Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

FARMAKOGNOSI
“VITAMIN”

Kelompok ii
 ESTERLINA RIKHA SAMORI (518 011 091)
 FADEL FACHRIYONO ( 518 O11 231)
 CORNELIA NOVERLINDA PAMONA (518 011 086)
 SITI MUNIFA I’NAN (518 011 142)
 DELFINA KRISTIANI JAMPUR (518 011 140)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2019

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan
sumber dari mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti
tentng Vitamin sering kali tidak memperhatikan pola makannya setiap hari bagi
mereka yang penting makan. Mereka tak menyadari akan bahaya kekurangan serta
kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat berpengaruh pada kesehatan
seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin dampaknya sangat
merugikan manusia itu sendiri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organikamina berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah suatu zat kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh
sebagai pengatur dari proses kegiatan tubuh. Berdasarkan sumbernya vitamin
dibagi menjadi dua, yaitu vitamin nabati yang berasal dari tumbuhan dan vitamin
hewani yang berasal dari hewan. (Deden.2017)
Vitamin adalah senyawa kimia sangat esensial dibutuhkan tubuh
walaupun dalam jumlah yang sangat kecil, untuk pemeliharaan kesehatan dan
pertumbuhan normal, ada tidaknya vitamin dalam tubuh sangat menentukan
normal tidaknya berlangsungnya proses tubuh, vitamin tidak dapat disintesa
dengan tubuh sehingga harus masuk ke dalam tubuh sudah dalam bentuk jadi dari
bahan makanan. Lama tidak diketahuinya mengenai vitamin karena bahan-bahan
makanan mengandung vitamin yang cukup untuk mencegah tumbuhnya gangguan
yang hebat terhadap kesehatan. Bahan makanan yang disajikan oleh alam
mengandung berbagai vitamin dan bila dimakan secara bersama-sama akan saling
melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu konsumsi jenis bahan makanan yang
monoton dalam waktu lama dapat menimbulkan terjadinya kekurangan vitamin.
(Suhardjo, 2010)
B. Klasifikasi Vitamin
Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam
dua kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang
larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan
dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak
adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon,
hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air  terdiri atas asam askorbat (C)
dan B-komplek (B1 sampai  B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin  yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-
sifat umum, antara lain  (1) tidak terdapat di semua jaringan; (2) terdiri dari unsur-
unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (3) memiliki bentuk prekusor atau
provitamin; (4) menyusun struktur jaringan tubuh; (5) diserap bersama lemak; (6)
disimpan bersama lemak dalam tubuh; (7) diekskresi melalui feses; (8) kurang
stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan
lain sebagainya.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
(1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak
memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-
enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus
dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada
temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
C. Penggolongan dan jenis-jenis vitamin
 Yang larut dalam lemak
1) Vitamin A (Aksereftol)
Fungsi  : Penting untuk indra penglihatan, menjaga kesehatan Kulit dan
imunitas Tubuh
Penyakit akibat kekurangannya  : Rabun Senja, Katarak, Hyperkeratosis
(benjolan putih pada folikel rambut), Keratomalacia (Perusakan Kornea)
Sumber Makanan Vitamin A : Buah-buahan berwarna Merah dan Kuning
(Wartel, Cabe Merah, Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal,
Sayuran yang berwarna Hijau dan Kuning.
2) Vitamin D (Kalsiferol)
Fungsi : Penting untuk Gigi dan tulang, membantu tubuh menggunakan
Kalsium dan Phospor, mencegah penyakit rahkitis (pelunakan tulang pada
anak-anak).
Penyakit akibat kekurangannya : Rheumatoid arthritis (radang sendi),
Penyakit Osteomalasia (hilangnya unsur fosfor dan kalsium secara
berlebihan), diabetes, Penyakit Rahkitis.
Sumber Makanan Vitamin D       : Ikan, telur, hati, Jamur, Kedelai, Susu,
udang, tiram. Paparan sinar Matahari
3) Vitamin E (Tokoferol)
Fungsi : Penting untuk fungsi darah, mencegah asam lemak yang berlebihan,
menjaga jaringan kesehatan kulit, mata, darah merah dan hati, Sebagai
antioksidan alami, melindungi paru-paru dari polusi udara.
Penyakit akibat kekurangannya : kemandulan, gangguan saraf dan otot.
Sumber Makanan Vitamin E : minyak, sayur, gandum, padi-padian, lettuce,
ikan, ragi, kuning telur.
4) Vitamin K (Filokhinon)
Fungsi : membantu metabolisme tubuh dan mencegah penyakit diabetes,
menekan proses pendarahan akibat pemakain senyawa aspirin atau antibiotik
berlebihan, menurunkan risiko terkena penyakit osteoporosis.
Penyakit akibat kekurangannya : menghambat pembekuan darah, menurunnya
kepadatan tulang.
Sumber Makanan Vitamin K : Sayuran berdaun hijau, avocado, kiwi, peterseli
(parsley).
 Yang larut dalam air
1) Vitamin B1 (Tiamin)
Fungsi : Penting untuk system saraf dan fungsi jantung, Mencegah penyakit
beri-beri
Penyakit akibat kekurangannya  : Daya tahun tubuh berkurang, Penyakit Beri-
beri, kurang nafsu makan, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.
Sumber Makanan Vitamin B1 : Gandum, kacang hijau, kacang kedelai,
daging, susu, roti, tepung, ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain
sebagainya.
2) Vitamin B2 (Riboflavin)
Fungsi: Penting untuk Kulit, Pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah
kepekaan mata terhadap cahaya
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Ariboflavinosis, Turunnya daya
tahan tubuh, kulit kering, kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
Sumber Makanan Vitamin B2 : Susu, Pisang, Kacang hijau, asparagus,
sayuran hijau yang berdaun, daging tanpa lemak.
3) Vitamin B3 (Niacin / Asam nikotinat)
Fungsi  : Membantu makanan menjadi energi, membantu sistem saraf,
mencegah penyakit pellagra, mencegah berkurangnya nafsu makan.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Pellagra (Penyakit karena kurang
makan), insomnia mual-mual, badan lemas, otot mudah keram dan kejang.
Sumber Makanan Vitamin B3 : Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan
(tuna dan salmon), Sayur-sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu,
Avokado, Brokoli.
4) Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Fungsi  : Membantu pemecahan nutrisi makanan (terutama pada lemak),
menjaga komunikasi sistem saraf dan otak, memproduksi senyawa asam
lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Paresthesia, Otot mudah kram, sulit
tidur, kulit kering dan bersisik.
Sumber Makanan Vitamin B5 : Brokoli, Avokado, daging, Sayur-sayuran.
5) Vitamin B6 (Pridoksin)
Fungsi : Penting kesehatan gigi dan gusi, penting untuk sel-sel darah merah
dan sistem saraf, memproduksi antibodi.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (kekurangan darah),
Gangguan sistem saraf
Sumber Makanan Vitamin B6 : Daging, Pisang, sayur-sayuran dan kacang-
kacangan.
6) Vitamin B7 (Biotin)
Fungsi : Membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer
karbondioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.
Penyakit akibat kekurangannya : Dermatitis, Enteritis, depresi, nusea, anemia
dan kerontokan rambut.
Sumber Makanan Vitamin B7 : Daging, kuning telur, pisang, kacang-
kacangan, ragi dan gandum.
7) Vitamin B9 (Asam Folin / Asam pteroilglutamat)
Fungsi  : Mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh dalam proses
metobolisme protein yang berlangsung, membangun sel-sel darah merah yang
sehat, menurunkan resiko penyakit jantung.
Penyakit akibat kekurangannya : Kecacatan pada janin
Sumber Makanan Vitamin B9 : Bayam, Kacang polong, biji Bunga matahari,
kentang, tomat, jeruk, Telur dan hati.
8) Vitamin B12 (Kobalamin)
Fungsi : Menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah penyakit anemia dan
penting untuk pertumbuhan bagi anak-anak.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (Kurang darah), cepat
lelah.
Sumber Makanan Vitamin B12 : Ikan, daging, telur, susu, hati.
9) Vitamin C (Asam Askorbat)
Fungsi  : Penting untuk kesehatan gigi dan gusi serta tulang, Membentuk sel-
sel tubuh dan pembuluh darah, mencegah penyakit kudis, meningkatkan daya
tahan tubuh, sebagai antioksidan.
Penyakit akibat kekurangannya  : Lidah pecah-pecah, berkurangnya energi /
cepat lelah, penyakit kudis, penyakit sariawan, anemia.
Sumber Makanan Vitamin C : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol,
susu, mentega dan ikan.
D. Simplisia yang Mengandung Vitamin

