Anda di halaman 1dari 5

Halida adalah seorang sarjana kelautan.

Dia memutuskan untuk mengambil program MBA


Magister Manajemen Fakultas Ekonomika UGM Yogyakarta pada tahun 2015-2017. Orang
tua Halida memiliki impian untuk mengelola usaha keluarga di hari tuanya. Mereka
memutuskan untuk membuka usaha kuliner dengan pertimbangan yang sangat sederhana,
tetapi matang. Diawal perjalanan mereka bekerja sama dengan seorang pemodal dan pemilik
lahan untuk mendirikan Warung Kopi Klotok di Magelang pada 2009. Karena kesuksesan
Warung Kopi Klotok di Magelang maka keluarga Halida memutuskan untuk pindah ke D.I.
Yogyakarta untuk mendirikan usaha disana. Dengan modal yang mereka miliki, mereka
membeli tanah kurang lebih 300 meter dari tepi Jalan Kaliurang KM 16, Pakem Binangun,
Sleman, D.I. Yogyakarta. Warung Kopi Klotok memiliki konsep yang otentik dan unik, yaitu
menawarkan pengalaman khas rumah di pedesaan Jawa pada zaman dahulu. Warung Kopi
Klotok ingin memperkenalkan budaya rumah tangga dan kuliner khas D.I. Yogyakarta dan
Jawa Tengah pada umumnya.

Manajemen Warung Kopi Klotok mulai mengoordinasikan berbagai aspek yang dinilai
dapat memberikan pengalaman budaya adat rumah tangga dan kuliner khas Jawa kepada
pengunjungnya. Halida lebih banyak mengelola bisnisnya seorang diri, terutama dibidang
operasional dan sumber daya manusia. Ayahnya yang memiliki keahlian dibidang arsitektur
memegang peran utama dalam desain dan tata ruang Warung Kopi Klotok, sedangkan ibunya
mengelola keuangan. Visi Warung Kopi Klotok adalah kekeluargaan. Tujuan utama
didirikannya adalah untuk menyejahterakan keluarga besar Warung Kopi Klotok dan
komunitas terdekat, melalui manfaat yang diberikan kepada masyarakat. Warung Kopi Klotok
tidak hanya menawarkan makanan berkualitas, tetapi juga pengalaman dan suasana yang
didapatkan ketika berkunjung.

Halida berpegang pada satu prinsip bahwa Warung Kopi Klotok harus dapat memuaskan lidah,
mata, dan telinga pelanggannya.

1) Lidah adalah komponen yang paling utama. Tahap yang paling awal dan sangat
penting adalah memilih bahan baku. Semua bahan baku harus dalam keadaan segar
dan dengan tingkat kematangan yang tepat. Tahap berikutnya adalah pengolahan
makanan. Sebagian besar makanan diolah dengan menu menu warisan turun
temurun keluarga besarnya, seperti menu lodeh. Semua makanan dan minuman
harus selalu dipastikan memiliki kualitas serta rasanya sudah sesuai standar yang
diterapkan. Tidak ada makanan dan minuman yang boleh disajikan sebelum
melewati uji kelayakan dari Halida. Karyawan juga diajarkan kecepatan penyajian.
2) Komponen kedua untuk mengejawantahkan misi Warung Kopi Klotok adalah
mata. Tidak hanya dari sisi keindahan, tetapi memberikan kesan tradisional rumah
khas Jawa. Bangunan utama Warung Kopi Klotok juga dibangun menggunakan
desain rumah tradisional Jawa, yaitu rumah joglo. Ciri khas rumah joglo yg utama
adalah desain pintunya yang rendah sehingga tamu yang akan masuk harus
menunduk. Desain pintu tersebut juga merupakan simbol yang mengandung nilai
nilai budaya Jawa, yaitu penghormatan kepada tuan rumah. Didalam bangunan
joglo tersebut, kursi dan meja juga didesain dengan model tradisional. Tamu tamu
dapat melihat berbagai perabot dan ornamen tempoe doeloe, seperti sepeda onthel,
radio lawas dan lampu teplok. Hal unik lainnya yang ditawarkan Warung Kopi
Klotok adalah pelanggan tidak sepenuhnya dilayani oleh pelayan, melainkan
pelanggan harus masuk ke dapur untuk mengambil sendiri makanan yang
diinginkan.
3) Komponen ketiga adalah telinga, nuansa pedesaan tradisional jawa yang dibangun
juga ditunjang melalui pendengaran. Seperti misalnya, suara burung burung
berkicau dan suara gemricik air sungai yang dapat menambah kesan tradisional
jawa dan kenikmatan bagi para pelanggan.

