Center
Tindakan Keperaawatan : Suction

A. Deskripsi Tindakan
Suction Merupakan tindakan pengeluaran sekret ataupun darah
dari jalan napas,dimana sekret akan disedot melalui karet atau
polyethylene yang terhubung dengan mesin suction. Sekret akan
tertampung dalam mesin suction, sehingga sekret tersebut dapat
digunakan untuk pemeriksaan labolatorium.

B. Identitas Pasien
1. nama pasien : Tn. A
2. diagnosis medis : SNH, Ca prostat, Pro Kemo .
3. Data fokus : Pasien Tn.A dengan diagnosa Stroke non
hemoragic, dengan penurunan kesadaran, tingkat sadar stupor (GCS:
E1M4V1 ), Pemeriksaan tanda tanda vital sebelum tindakan pemberian
nutrisi secara parenteral didapatkan data Tekanan darah: 120/50, nadi:
120, respirasi (R): 22, Suhu (T): 36’c, dan SpO2: 99%, pasien stupor .
Ds : sesekali pasien batuk dan mengeluarkan dahak
Do : pasien terdengar seperti mengeluarkan suara gurgling
pasien dalam keadaan stupor .
4. Rencana Keperawatan : lakukan tindakan suction secara berkala
5. Tindakan Keperawatan : Melakukan tindakan suction
6. Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penumpukan secret
7. Alogaritma tindakan

penurunan kesadaran
pola nafas tidak efektif

terdapat sumbata
berupa secret

suction

C. Tujuan tindakan
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2. mempertahankan fungsi usus
3. mempertahankan integritas saluran cerna
4. memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran
pencernaan
5. mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa salurn cerna