Vitamin A
Wortel
Klasifikasi ilmiah
Divisi Spermatophita
Kelas Angiospermae
Subkelas Dycotylodenae
Ordo Umbellales
Famili Apiaceae
Genus Daucus
Spesies Daucus carota
Gambar 1 (Wortel)
Vitamin B
Bayam
Klasifikasi ilmiah
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Magnoliophyta
Kelas Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Gambar 2 (Bayam)
Famili: Amaranthaceae
Genus: Amaranthus
Spesies: Amaranthus L.

Vitamin C
Tomat
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Dycotylodenae Gambar 3 (Tomat)
Ordo: Tubuflorae
Famili: Solanaceae
Genus: Lycopersicum
Spesies: Lycopersicum
esculentum

Vitamin D
Jamur kancing
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Fungi
Divisi: Basidiomycotina
Kelas: Basidiomycetes
Subkelas: Basidiomycetidae
Ordo: Agaricales
Gambar 4 (Jamur kancing)
Famili: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: Agaricus bisporus
Vitamin E
Padi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Graminales
Gambar 5 (Padi)
Famili: Graminea
Genus: Oryza
Spesies: Oryza sativa

Vitamin K
Kedelai
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Dycotyledonae
Ordo: Polypetales Gambar 5 (Kedelai)
Famili: Leguminosae
Genus: Glycine
Spesies : Glycine max.
BAB III
KESIMPULAN
Vitamin adalah suatu zat kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh
sebagai pengatur dari proses kegiatan tubuh. Berdasarkan sumbernya vitamin
dibagi menjadi dua, yaitu vitamin nabati yang berasal dari tumbuhan dan vitamin
hewani yang berasal dari hewan.
Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam
dua kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang
larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan
dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak
adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon,
hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air  terdiri atas asam askorbat (C)
dan B-komplek (B1 sampai  B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
DAFTAR PUSTAKA
Deden.2017. Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap. Gramedia; Jakarta
Suhardjo.2010. Prinsip-prinsip ilmu gizi. Kanisisus; Yogyakarta.
Siti. 2012. Seed Patologi. Malang; UB press.
Aditya. 201. Beragribisnis Jamur. Jakarta; Penebar swadaya,
Wiryanta. 2008. Bertanam Tomat. Jakarta; Agromedia.
Hardi. 2009. Resep sembuhkan hipertensi, asam urat, dan obesitas. Jakarta.
Gramedia

Anda mungkin juga menyukai