OLEH :
Dina Fitriana
P07120119019
Mengetahui,
BAB I
KONSEP DASAR MEDIS
A. DEFINISI
Perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan nya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatan nya, klien dikatakan terganggu perawatan diri nya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri secara mandiri (Depkes, 2000).
Defisit perawatan diri pada klien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting (BAB/BAK) secara mandiri
(Keliat, 2010)
B. ETIOLOGI
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2009), penyebab defisit perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran.
Menurut Dep Kes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah :
Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah:
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik Sosial
Pada anak–anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes
mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.
7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
C. JENIS-JENIS PERAWATAN DIRI
1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas mandi/kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan.
4. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004).
F. POHON MASALAH
Resiko gangguan integritas kulit
G.
Defisit keperawatan diri
H.
KONSEP KEPERAWATAN
A. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian
a. Melakukan pengumpulan data tentang informasi pasien tentang nama,
umur, alamat, anggota keluarga, riwayat kesehatan dan lain-lain.
b. Mengumpulkan data tentang alasan masuk rumah sakit seperti keluhan
utama, saat masuk RS dan saat dikaji pasien mengeluh nyeri, dilanjutkan
dengan riwayat kesehatan sekarang dan kesehatan sebelumnya.
c. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan mengukur tekanan darah,
nadi, pernafasan, dan suhu tubuh.
d. Pemeriksaan fisik lengkap head to toe
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah dan urine.
2. EEG (elektroensefalogram).
3. Pemindaian CT scan dan MRI.
C. RENCANA ASUHAN
Intervensi keperawatan
1. Tujuan Perawatan pada Pasien :
a) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b) Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d) Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
2. Rencana Tindakan Perawatan
a. SP 1 : Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
(pengkajian dan melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi, cuci
rambut, sikat gigi, potong kuku).
1) Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan,
makan/ minum, BAB/BAK.
2) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
3) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
4) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri : mandi dan
ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku
5) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
6) Memasukkan dalam jadwal kegiatan.
Hafizuddin. 2020. Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.A Dengan Masalah Halusinasi
Pendengaran. https://osf.io/9xn25/download. Diakses pada tanggal 08 November 2021.
Yosevin, Karunia Nababan . 2017 . Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Perawatan Diri : Berpakaian dan Mandi di Kelurahan Sari Rejo
Medan Polonia.https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2588/142500019.pdf.
Diakses pada tanggal 08 November 2021.