Oleh:
Mahasiswa :
Imroatul Farida,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Sulistyono, S.Kep.,Ns.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
PNEUMONIA
1. Definisi
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang melibatkan alveoli yang dapat disebabkan
oleh mikrooragnisme, bakteri, maupun jamur (Anonim, 2010). Pada usia dewasa bakteri
paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan
benda asing yang ditandai oleh gejala klinis batuk, demam tinggi dan disertai adanya napas
melalui pipa bronkial dan trakea, di nafaskan keluar melalui hidung dan mulut.
eksterna :
a. Ventilasi pulmoner atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli
c. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat
d. Difusi gas yang menembusi membrane pemisah alveoli dan kapiler, CO2 lebih
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru
menerima jumlah tepat karbondioksida dan oksigen. Pada waktu gerak badan, lebih
terlampau sedikit oksigen jumlah karbondioksida itu tidak dapat di keluarkan, maka
konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pudat pernapasan
1. Gejala Gejala utama yang sering ditemui adalah deman tinggi kadang disertai
kejang, anak sangat gelisah, dispnea, pernafasan cuping hidung dan mulut. Kadang-
kadang disertai muntah dan diare.Batuk biasanya tidak ditemuka pada permulaan
penyakit, tetapi setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif
(Ngastiyah, 2008).
a) batuk berdahak
e) demam
f) sianosis (kebiru-biruan)
h) sesak nafas
4. Etiologi
Toksin, coagulase
Alveoli
Cairan edema + leukosit ke
alveoli Permukaan lapisan
Sel darah merah, leukosit, pleura tertutup tebal
Konsolidasi paru pneumokokus mengisi alveoli eksudat trombus vena
pulmonaris
Kapasitas vital, compliance Leukosit + fibrin mengalami
menurun, hemoragik Nekrosis Hemoragik
konsolidasi
Intoleransi aktivitas
Leukositosis
defisiensi pengetahuan
Hipertermi
khusus.
5. Penatalaksanaan
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan
antibiotik per-oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang lebih tua dan penderita
dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru lainnya, harus
dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen
cairan sesuai dengan berat badan, kenaikan suhu, dan status dehidrasi.
- Jika sesak tidak terlalu berat maka dapat dimulai makanan enteral bertahap
- Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan
3) Septisaemia
5) Fibrosis
7) Lung necrosis
8) Pneumatocoele
c. Observasi adanya :
2) Batuk : karakteristik batuk (bila ada) : dalam keadaan apa batuk terdengar
(misalanya pada malam hari, atau pagi hari), sifat batuk (paroksimal dengan
atau tanpa mengi), frekuensi batuk berhubungsn dengan menelan atau
aktivitas.
5) Nyeri dada : mungkin merupakan keluhan anak yang lebih besar. Perhatikan
lokasi dan situasi : terlokasir atau menyebar, menyebar dari dasar leher atau
abdomen, dangkal atau tajam, dalam atau superfisial, berhubungan dengan
pernafasan cepat, dangkal, atau mengorok.
d. Pemeriksaan fisik Pada klien pneumonia, pengkajian head to toe yang di lakukan
lebih di fokuskan pada :
c. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d intake oral tidak adekuat takipneu, demam
3. Intervensi
Penyusunan standart luaran keperawatan disesuaikan dengan (SLKI, 2017) intervensi
keperawatan disesuaikan dengan (SIKI, 2017)
Foster Janet G. & Suzanne. Prevost. (2012). Advanced practice nursing of adult in acute
EGC
Best et., al. (2010). Pneumonia. Starship Children’s Health Clinical Guideline.