D. Pelaksanaan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Hancound
2) Kasa
3) Alat atau mesin suction
4) Kateter Suction (polyethylene)
5) Tabung cairan
6) Air steril atau NaCl
7) Bak instrumen
8) Perlak serta pengalasnya
9) Tempat Sputum, (alat ini diperlukan jika hasil ingin
digunakanan untuk uji labolatorium)
b. Persiapan pasien
1) Posisikan kepala pasien senyaman mungkin agar perawat
mudah untuk melakukan suction
2) Buka mulut pasien dengan chinlift atau jika suah terpasang
mayo tingal memposisikan dibagian mana yang akan dilakukan
suction
c. Persiapan lingkungan
1) Usahakan lingkungan tenang dan menghindarkan dari
kerumunan agar dalam melakukan suction bisa lebih tepat dan
konsentrasi
2. Tahap tindakan
a. Mengatur Posisi Untuk pasien yang sadar atau masih berfungsi
refleks muntahnya, anda dapat memposisikan pasien dengan
posisi semifowler atau posisi setengah duduk. untuk suction
yang dilakukan melalui mulut, Posisi kepala diputar ke arah kiri
atau kanan. Sedangkan suction yang dilakukan melalui hidung,
posisi lehernya ekstensi.
b. Untuk pasien yang tidak sadarkan diri, posisi tubuhnya yaitu
lateral, hal ini bertujuan agar pangkal lidah tidak jatuh ke
belakang sehingga tidak mengganggu masuknya kateter suction.
Selain itu, posisi lateral akan membuat sekret mengalir dari
faring dan mencegah terjadinya aspirasi.
c. Selanjutnya, tempatkan handuk diatas bantal atau dibawah dagu
pasien.
d. Atur tekanan penghisap dari mesin suction. Dalam mesin
suction, tekanan terdiri dari 3 bagian yaitu tekanan tinggi (120
sampai 150 mmhg), tekananan sedang (80 sampai 120 mmhg).
Tekanan rendah berkisar antara 0 sampai 80 mmhg.
e. Untuk orang dewasa, takanan suction biasanya berkisar antara
100 mmhg sampai 120 mmhg. Sedangkan untuk anak-anak dan
bayi, tekanan suction berkisar antara 50 sampai 75 mmhg.
f. Buka Bak instrumen dan masukan cairan steril seperti Nacl pada
tempat yang disediakan.
g. Pakai sarung tangan steril dangan prinsip steril.
h. Ambil selang kateter, lalu hubungkan dengan mesin suction.
i. Ukur kedalaman suction. Untuk mengukur kedalaman suction,
anda dapat mengukkurnya dari hidung ke mulut. Atau kurang
lebih 13 cm untuk dewasa.
j. Basahi ujung kateter dengan cairan steril, hal ini dilakukan
untuk mempermudah masuknya kateter suction.
k. Sebelum memasukan kateter, lakukan pengecekan suction
terlebih dahulu, yaitu dengan meletakan jari tangan ke tempat
ibu jari. Lalu buka cabang Y connector (control suction) untuk
menimbulkan terjadinya penghisapan.
l. Masukan selang kateter suction secara perlahan (nasopharing
kedalamannya kurang lebih 5 cm, dan orofaring kedalamannya
kurang lebih 10 cm). Masukan selang tanpa menutup kateter
suction.
m. Lakukan penghisapan dengan menutup lubang kateter suction,
dan tarik selang keluar secara memutar. Penghisapan dilakukan
selama 10 detik untuk orang dewasa, dan 5 detik untuk anak-
anak. Ingat, penghisapan hanya dilakukan dalam kurun waktu
15 detik saja.
n. Lakukan pembilasan selang kateter dengan air steril atau cairan
NaCl, dan anjurkan pasien untuk bernapas
o. Lakukan kembali suction atau penghisapan, (lakukan sebanyak
3 sampai 5 kali).
p. Anjurkan pasien untuk tarik napas dalam dan batuk diantara
suction. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan dahak sampai
tempat yang dijangkau oleh alat ( jika pasien sadar)
q. Lakukan Observasi terhadap keadaan pasien secara umum, serta
pernapasannya.
r. Observasi juga keadaan sekretnya, seperti (warna, bau,
konsistensi, dan jumlahnya.
s. Jika sekret hasil penghisapan duperlukan untuk pengujian lab,
tampung sekret pada tempat sputum.
t. Setelah selesai, bersihkan hidung dan mulut pasien.
u. Bereskan peralatan
3. Tahap pasca tindakan
a. Evaluasi pasien
Pasien terlihat tenang dan pola napas pasien kembali normal
keadaan somnolen E1M4V1
TTV: TD : 130/100
HR : 115
RR : 24
spo2 : 98%
T : 36’c
b. Evaluasi tindakan
Sekret yang menghambat jalan napas berkuang, bersihan jalan
nafas teratasi, pasien tampak tenang.

Data Penunjang :

1. skala otot
Presentasi
4 4 Skala Kekuatan Karakteristik
Normal
0 0 Kontraksi otot tidak terdeteksi
4 4 (paralisis sempurna)
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot
dapat di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi,
dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan
gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan
minimal
5 100 Kekuatan otot normal, gerakan penuh
yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahanan penuh
2. Pemeriksaan Laboratorium patologi klinik

pemeriksaa Hasil Nilai rujukan Satuan metoda


n
Kimia
Diabetes
Glukosa 175 80-115 mg/dl Hexokinase/
darah puasa G-6-PDH
Glukosa 178 <140.00 mg/dl Hexokinase/
darah 2 jam G-6-PDH
PP
HBA1C 7.3 4.0- 6.9 %
Faal lemak
dan jantung
Kolestrol 160 0-200 mg/dl ENZIMATIK
total
HDL 54 >40.00 mg/dl Accelerator
Kolestrol Selective
Detergent
LDL 106 0-100 mg/dl
Kolestrol
Trigliserida 79 0-150 mg/dl Glycerol Phoshate
Oxidase

3 . hasil ct scan : infark akut lobus frontal sinistra .

Banjarmasin, April 2021


Mengetahui,
Pembimbing Klinik Mahasiswa,

Harianoor

Anda mungkin juga menyukai