Penghujung tahun 2019 yang lalu, Halida mulai menggandeng anggota keluarga yang lain
seperti tantenya untuk membantu Halida menjalankan berbagai tanggung jawab manajerial
yang selama ini Halida kerjakan sendirian. Warung Kopi Klotok semangat dan ketahanan
karyawan adalah hal terpenting. Warung Kopi Klotok tidak lepas dari harga yang murah
dengan kualitas makanan yang tinggi, yaitu kurang lebih lima puluh ribu rupiah untuk dua
orang pengunjung, karena menggunakan konsep all you can eat dan tidak menyediakan take
away. Warung Kopi Klotok harus mampu mendatangkan paling tidak 200 pelanggan dalam
sehari dan memastikan biaya yang dikeluarkan efisien dan efektif. Untuk mempromosikan
bisnisnya Halida mengundang komunitas-komunitas yang mengundang massa (persepeda,
seniman, foodblogger), bisa juga didapatkan oleh pelanggan yang mengunggah foto/video,
melalui mulut ke mulut, dan melalui sosial media. Banyak pelanggan merasa puas dan terkesan
dengan pengalaman yang mereka dapatkan dari Warung Kopi Klotok. Hal ini membuat Halida
dapat menekan biaya pemasaran dan lebih berfokus untuk meningkatkan kualitas layanan
Warung Kopi Klotok.

Halida merasa kerja sama dengan layanan pesan antar makanan daring seperti Go-food atau
GrabFood tidak sejalan dengan visi misi Warung Kopi Klotok. Selain itu, kuantitas makanan
yang disediakan kepada pelanggan harus ditambah sehingga mungkin tidak menguntungkan
bagi Warung Kopi Klotok, dan nilai yang didapatkan pelanggan tidak sebanding dengan harga
yang mereka bayarkan. Secara teknis mengirimkan makanan melalui layanan pesan antar
makanan daring tidak cocok untuk jenis makanan yang ditawarkan oleh Warung Kopi Klotok
(misalnya: Pisang Goreng/Sego Megono/Sayur Lodeh yang seharusnya disajikan secara hangat
justru sudah dingin).

Dari 79 orang pelanggan, 60% menilai bahwa makanan dan minuman di Warung Kopi
Klotok sangat berkesan, sedangkan 35% lainnya menilai bahwa pengalaman dan suasana di
Warung Kopi Klotok istimewa, sebesar 73,4% datang untuk wisata kuliner, dan 36,7% untuk
berkumpul dengan teman-teman. Lebih lanjut, sebagian besar menyetujui bahwa Warung Kopi
Klotok memiliki keunggulan pada berbagai layanannya; pada rasa makanan, sebanyak 53
orang (67%) setuju bahwa rasa makanan lezat; sebanyak 47 orang (59%) setuju bahwa
harganya masuk akal, sedangkan sisanya kurang setuju; untuk suasana, 42 orang (53%) setuju
bahwa desain Warung Kopi Klotok memberikan nilai tersendiri; dan terkait lokasi, 36 orang
(45%) menyatakan setuju bahwa lokasinya mudah dijangkau, sedangkan sebagian besar
menilai lokasinya tidak mudah dijangkau.
Beberapa pelanggan juga mengeluhkan antrian Warung Kopi Klotok yang panjang,
sehingga sulit bagi mereka menikmati makanan dengan tenang karena padatnya pengunjung
dan sulitnya mencari tempat duduk. Beberapa mengeluhkan pelayan yang kurang ramah.
Sebanyak 79 orang tersebut menyatakan bahwa mereka tidak mendukung jika Warung Kopi
Klotok menyediakan layanan pesan antar makanan daring, karena tidak sesuai dengan aspek
utama dan konsep Warung Kopi Klotok. Tetapi terdapat 32 orang (40%) pembeli potensial jika
Warung Kopi Klotok bekerja sama dengan layanan pesan antar daring, karena bisa melayani
pelanggan yang tidak bisa pergi atau malas pergi karena lokasi jauh, dalam masa pandemi saat
ini dapat mengurangi jumlah antrian.

Sudah lebih dari satu bulan Warung Kopi Klotok menutup warung dikarenakan kondisi
wabah covid-19, tetapi Halida tetap menggaji karyawan-karyawannya dengan upaya subsidi
silang dari cabang usaha milik keluarga lainnya yang tetap buka, yaitu Ayam Bakar
Artomoro. Sejak awal sudah mengusung konsep layanan pesan antar sehingga tidak terlalu
berdampak dengan adanya wabah covid-19. Walaupun demikian, Halida mengakui adanya
penurunan pendapatan keuangan sebesar 30%. Layanan pesan antar ini berpotensi
menimbulkan kekecewaan pada pelanggannya karena sejatinya harga yang dibayarkan oleh
pelanggannya tidak semata-mata untuk rasa makanan saja, tetapi juga pengalaman dan suasana
yang didapat saat makan di Warung Kopi Klotok. Halida berpikir untuk menggunakan sumber
daya Warung Kopi Klotok untuk mendukung Ayam Bakar Artomoro jika wabah covid-19
berjalan lebih lama dari perkiraannya.

Ayam Bakar Artomoro yang cukup ternama ini pertama kali didirikan oleh keluarga
Halida pada 6 Maret 2006, yang berlokasi sangat strategis di Jalan Palagan. Produk
unggulannya adalah ayam bakar olahan dan menu lain khas Sunda seperti sayur asem
Bandung, pete bakar, tahu sutera, dan tempe goreng. Harganya terbilang cukup terjangkau
yaitu sekitar empat ribu sampai tujuh belas ribu rupiah. Ayam Bakar Artomoro menawarkan
pesan antar gratis kepada pelanggannya. Segmen pasar utama Ayam Bakar Artomoro adalah
pesanan kantor instansi baik dalam skala besar maupun kecil, selain itu menawarkan kerja sama
dengan instansi (Business-to-Business), dan membagikan selebaran iklan di tempat-tempat
yang banyak didatangi oleh pembeli potensial. Ayam Bakar Artomoro hanya mengandalkan
Instagram untuk promosi.

~Kopi Bukan Luwak


Bisnis ini didirikan awal 2017, yang memiliki konsep yang mirip dengan Warung Kopi
Klotok yaitu pengalaman tradisional khas Jawa, yang berbeda adalah menu unggulannya
seperti mangut lele asap, brongkos, bihun ndeso, serta cemilan corobikang, mendoan,
tape goreng, dan tahu goreng. Kopi Bukan Luwak menawarkan konsep open kitchen, di
mana pelanggan dapat menyaksikan proses produksinya yang dilakukan secara
tradisional. Harga makanan juga dibanderol lebih rendah dibanding Warung Kopi
Klotok, yaitu Rp.12.500,00 untuk makan sepuasnya di tempat dan harga satuan berkisar
Rp.500,00 sampai Rp.13.500,00. Kopi Luwak mengalami penurunan pelanggan yang
cukup drastis sebesar 80% sehingga terpaksa merumahkan karyawan-karyawan dan
menutup usahanya sejak 30 Maret 2020.

~Sugar Planner

Halida dan keluarga mendirikan sebuah event organizer pada 21 April 2015 yang diberi
nama Sugar Planner. Misi bisnis ini adalah untuk membantu mewujudkan sebuah acara
impian, khususnya dalam hal dekorasi. Sugar Planner menetapkan harga per paket mulai
dari Rp.600.00,00 untuk setiap acara. Sugar Planner hanya memiliki 3 karyawan tetap,
selebihnya bergantung pada pegawai lepas (freelancer).

~Tentrem Ati

Usaha ini didirikan pada tahun 2018 yang bergerak di bidang pariwisata, yang
menawarkan wisata dan seminar dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
mental dan psikologis. Latar belakang didirikan Tentrem Ati adalah untuk merespons
gaya hidup masa kini yang makin sibuk dan terburu-buru sehingga sering kali orang
terjebak dalam rutinitas, dan mengalami penurunan kesehatan mental dan psikologis.
Harga tergantung varian paket mulai dari Rp.700.00,00. Tentrem Ati juga hanya memiliki
3 karyawan tetap (termasuk pendiri) dan bergantung pada pegawai lepas (freelancer).
Tentrem Ati sekarang menawarkan seminarnya secara online yang disebabkan oleh
keadaan wabah covid-19.

Anda mungkin juga menyukai